Anda di halaman 1dari 2

TUGAS ADMINISTRASI KEUANGAN NEGARA

Nama : Berzsa Nova Kurnia


NPM : 221424048
Prodi : MIA 24 – Universitas Bandar Lampung
Mata kuliah : Administrasi Keuangan Negara
Dosen : Dr. Arie Anthony Thamrin, S.STP., M.IP., CGCAE

Tema : Studi Kasus Keuangan Daerah (Kabupaten Tegal)


Pertanyaan :
Berdasarkan data tersebut diatas silahkan saudara Analisa apa yang menyebabkan
PAD Kabupaten Tegal pada tahun 2018 dan 2019 dapat dikatakan tidak efektif,
apa yang menjadi penyebabnya dan berikan solusi terhadap permasalahan
tersebut.

Jawab :
Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah penerimaan yang diperoleh dari
sektor pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah, hasil
pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli
daerah yang sah. PAD dapat dikatakan efektif apabila persentase realisasinya
terhadap target yang ditentukan mencapai 100%. Jika dilihat berdasarkan data
persentase realisasi PAD di Kabupaten Tegal tahun 2018 yang berada di angka
88,86% dan mengalami peningkatan 8,315% di tahun 2019 menjadi 97,201%
belum dikatakan efektif sebab persentase realisasi PAD tersebut tidak mencapai
target PAD yang berada diatas angka 100%.
Permasalahan yang dihadapi dalam peningkatan Pendapatan Asli Daerah
(PAD) relatif masih sama. Berikut ini adalah beberapa faktor penyebab persentase
realisasi PAD dikatakan tidak efektif karena tidak mencapai target PAD diatas
100% :
1. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam membayar pajak, retribusi dan
pungutan lainnya
2. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) belum banyak memberikan
keuntungan kepada Pemerintah Daerah
3. Lemahnya sistem hukum dan administrasi pendapatan daerah
4. Kurangnya kepekaan Pemerintah Kabupaten Tegal dalam menemukan
keunggulan budaya dan potensi asli daerah.
5. Sering kali pengeluaran biaya yang digunakan untuk menjalankan program
dinaikkan (mark up) sejak awal pada setiap anggarannya. Padahal jika sejak
awal penganggaran biaya program diefektifkan sehemat mungkin, maka sisa
yang ada dapat digunakan untuk menjalankan program lainnya dalam
peningkatan kualitas pelayanan publik.
Dari beberapa faktor penyebab ketidakefektifan realisasi anggaran PAD terhadap
target yang ditentukan di Kabupaten Tegal tersebut, ada beberapa solusi untuk
mengupayakan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sehingga dapat
mencapai hasil yang maksimal yaitu dengan cara intensifikasi dan ekstensifikasi.
Salah satu wujud nyata dari kegiatan intensifikasi ini untuk retribusi yaitu
menghitung potensi seakurat mungkin, maka target penerimaan bisa mendekati
potensinya. Cara ekstensifikasi dilakukan dengan mengadakan penggalian
sumber-sumber objek pajak ataupun dengan menjaring wajib pajak baru. Untuk
menempuh kedua cara itu, pemerintah daerah dapat menyempurnakan perda yang
mengatur pajak daerah dan retribusi daerah yang telah ada serta membuat perda
baru untuk menerapkan pajak daerah dan retribusi daerah yang baru.
Pemerintah perlu melakukan identifikasi permasalahan, kelemahan,
kekuatan, peluang dan tantangan dalam sisem dan prosedur penerimaan pajak
daerah. Hal ini menjadi penting sebagai pondasi awal dalam membuat
perencanaan program peningkatan pendapatan asli daerah, khususnya dari pajak
daerah. Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan salah satu indikator yang
menentukan derajat kemandirian suatu daerah. Semakin besar penerimaan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) suatu daerah maka semakin rendah tingkat
ketergantungan pemerintah daerah tersebut terhadap pemerintah pusat.

Anda mungkin juga menyukai