61
Vol. 3 No. 2 : Hal. 61-70 WICAKSANA, Jurnal Lingkungan & Pembangunan, Oktober 2019
ISSN: 2597-7555
E-ISSN: 2598-987
https://ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/wicaksana
signifikan. Hal tersebut akan mengubah segala pemrograman mesin dan rancangan arsitektur
macam bentuk proses dalam pembelian, dari tehnologi informasi, transformasi proses
produksi, manufaktur, penjualan atau bisnis serta cara komunikasi dan kolaborasi
pemeliharaan. Hal ini akan memiliki implikasi baru akan mengarah pada penyesuaian atau
yang luas pada penciptaan nilai bisnis, model bahkan proses dan struktur tehnologi informasi
bisnis, layanan hilir, dan organisasi kerja. yang baru, tetapi juga ke cara berbeda dalam
Sebagai akibatnya, individu akan dihadapkan mengelola orang, yang memerlukan profil
dengan proses kerja yang berubah dan model kompetensi khusus yang berkaitan dengan
bisnis serta dengan teknologi baru. Model sistem informasi adalah profesionalisme.
kerja dari organisasi akan berubah karena sifat Profil pekerjaan apapun untuk pegawai dalam
mengganggu (disruptif) dari teknologi yang perguruan tinggi, baik dosen maupun tenaga
muncul dan struktur yang dimodifikasi untuk kependidikan perlu disesuaikan dan
efektivitas dari proses komunikasi dan menyertakan kompetensi baru dalam
kolaborasi. Proses akan menjadi saling terkait menghadapi revolusi industri 4.0.
dan lebih kompleks. Lingkup kegiatan teknis, Transformasi lingkungan kerja ini akan
organisasi, dan sosial akan tumpang tindih. mengubah profil pekerjaan dan karenanya
Dalam konteks perguruan tinggi, cara orang- mengharuskan individu dalam organisasi
orang bekerja di dalamnya akan menjadi salah untuk dilengkapi dengan berbagai kompetensi.
satu perubahan yang paling terpengaruh di Di industri masa depan (industri 4.0), profil
revolusi industri 4.0. Hal ini tidak hanya akan kerja yang membutuhkan pendidikan tinggi
mempengaruhi teknologi dan produksi, tetapi akan mendapatkan peningkatan signifikansi,
hal ini meliputi tentang cara kita dalam bekerja sementara tenaga kerja sebagian besar akan
di semua dimensi yang terkait dengannya. digantikan oleh proses otomatis. Sebagai
Untuk berhasil melewati transformasi akibatnya, berbagai praktisi dan peneliti
menuju revolusi industri 4.0., definisi yang sepakat bahwa pengembangan kompetensi
jelas tentang kompetensi 4.0. yang diperlukan. untuk dosen dan pegawai dalam organisasi
Selain itu, deskripsi yang jelas tentang perguruan tinggi, merupakan salah satu
hubungan dan koneksi antara kompetensi ini tantangan utama untuk beradaptasi dengan
dapat memberikan dasar untuk pengembangan industri 4.0.
kompetensi di masa depan. Cara terbaik untuk Bagaimanapun telah terjadi pergeseran
mengatasi masalah ini adalah merumuskan cukup penting dari pekerja berpengetahuan
model kompetensi terstruktur, yang membahas (knowledge worker) menjadi pekerja digital
kompetensi 4.0 yang dibutuhkan khususnya (digital worker). Pergeseran ini meliputi
pada perguruan tinggi. yang disesuaikan, yang banyak hal, dimana tuntutan tidak lagi tentang
membutuhkan kompetensi baru bagi para mengumpulkan informasi tetapi lebih kepada
profesional. Perubahan dalam peran ketersediaan data real-time. Tidak hanya
62
Vol. 3 No. 2 : Hal. 61-70 WICAKSANA, Jurnal Lingkungan & Pembangunan, Oktober 2019
ISSN: 2597-7555
E-ISSN: 2598-987
https://ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/wicaksana
63
Vol. 3 No. 2 : Hal. 61-70 WICAKSANA, Jurnal Lingkungan & Pembangunan, Oktober 2019
ISSN: 2597-7555
E-ISSN: 2598-987
https://ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/wicaksana
64
Vol. 3 No. 2 : Hal. 61-70 WICAKSANA, Jurnal Lingkungan & Pembangunan, Oktober 2019
ISSN: 2597-7555
E-ISSN: 2598-987
https://ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/wicaksana
dengan misi lembaga dan menghargai proyek harus direncanakan dengan cermat dan
kompetensi yang mendorong keberhasilan didukung oleh kepemimpinan organisasi atau
organisasi. Dengan menyelaraskan rencana profesi, dan upaya bersama harus dilakukan
strategis dengan kompetensi, organisasi dapat untuk berkomunikasi dengan mereka yang
secara efektif memperoleh strategi rekrutmen, terlibat atau berpotensi terkena dampak
seleksi, dan pelatihan yang akan mendukung tersebut. Berbagai metode pengumpulan data
proyeksi kebutuhan di masa depan, yang secara optimal digunakan untuk
menghasilkan karyawan berkinerja tinggi dan mendefinisikan pekerjaan dan untuk
organisasi yang berkinerja tinggi. membangun model kompetensi, dengan
Karena kompetensi khusus untuk konten perhatian untuk memastikan keandalan dan
pekerjaan, kompetensi yang diperlukan untuk validitas informasi yang dikumpulkan.
keberhasilan dalam suatu pekerjaan tidak Pekerjaan ini menetapkan tempat atau ruang
dapat diidentifikasi sampai konten pekerjaan untuk penerapan model, yang harus terjadi
telah ditentukan. Langkah awal yang penting secara terpadu di berbagai tingkatan
dalam memahami pekerjaan adalah meninjau organisasi. Utilitas model harus dievaluasi,
dokumentasi pekerjaan yang tersedia untuk dan harus direvisi sesuai tuntutan perubahan
memperoleh pengetahuan dasar tentang pekerjaan.
tanggung jawab pekerjaan, tempatnya di Untuk memastikan keterkaitan
organisasi atau profesi, dan pendidikan dan berkelanjutan kompetensi tenaga kerja dengan
pengalaman yang diperlukan untuk melakukan misi strategis organisasi dan adaptasi
pekerjaan tersebut. Dokumentasi pekerjaan kompetensi terhadap lingkungan organisasi
mencakup uraian pekerjaan, materi rekrutmen, yang berubah (baik secara internal maupun
studi pekerjaan sebelumnya, kebijakan dan eksternal), organisasi dapat melakukan audit
prosedur, bagan organisasi, rujukan teknis atau kompetensi secara berkala menggunakan hasil
manual pelatihan, sampel kerja seperti laporan manajemen kinerjanya. Menggabungkan
atau memo, bahan peraturan, dan catatan kekuatan dan kelemahan individu pada
kinerja. Juga produktif untuk bertemu dengan kompetensi penting yang menunjang misi akan
perwakilan sumber daya manusia yang akrab memungkinkan organisasi untuk menilai
dengan pekerjaan itu, dan dengan manajer atau tujuan strategis yang dapat dicapai dengan
penyelia satu tingkat di atas target pekerjaan. pegawainya yang ada. Analisis kesenjangan
Pengumpulan informasi semacam itu mungkin keterampilan di tingkat organisasi dapat
akan dimulai secara informal pada tahap awal memberikan informasi kunci untuk strategi
perencanaan proyek kompetensi. perencanaan tenaga kerja. Audit kompetensi
Dari ulasan ini, harus jelas bahwa akan memungkinkan organisasi untuk
pengembangan dan penggunaan kompetensi menentukan cara memanfaatkan sumber
adalah upaya yang kompleks. Agar berhasil, dayanya paling efektif sehubungan dengan
65
Vol. 3 No. 2 : Hal. 61-70 WICAKSANA, Jurnal Lingkungan & Pembangunan, Oktober 2019
ISSN: 2597-7555
E-ISSN: 2598-987
https://ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/wicaksana
misi strategis. Audit ini memberikan seringkali difokuskan pada aspek dosen
pendekatan terfokus untuk memindahkan sebagai pelaku utama untuk kegiatan Tri
karyawan dalam organisasi dan memberikan Dharma Pendidikan Tinggi (Pendidikan,
pelatihan dan pengembangan di mana mereka Penelitian, dan Pengabdian Kepada
dapat melayani tujuan organisasi terbaik. Masyarakat). Administrator, pengelola, dan
United Nations Educational, Scientific bagian unit supporting dalam organisasi
and Cultural Organization (UNESCO) perguruan tinggi perlu juga untuk dikenali dan
menyebut ada kompetensi penting di abad ke- dikembangkan dalam kompetensi yang
21 ini. Kompetensi yang dimaksud UNESCO dimilikinya. Kompetensi ini dapat
tersebut adalah kompetensi Information dikembangkan untuk selanjutnya dapat
Communication and Technology (ICT). Ada mendukung core competence atau kompetensi
tiga pendekatan yang digunakan dalam inti yang dimiliki organisasi. Misalnya dalam
pengembangan kompetensi TIK ini, yaitu: (1) hal ini adalah Universitas Warmadewa,
literasi teknologi, (2) knowledge deepening, kompetensi inti yang harus dimiliki setiap
dan (3) knowledge creation. Jika merujuk pada individu di dalamnya adalah berwawasan
Undang-Undang Nomor 14 tentang Guru dan global (update informasi) dan tetap berbasis
Dosen tahun 2005, ada beberapa kompetensi kearifan lokal (sebagai contoh nilai-nilai
yang dipersyaratkan bagi tenaga tengajar ini. dalam budaya Tri Hita Karana). Pada akhirnya
Berbagai kompetensi harus dipenuhi agar setiap individu akan berperan untuk
dikatakan sebagai pengajar yang profesional. mewujudkan Universitas Warmadewa yang
Dengan terpenuhinya berbagai kompetensi mempunyai diferensiasi nilai unik dan menarik
tersebut, seorang pengajar dapat memperoleh yang membedakan dengan Universitas lainnya
sertifikat sebagai pendidik. Kompetensi yang yang ada di Bali maupun di Indonesia dan
dimaksud adalah kompetensi pedagogik, pada akhirnya akan menunjang daya saing
profesional, sosial, dan kepribadian. Di Universitas pada skala yang lebih luas
samping kompetensi utama tersebut, seorang (nasional, regional, dan global).
dosen juga dituntut memiliki berbagai Secara spesifik, nilai model kompetensi
keterampilan pendukung lainnya, seperti terletak pada aplikasinya. Nilai ini
kompetensi kelincahan, inovasi, kreativitas, dimaksimalkan jika diterapkan dalam semua
antisipasi, eksperimen, keterbukaan pikiran, aspek manajemen sumber daya manusia.
dan jaringan atau networking (Harto, 2018). Dalam sistem sumber daya manusia yang
terintegrasi penuh dan berbasis kompetensi,
Tantangan Pengembangan Kompetensi di kompetensi yang diidentifikasi sebagai
Universitas Warmadewa persyaratan untuk kinerja yang efektif untuk
Tetapi perlu diketahui, di sisi lain pekerjaan target digunakan untuk memilih,
pengembangan kompetensi di perguruan tinggi mengembangkan, mengelola, memberi
66
Vol. 3 No. 2 : Hal. 61-70 WICAKSANA, Jurnal Lingkungan & Pembangunan, Oktober 2019
ISSN: 2597-7555
E-ISSN: 2598-987
https://ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/wicaksana
67
Vol. 3 No. 2 : Hal. 61-70 WICAKSANA, Jurnal Lingkungan & Pembangunan, Oktober 2019
ISSN: 2597-7555
E-ISSN: 2598-987
https://ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/wicaksana
bahwa lingkungan kerja akan berubah, namun harus terus dikelola dan dijaga di Universitas
tidak ada visi konkret atau model kompetensi Warmadewa, yakni :
yang diusulkan. Oleh karena itu tetap dirasa Kapasitas, merupakan daya tampung
perlu dalam memberikan kontribusi awal yang individual yang meliputi aspek
dapat dikembangkan lebih lanjut dalam Kognitif, Afektif, maupun
pendidikan tinggi. Psikomotorik.
Organisasi dapat menggunakan model Kompetensi, hubungan kompetensi
untuk menentukan profil pekerjaannya. Tidak inti dengan pencapaian visi dan misi
dapat diharapkan bahwa satu karyawan akan organisasi, berikut hubungan
membawa semua kompetensi yang termasuk diantara kompetensi satu dengan
dalam model, namun dengan menggabungkan kompetensi lainnya.
beberapa dari mereka tergantung pada posisi, Kapabilitas, merupakan kemampuan
profil yang berbeda dapat dijelaskan. Hasilnya yang terus diasah dan dikembangkan
juga dapat digunakan dalam merancang terutama dalam upaya memecahkan
kurikulum berbasis kompetensi. Pada tataran masalah
teknis, pekerjaan di masa depan di sisi ilmiah Kredibilitas, penguatan Karakter
akan terus mengeksplorasi arsitektur referensi individual yang positif dan kuat
teknis untuk orientasi kompetensi dan alat untuk dapat menunjang Kredibilitas
yang sesuai untuk menerapkan pendekatan baik dalam tingkatan individual
pendewasaan dari pemodelan kompetensi maupun organisasional.
yang dibutuhkan. Terutama yang terakhir akan
meningkatkan kelincahan departemen sumber Kesimpulan
daya manusianya dengan melengkapi Konseptualisasi ini membentuk dasar
pendekatan top-down tradisional dengan untuk pandangan holistik pada orientasi
pendekatan bottom-up yang lebih fleksibel kompetensi; hal ini akan berdampak pada
untuk dapat mendeteksi secara dini perubahan integrasi dari perspektif pelatihan dan
yang terjadi. pengembangan sumber daya manusia, proses
Bagaimanapun perlu dicatat bahwa bisnis dan manajemen pengetahuan - dan juga
peningkatan dan pengembangan SDM sebagai mencakup aspek strategis dan operasional. Ini
bentuk penyebab, sementara penguatan daya merupakan langkah pertama yang penting baik
saing akibat, begitu pula kompetisi adalah pada tingkat individual dan tingkat teknis:
sebagai bentuk akibat. Sehingga dalam rangka Meskipun jelas bahwa perspektif yang berbeda
mengupayakan “akibat” positif bagi masih beroperasi di berbagai tingkat abstraksi,
Universitas Warmadewa, terdapat empat penting bahwa semua pemangku kepentingan
faktor penting dalam Profesionalisme yang menyadari tingkat abstraksi yang berbeda dari
kompetensi yang sama. Dengan cara itu,
68
Vol. 3 No. 2 : Hal. 61-70 WICAKSANA, Jurnal Lingkungan & Pembangunan, Oktober 2019
ISSN: 2597-7555
E-ISSN: 2598-987
https://ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/wicaksana
69
Vol. 3 No. 2 : Hal. 61-70 WICAKSANA, Jurnal Lingkungan & Pembangunan, Oktober 2019
ISSN: 2597-7555
E-ISSN: 2598-987
https://ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/wicaksana
70