Anda di halaman 1dari 7

AKUNTANSI KEUANGAN

PERSEDIAAN ( INVENTORY )

OLEH

DRA.HJ.DIANA JUNI MULYATI,MM


PERSEDIAAN
(INVENTORY)
Persediaan barang adalah barang-barang yang dimiliki oleh
perusahaan untuk dijual kembali baik melalui proses produksi maupun
dijual langsumh oleh perusahaan.
Persediaan yang melaui proses produksi terdiri dari persediaan bahan
baku. persediaan dalam proses dan persediaan barang jadi.
Persediaan menurut PSAK, paragraf 04 meliputi:
1. Barang yang dibeli dan disimpan untuk dijual kembali (barang dagang)
2. Barang jadi yang telah diproduksi
3. Barang dalam penyesuaian yang sedang diproduksi
4. Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi
Nilai persediaan barang dagang ditentukan oleh :
a. Unit fisik persediaan
b. Harga per unit persediaan
Nilai persediaan yang terdapat di neraca dan laporan rugi laba adalah :
Unit fisik X harga per unit
METODE PENETAPAN PERSEDIAAN
Ada 2 metode penetapan persediaan :
1. Metode Phisik (Physical Method)
2. Metode kontinyu (Perpetual Method)
Ad. 1. Metode Phisik.
Dalam metode ini, perhitungan persediaan dengan cara
mengadakan perhitungan stok opname pada akhir periode.
Untuk mengetahui besarnya nilai persediaan yang dipakai
berdasarkan asumsi aliran ersediaan.
Asumsi aliran harga persediaan ada 3 yaitu:
a. FIFO (First In First Out): Persediaan yang masuk pertama, akan dijual
pertama kali.
b. LIFO (last In First Out): Persediaan yang terakhir masuk akan dijual
pertama
c. AVERAGE ( Rata-rata: )
METODE PERIODIK FIFO

CONTOH
Dari perusahaan PT. Merdeka pada bulan Desember 20AA diperoleh
informasi persedian sebagai berikut:
1 1 Desember Persediaan awal 1.000 unit @ Rp 500
2 11 Desember Pembelian 900 unit @ Rp 600
3 15 Desember Penjualan 975 unit
4 19 Desember Pembelian 700 unit @ Rp 700
5 25 Desember Penjualan 600 unit
Jawab :
Jumlah persediaan penjualan
tgl 1 Persediaan awal 1.000 tgl. 15 penjualan 975
11 pembelian 900 25 penjualan 600
19 pembelian 700
-------- -----
2.600 1.575
FIFO
Harga pokok penjualan :
Dijual 1000 @ Rp 500 = Rp 500.000
575 @ Rp 600 = Rp 345.000
----- ----------------
1.575 unit = Rp 845.000
======== ==========
Saldo akhir persediaan = 2.600 -1.575 = 1.025 unit
Saldo Akhir persediaan dalam rupiah :
325 unit @ Rp 600 = Rp 195.000
700 unit @ Rp 700 = Rp 490.000
----- ---------------
1.025 unit = Rp 685.000
======== ==========
METODE PERIODIK LIFO

PERSEDIAAN YANG MASUK TERAKHIR DIKELUARKAN PERTAMA


Harga pokok penjualan
penjualan 700 unit @ Rp 700 = Rp 490.000
875 unit @ Rp 600 = Rp 525.000
------------ ----------------
1.575 unit Rp1.015.000
======== =========
Saldo akhir persediaan dalam unit = 2.600 unit – 1.575 unit = 1.025 unit
Saldo akhir persediaan dalam rupiah :
25 unit @ Rp 600 = Rp 15.000
1.000 unit @ Rp 500 = Rp 500.000
======== ==========
1.025 unit Rp 515.000
======== ==========
METODE PERIODIK AVERAGE

Harga rata-rata per unit = 500 + 600 + 700


----------------------- = Rp 600
3
Persediaan akhir dalam unit = 2.600 unit – 1.575 unit = 1.025 unit
Persediaan akhir dalam Rupiah = 1025 unit @ Rp 600 = Rp 615.000
Harga pokok penjualan = 1.575 X Rp 600 = Rp 945.000

Anda mungkin juga menyukai