Anda di halaman 1dari 7

Nama : Alim Khoirun Ni’am

NIM : 042112194
Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4414.124 / Manajemen Strategik 124

TANGGAPAN

Ujung dari analisis lingkungan bisnis adalah diketahuinya peluang dan ancaman bisnis yang
dihadapi perusahaan. Katakanlah ternyata lingkungan bisnis menyediakan peluang bisnis
yang memadai. Ketika dilihat dari variabel ekonomi misalnya ternyata pendapatan
masyarakat meningkat secara memadai. Di saat yang sama dilihat dari analisis lingkungan
industri temyata pesaing yang menjual produk sama atau serupa dengan milik perusahaan
masih amat sedikit. Dengan demikian, sesungguhnya perusahaan memiliki peluang untuk
tumbuh dengan signifikan. Akan tetapi ternyata di sisi lain, perusahaan tidak memiliki
kekuatan modal kerja yang cukup untuk keperluan ekspansi. Dalam keadaan demikian,
peluang bisnis yang telah disediakan oleh lingkungan bisnis menjadi tidak berarti. Jika
perusahaan kini tidak memiliki modal kerja yang cukup, tetapi misalnya perusahaan memiliki
hubungan yang baik dengan perbankan dan oleh karena itu memiliki kemungkinan untuk
dengan mudah mendapatkan pinjaman, dan ini kekuatan perusahaan, maka peluang bisnis
tersebut tidak tersia-siakan. Dengan demikian, kekuatan dan kelemahan perusahaan menjadi
salah satu penentu apakah perusahaan dapat memilih berbagai opsi strategi yang tersedia
ketika berhadapan dengan peluang dan ancaman bisnis tertentu.
Ada banyak pendekatan yang dapat digunakan untuk melakukan analisis kekuatan dan
kelemahan perusahaan (KKP). Salah satu pendekatan klasik dan sekaligus paling populer
adalah pendekatan fungsional. Pendekatan ini menyatakan bahwa untuk menilai perusahaan
maka perusahaan tersebut perlu mengalami proses disagregasi dengan melihat empat macam
manajemen fungsional yang ada, yakni pemasaran, keuangan, sumber daya manusia, dan
operasi. Pada masing-masing manajemen fungsional tersebut dipilih hanya beberapa variabel
saja yang dinilai memiliki pengaruh yang kuat dengan pencapaian kinerja perusahaan.
Variabel itulah yang kemudian dievaluasi yang dijadikan dasar untuk menentukan apakah
perusahaan memiliki keunggulan atau kelemahan. Hendaknya diingat bahwa ada
kecenderungan untuk memilih ban yak variabel. Yang lebih tepat sesungguhnya hanya
memilih beberapa saja - antara tiga sampai enam variabel per manajemen fungsional.

Profil perusahaan yang mencerminkan keunggulan dan kelemahan perusahaan dapat


diketahui setelah identifikasi dan evaluasi variabel internal dilakukan. Sampai pada tahap
tersebut, gambaran perusahaan yang diperoleh masih sebatas pada aspek kualitatif. Oleh
karena itu, kadang kala sebagai usaha untuk memperjelas, ada upaya melakukan kuantifikasi,
sekalipun tidak dapat sepenuhnya meninggalkan peran pendapat manajemen (management
judgment). Salah satu bentuk usaha kuantifikasi adalah dengan menyusun matriks profil
perusahaan.
Matriks ini disusun dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini. Pertama, melakukan
identifikasi variabel internal yang menjadi penentu kekuatan dan kelemahan perusahaan
(internal audit) berdasarkan salah satu pendekatan yang tersedia. Dalam contoh berikut nanti
digunakan pendekatan fungsional. Kedua, memberikan bobot (weight) pada masing-masing
variabel sejak dari 0,0 (yang paling tidak penting) sampai dengan 1,0 (terpenting). Bobot ini
mencerminkan peran masing-masing variabel setelah dilakukan evaluasi, sesuai dengan
pendekatan yang dipakai. Dalam contoh berikut nanti, digunakan pendekatan industri.
Setelah itu, masing-masing variabel diberi nilai (rating) sejak dari 1 sampai dengan 4 yang
menunjukkan nilai penting masing-masing variabel. Pemberian nilai tidak harus kaku
berdasarkan jarak (rentangan) tertentu. Bisa saja, misalnya memberikan jarak antara 1 sampai
dengan 5 atau antara 1 sampai dengan 10 dan sebagainya. Yang lebih diperlukan adalah
konsistensi pemberian jarak tersebut dan tafsir yang terkandung di dalamnya. Barulah
kemudian, sebagai langkah keempat, bobot dan nilai yang diberikan pada masing-masing
variabel dikalikan, untuk memperoleh nilai tertimbang (weighted score) yang merupakan
nilai akhir dari masing-masing variabel. Setelah itu, sebagai langkah terakhir, seluruh nilai
tertimbang sebagai basil perkalian yang didapat dari langkah keempat dijumlahkan. Jumlah
inilah yang menggambarkan profil perusahaan.

ANALISIS KEKUATAN DAN KELEMAHAN PERUSAHAAN

Dalam menyusun strategi manajemen, manajemen harus mengidentifikasi berbagai


variable intern yang dapat menunjukkan kekuatan maupun kelemahan perusahaan.
Kemampuan identifikasi ini akan membantu perusahaan dalam membangun secara bertahap
kompetensi. Analisis SWOT merupakan teknik yang sering digunakan untuk mendapatkan
gambaran dengan cepat mengenai situasi strategis perusahaan. Analisis intern lain yang dapat
dilakukan yaitu: analisis value chain dan biaya strategis, analisis penilaian kekuatan
persaingan dan anaisisis 7 – S framework yang mencakup –structure, strategy, staff,
management style, system dan procedures, skills dan shared values.

Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan


Setiap perusahaan harus mampu menjalankan strategi yang sesuai dengan keahlian
atau kemampuan utamanya (core competency) sehingga memiliki kemampuan bersaing yang
paling kuat dan pada gilirannya akan mampu menempatkan perusahaan dalam posisi
keunggulan pasar (market advantage). Sementara itu, kelemahan merupakan sesuatu
kekurangan yang mungkin dirasakan dibandingkan dengan pesaing atau yang menimbulkan
keterbatasan sehingga tidak dapat meraih apa yang diharapkan.
Core Competencies – Suatu perusahaan dianggap kompeten jika perusahaan mampu
melakukan usahanya dengan sangat baik dibandingkan dengan pesaing. Jika pesaing tidak
mempunyai kemampuan yang sama, akan butuh waktu dan biaya mahal bagi pesaing untuk
menandingi kemampuan perusahaan. Jadi, core competence merupakan asset yang
bermanfaat dan menjadi penyangga utama keberhsilan perusahaan.
Kekuatan
Kekuatan (strength) merupakan sumber daya atau kapabilitas yang dikendalikan oleh atau
tersedia bagi suatu perusahaan yang membuat perusahaan relatif lebih unggul dibandingkan
pesaingnya dalam memenuhi kebutuhan pelanggan yang dilayaninya. Kekuatan muncul dari
sumber daya dan kompetensi yang tersedia bagi perusahaan.
Kelemahan
Kelemahan (weaknes) merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam satu atau lebih sumber
daya atau kapabilitas suatu perusahaan relative terhadap pesaingnya, yang menjadi hambatan
dalam memenuhi kebutuhan pelanggan secara efektif.

Analisis SWOT
Analisis terhadap suatu entity (umumnya perusahaan) yang dilakukan dengan
mempertimbangkan faktor lingkungan eksternal dan faktor lingkungan internal yang
mempengaruhi kinerja perusahaan. Analisis SWOT mengidentifikasi faktor-faktor tersebut
secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika
yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strenghts) dan peluang (Opportunities), namun secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Analisis SWOT
membandingkan faktor eksternal yaitu peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats) dengan
faktor internal yaitu kekuatan (Strenghts) dan kelemahan (Weaknesses).
Faktor lingkungan internal adalah faktor yang dapat dikendalikan oleh perusahaan,
yaitu aspek-aspek kunci perusahaan yang mempengaruhi kinerja perusahaan, seperti
organisasi dan manajemen, keuangan dan investasi, keunggulan bersaing, dan teknologi.
Aspek kunci ini menurut Pearce and Robinson (1997) disebut dengan strategic internal
factors. Faktor lingkungan internal menunjukkan kekuatan dan kelemahan perusahaan.

Analisis Faktor-faktor Strategis Internal dan Eksternal (IFAS)


Menganalisis lingkungan internal (IFAS) untuk mengetahui berbagai kemungkinan kekuatan
dan kelemahan. Masalah strategis yang akan dimonitor harus ditentukan karena masalah ini
mungkin dapat mempengaruhi pariwisata dimasa yang akan datang.
Langkah Penyusunan Tabel IFAS
1. Masukan faktor-faktor kekuatan dan kelemahan pada Tabel IFAS kolom 1. Susun 5
sampaidengan 10 faktor dari kekuatan, kelemahan (Freddy Rangkuti, 2001 : 22)
2. Berikan bobot masing-masing faktor strategis pada kolom 2,
dengan skala 1,0 (sangatpenting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Semua bobot
tersebut jumlahnya tidak melebihidari skor total = 1,00 (Diklat Spama, 2000 :13). Faktor
- faktor itu diberi bobot didasarkan pengaruh posisi strategis (Freddy Rangkuti, 2001 : 22)
3. Berikan rating pada kolom 3 untuk masing
masing faktor dengan skala mulai dari 4(sangat kuat) sampai dengan 1 (lemah),
berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kodisikawasan pariwisata
bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masukkategori
kekuatan) diberi nilai dari 1 sampai dengan 4 dengan membandingkan terhadap rata-rata
pesaing utama. Sedangkan variabel yang bersifat negatif kebalikannya jika
kelemahanbesar sekali (dibanding dengan rata-rata pesaing sejenis) nilainya adalah 1,
sedangkan jika nilaikelemahan rendah/di bawah rata-rata pesaing-pesaingnya nilainya 4.
4. Kalikan bobot dengan nilai (rating) untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom4. 
Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya
bervariasimulai dari 4,0 (menonjol) sampai dengan 1,0 (lemah).
5. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotanba
gi kawasan pariwisata yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukan bagaimana
kawasanpariwisata bereaksi terhadap faktor-faktor strategis internalnya. Skor total ini
dapat digunakanuntuk membandingkan kawasan pariwisata ini dengan objek wisata
lainnya dalam kelompokwisata yang sama.

Berikut contoh organisasi atau perusahaan beserta identifikasi kekuatan dan kelemahannya :

1. PT Astra Honda Motor merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam


bidang industry manufacturing. Pada mulanya perusahaan ini bernama PT Federal Motor.
Perkembangan perusahaan ini sekarang cukup pesat sehingga menjadi salah satu perusahaan
terbesar di Indonesia.
Hampir selama 50 tahun, PT Astra Honda Motor sangat mendominasi pasar otomotif di
Indonesia. Meskipun pada perjalanannya tidak luput dari pasang surut yang berhasil dilalui.
Strength (Kekuatan)
1. Branding produk Honda telah melekat bagi masyarakat Indonesia
2. Memiliki beberapa pabrik yang beroperasi, sehingga jumlah produksi yang dihasilkan
maksimal
3. Produk yang dihasilkan oleh PT AHM memiliki standar International, sehingga cukup
dipercaya oleh masyarakat
4. Sering meluncurkan produk dengan harga rendah untuk dapat menjangkau segala
sektor ekonomi berbagai lapisan masyarakat
5. Honda selalu mengikuti perkembangan teknologi otomotif sehingga kualitas tetap
terjaga
6. Suku cadang Honda yang asli tersebar hampir di seluruh Infonesia, sehingga
masyarakat dapat dengan mudah memperolehnya
7. Banyak penghargaan yang didapatkan oleh PT AHM sebagai bukti bahwa ini adalah
perusahaan yang sudah ternama dan memiliki banyak keunggulan
8. Dealer Honda sudah tersebar hingga ke pelosok sehingga memudahkan konsumen
dalam menjangkaunya
9. Keiritan bahan bakar pada produk Honda sudah dipercaya oleh masyarakat
dibandingkan perusahaan lain
Weakness (Kelemahan)
1. Beberapa varian motor memiliki harga yang cukup mahal, khususnya tipe premium
seperti motor sport
2. Dari segi desain dan model, produk motor Honda masih banyak tertinggal dibanding
perusahaan otomotif lain
3. Uang muka kredit Honda masih cukup tinggi sehingga menyulitkan konsumen untuk
menjangkaunya

2. Pak Budi, pemilik perusahan konstruksi PT. GAP Konstruksi, terlibat dalam menciptakan
analisis SWOT untuk perusahaannya. Dia  memberikan contoh yang digunakan dalam
keputusan perusahaan untuk memperluas praktiknya termasuk layanan mediasi sengketa.
Matriks SWOT-nya meliputi:
KEKUATAN
 Firma hukum konstruksi dengan anggota staf yang terlatih dalam bidang hukum dan
teknik profesional / kontraktor umum.
 Pengalaman mereka memberi keuntungan untuk perusahaan dan pelanggan
 Karena masih memiliki  sedikit karyawan sehingga dapat berubah dan beradaptasi
dengan cepat.
KELEMAHAN
 Belum ada yang menjadi mediator sebelum atau melalui program pelatihan mediasi
formal apa pun.
 Satu anggota staf telah menjadi bagian dari mediasi tetapi bukan sebagai pihak yang
netral.

3. Setiap perusahaan harus mempunyai kegiatan evaluasi setiap bulannya guna mencapai
sebuah tujuan yang diharapkan.
PT Wings Group dan PT Unilever merupakan sebuah perusahaan di Indonesia yang
menyediakan kebutuhan setiap masyarakat, kedua perusahaan tersebut tentunya sangat perlu
mengetahui faktor yang dapat memberi kekuatan dan kelemahannya.
Produk-produk kebutuhan sehari-hari untuk kesehatan semakin lama bermunculan macam-
macam bentuknya. PT Wings Group mempunyai produk sabun, bedak, deterjen, pelembut
kain pembalut dan lain lain.
Dari setiap produk yang ada tentunya sudah ada beberapa iklan yang profokatif untuk produk
yang sama.
Berbeda dengan Wings Group, Unilever merupakan perusahaan yang berpusat di Belanda,
berdiri pada tahun 1930, mampu mempunyai karyawan sebanyak 206.000, beberapa produk
unilever yang sangat di kenal publik adalah Rinso, Clear, Dove dan Sunsilk.
Identifikasi kekuatan dan kelemahan dari perusahaan tersebut :
PT Wings Group

- Kekuatan (strength) : mempunyai modal yang sangat memadai, mempunyai


alat teknologi yang canggih untuk melakukan pemasaran, menurut Hermawan
Kartayajaya pria berumuran 67 tahun ini berpendapat jika ingin mempunyai
perusahaan yang sukses tirulah Wings group, hampir semua produk wings
menempati posisi yang unggul dalam market leader, Wings tidak hanya
menjual kualitas tetapi juga harga yang relative murah.
- Kelemahan (weakness) : Kurangnya ide atau gagasan untuk meluncurkan
produk baru, produk yang diciptakan biasanya ditujukan untuk melawan
produk yang sudah ada dari perusahaan lain. Misalnya saja mie sedap untuk
melawan indomie, so klin pelembut untuk molto, Nuvo untuk lifeboy dan lain
lain.
PT Unilever

- Kekuatan (strength): promosi yang dilakukan merupakan cara yang tepat


karena memperlihatkan pemuda atau pemudi dengan kulit putih, rambu
panjang, wajah cantik juga dengan kata-kata profokatif untuk menarik
perhatian konsumen. Di setiap iklannya membuat penonton mempunyai rasa
penasaran dan ingin mengalami seperti di dalam iklan. Promosi juga dilakukan
melalui media sosial guna menjaga keutuhan dengan konsumen, hal ini terlihat
bahwa Unilever banyak melakukan pembelanjaan iklan di tengah gencarnya
pasar yang mempunyai daya saing kuat.
- Kelemahan (weakness) : mempunyai cara koordinasi yang rumit antara
departemen satu dengan yang lain yang mempunyai jadwal sendiri-sendiri,
karyawan yang berjumlah sangat banyak (tambun), perkembangan omset yang
selalu berada rata-rata di bawah industry.

Sumber referensi :

BMP/EKMA4414/MODUL 4/HAL. : 4.3 – 4.21

https://ekspektasia.com/contoh-analisis-swot/

https://accurate.id/marketing-manajemen/apa-itu-analisis-swot/

https://borobudurtraining.com/30-kumpulan-artikel/186-contoh-analisis-swot-perusahaan

Anda mungkin juga menyukai