Tantangan Industrial Relation Dalam Membangun Retention Karyawan Generasi Z
Tantangan Industrial Relation Dalam Membangun Retention Karyawan Generasi Z
Adapun tugas ini diajukan untuk memenuhi satu nilai matakuliah Hubungan
Industri dan Hukum Perbunuhan diampu oleh Bapak Dr. Yuan Badrianto,
S.Psi., M.PD., MM.
Disusun oleh :
Husnul Hofifah (112111327)
Ellysa Shalsabella (112111346)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan nikmat-Nya yang telah melimpahkan kepada kami sehingga kami
dapat menyelesaikan tulisan ini. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih
kepada berbagai pihak yang telah memberikan dukungan, inspirasi, dan
bantuan dalam penulisan makalah ini.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk menjelaskan tantangan hubungan
industrial dalam mempertahankan karyawan generasi Z di lingkungan kerja
yang terus berubah. Generasi Z, yang merupakan generasi muda yang tumbuh
dalam era teknologi tinggi, membawa perubahan signifikan dalam ekspektasi
mereka terhadap pekerjaan dan lingkungan kerja. Oleh karena itu, penelitian ini
mencoba untuk mengidentifikasi faktor-faktor budaya, lingkungan kerja, dan
pengembangan karir yang penting bagi karyawan generasi Z, serta bagaimana
teknologi dan perkembangan digital memengaruhi cara organisasi memahami,
melibatkan, dan mempertahankan mereka.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca yang ingin
memahami lebih dalam tentang dinamika hubungan industrial dalam era yang
semakin digital dan berubah ini. Terakhir, kami mohon maaf jika terdapat
keterbatasan dalam makalah ini, dan kami sangat menghargai setiap masukan
dan saran untuk perbaikan di masa depan.
Terima kasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................... 2
D. Manfaat..................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................8
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tantangan dalam hubungan industrial saat ini menghadapkan organisasi
pada ujian yang tak terhindarkan: mempertahankan karyawan generasi Z.
Generasi Z, yang terdiri dari individu yang lahir antara pertengahan 1990-an
hingga awal 2010-an, telah membawa perubahan signifikan dalam tuntutan
mereka terhadap lingkungan kerja. Dengan teknologi sebagai bagian
integral dari kehidupan sehari-hari mereka, mereka menuntut pengakuan,
peluang pertumbuhan yang cepat, dan fleksibilitas dalam pekerjaan mereka.
Oleh karena itu, tantangan dalam hubungan industrial saat ini tidak hanya
melibatkan aspek gaji dan kondisi kerja, tetapi juga melibatkan faktor-faktor
seperti budaya perusahaan, pengembangan karir yang jelas, dan
keseimbangan kerja-hidup. Memahami dan mengatasi tantangan-tantangan
ini akan menjadi kunci dalam mempertahankan karyawan generasi Z dan
memastikan kelangsungan sukses organisasi di masa depan.
Dalam menghadapi tantangan ini, organisasi perlu merancang strategi
hubungan industrial yang lebih inklusif dan progresif. Ini melibatkan
kolaborasi yang erat antara manajemen dan perwakilan karyawan, serta
pemahaman mendalam tentang nilai-nilai dan aspirasi generasi Z.
Fleksibilitas dalam desain pekerjaan, insentif yang sesuai, dan pemberian
umpan balik yang teratur dapat membantu menjaga karyawan generasi Z
tetap terlibat dan termotivasi. Selain itu, mengadopsi teknologi yang sesuai
dengan generasi ini dalam proses manajemen sumber daya manusia dapat
meningkatkan efisiensi dan keterlibatan mereka. Dengan mengatasi
tantangan dalam hubungan industrial ini secara efektif, organisasi dapat
membangun retensi yang kuat terhadap karyawan generasi Z, yang pada
gilirannya akan berkontribusi pada kesuksesan jangka panjang mereka.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perubahan dalam tuntutan dan preferensi karyawan generasi
Z memengaruhi praktik-praktik hubungan industrial di organisasi?
1
2. Apa saja faktor-faktor budaya, lingkungan kerja, dan pengembangan
karir yang paling penting bagi karyawan generasi Z, dan bagaimana
organisasi dapat mengakomodasi kebutuhan mereka?
3. Bagaimana teknologi dan perkembangan digital memengaruhi cara
organisasi memahami, melibatkan, dan mempertahankan karyawan
generasi Z dalam lingkungan kerja yang semakin berubah?
C. Tujuan
1. Memahami dengan lebih mendalam bagaimana perubahan dalam
tuntutan dan preferensi karyawan generasi Z memengaruhi praktik-
praktik hubungan industrial di organisasi, sehingga dapat
mengembangkan strategi yang lebih adaptif dan responsif.
2. Mengidentifikasi faktor-faktor budaya, lingkungan kerja, dan
pengembangan karir yang paling penting bagi karyawan generasi Z,
dengan tujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih memikat bagi
mereka dan meningkatkan retensi.
3. Mengevaluasi pengaruh teknologi dan perkembangan digital terhadap
cara organisasi memahami, melibatkan, dan mempertahankan karyawan
generasi Z, dengan fokus pada penerapan teknologi yang dapat
meningkatkan efisiensi dan keterlibatan mereka dalam pekerjaan.
D. Manfaat
1. Dengan memahami dan mengakomodasi preferensi generasi Z,
organisasi dapat meningkatkan retensi karyawan generasi ini, sehingga
mengurangi biaya dan waktu yang dibutuhkan untuk merekrut dan
melatih karyawan baru.
2. Dengan memperhatikan faktor-faktor seperti budaya perusahaan yang
sesuai, lingkungan kerja yang mendukung, dan pengembangan karir
yang jelas, organisasi dapat meningkatkan tingkat keterlibatan dan
kepuasan karyawan generasi Z.
3. Dengan memahami bagaimana teknologi memengaruhi generasi Z dan
mengadopsi teknologi yang sesuai dengan preferensi mereka, organisasi
2
dapat meningkatkan efisiensi dalam penggunaan teknologi dalam proses
bisnis dan manajemen sumber daya manusia.
3
BAB II PEMBAHASAN
4
menginginkan lingkungan yang mempromosikan keseimbangan kerja-hidup,
sehingga organisasi harus memperhatikan kebijakan-kebijakan yang
mendukung hal ini. Pengembangan karir yang jelas dan terstruktur sangat
penting bagi generasi Z, mereka mencari peluang untuk pertumbuhan yang
cepat, pelatihan berbasis teknologi, dan dukungan untuk mencapai tujuan
karir mereka. Organisasi dapat mengakomodasi kebutuhan ini dengan
mengembangkan kebijakan yang fleksibel, menerapkan teknologi yang
relevan, dan memfasilitasi peluang pembelajaran dan pengembangan yang
berkelanjutan. Dengan demikian, organisasi dapat menarik dan
mempertahankan karyawan generasi Z dengan cara yang lebih efektif,
sambil menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan berdaya saing.
5
kebutuhan karyawan generasi Z.
Penggunaan teknologi dalam mempertahankan karyawan generasi Z
melibatkan analitik data untuk memahami tingkat kepuasan, keterlibatan,
dan produktivitas mereka. Organisasi dapat menggunakan teknologi HRM
(Human Resource Management) untuk memantau perkembangan karir
karyawan dan memberikan umpan balik secara teratur. Selain itu, teknologi
juga memungkinkan organisasi untuk menciptakan pengalaman kerja yang
lebih menyenangkan dengan mengintegrasikan elemen-elemen permainan
(gamification) dalam pekerjaan sehari-hari atau dengan memberikan akses
ke alat-alat produktivitas yang canggih. Dengan memanfaatkan teknologi
dan perkembangan digital dengan bijak, organisasi dapat memenuhi
harapan dan kebutuhan karyawan generasi Z, sehingga menciptakan
lingkungan kerja yang berdaya saing dan relevan di era yang semakin
berubah dan terhubung secara digital.
6
BAB III KESIMPULAN
7
DAFTAR PUSTAKA