Anda di halaman 1dari 15

Dinamika Sosial Tindak

Pidana Pelecehan Seksual di


Berbagai Daerah
Risma Sadhina/21024010061
Identifikasi Masalah

Banyak kasus yang dialami Indonesia akhir akhir ini


menggambarkan bagaimana kondisi mental dari
mereka yang sedang ‘sakit’. Seperti tindak pidana
pelecehan seksual sebagai fenomena sosial di muka
bumi yang mungkin tidak akan pernah berakhir
sejalan dengan perkembangan dan dinamika sosial
yang terjadi dalam masyarakat. Pelecehan seksual
dianggap kejahatan berat dikarenakan bukan hanya
persoalan virginitas tetapi juga harkat dan martabat
seseorang. Masalah pelecehan seksual di Indonesia,
khususnya terhadap wanita dan anak perlu mendapat
perhatian yang lebih intensif dan serius lagi.
Sebanyak

1411 Kasus
Periode 1 januari 2022
Analisis Data 5W 1H

What Who Where


Apa itu pelecehan Siapa pelaku dari Dimana pelaku melakukan
seksual? pelecehan seksual? pelecehan seksual?

When Why How


Kapan pelaku pelecehan Mengapa pelaku melakukan Bagaimana tindak pidana yang
seksual merasa jera akan hal tersebut? diterima untuk pelaku?
perbuatannya?
Pelecehan seksual adalah segala macam bentuk perilaku yang mengarah
kepada hal-hal seksual yang dilakukan secara sepihak dan tidak diharapkan
oleh orang yang menjadi sasaran. Pada kuisioner yang saya buat, bentuk
pelecehan yang dilakukan seperti pelecehan verbal yaitu catcalling,
memandang bentuk tubuh, menyinggung mengenai bentuk tubuh di depan
banyak orang dsb. Bentuk pelecehan non verbal seperti menyentuh bagian
yang seharusnya tidak disentuh oleh lelaki.

Pelecehan Seksual
Pelaku

Data
Pelecehan seksual ringan seperti lelucon atau pun tindakan Terdapat sebanyak 50% pelaku adalah orang
menyentuh yang mengarah seksual di anggap wajar oleh pria
yang tak dikenal, 37,5% lainnya, dan mirisnya
dan masalah bagi wanita. Mungkin, bagi pria hal tersebut masih
wajar, namun untuk wanita hal itu merupakan masalah karena lagi untuk 12,5% pelaku merupakan teman
wanita lah yang menjadi objek sasarannya . atau kerabat dekat korban.
Tempat

Menurut beberapa berita yang


telah saya baca, pelaku pelecehan
seksual biasanya akan lebih
berani untuk melakukan tindakan
secara spontan di tempat umum.
Dalam situasi ramai tidak
membuat pelaku berpikir dua kali
dalam melakukan tindakan
tersebut.
Pelecehan seksual biasanya terjadi karena adanya
keinginan dari pelaku dan kesempatan untuk melakukan
pelecehan serta adanya stimulus dari korban yang
memancing terdorongnya perilaku melecehkan.

Alasan
Dalam UU No. 17 Tahun 2016 dan PP No. 70 Tahun 2020 dapat diketahui
bahwa tujuan penambahan ketentuan mengenai tindakan kebiri kimia,
pemasangan alat pendeteksi dan rehabilitasi adalah untuk mengatasi
kekerasan seksual terhadap anak dan memberi efek jera terhadap pelaku.

Efek jera pelaku


Kebiri Kimia

Tindakan kebiri kimia merupakan


respon negara yang dinantikan oleh
masyarakat pencari keadilan yang
terdampak oleh kasus kekerasan
seksual terhadap anak. Tindakan
kebiri kimia hanya dapat
diterapkan kepada pelaku
kekerasan seksual dengan
kualifikasi tertentu dan
pelaksanaannya dilakukan oleh Gambar diatas merupakan kasus kebiri
petugas dengan kompetensi kimia pertama yang dijatuhkan untuk
tertentu. pelaku asal Mojokerto, berinisial A (20).
Tindak Pidana

Adapun pasal pelecehan seksual dapat dijerat dengan menggunakan pasal percabulan
sebagaimana diatur dalam Pasal 289 sampai dengan Pasal 296 KUHP. Selain itu, UU TPKS juga
mengatur pelecehan seksual fisik sebagai salah satu tindak pidana kekerasan seksual. Menurut
Pasal 6 UU, pelaku pelecehan seksual fisik dapat dipidana hingga 12 tahun penjara dan denda
paling banyak Rp 300 juta
Contoh Kasus

Pelecehan di
JembatanPenyebrangan Penjaga Sekolah 'SAKIT'

Pelecehan berupa tindakan non Pelecehan berupa tindakan non


verbal yaitu pelaku memepet korban verbal yaitu pelaku mencabuli siswi
dan langsung memegang anggota SD yang berusia 9 tahun.
tubuh korban.
Dengan banyaknya kejadian dengan korban yang tidak memandang
umur. Semoga hal ini berkurang baik pelecehan verbal dan non verbal
dan untuk para penindak sebaiknya diurus dengan cepat dan cermat
akan permasalahan tersebut. Dan semoga masyarakat mendapatkan
edukasi mengenai pelecehan seksual, sehingga akan paham bahwa hal
tersebut bukanlah candaan, melainkan tindakan yang membuat orang
lain merasa tidak nyaman dan membawa dampak yang buruk.

Harapan mengenai pelecehan seksual di masa


yang akan datang
Kesimpulan

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak masyarakat di Indonesia ini masih kurang akan
hal edukasi tentang pelecehan seksual. Hal ini menyebabkan banyak masyarakat yang melakukan
pelecehan seksual kepada lawan jenis mulai dari usia kanak-kanak sampai beranjak dewasa. Banyak
faktor yang mempengaruhi pelaku melakukan hal tersebut seperti adanya kelainan seksual pada diri
pelaku, adanya faktor balas dendam dikarenakan pada masa sebelumnya pelaku pernah diposisi
menjadi korban, pelaku ketergantungan obat-obatan terlarang dan minuman keras, dan sebagainya.

Hal tersebut dapat dihindari dengan cara bersikap waspada terhadap sekeliling meskipun itu teman
dekat, terutama di tempat yang asing untuk anda. Meminimalisir untuk menghindari kontak mata pada
lawan jenis. Dan menunjukkan bahwa anda kuat dan percaya diri. Jika telah dilakukan pelecehan
seksual jangan takut untuk melakukan perlawanan dan melaporkan ke pihak berwajib untuk diatasi
supaya pelaku mendapat efek jera.
Thank you!

Anda mungkin juga menyukai