Anda di halaman 1dari 3

1.

Pengertian IUFD, ISPA & ISPA Non Spesifik, Penyakit Pola penyakit sekarang ini telah mengalami perubahan
Degeneratif, dan Myalgia dengan adanya transisi epidemiologi. Proses transisi
IUFD (Intra Uteri Feral Death) atau kematian janin dalam epidemiologi adalah terjadinya perubahan pola penyakit dan
kandungan yaitu kematian konsepsi sebelum keluar secara kematian yang ditandai dengan beralihnya penyebab
lengkap (complete explusion) dengan berat badan 500 gr kematian yang dahulu didominasi oleh penyakit infeksi
atau usia kandungan 20 minggu atau lebih. IUFD menjadi bergeser ke penyakit non-infeksi/penyakit tidak menular
salah satu penyebab kematian perinatal (Gerungan, 2016). (degeneratif). Perubahan pola penyakit tersebut sangat
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) yaitu infeksi yang dipengaruhi oleh keadaan demografi, sosial ekonomi, dan
menyerang saluran pernapasan mulai dari saluran pernapasan sosial budaya. Kecenderungan perubahan ini juga telah
atas hingga bawah yang berlangsung selama 14 hari atau terjadi di negara Indonesia sehingga menjadi salah satu
lebih. ISPA Non Spesifik (Common Cold) merupakan tantangan dalam pembangunan bidang kesehatan (Dinkes
infeksi oleh virus yang meneyrang saluran pernapas atas Prov. Sumut, 2009).
yaitu hidung. ISPA ini umumnya disebut Flu Biasa (Maula, 3. Askep Komunitas
2016). Pengkajian
Penyakit Degeneratif merupaka penyakit yang disebebkan Total kematian bayi (0-12 bulan), balita (1-5 thn), ibu hamil,
oleh proses penurunan fungsi organ tubuh saat usia tua ibu bersalin, dan kematian kasar sebenyak 153 orang.
(Dhani, 2014). 5 kematian golongan bayi karena IUFD dan asphiksia,
Myalgia merupakan nyeri pada otot disertai kaku, berat, kematian balita sebanyak 1 org karena DBD, kematian ibu
dank ram akibat pemekaian otot yang berlebihan sehingga hmail dan bersalin tidak ditemukan. Kematian diatas 5 tahun
menyebabkan otot kekurangan oksigen dan menghasilkan ditemukan pada usia lanjut akibat dari penyakit degeneratif.
metabolisme anaerob (Sumardiyono, 2017). 10 pola penyakit penderita umum berobat ke puskesmas.
2. Pola Penyakit Umum Tingginya kasus penyakit degeneratif dikarenakan perilaku
seperti pola pikir, pola makan, gaya hidup serta diperberat hygiene ditandai dgn 80% remaja mengatakan
oleh faktor genetik. mengalami keputihan patologis
Pengkajian juga bisa berisi profil wilayah, data demografi, Atau tingginya kasus diare di RW X b.d tidak adekuatnya
nilai dna kepercayaan, lingkungan fisik, pendidikan penggunaan fasilitas leyanan kesehatan untuk
komunitas, pemenuhan kebutuhan, pelayanan kesehatan dan penanggulangan diare.
sosial, Untuk kasus yang diberikan, diagnosa yang didapat yaitu :
Diagnosa Gangguan kesejahteraan lansia di wilayah X Ciumbuleuit
Ada 3 jenis diagnose yaitu wellness (sejahtera), potensial berhubungan dengan penyakit degeneratif yang diderita
(resiko), dan aktual (gangguan). ditandai dengan tingginya data kunjungan ke puskesmas.
- Sejartera dipakai jika komunitas punya potensi untuk Prioritas diagnosa
ditingkatkan kesehatannya tanpa adanya data maladptif. Kriteria nilai ditentukan dengan rentang 1 – 5 dengan
Contoh : potensial peningkatan tumbuh kembang anak ketentuan:
desa X b.d capaian imunisasi sebesar 97% dll. 5 : maksimal
- Diagnosis ancaman (risiko) dipakai bila belum ada 4 : sedang
paparan masalah kesehatan tapi sudah ditemukan 3 : kurang
beberapa data maladaptif. Contoh : resiko terjadinya 2 : rendah
wabah penyakit b.d kurangnya kesadaran komunitas akan 1 : tidak ada
PHBS ditandai dengan sampah yang menumpuk dan Perencanaan
banyaknya genangan air.
- Gangguan dipakai bila timbul msalah kesehatan di Implementasi dan Evaluasi
komunitas didudkung dengan data maladaptif. Contoh :
gangguan reproduksi remaja b.d kurangnya personal
Daftar pustaka:

Gerungan, E. N., Pascoal, M., & Lontaan, A. (2016). Faktor-Faktor


Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death
( IUFD ), 4(1), 9–14.

Maula, E. R., & Rusdiana, T. (2016). Terapi Herbal dan Alternatif


pada Flu Ringan atau ISPA non-spesifik. Majalah Farmasetika,
1(4–6), 7–10.

Dhani, S. R., & Yamasari, Y. (2014). Rancang Bangun Sistem Pakar


Untuk Mendiagnosa Penyakit Degeneratif. Manajemen
Informatika, 3(2), 17–25.

Sumardiyono, Lowa, N. W., Azzam, A. M., Huda, K. N., &


Nurfauziah, N. (2017). KEJADIAN MYALGIA PADA
LANSIA PASIEN RAWAT JALAN. Jurnal Riset Sains Dan
Teknologi, 1(2), 59–63.

Stikes Muhammadiyah Klaten. (2015). Panduan keperawatan


komunitas.

Anda mungkin juga menyukai