Anda di halaman 1dari 6

PEMERIKSAAN ANTI HIV

No. : 0 / SOP/UKP/
Dokumen PKM
DRM/2020
SOP No. :0
Revisi
Tanggal :25 Februari 2020
Terbit
Halaman : 1/2
UPTD SAEPUDIN
PUSKESMAS NIP.1968052819031006
DTP DARMA
1. Pengertian Pemeriksaan anti HIV adalah suatu pemeriksaan untuk
mengetahui adanya antibodi HIV dalam darah.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pemeriksaan
anti-HIV.
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas DTP Darma Nomor : 440/0
/PKM DRM/2017 Tentang Pelayanan Laboratorium di UPTD
Puskesmas DTP Darma Tahun 2020.
4. Referensi 1. Pedoman Praktik Laboratorium Kesehatan yang Benar
(GoodLaboratoryPractice) tahun 2008 oleh Direktorat Bina
Pelayanan Penunjang Medik Departemen Kesehatan RI;
2. Standard Operasional Prosedur Klinik VCT tahun 2007
Layanan Mandiri Clinical Service Unit FHI Indonesia;
3. Kit insert SD HIV Bioline;
4. Kit insert HIV Intec ;
5. Kit insert HIV Oncoprobe;
6. Kit insert HIV Vikia-Biomereux;
7. Kit insert HIV Fokus Diagnostics;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 Tentang
Pusan Pelayanan Kesehatan.

5. Langkah - Alur dan strategi pemeriksaan anti HIV menggunakan bagan alur
Langkah anti HIV strategi III dengan kombinasi 3 reagen yang berbeda yaitu
:

1. SD HIV ½ 3.0 (SD Bioline)


a. Petugas mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan;

b. Petugas menyiapkan reagen dalam suhu ruangan ± 30


menit;
c. Petugas membuka kemasan dan memberi identitas
sampel;

1
d. Petugas meneteskan10 µl plasma/serum (20 µl whole
blood) kedalam lubang sampel;
e. Petugas menunggu sampai serum/plasma/whole blood
menyerap;
f. Petugas meneteskan 3 tetes buffer (±110 µl) dalam lubang
sampel tadi;
g. Petugasmembacahasildalam waktu 5-20 menit (jangan
melebihi 30 menit).
Interpretasi Hasil

- Negatif : muncul garis pink di area “C”


- Positif : muncul garis pink pada area “C”, “T1” atau “T2”
- Invalid : tidak muncul garis (ulangi pemeriksaan)

2. One Step Anti HIV (1&2) Triline – Intec


a. Petugas mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan;

b. Petugas menyiapkan reagen dalam suhu ruangan ± 30


menit;
c. Petugas membuka kemasan dan memberi identitas
sampel;
d. Sampel serum/plasma

- Petugas meneteskan 30 µl plasma/serum (atau 1 tetes


menggunakan pipet dalam kemasan) ke dalam lubang
sampel;
- Petugas menambahkan 1 tetes larutan buffer pada
lubang yang sama.

e. Sampel whole blood

- Petugas meneteskan 60 µl whole blood (atau 2 tetes


menggunakan pipet dalam kemasan) ke dalam lubang
sampel;
- Petugas menambahkan 2 tetes larutan buffer pada
lubang yang sama;

f. Petugas menunggu sampai serum/plasma/whole blood


menyerap;
g. Petugas membaca hasil dalam waktu 15menit (jangan

2
melebihi 20 menit).
Interpretasi Hasil

- Negatif : muncul garis pink di area “C”


- Positif : muncul garis pink pada area “C”, “T1” atau “T2”
- Invalid : tidak muncul garis (ulangi pemeriksaan)

3. Oncoprobe
a. Petugas mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan;

b. Petugas menyiapkan reagen dalam suhu ruangan ± 30


menit;
c. Petugas membuka kemasan dan memberi identitas
sampel;
d. Sampel serum/plasma

- Petugas meneteskan 1 tetes menggunakan pipet dalam


kemasan (30 µl plasma/serum) ke dalam lubang
sampel;
- Petugas menambahkan 1 tetes larutan buffer pada
lubang yang sama.

e. Sampel whole blood

- Petugas meneteskan 2 tetes menggunakan pipet dalam


kemasan (60 µl whole blood) ke dalam lubang sampel
- Petugas menambahkan 2 tetes larutan buffer pada
lubang yang sama.

f. Petugas menunggu sampai serum/plasma/whole blood


menyerap;
g. Petugas membaca hasil dalam waktu 15-20 menit (jangan
melebihi 20 menit).
Interpretasi Hasil

- Negatif : muncul garis pink di area “C”


- Positif : muncul garis pink pada area “C”, “T1” atau “T2”
- Invalid : tidak muncul garis (ulangi pemeriksaan)

3
4. Metode Rapid (Vikia)
a. Petugas mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan;

b. Petugas menyiapkan reagen dalam suhu ruangan ± 30


menit;
c. Petugas membuka kemasan dan memberi identitas
sampel;
d. Sampel serum/plasma

- Petugas meneteskan 3 tetes menggunakan pipet dalam


kemasan (75 µl plasma/serum) ke dalam lubang
sampel.

e. Sampel whole blood

- Petugas meneteskan 3 tetes menggunakan pipet dalam


kemasan (75µl whole blood) ke dalam lubang sampel
- Petugas menambahkan 1 tetes larutan buffer (40 µl)
pada lubang yang sama.

f. Petugas menunggu sampai serum/plasma/whole blood


menyerap;
g. Petugas membaca hasil dalam waktu 30 menit (jangan
melebihi 30 menit).
Interpretasi Hasil

- Negatif : muncul garis merah mudadi area “C”


- Positif : muncul garis merah mudapada area “C”, dan garis
biru di garis “T1” atau “T2”
- Invalid : apabila garis biru pada “C” tidak berubah jadi
merah muda (ulangi pemeriksaan)

5. Fokus Diagnostics (Anti-HIV ½ Cassette)


a. Petugas mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan;

b. Petugas menyiapkan reagen dalam suhu ruangan ± 30


menit;
c. Petugas membuka kemasan dan memberi identitas
sampel;
d. Sampel serum/plasma

4
- Petugas meneteskan 1 tetes menggunakan pipet dalam
kemasan (35 µl plasma/serum) ke dalam lubang
sampel;
- Petugas mmembiarkan serum/plasma menyerap
- Petugas meneteskan 1 tetes buffer (35 µl) ke lubang
sampel.

e. Sampel whole blood

- Petugas meneteskan 2 tetes menggunakan pipet dalam


kemasan (70 µl plasma/serum) ke dalam lubang
sampel;
- Petugas mmembiarkan serum/plasma menyerap
- Petugas meneteskan 2 tetes buffer (70 µl) ke lubang
sampel.

f. Petugas membaca hasil dalam waktu 5-15 menit (jangan


melebihi 15 menit).
Interpretasi Hasil

- Negatif : muncul garis merah muda di area “C”


- Positif : muncul garis merah muda pada area “C”, dan garis
biru di garis “T1” atau “T2”
- Invalid : apabila tidak muncul garis merah pada “C” tidak
berubah jadi merah muda (ulangi pemeriksaan)

Catatan !!!

Untuk interpretasi hasil akhir pemeriksaan anti HIV harus


mengacu pada bagan Strategi III
6. Unit terkait Semua unit layanan klinis

5
ALUR PEMERIKSAAN HIV

STRATEGI III

Anda mungkin juga menyukai