Anda di halaman 1dari 32

ANNEX II

NOXIOUS LIQUID SUBSTANCES

Peraturan pencegahan pencemaran oleh bahan


kimia beracun dalam bentuk curah/cair.

BOCT 4
HARI KE 5

1
BOCT HARI KE 5
4. Emergencies Oil and Chemical Tankers
1.Emengency procedures, including emergency
2.Oranizational structure
3.Alarms
4.Emergency procedure
5. Pollution Prevention for Oil and Chemical Tankers
1.Basic knowledge of the effects of Oil and Chemical Tankers
pollution on human and marine life.
2.Basic knowledge of shipboard procedures to pervent pollution
3.SOPEP and SMPEP : Maeasure to be taken in the event spillage
including the need to:
1.Report relevant information to the responcible persons
2.Assist in implementing shipboard spill- containment
procedures
NOXIOUS LIQUID SUBSTANCES

Annex II ini berlaku untuk semua kapal yang


mengangkut muatan curah cair yang beracun,
kecuali yang ditentukan lain oleh konvensi
MARPOL 73/78 ( Reg. 2 ),
terdiri dari 16 peraturan dan 3 ayat tambahan

Barang cair beracun dan berbahaya hasil produk


kimia yang diangkut dengan kapal tanker khusus
(chemical tanker).
3
Annex II. Regulation 2 :

Pemberlakuan
Semua kapal yang mengangkut bahan kimia cair
yang berbahaya dalam bentuk curah
4
Liquid substance
Adalah zat – zat yang memiliki vapour pressure ( tekanan
uap ) tidak lebih dari 2,8 kp/cm2 pada suhu 37,8ºC.

5
Zat cair beracun (Noxious liquid substance)

Semua zat tersebut dalam appendix II Annex,


yang menyebutkan daftar zat cair beracun sebagaimana
terdaftar dalam Chapter 17 dan 18 Pada International Bulk
Chemical Code.

6
Bahan kimia dibagi 4 kategori sesuai
derajat toxic dan kadar bahayanya :

Kategori A : Sangat berbahaya


Kategori B : Cukup berbahaya
Kategori C : Kurang berbahaya
Kategori D : Tidak berbahaya

7
Kategori A : Sangat berbahaya

Bahan kimia cair atau air pencuci tanki muatan atau


air ballast yang mengandung bahan kimia cair bila
terbuang ke laut akan mengakibatkan bahaya besar .
“ harus dicegah”

Tidak boleh dibuang ke laut di semua lokasi


8
Kategori B : Cukup berbahaya

Bahan kimia cair atau air pencuci tanki


muatan atau air ballast yang mengandung
bahan kimia cair bila terbuang ke laut akan
mengakibatkan bahaya . “ Pembuangan
khusus”

9
Kategori C : Kurang berbahaya

Bahan kimia cair atau air pencuci tanki muatan


atau air ballast yang mengandung bahan kimia cair
bila terbuang ke laut akan mengakibatkan sedikit
bahaya . “ Penanganan khusus”

10
Kategori D : Tidak berbahaya

Pembuangan bahan kimia cair di semua lokasi


11
KONSTRUKSI TANKI MUATAN KAPAL TANKER KIMIA
IBC Code : International Bulk Chemical Code

12
B/15 B/15

B/15

Kapal yang mengangkut bahan kimia cair yang


sangat membahayakan keselamatan dan
lingkungan sehingga memerlukan tingkat
pencegahan maksimun untuk menghindari
muatan tumpah atau terlepas.

13
B/15

Kapal mengangkut bahan kimia cair yang cukup


membahayakan keselamatan dan lingkungan
sehingga memerlukan pencegahan untuk
menghindari muatan tumpah atau terlepas

14
Kapal yang mengangkut bahan kimia cair yang
membahayakan keselamatan dan lingkungan
memerlukan tempat penampungan yang lebih
moderate untuk meningkatkan keselamatan dan
mencegah kerusakan

15
Annex II Regulation 7 :

Reception facilities and cargo


unloading terminal arranggements

Pemerintah berkewajiban untuk menyediakan


fasilitas penampungan dan fasilitas yang
digunakan untuk memuat dan membongkar
muatan
16
Annex II Regulation 9 :

Semua kapal yang memuat bahan-bahan kimia cair


yang berbahaya dalam bentuk curah harus
dilengkapi dengan Oil Record Book

17
Annex II Regulation 9 :
Oil Record Book

◼ Memuat muatan
◼ Memindahkan muatan (internal)
◼ Membongkar muatan
◼ Tank Cleaning
◼ Mengisi air ballast ke tanki
bekas muatan
◼ Membuang air ballast dari tanki
muatan
◼ Membuang residu ke tanki
penanmpungan
18
Semua kejadian pembuangan / pembongkaran harus dicatat
dalam Cargo record book ini, baik di sengaja maupun tidak .

Semua survey yang dilaksanakan oleh orang – orang yang


diberi wewenang dicatat dalam cargo record book.

Cargo record book harus diisi dengan teliti semua proses


pemuatan pembongkaran, dsb dan disimpan untuk siap selalu
dalam pemeriksaan pihak berwenang, dan harus tetap di kapal
hingga masa sekurang – kurangnya 3 ( tiga ) tahun

19
Annex II Regulation 10 :

Kapal yang memuat


bahan kimia cair
berbahaya harus
diperiksa secara
berkala, sesuai dengan
standar pemeriksaan
kapal tanker minyak

20
A. Survey dan pemeriksaan ( Reg. 10, 11, 12 )
Survey diperlukan untuk semua kapal untuk melaksanakan ketentuan –
ketentuan Annex II ( Reg. 10 ) kondisi – kondisi kapal dan
perlengkapannya harus dipelihara dan tidak boleh berubah tanpa
ketetapan administrasi sebelumnya.

Kapal berlayar di wilayah International akan diberikan sertifikat untuk


mengangkut muatan cair curah berbahaya ( NLS Certificate ),
untuk kapal domestic tidak diwajibkan namun bisa dilakukan survey –
survey yang diperlukan oleh adminisrasti.

Kapal chemical yang telah dilakukan survey terhadapnya


berdasarkan pada IBC Code atau BCH Code ( Reg. 12A )
sepantasnya di terima / di berikan pengakuan terhadap
pelaksanaan Reg. 11 dan tidak memerlukan NLS Certificate
atau survey tambahan. 21
Mengapa harus dilakukan survey,…..?

Siapa yang melakukan survey,…..?

International Pollution Prevention for the Carriage of Noxous Liquid


Substances in Bulk 22
Mengapa harus dilakukan survey,…..?

Untuk menjamin bahwa peraturan di dalam


Marpol annex II tetap dilaksanakan dan
dipenuhi pada setiap kapal

23
Siapa yang melakukan survey,…..?

Petugas pemerintah atau badan atau


perorangan yang ditunjuk oleh pemerintah
negara bendera kapal

24
Surveys
◼ Initial survey
◼ Priodical survey
◼ Minimum intermediate survey
◼ Special survey
◼ Annual survey

25
Kapal barang yang mengangkut barang beracun dan
berbahaya, bahan kimia cair katagori A,B dan C,
desain dan peralatannya harus memenuhi peraturan
dalam IBC code atau BCH code

International Bulk Chemical code :IBC code


Code for Construction and Equipment of Ships
Carrying Dangerous Chemical in Bulk
Marpol 73/78

26
PERSYARATAN ANNEX II KONVENSI MARPOL 73 /78

Pengawasan pembuangan operasional zat zat cair beracun


dan membatasi sekecil mungkin accidental discharge.
Buangan ada dua macam :

a.Accidental discharge : tumpahan muatan akibat kerusakan


muatan atau muatan yang melimpah keluar kapal.
b.operational discharge :pembuangan sebagai hasil
pencucian tangki muatan dan pipa saluran pembuangan tolak
bara atau residu lainnya serta bilga dari ruang pompa muatan

27
PENGAWASAN TERHADAP KAPAL PENGANGKUT KATEGORI - A

Setelah selesai pembongkaran sebelum kapal berangkat, tangki


harus diadakan pencucian terlebih dahulu (pre wash) dan air
pencucian ke di buang reception facility sampai konsentrasi zat cair
beracun dalam aliran kurang dari 0,1 %dalm berat kemudian di
pompa sampai kosong kecuali untuk jenus fosfor konsentrasi dalam
aliran kurang dari 0,01% dalam berat.
bila kemudian air di tambahkan kedalam tangki, air pencucian dapat
di buang ke laut sesuai dengan persyaratan :

a. Kapal berada diluar daerah khusus


b. Kapal sedang berlayar dengan kecepatan 7 knotuntuk yang di
gerakkan mesin, 4 knot untuk yang tunda
c. Lubang pembuangan berada di bawah garis air
d. Pembuangan pada jarak tidak kurang dari 12 mil dan daratan
dengan kedalaman kurang dari 25 meter.

28
PENGAWASAN TERHADAP KAPAL PENGANGKUT KATEGORI - B

Setelah selesai pembongkaran tangki dicuci sampai sisa


muatan dalam tangki tidak lebih dari 1 m kubik atau 1/3000
kapasitas tangk dani di buang reception facility kemudian
apabila di tambahkan air dapat dibuang ke laut dengan
persyaratan :

a. Kapal berada diluar daerah khusus


b. Kapal sedang berlayar dengan kecepatan 7 knotuntuk yang
di gerakkan mesin, 4 knot untuk yang di gandeng
c. Konsentrasi zat cair beracun tidak melebihi 1ppm
d. Pembuangan dilaksanakan pada jarak tidak kurang dari 12
mil dari daratan dengan kedalaman tidak kurang dari 25 meter.

29
PENGAWASAN TERHADAP KAPAL PENGANGKUT KATEGORI - C

Setelah bongkar sebelum meninggalkan pelabuhan tangki


harus dicuci (pre wash)sampai sisa muatan tidak lebih dari 1m
kubik atau 1/1000 kapasitas tangki.kemudian apabila di
tambahkan air dapat dibuang kelaut dengan persyaratan :

a. Kapal berada diluar daerah khusus


b. Kapal sedang berlayar dengan kecepatan 7 knotuntuk yang
di gerakkan mesin, 4 knot untuk yang di gandeng
c. Pembuangan di bawah garis air
d. Kapal berada lebih dari 12 mil dari daratan pada kedalaman
25 meter atau lebih

30
PENGAWASAN TERHADAP KAPAL PENGANGKUT
KATEGORI - D

Untuk kapal kategori D tidak perlu diadakan pre wash dan


dapat di buang kelaut dengan persyaratan :

a. Kapal sedang berlayar di luar daerah khusus


b. Kecepatan tidak kurang dari 7 knot bagi yang bermesin dan
4 knot bagi yang digandeng
c. Konsentrasi tidak lebih dari 1/10
d. Pembuangan pada jarak 12 mil dengan kedalaman tidak
kurang dari 25 meter

31
A. Shipboard marine pollution emergency plan FOR NLS

Semua kapal dengan GRT lebih dari 150 tons yang berhak
mengangkut NLS harus memiliki dan membawa sebuah
rencana darurat penanggulangan pencemaran laut oleh zat cair
curah beracun, yang di approve oleh pemerintah ( administrasi )
Peraturan ini berlaku tgl 1 Januari 2003.

Rencana darurat tersebut di tulis dalam bahasa kerja awak


kapal, dan meliputi ;
1. Prosedur yang harus diikuti oleh nahkoda atau orang lain
yang bertanggung jawab untuk melaporkan insiden polusi
oleh NLS.
2. Daftar orang – orang yang harus dihubungi dalam
keadaan darurat pencemaran oleh NLS.
32

Anda mungkin juga menyukai