Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

Fenomena Masalah : Fenomena tersebut menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi

bukan sekadar sebab lambatnya pengoperasian sistem tetapi juga berkaitan dengan

ketidakpuasan pengguna muncul seperti pegawai dibagian penganggaran menyatakan bahwa

saat penginputan data contohnya pada Standar Satuan Harga (SSH) pernah tidak terdapat

diaplikasi. Hal tersebut bisa menghambatnya sistem informasi akuntansi.

BAB 2

Indikator Y =

Variabel ini diukur dengan indikator-indikator yang digunakan Menurut Istianingsih (2008)

terdiri dari efisiensi (efficiency) keefektifan (effectiveness), keakuratan (accuracy),

kemudahan pengguna (ease of use), dan ketepatan waktu.

1. Efesiensi (Efficiency)

2. Keefektifan (Effectiveness)

3. Keakuratan (Accuracy)

4. Kemudahan Pengguna (Ease of Use)

5. Ketepatan Waktu

Indikator X1 =

Menurut Istianingsih (2008) mengatakan bahwa kualitas sistem informasi dapat diukur dari

indikator-indikator berikut :

1. Sistem informasi akuntansi yang digunakan mampu meningkatkan kapasitas

pemrosesan data secara signifikan.


2. Sistem informasi akuntansi dapat digunakan dalam lingkungan instansi lain tanpa

harus banyak dimodifikasi lagi.

3. Sistem informasi akuntansi memiliki sistem security sehingga pengguna yang tidak

berhak, tidak dapat mengakses data yang terdapat didalamnya.

4. Setiap bagian dari sistem informasi akuntansi yang digunakan memuat informasi yang

cukup untuk membantu pengguna memahami fungsi dari bagian tersebut.

5. Sistem informasi akuntansi yang digunakan mudah dipelajari oleh pengguna pertama.

6. Sistem informasi akuntansi yang digunakan memiliki fasilitas untuk mengoreksi data

(fungsi help).

7. Kesalahan (error) yang terjadi mudah dikoreksi dan diidentifikasi dalam sistem

informasi akuntansi yang digunakan.

Indikator X2 =

Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel kompetensi pengguna menurut Menurut

Yukl (2010), Moeller (2011), Stewart & Brown (2011) dalam Napitupulu dan Dalimunthe

(2015), kompetensi pengguna sebagai berikut :

1. Pengguna memiliki pengetahuan mengenai sistem informasi akuntansi.

2. Pengguna memahami pengetahuan tugas dari pekerjaannya sebagai pemakai sistem

informasi akuntansi.

3. Pengguna memiliki kemampuan menjalankan atau mengoperasikan sistem informasi

akuntansi yang digunakan oleh instansi.

4. Pengguna memiliki kemampuan untuk mengerjakan pekerjaannya dengan

menggunakan sistem informasi akuntansi.


Indikator X3 =

Istianingsih (2008), mengatakan terdapat beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur

manfaat yang dirasakan pengguna terhadap penggunaan sistem informasi sebagai berikut :

1. Sistem informasi akuntansi yang digunakan dapat membantu penggunanya dalam

menyelesaikan pekerjan menjadi efektif dan efisien.

2. Sistem informasi akuntansi yang digunakan dapat meningkat kinerja penggunanya.

3. Sistem informasi akuntansi yang digunakan dapat meningkatkan produktivitas kerja

penggunanya.

4. Sistem informasi akuntansi yang digunakan dapat meningkatkan efektifitas penggunanya.

5. Penggunaan sistem informasi akuntansi mempermudah penggunanya dalam menyelesaikan

pekerjaan.

6. Secara keseluruhan, sistem informasi akuntansi yang digunakan sangat bermanfaat dalam

pekerjaan penggunanya.

Anda mungkin juga menyukai