Anda di halaman 1dari 2

1 .

ANALISA KASUS KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA


DALAM KASUS IBU UMI RETNOWATI (KASUS I)

a. Identifikasi penyebab masalah

Kasus Ibu Umi Retnowati ini tercatat dilaporkan pada posko Bantuan Hukum Masyarakat desa
Marga Agung Kecamatan jati Mulyo Lampung Selatan pada Bulan Oktober 2009 , Dokumentasi
kasus (melalui form P.2 dilakukan oleh Ibu Sumiyati selaku paralegal desa Marga Agung).

Kronologis Kasus
Berdasarkan buku nikah, diketahui bahwa Ibu Umi dan suaminya (bapak Imam Wardiyono)
menikah pada tanggal 24 Juli 1988. dari pernikahan ini, lahirlah 5 orang anak yang semuanya
berjenis kelamin laki-laki dengan usia masing-masing (20 tahun,18 tahun,14 tahun,11 tahun ,dan
4 tahun) Selain anak-anak tersebut, ibu Umi dan suaminya memiliki seorang anak perempuan
yang bernama Siti Munawaroh (usia tidak diketahui).

Pada tahun 2005, suami ibu Umi menikah lagi dengan anak angkatnya ( Siti Munawaroh) secara
diam-diam. Sejak suaminya menikah lagi, ibu Umi sering mengalami kekerasan fisik dari
suaminya (sering dipukul, dijambak rambutnya bahkan ditendang). Namun ibu Umi membiarkan
saja perbuatan suaminya dan lebih memilih untuk memaafkan suaminya tersebut.

Puncak kejadiannya terjadi pada tanggal 27 September 2009. Saat itu ibu Umi dan anaknya
mendatangi rumah isteri muda suaminya dengan maksud untuk menangkap basah suaminya
bersama isteri barunya, sesampainya disana suami ibu Umi marah-marah dan mengusir ibu Umi
dan anaknya. Dalam perjalanan pulang , ditengah jalan suami ibu Umi menyerempet motor yang
dikendarai ibu Umi bersama anaknya. Akibatnya, kaki kanan terluka dan siku tangan kanan ibu
Umi terkilir. Sedangkan anaknya (Rauf Hanafi) mengalami luka dibagian kaki kanan dan
pinggang sebelah kanan.Setelah kejadian,

B. Penyelesaian masalahnya

Ibu Umi mendatangi Bapak Muhtarom (Kepala Desa) untuk berkonsultasi mengenai
penyelesaian kasus tersebut. Saat itu Kepala Desa menyarankan agar Ibu Umi ke Pengadilan
Agama untuk menggugat cerai suaminya.

Pada tanggal 28 September 2009, Ibu Umi mendatangi Pengadilan Agama Kalianda untuk
mendaftarkan gugatan cerai. Namun dari pihak Pengadilan Agama Kalianda disarankan untuk ke
Polres Lampung Selatan untuk melaporkan tindak kekerasan dalam rumah tangga yang terjadi.
Pada jam 10 pada hari yang sama (tanggal 28 September 2009), ibu Umi melapor ke Polres
Lampung Selatan. Dari polres disarankan untuk melakukan visum.

Setelah hampir sebulan, kasus KDRT yang dialami oleh ibu Umi terkesan tidak ditindak lanjuti
dengan serius oleh pihak Polres. Hal ini dapat terlihat dari tidak ditahannya suami ibu Umi oleh
pihak Polres tanpa alasan yang jelas. Sehingga menimbulkan sangkaan kepada pihak Polres
bahwa kemungkinan besar suami ibu Umi tida ditahan karena terkait posisi suami ibu Umi yang
merupakan tokoh masyarkat dan memiliki keluarga yang memiliki posisi berpengaruh di
masyarakat. Kondisi ini membuat ibu Umi melaporkan kasusnya dan meminta pihak yang
berwajib untuk bertindak agar tidak terjadi seperti dia lagi.

2. upaya yang dilakukan agar tidak terjadi ketimpangan gender yang banyak merugikan
perempuan terutama dalam keehatan reproduksi yaitu

a. pemerintah harus bisa melibatkan lintas sektoral yang berhubungan dengan permasalah
ketimpangan gender yang intinya bisa meerugikan kesehatan perempuan.

b. menyiapkan peraturran pemerintah atau undang-undang yang mengatur tentang kassus yang
merugikan perempuan mengenai kesehatan reproduksi

c. melalui kemenkes memberikan penyuluhan /KIE tentang penntingnya menjaga kesehatan


reproduksi pada wanita

d. meningkatkan promosikesehatan tentang bahaya , kegunaan dan dampak dari bkasus tersebut.

Anda mungkin juga menyukai