Anda di halaman 1dari 13

Sistematika dalam penulisan laporan penelitian terdiri atas bagian pembukaan, bagian isi,

dan bagian pendukung.

judul penelitian berisi nama judul penelitian, nama peneliti, nama sekolah/instansi dan
tahun. Judul penelitian harus berupa pernyataan yang mengandung masalah, subjek
penelitian dan lokasi penelitian

Proposal Penelitian Geografi

Dinda Fatimatuzzuhro
Kelas X IPS 4

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA SEKOLAH


MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 1 AIKMEL LOMBOK TIMUR

Abstrak, berupa ringkasan esensi penelitian yang berisi permasalahan, tujuan,


metode penelitian dan hasil penelitian : Ada
Kata pengantar, berupa kata yang dibuat oleh penulis berkaitan dengan maksud
penulisan laporan penelitian, ucapan terimakasih pada berbagai pihak atas
dukungan penelitian : Ada
. Daftar isi terdiri dari daftar halaman, daftar table, daftar gambar dan daftar
lampiran : Ada
Latar belakang penelitian, berupa uraian mengenai permasalahan umum, data
pendukung, pendapat pendukung yang melatarbelakangi pentingnya diadakan
penelitian : Ada
Rumusan Masalah

Masalah yang dirumuskan dalam karya tulis ini adalah masalah


perubahan iklim global dan apa dampaknya bagi manusia. Rumusan
masalah secara lebih rinci dijelaskan sebagai berikut:

1. Apakah yang dimaksud dengan perubahan iklim global?


2. Apa saja sebab-sebab terjadinya perubahan iklim global?
3. Apa saja pengaruh yang ditimbulkan oleh perubahan iklim global terhadap
lingkungan?
4. Apa saja ancaman perubahan iklim global terhadap kehidupan manusia?
5. Bagaimana cara upaya melestarikan lingkungan untuk menanggulangi
dampak perubahan iklim global?
6. Bagaimana pandangan ilmu pengetahuan dan teknologi tentang perubahan
iklim global?
7. Bagaimana cara menumbuhkan rasa kesadaran masyarakat akan dampak
negatif perubahan iklim global yang berkepanjangan?

Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan karya tulis ini adalah untuk menyadarkan pembaca


tentang bahaya dan dampak negatif dari perubahan iklim global yang
semakin terasa dalam kehidupan kita sehari- hari, memotivasi pembaca
agar dapat menyelamatkan bumi dan menata lingkungan yang baik demi
kesejahteraan dan kemashlatan orang banyak, baik yang hidup pada masa
kini maupun masa depan. Selain itu, penulisan karya tulis ini juga
dimaksudkan untuk menambah wawasan pembaca akan perubahan iklim
global dan dampaknya bagi manusia

Manfaat Penulisan

Manfaat dari penulisan karya tulis ini adalah ingin menyadarkan


kepada pembaca akan dampak negatif dari perubahan iklim global terhadap
manusia. Pasalnya, saat ini dampak nyata dari perubahan iklim global telah
terasa dalam kehidupan saat ini. Selain itu, penulisan makalah ini juga
diharapkan dapat
Tinjauan Pustaka

Pada bab ini, penulis akan mengambil referensi dari Kamus melalui beberapa
situs online di internet agar maknanya sepadan dengan tema karya tulis ini.
ˉ Pengaruh: Daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang
ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang.
ˉ Iklim: Keadaan hawa (suhu, kelembapan, awan, hujan, dan sinar matahari)
pada suatu daerah dalam jangka waktu yang agak lama (30 tahun) di suatu
daerah. Atau, suasana dan keadaan.
ˉ Global: Secara umum dan keseluruhan; secara bulat; secara garis besar.
Atau bersangkut paut, mengenai, meliputi seluruh dunia.
ˉ Terhadap: Kata depan untuk menandai arah,
kepada, lawan. ˉ Kehidupan: Cara (keadaan,
hal) hidup.
ˉ Manusia: Makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain);
insan; orang
.
Metode penelitian berisi langkah-langkah yang dilakukan untuk mencapai
tujuan penelitian, meliputi: 1) Lokasi penelitian 2) Variabel penelitian 3)
Teknik pengumpulan data 4) Analisis data
Metode

penulisan

A. Metode Studi Internet

Pada metode ini, penulis membuka berbagai macam situs yang


berkaitan dengan pemanasan global, mulai dari yang menyediakan artikel-
artikel bertema demikian hingga karya tulis sejenis untuk dijadikan
inspirasi. Situs-situs yang dimaksud mulai dari blog, Wikipedia, situs-situs
lembaga pecinta lingkungan, dan situs-situs berita online. Bahkan, berkat
menggunakan metode ini, penulis jadi lebih banyak mendapat referensi-
referensi lain sebagai pelengkap informasi dalam penyusunan karya tulis ini
.
Hasil dan pembahasan berisi: 1) Hasil penelitian, berupa uraian hasil
analisis data, 2) Pembahasan, berupa pemikiran peneliti dsan didukung oleh
teori atau pendapat oranglain. Dalam pembahasan ini juga dibahas apakah
hipotesis yang dibuat terbukti atau tidak.
A.Definisi Perubahan Iklim Global

B.Sebelum kita membahas tentang perubahan iklim global itu sendiri, marilah
kita membahas tentang apa sesungguhnya perubahan iklim global sendiri.
Perubahan iklim adalah perubahan suhu, tekanan udara, angin, curah hujan,
kelembapan, ataupun unsur iklim yang mempunyai kecenderungan naik atau
turun secara nyata. Karena dampaknya meluas ke seluruh dunia, maka
disebut perubahan iklim global.

Perubahan tersebut saat ini berlangsung drastis. Faktor-faktor berupa


gejala alam yang menyebabkan gangguan terhadap iklim global dunia
antara lain gejala meningkatnya suhu udara di bumi yang disebut efek
rumah kaca yang diakibatkan oleh pemanasan global. Selain itu, juga
disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil yang merupakan salah satu
masalah terbesar. Perubahan iklim menyebabkan dampak-dampak negatif.
Mengenai efek rumah kaca, pemanasan global, dan dampak negatif dari
perubahan iklim global akan dibahas selanjutnya.

C. Pemanasan Global Sebagai Penyebab Perubahan Iklim Global

Salah satu penyebab perubahan iklim global adalah pemanasan global.


Pemanasan global (global warming) adalah peningkatan suhu atmosfer,
lautan, dan daratan Bumi secara global. Lebih lengkapnya, pemanasan
global merupakan satu fenomena pemerangkapan gas yang dikenali sebagai
efek rumah kaca yang mana kumpulan gas ini menghalang dan
memerangkap atmosfer yang bebas keluar ke angkasa. Biasanya, fenomena
pemanasan global dapat dirasakan lebih jelas di kawasan kutub utara dan
selatan, kawasan pembangunan perindustrian, dan banyak lagi tempat di
dunia.

Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan


perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut,
meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrem, serta perubahan
jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain
adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, wilayah tropis
yang suhunya kian memanas, meningkatnya badai, kelangkaan air,
munculnya berbagai penyakit seperti stroke dan serangan jantung,
memperlambat jalannya sirkulasi air laut, dan punahnya berbagai jenis
hewan.

Beberapa hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah mengenai


jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi pada masa depan, dan
bagaimana pemanasan serta perubahan- perubahan yang terjadi tersebut
akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain.
Penyebab-penyebab pemanasan global ialah aktivitas perindustrian
yang menggunakan bahan bakar fosil seperti gas alam dan batu bara, polusi
angkutan yang disebabkan kendaraan bermotor, pembakaran hutan,
aktivitas pertanian yang menggunakan pupuk kimia dan pestisida
berlebihan, kotoran hewan ternak yang melepaskan banyak gas metana ke
angkasa,
asap dan debu hasil letusan gunung berapi, penggunaan AC dan alat-alat
kurang ramah lingkungan lainnya, dan sebagainya yang menghasilkan gas-
gas buang. Karbon dioksida, sulfur oksida, nitrogen oksida,
klorofluorokarbon, gas metana, karbon monoksida, dan gas-gas lainnya
dibuang ke udara ketika proses pembakaran berlangsung. Bahkan, gas
klorofluorokarbon juga dapat menyebabkan penipisan lapisan ozon.

D. Ketidakstabilan Iklim

Perkiraan para ilmuwan mengenai ketidakstabilan iklim adalah selama


pemanasan global terjadi, daerah bagian Utara dari belahan Bumi Utara
(Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari daerah-daerah lain di
Bumi. Gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil. Lautan
pun makin luas. Es yang terapung di perairan Utara jumlahnya akan lebih
menyusut. Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan,
mungkin tidak akan mengalaminya lagi. Pada pegunungan di daerah
subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta lebih cepat
mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa area. Temperatur
pada musim dingin dan malam hari akan cenderung meningkat. Daerah
hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang menguap
dari lautan. Para ilmuwan masih ragu apakah kelembaban tersebut malah
akan meningkatkan atau menurunkan pemanasan yang lebih jauh lagi
dikarenakan uap air adalah gas rumah kaca, sehingga keberadaannya akan
meningkatkan efek insulasi pada atmosfer. Namun, uap air yang lebih
banyak juga akan membentuk awan yang lebih banyak, sehingga akan
memantulkan cahaya matahari kembali ke angkasa luar, di mana hal ini
akan menurunkan proses pemanasan. Kelembaban yang tinggi akan
meningkatkan curah hujan, secara rata-rata, sekitar 1% untuk setiap derajat
Fahrenheit pemanasan. (Curah hujan di seluruh dunia telah meningkat
sebesar 1 persen dalam seratus tahun terakhir ini). Badai akan menjadi lebih
sering. Selain itu, air akan lebih cepat menguap dari tanah. Akibatnya,
beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya. Angin akan
bertiup lebih kencang dan mungkin dengan pola yang berbeda. Topan badai
(hurricane) yang memperoleh kekuatannya dari penguapan air, akan
menjadi lebih besar. Berlawanan dengan pemanasan yang terjadi, beberapa
periode yang sangat dingin mungkin akan terjadi. Pola cuaca menjadi tidak
terprediksi dan lebih ekstrim lagi.
E. Sejarah Perubahan Iklim Bumi

Perubahan iklim bumi ternyata mempunyai sejarahnya sendiri, seiring


dengan usia Bumi yang kita tinggali ini. Umur Bumi kita ini sudah
mencapai ratusan juta tahun. Hal ini diukur berdasarkan dating, yaitu cara
menghitung umur bumi menggunakan paruh waktu yang terdapat pada
unsur-unsur radioaktif seperti karbon, uranium, radon dan lain-lain. Para
peneliti bumi atau lebih dikenal dengan sebutan earth scientist mengungkap
sejarah-sejarah bumi dari mulai pembentukan, perubahan roman atau
morfologi bumi, serta sejarah iklim yang terjadi di bumi.
F. Dampak Perubahan Iklim Global Bagi Kehidupan Manusia

Dampak pemanasan global dan perubahan iklim telah merambah


sekitar kita. Curah hujan tidak beraturan dan jika turun dalam volume yang
sangat besar, diselingi dengan tiupan angin kencang menerpa bagian
terbesar wilayah Indonesia selama tiga bulan terakhir ini. Fenomena
tersebut memicu terjadinya bencana lingkungan seperti banjir di sepanjang
DAS Bengawan Solo, Pantura Jawa dan beberapa daerah langganan banjir
di Jakarta. Banjir dan tanah longsor memang juga dipicu oleh menurunnya
daya dukung lingkungan karena penggundulan hutan, alih fungsi lahan dan
berkurangnya kapasitas sungai karena sedimentasi dan penumpukan
sampah. Perubahan iklim memang telah kita rasakan dalam beberapa tahun
terakhir ini. Disamping fenomena diatas, musim kemarau selalu datang
dengan panas sangat menyengat yang memicu terjadinya kekeringan.

Perubahan cuaca dan iklim dapat mengakibatkan munculnya penyakit-


penyakit yang berhubungan dengan panas (heat stroke) dan kematian.
Temperatur yang panas juga dapat menyebabkan gagal panen sehingga
akan muncul kelaparan dan malnutrisi. Perubahan cuaca yang ekstrem dan
peningkatan permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub utara dapat
menyebabkan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan bencana alam
(banjir, badai dan kebakaran) dan kematian akibat trauma. Timbulnya
bencana alam biasanya disertai dengan perpindahan penduduk ke tempat-
tempat pengungsian dimana sering muncul penyakit, seperti: diare,
malnutrisi, defisiensi mikronutrien, trauma psikologis, penyakit kulit, dan
lain- lain.

Pergeseran ekosistem dapat memberi dampak pada penyebaran


penyakit melalui air (Waterborne diseases) maupun penyebaran penyakit
melalui vektor (vector-borne diseases). Seperti meningkatnya kejadian
Demam Berdarah karena munculnya ruang (ekosistem) baru untuk nyamuk
ini berkembang biak. Dengan adamya perubahan iklim ini maka ada
beberapa spesies vektor penyakit (seperti Aedes aegypti), Virus, bakteri,
plasmodium menjadi lebih resisten terhadap obat tertentu yang target nya
adalah organisme tersebut. Selain itu bisa diprediksi kan bahwa ada
beberapa spesies yang secara alamiah akan terseleksi ataupun punah
dikarenakan perbuhan ekosistem yang ekstrem ini. hal ini juga akan
berdampak perubahan iklim (climate change) yang bisa berdampak kepada
peningkatan kasus penyakit tertentu seperti ISPA (kemarau
panjang/kebakaran hutan) dan DBD (kaitan dengan musim hujan tidak
menentu).
pada tempatnya, meminimalisirPenutup

A. Simpulan

Perubahan iklim global adalah perubahan unsur iklim apapun yang


mempunyai kecenderungan naik atau turun secara nyata secara mendunia.
Faktor-faktornya antara lain oleh pemanasan global. Pemanasan global
sendiri adalah peningkatan suhu atmosfer, lautan, dan daratan Bumi secara
global. Seratus tahun ini, suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah
meningkat tajam. Penyebabnya diantara lain penggunaan bahan bakar fosil
berlebihan, peralatan bahan yang tidak ramah lingkungan, dan sebagainya
yang dapat membuang gas-gas tertentu ke atmosfer.

tertentu. Model iklim saat ini menghasilkan kemiripan yang cukup


baik dengan perubahan suhu global, tetapi tidak mensimulasi semua aspek
dari iklim.

Dampak dari perubahan iklim global sudah terjadi di berbagai belahan


dunia, termasuk Asia Tenggara, terutama di Indonesia. Secara umum,
dampak perubahan iklim global bagi manusia tersebut ialah penyakit yang
berhubungan dengan panas dan bencana alam .

Cara untuk menanggulangi dampak perubahan iklim global ialah


menanam pohon dan bakau, melestarikan terumbu karang, melakukan
penghematan energi dan sumber daya, meminimalisasir,dampak limbah,
mencegah penebangan liar dan menerapkan sistem tebang pilih, membuat
sengkedan, mengusulkan sumber energi alternatif, dan sebagainya.

B. Saran

Berikut adalah saran-saran yang bisa dilakukan untuk mengatasi efek


perubahan iklim global yang saat ini makin menjadi:

ˉ Masyarakat pada umumnya diharapkan agar mampu menjaga


lingkungannya agar mampu menyelamatkan bumi meski dengan hal-hal
kecil, seperti membuang sampah pada tempatnya, tidak menggunakan
produk yang tidak ramah lingkungan, menanam pohon, dan lainnya.
ˉ Pemerintah diharapkan agar lebih proaktif dalam upaya pelestarian
lingkungan dengan menciptakan program-program yang berwawasan
lingkungan, seperti penanaman pohon massal, revitalisasi terumbu
karang, atau memberikan izin ketat bahkan bila perlu melarang
kegiatan-kegiatan yang dikhawatirkan merusak lingkungan, seperti
penambangan liar, dan sebagainya.
ˉ Sekolah sebagai lembaga pendidikan hendaknya bersama-sama
menciptakan kawasan pendidikan berbasis lingkungan dan kurikulum
berbasis lingkungan, serta mengajak siswa- siswinya untuk mencintai
lingkungan, dalam hal ini lingkungan sekolahnya seperti mengajarkan
siswa untuk membuang sampah

. Bagian Pendukung a ;. Daftar Pustaka, berisi kumpulan referensi atau bacaan


yang menjadi rujukan dalam penelitian. Penulisan daftar pustaka harus sesuai
dengan pedoman tata cara penyusunan. Jenis pustaka daalm penelitian geografi
bersumber dari buku, jurnal, laporan penelitian dan internet. b. Lampiran, berisi
lembaran-lembaran pelengkap yang digunakan dalam penelitian, seperti
instrument penelitian, table data penelitian, surat perizinan dan biodata penulis.:
Ada
G. Cara Menanggulangi Dampak Perubahan Iklim Global
Perubahan iklim global saat ini telah memberikan dampak yang signifikan bagi kehidupan
di Bumi yang kita tinggali. Terutama dampak negatifnya, malah jauh lebih besar dan saat ini
makin terasa saja bagi kehidupan manusia. Hal ini menyadarkan kita untuk selalu menjaga
lingkungan kita untuk menanggulangi dampak perubahan iklim global. Berikut ini berbagai cara
untuk menanggulangi dampak perubahan iklim global demi kehidupan masa kini dan masa
depan:

a. Melakukan penanaman pohon sebanyak mungkin, terutama di daerah hutan yang telah
gundul. Hal ini dikarenakan daun-daun pada pohon menyerap karbon dioksida untuk
fotosintesis.
b. Menanam bakau di pesisir pantai untuk mencegah terjadinya abrasi.
c. Revitalisasi terumbu karang di laut yang sudah dirusak oleh aktivitas penambangan,
termasuk yang terjadi di Bangka Belitung.
d. Membuat sengkedan di daerah lereng pegunungan yang digunakan sebagai lahan
pertanian untuk mencegah hanyutnya humus karena erosi.
e. Mengolah limbah terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan.
f. Mengurang penggunaan pestisida dan pupuk buatan.
g. Biasakan berjalan kaki atau bersepeda dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Jika terpaksa
menggunakan kendaraan, gunakan kendaraan umum. Hal ini masih mempunyai hubungan
dengan poin m tadi.
h. Penetralan limbah industri dengan membuat instalasi pengolahan limbah.
i. Memotivasi diri sendiri dan masyarakan untuk berperan menyelamatkan Bumi

Anda mungkin juga menyukai