Anda di halaman 1dari 3

PPT

BAURAN PEMASARAN Es Teh Indonesia:


Produk: Es teh Indonesia merupakan kategori produk pshycal good dan dari produk klasifikasi
termasuk Non-durable Goods (barang tidak tahan lama/ merupakan seluruh barang yang
mempunyai wujud serta bisa habis apabila dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali
penggunaan.). Sama halnya seperti Es Teh Indonesia di berbagai kota lainnya, Es Teh Indonesia
di Kota Palu juga menawarkan berbagai macam produk minuman teh sebagai produk utama dan
menyediakan opsi beberapa topping sebagai pelengkap.
Price: Untuk harga, es teh Indonesia menggunakan strategi harga geografis dimana penetapan
harga produk atau jasa yang berbeda-beda tergantung lokasi geografis atau pasar. Untuk kota
palu sendiri, Es teh Indonesia menyediakan 22 macam varian rasa yang harganya berkisar dari
8.000 hingga 31.000
Place: Es Teh Indonesia awalnya merupakan bisnis berbasis gerai yang artinya pelanggan harus
mendatangi gerai untuk memesan dan mendapatkan produk. Namun umtuk saat ini saluran
distribusi es teh Indonesia juga bekerja sama dengan perusahaan layanan ecommers seperti
gofood, grab, dan maxim
Promosi: Es teh Indonesia melakukan berbagai macam promosi, seprti wom, social media
marketing, dan promosi penjualan guna memperkenalkan dan menarik pelanggan sebanyak
mungkin. WOM (proses pemasaran yang dilakukan dari mulut ke mulut) , Promosi penjualan
(kampenye pemasaran yang terdiri dari kumpulan alat intensif bersifat jangka pendek)

KARAKTERISTIK RESPONDEN
JK: jika dilihat dari hasil diagram berdasarkan jenis kelamin, diketahui bahwa responden yang
berjumlah 100 orang diperoleh responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 33 orang (33%),
dan berjenis kelamin perempuan sebanyak 37 orang (67%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa
frekuensi terbanyak konsumen es teh indonesia berjenis kelamin wanita.

Usia: jika dilihat dari hasil diagram berdasarkan usia, diketahui bahwa responden terbanyak
yakni pada rentang umur antara 17 - 22 tahun dengan persentasi sebanyak 54,0% (54 orang).
Selanjutnya rentang umur 23-28 tahun 39,0% (39 orang), rentang umur 29-34 tahun 4,0% (4
orang), rentang 35 – 40 tahun 1,0% (1 orang), dan rentang umur >40 tahun 2,0% (2 orang).
Kesimpulan yang diperoleh menunjukkan bahwa kebanyakan responden berada pada rentang
usia 17 - 22 tahun.

Pend: : jika dilihat dari hasil diagram berdasarkan pendidikan terakhir, frekuensi terbanyak
pendidikan terakhir pelanggan Es Teh Indonesia cabang Palu yaitu SMA/SMK sebesar 71,0%
(71 orang), diploma sebanyak 4,0% (4 orang), dan sarjana sebanyak 25,0% (25 orang).
Kesimpulan yang diperoleh bahwa pendidikan terakhir responden Es Teh Indonesia kebanyakan
SMA/SMK hal ini sejalan dengan karakteristik responden berdasarkan usia pelanggan Es Teh
Indonesia bahwa kebanyakan berusia 17 – 22 Tahun.
Pekerjaan: jika dilihat dari hasil diagram berdasarkan pekerjaan, responden yang bekerja
sebagai Pegawai Negeri Sipil berjumlah 3,0% (3 orang), pengusaha 8,0% (8 orang), pegawai
swasta 14,0% (14 orang), lainnya 17,0% (17 orang). Berdasarkan jenis pekerjaan responden yang
paling banyak adalah pelajar/mahasiswa terdapat 58,0% (58 orang). Hal tersebut dikarenakan
lokasi Es Teh Indonesia berdekatan dengan area sekolah dan kampus, sehingga sebagian besar
responden adalah pelajar/mahasiswa.

Intenistas: berdasarkan diagram diketahui jumlah pembelian produk Es Teh Indonesia dalam
tiga bulan terakhir diperoleh data terbanyak yaitu responden yang membeli produk Es Teh
Indonesia sebanyak 2 kali berjumlah 36,0% (36 orang), responden yang membeli produk Es Teh
Indonesia sebanyak 3 – 4 kali berjumlah 26,0% (26 orang), responden yang membeli produk Es
Teh Indonesia sebanyak 5 – 6 kali 17,0% (17 orang), dan responden yang membeli produk Es
Teh Indonesia lebih dari 6 kali sebanyak 21,0% (21 orang).

TANGGAPAN RESPONDEN
1) Berdasarkan dari tabel dapat dilihat bahwa untuk variabel content creation yang memiliki
nilai mean tertinggi yaitu pada pernyataan X1.3 sebesar 4,05 dan hasil rata2 variabel X1
yaitu sebesar 4.01 dengan kategori kelas interval sangat baik.
2) Berdasarkan dari tabel dapat dilihat bahwa untuk variabel content sharing yang memiliki
nilai mean tertinggi yaitu pada pernyataan X2.4 sebesar 4,35 dan hasil rata2 variabel X2
yaitu sebesar 4.29 dengan kategori kelas interval sangat baik.
3) Berdasarkan dari tabel dapat dilihat bahwa untuk variabel connecting yang memiliki nilai
mean tertinggi yaitu pada pernyataan X3.3 sebesar 4,32 dan hasil rata2 variabel X3 yaitu
sebesar 4.28 dengan kategori kelas interval sangat baik.
4) Berdasarkan dari tabel dapat dilihat bahwa untuk variabel community building yang
memiliki nilai mean yang sama yaitu sebesar 4,39 dan hasil rata2 variabel X4 yaitu
sebesar 4.39 dengan kategori kelas interval sangat baik.
5) Berdasarkan dari tabel dapat dilihat bahwa untuk variabel keputusan pembelian kembali
yang memiliki nilai mean tertinggi yaitu pada pernyataan Y5 sebesar 4,50 dan hasil rata2
variabel Y yaitu sebesar 4.39 dengan kategori kelas interval sangat baik.

HASIL UJI ASUMSI KLASIK


Hasil uji normalitas: berdasarkan pada grafik histogram terlihat bahwa titik menyebar disekitar
garis normal serta mengikuti arah garis diagonal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model
regersi ini memenuhi asumsi normalitas
Hasil uji multikolinearitas: hasil perhitungan nilai Tolerance menunjukkan tidak ada variabel
independen yang memiliki nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan
mempunyai angka Tolerance tidak kurang dari 0,1. Hal ini berarti bahwa semua variabel yang
dilakukan pengujian, tidak menunjukkan adanya gejala multikolinearitas, dengan demikian
semua variabel dapat digunakan sebagai variabel independen.
Hasil uji heterokedastisitas: berdasarkan grafik menunjukan bahwa titik menyebar secara acak
dan tidak membentuk suatu pola yang jelas sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi
heterokedastisitas pada model ini.
Hasil Uji Regresi Linear Berganda: berdasarkan tabel hasil analisis regresi ini diketahui
bahwa nilai dari constanta adalah sebesar 3,576 hal ini dapat menunjukan apabila semua
variabel X1, X2,X3, dan X4 bernilai 0 atau positif dan mengalami kenaikan atau peningkatan
maka keputusan pembelian kembali Es Teh Indonesia di Kota Palu akan meningkat sebesar
3,576.

Hasil uji Hipotesis F : Berdasarkan tabel di atas hasil pengujian model regresi diperoleh nilai F-
hitung sebesar 13,789 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 sehingga bila dibandingkan
dengan nilai alpha (batas signifikan) 0.05 maka 0,000 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa
hipotesis pertama diterima.

Hasil uji Hipotesis t: Berdasarkan tabel di atas diperoleh hasil


Variabel X1 dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua diterima dengan nilai sig 0,008 < 0,05
Variabel X2 dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga diterima dengan nilai sig 0,011 < 0,05
Variabel X3 dapat disimpulkan bahwa hipotesis keempat diterima dengan nilai sig 0,001 < 0,05
Variabel X4 dapat disimpulkan bahwa hipotesis kelima diterima dengan nilai sig 0,004 < 0,05

Anda mungkin juga menyukai