Ada definisi hukum yang berbeda dari pelecehan seksual di berbagai negara dan
yurisdiksi, namun bentuk yang paling umum dari pelecehan seksual meliputi:
Menceritakan lelucon yang bersifat seksual
Menampilkan atau mendistribusikan secara eksplisit gambar yang bersifat
seksual/pornografi
Surat, catatan, email, dan panggilan telepon yang bersifat seksual
“Membuat peringkat” berdasarkan penampilan/atribut fisik seseorang
Berkomentar bernada seksual tentang pakaian, anatomi, atau penampilan fisik
seseorang
Siulan atau panggilan yang bernada seksual
Gerakan tubuh atau suar yang bersifat seksual seperti mengedipkan mata, menjilat
bibir, atau menyodorkan panggul
Ancaman secara langsung maupun tidak langsung atau menyuap untuk aktivitas seksual yang tidak
diinginkan
Berulang kali meminta seseorang untuk berkencan, atau berhubungan seks
Nama-panggilan, seperti jalang atau pelacur
Memberi tatapan tidak sopan (menatap payudara perempuan, atau bokong pria)
Pertanyaan yang tidak diinginkan tentang kehidupan seks seseorang
Sentuhan, pelukan, ciuman, belaian yang tidak diinginkan terhadap seseorang
Menguntit seseorang
Menyentuh diri sendiri secara seksual bagi orang lain untuk melihat
Kekerasan seksual
Penganiayaan
Pemerkosaan.
Pelecehan seksual dapat berlangsung di mana saja - di tempat kerja, di universitas, di jalan, di toko, di
sebuah klub, saat menggunakan angkutan umum, di bandara, bahkan di rumah. Pada dasarnya, pelecehan
seksual adalah perhatian seksual yang tidak diinginkan yang dapat terjadi di tempat umum, dan juga di
ruang-ruang pribadi.
Apakah hanya laki-laki yang melecehkan
perempuan?
Menurut penilaian kami pelecehan seksual yang terjadi pada Mahasiswi KKN
di kampus UGM merupakan tindakan kriminal dan tidak bermoral karena
pelecehan seksual dianggap suatu bentuk penyiksaan terhadap seorang
perempuan yang belum menikah dan sudah melanggar aturan hukum. Oleh
karna itu pihak berwajib harus menyelesaikan masalah ini agar tidak terjadi
lagi pecehan seksual pada korban selanjutnyaa.
Kesimpulan
Pelecehan seksual adalah tindakan melecehkan atau merendahkan orang lain
baik secara verbal maupun nonverbal untuk memenuhi kebutuhan seksual para
pelaku sehingga terjadi keresahan pada diri korban baik yang bersifat fisik
maupun psikis karena adanya pemaksaan yang tidak dapat diterima