PENDAHULUAN
Pelecehan seksual yang terjadi pun bukan hanya dialami orang dewasa tetapi juga
anak-anak. Pelecehan seksual yang terjadi pun beragam, mulai dari pelecehan
seksual ringan maupun berat. Misalnya seperti cat calling, menggunakan ungkapan
atau gurauan tidak senonoh atau porno, mencolak-colek tubuh korban bahkan dalam
Pelecehan seksual merupakan segala bentuk tindakan yang dilakukan orang lain
dengan jenis kelamin berbeda. Ini berhubungan dengan tindakan seksual dan si
korban merasa tidak nyaman dengan tindakan itu. Pelecehan seksual mencakup
tingkat ringan dalam bentuk kata-kata, sentuhan fisik, pandangan mata, maupun
tingkat berat yaitu pemerkosaan. Pelecehan seksual biasanya terjadi karena adanya
keinginan dari pelaku dan adanya kesempatan untuk melakukan pelecehan serta
(Anonim, 2002).
Pelecehan seksual terjadi ketika pelaku mempunyai kekuasaan yang lebih dari
pada korban. Kekuasaan dapat berupa posisi pekerjaan yang lebih tinggi, kekuasaan
ekonomi, "kekuasaan" jenis kelamin yang satu terhadap jenis kelamin yang lain,
jumlah personal yang lebih banyak, dsb. Rentang pelecehan seksual ini sangat luas,
meliputi: main mata, siulan nakal, komentar yang berkonotasi seks, humor porno,
cubitan, colekan, tepukan atau sentuhan di bagian tubuh tertentu, gerakan tertentu
atau isyarat yang bersifat seksual, ajakan berkencan dengan iming-iming atau
ancaman, ajakan melakukan hubungan seksual sampai perkosaan (Anonim, 2007).
pelecehan seksual bukan masalah ringan yang bisa dianggap sepele. Pembaca juga
BAB II
PEMBAHASAN
Pelecehan seksual adalah segala macam bentuk perilaku yang berkonotasi seksual
yang dilakukan secara sepihak dan tidak diharapkan oleh orang yang menjadi sasaran hingga
menimbulkan reaksi negatif: rasa malu, marah, tersinggung dan sebagainya pada diri orang
yang menjadi korban pelecehan. Pelecehan seksual terjadi ketika pelaku mempunyai
kekuasaan yang lebih dari pada korban. Kekuasaan dapat berupa posisi pekerjaan yang lebih
tinggi, kekuasaan ekonomi, "kekuasaan" jenis kelamin yang satu terhadap jenis kelamin yang
seksual yang dilakukan secara sepihak dan tidak dikehendaki oleh korbannya.
Bentuknya dapat berupa ucapan, tulisan, simbol, isyarat dan tindakan yang
berkonotasi seksual.
menghina, menyerang, dan/atau perbuatan lainnya terhadap tubuh, hasrat seksual seseorang,
dan/atau fungsi reproduksi, secara paksa, bertentangan 2 dengan kehendak seseorang, yang
menyebabkan seseorang itu tidak mampu memberikan persetujuan dalam keadaan bebas,
karena ketimpangan relasi kuasa dan/atau relasi gender, yang berakibat atau dapat berakibat
penderitaan atau kesengsaraan secara fisik, psikis, seksual, kerugian secara ekonomi, sosial,
Farley (1978) mendefinisikan pelecehan seksual sebagai rayuan seksual yang tidak
dikehendaki penerimanya, di mana rayuan tersebut muncul dalam beragam bentuk baik yang
halus, kasar, terbuka, fisik maupun verbal dan bersifat searah. Bentuk umum dari pelecehan
seksual adalah verbal dan godaan secara fisik (Zastrow dan Ashman, 1989; Kremer dan
Marks, 1992), di mana pelecehan secara verbal lebih banyak daripada secara fisik.
.Pelecehan seksual bisa terjadi di mana saja dan kapan saja, seperti di bus, pabrik,
supermarket, bioskop, kantor, hotel, trotoar, dsb baik siang maupun malam. Pelecehan
seksual di tempat kerja seringkali disertai dengan janji imbalan pekerjaan atau kenaikan
jabatan. Bahkan bisa disertai ancaman, baik secara terang-terangan ataupun tidak. Kalau janji
atau ajakan tidak diterima bisa kehilangan pekerjaan, tidak dipromosikan, dimutasikan, dsb.
Pelecehan seksual bisa juga terjadi tanpa ada janji atau ancaman, namun dapat membuat
tempat kerja menjadi tidak tenang, ada permusuhan, penuh tekanan, dsb.Hampir semua
korban pelecehan seksual adalah perempuan tidak memandang status sosial ekonomi, usia,
Orang akan cenderung memiliki risiko menjadi pelaku ketika ia berketerampilan sosial yang
buruk. Ia tidak bisa mengembangkan relasi sosial, sehingga memiliki hubungan yang tegang
"Jika orang tersebut memiliki perasaan tidak berdaya, biasanya juga memiliki hubungan yang
tidak memuaskan dengan orang dewasa lainnya," kata dokter Gina Anindyajati, SpKJ saat dit
merasa puas dengan hubungan tersebut. Selalu akan merasa cemas, tidak aman, terganggu de
ngan hubungan tersebut, sehingga tidak akan pernah tercapai kepuasaan dalam hubungan ters
ebut.
3. Masalah seksual
"Masalah seksual ini seperti ereksi, ejakulasi dini. Itu akan meningkatkan risiko seseorang un
Faktor-faktor risiko lainnya yaitu seperti hubungan yang tegang dengan orang dewasa, kerent
anan dalam hal maskulinitas, harga diri rendah, perasaan terhina, kesepian, dan masalah keter
ikatan emosional.
Solusi Dalam Mencegah Kekerasan Dan Pelecehan Seksual Cara-cara mencegah pelecehan s
eksual:
5. Membantu korban.
karena melakukan pencabulan terhadap anak tetangganya sendiri. Perbuatan cabul tersebut
menjelaskan, pelaku ditangkap setelah dilaporkan oleh SF (50) orang tua korban. Usia korban
masih 14 tahun.
"Pelaku memberikan korban uang Rp 5.000 setelah melakukan aksi cabulnya," kata Kasubag
Humas.
Menurut pengakuan pelaku, dia sudah tiga kali melakukan perbuatan pencabulan terhadap
korban. Aksi itu dilakukannya setiap kali korban datang ke rumah sekaligus lokasi usaha gas
elpiji miliknya.
Aksi cabul tersebut akhirnya dilihat langsung oleh tetangga korban yang curiga saat melihat
"Jadi ada yang melihat aksi pelaku ini ketika mencabuli korban, lalu dilaporkan ke orang
Di dalam rumah pelaku melucuti seluruh pakaian korban dan melancarkan nafsunya. Setelah
Pelaku ditangkap pada Senin (19/7) di rumahnya tanpa perlawanan dan mengakui
Ada banyak sekali pasal dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) yang
Untuk kasus di atas sendiri sudah ditindak lanjuti oleh kepolisian, atas aksi cabul tersebut
pelaku dipersangkakan dengan melanggar Pasal 81 ayat (1) UU RI Nomor 17 Tahun 2016
tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman paling lama 15 tahun penjara.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Akhirnya kita mengetahui sebagian kecil dari kejadian –kejadian pelecehan seksual yang
pernah ada atau yang sedang terjadi, pelecehan seksual ternyata bukanlah hal baru, melainkan
sudah ada sejak dulu dan tersebar dimana-mana hanya saja susah untuk menghentikannya
bahkan menyadarinya. Ini tugas dari kita generasi baru untuk menjaga dunia dari tangan-
tangan tidak bermoral dan juga dari kepolisian harus lebih mempertegas tentang hukum yang
berlaku.
3.2 Saran
Dari berbagai informasi yang telah kita dapat, pelecehan seksual dapat menimbulkan efek
yang sangat berbahaya mulai dari beban mental dan efek traumatis yang diderita oleh korban
penyakit yang akan diderita oleh pelaku maupun korban dan lain sebagainya. Maka dari itu
kita harus bisa menjaga diri dengan cara melakukan tindakan preventif serta senantiasa
mendekat diri kepada yang Maha Kuasa, pertebalah iman kita supaya kita selalu dilindungi-
Nya.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.dpr.go.id/doksileg/proses2/RJ2-20170201-043128-3029.pdf
https://www.suara.com/news/2021/06/11/133729/pelecehan-seksual-definisi-dan-bentuk-
tindakan-dan-pencegahannya?page=all
https://repository.unair.ac.id/106020/4/4.%20BAB%20I%20PENDAHULUAN.pdf
https://www.liputan6.com/health/read/4155441/3-faktor-penyebab-seseorang-jadi-pelaku-
kekerasan-seksual
S. Pd.(2007)..
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional. Pelecehan Seksual dan Kekerasan Seksual.
2002.
http://www.tempo.co/read/news/2013/10/22/064523688/Kasus-Pelecehan-Seksual-di-SMP-4-
karena-Kepol. http://id.wikipedia.org/wiki/Pelecehan_seksual.
https://news.detik.com/berita/d-5651941/pria-tanjungbalai-cabuli-anak-tetangga-korban-
dirayu-imbalan-rp-5000