- Aqueous humor adalah cairan jernih yang dibentuk oleh korpus siliaris dan mengisi bilik mata anterior dan posterior. - Aquos humor diproduksi di prosessus siliaris -> mengalir kedalam COA -> keluar ke aliran sistemik melalui dua rute berbeda: o Trabekular outflow -> 90% aliran dari COA dialirkan ke trabecular meshwork -> kanalis Schlemm -> vena episklera. o Uveoscleral outflow -> 10% aliran dari COA menuju otot siliaris -> rongga suprasiliar dan suprakoroidal.
4. Pemeriksaan tonometry schiotz
5. DD mata tenang visus turun perlahan - Katarak - Glaucoma - Retinopati - Gangguan refraksi - Retinitis pigmentosa 6. Teknik funduskopi dan interpretasi - Pemeriksaan ini memerlukan ruang gelap atau remang-remang. - Memberikan tetes mata untuk melebarkan pupil (tidak harus) dengan memperhatikan kontra indikasi(glaukoma sudut sempit/tertutup, COA dangkal, pasien pulang sendiri dengan kendaraan) - Sesuaikan dioptri lensa oftalmoskop sesuai dengan refraksi pasien (jika diketahui). Pemeriksa harus memulai dengan dioptri lensa pada angka 0 jika pasien tidak menggunakan kacamata. Pemeriksa mata miopi harus memulai dengan “minus lensanya. - Pegang oftalmoskop dengan menggenggamnya pada batang oftalmoskop, sedangkan telunjuk diletakkan pada panel dioptri, siap untuk menyesuaikan dioptri lensa untuk menghasikan gambaran yang lebih jelas. - Pemeriksa memegang oftalmoskop dengan tangan kanan, dan melihat melalui mata kanan pemeriksa untuk memeriksa mata kanan pasien. Lakukan sebaliknya terhadap mata kiri pasien. - Pasien diminta untuk duduk rileks, bersandar lurus dan penglihatan terpaku pada objek jauh. - Letakkan oftalmoskop berjarak 15-30 cm di depan mata pasien, lihat melalui oftalmoskop, letakkan cahaya pada pupil. Sementara memfokuskan cahaya pada pupil, gerakkan maju mendekati pasien hingga frefleks fundus terlihat. Normal refleks fundus adalah oranye cemerlang, refleks akan terlihat redup atau negatif pada kekeruhan media refrakta. - Dekatkan jarak oftalmoskop ke mata pasien, fokuskan sinar dari arah temporal. - Jika anda menemukan pembuluh darah, kemudian turuti pembuluh darah tersebut ke arah proksimal hingga anda temukan papil N II. Perhatikan warna, bentuk dan tepi papil (apakah jelas atau tidak)? Dapatkah anda membandingkan cup dan diameter diskus? Perhatikan traktus pembuluh darah. Identifikasikan arteri dan vena, dan ikuti percabangan sedapat mungkin. Dapatkah anda melihat refleks fovea? Jangan terlalu lama untuk mencari makula. 7. Kegawatdaruratan Mata dan tatalaksana - Glaukoma Akut : onset cepat, peningkatan TIO mendadak (mata merah, nyeri kepala, nyeri berdenyut, pupil dilatasi non reaktif). TIO >21 mmHg. ➢ Tx : asetazolamid 500mg i.v dilanjutkan 500mg p.o (untuk menurunkan TIO) ➢ Tx definitive : iridotomy. - Konjunctivitis gonorrae : sekret purulent dan udem palpebra ➢ Tx : obati konjunctivitis gonorrae selama 3 hari. (ceftriakson 100mg/kg/bb i.m) - Ulkus kornea : tampilan klinis seperti keratitis (etio: jamur, bakteri, virus) tes flouresensi gambaran epitel erosi dan subepitel ulkus ➢ Tx : tergantung etiologi. 8. Terminologi 1. Pannus : terdapatnya sel radang dengan adanya pembuluh darah yang membentuk tabungan pada kornea. 2. Diplopia Monokuler : Gangguan penglihatan ganda yang hanya terjadi pada satu mata. 3. Proptosis bulbi : kondisi bola mata yang menonjol keluar dapat disertao perdarahan subkonjungtiva sampai dengan putusnya nervus optic. 4. Hipertensi oklusi : peningkatan tekanan intraokuler tanpa kelainan discus opticus atau lapang pandang. 5. Keratik presipitat : suatu hasil dari pengendapan sel radang dalam bilik mata depan pada endotel kornea akibat aliran konveksi aquos humor. 6. Rubeosis iridis : merupakan neovaskularisasi pada iris yaitu pertumbuhan pembuluh darah baru pada permuakaan iris Atau : merupakan suatu respon terhadap adanya hipoksia dan iskemia retina yang luas akibat berbagai penyakit.