Dari kerangka konseptual dapat dijelaskan bahwa Kepercayaan pada pemerintah dan
kepercayaan terhdap teknologi berpengaruh terhadap kepercayaan pada website e-
government. Sedangkan Pengalaman sebelumnya pada layanan pemerintah memoderasi
hubungan antara kepercayaan pada pemerintah dan kepercayaan pada situs web e-
government. (blok gambar 1)
Selain itu Kepercayaan pada website e-government berpengaruh terhadap kualitas informasi,
kualitas system dan kualitas layanan. (blok gambar 2)
Kegunaan yang dirasakan berpengaruh terhadap kepuasan pengguna. Dan yang terakhir
Kegunaan yang dirasakan dan kepuasan pengguna berpengaruh terhadap manfaat bersih
yang dirasakan. (blok gambar 4)
Hipotesis
Pengamanan Aset. Aset informasi suatu perusahaan seperti perangkat keras (hardware),
perangkat lunak (software), sumber daya manusia, file data harus dijaga oleh suatu sistem
pengendalian internal yang baik agar tidak terjadi penyalahgunaan aset perusahaan. Dengan
demikian sistem pengamanan aset merupakan suatu hal yang sangat penting yang harus
dipenuhi oleh perusahaan.
Menjaga Integritas Data. Integritas data (data integrity) adalah salah satu konsep dasar sistem
informasi. Data memiliki atribut-atribut tertentu seperti: kelengkapan, kebenaran, dan
keakuratan. Jika integritas data tidak terpelihara, maka suatu perusahaan tidak akan lagi memilki
hasil atau laporan yang benar bahkan perusahaan dapat mengalami kerugian.
Efektifitas Sistem. Efektifitas sistem informasi perusahaan memiliki peranan penting dalam
proses pengambilan keputusan. Suatu sistem informasi dapat dikatakan efektif bila sistem
informasi tersebut telah sesuai dengan kebutuhan user.
Efisiensi Sistem. Efisiensi menjadi hal yang sangat penting ketika suatu komputer tidak lagi
memilki kapasitas yang memadai atau harus mengevaluasi apakah efisiensi sistem masih
memadai atau harus menambah sumber daya, karena suatu sistem dapat dikatakan efisien jika
sistem informasi dapat memenuhi kebutuhan user dengan sumber daya informasi yang minimal.
Tujuan Audit Sistem Informasi dapat dikelompokkan ke dalam dua aspek utama dari
ketatakelolaan IT, yaitu :
1. Audit Laporan Keuangan (Financial Statement Audit) dalah audit yang dilakukan untuk
amengetahui tingkat kewajaran laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan (apakah
sesuai dengan standar akuntansi keuangan serta tidak menyalahi uji materialitas). Apabila
sistem akuntansi organisasi yang diaudit merupakan sistem akuntansi berbasis komputer, maka
dilakukan audit terhadap sistem informasi akuntansi apakah proses/mekanisme sistem dan
program komputer telah sesuai, pengendalian umum sistem memadai dan data telah substantif.
2. Audit Operasional (Operational Audit) adalah audit terhadap aplikasi komputer terbagi
menjadi tiga jenis, antara lain:
Post implementation Audit(Audit setelah implementasi)
Auditor memeriksa apakah sistem-sistem aplikasi komputer yang telah diimplementasikan pada
suatu organisasi/perusahaan telah sesuai dengan kebutuhan penggunanya (efektif) dan telah
dijalankan dengan sumber daya optimal (efisien). Auditor mengevaluasi apakah sistem aplikasi
tertentu dapat terus dilanjutkan karena sudah berjalan baik dan sesuai dengan kebutuhan usernya
atau perlu dimodifikasi dan bahkan perlu dihentikan. Pelaksanaan audit ini dilakukan oleh
auditor dengan menerapkan pengalamannya dalam pengembangan sistem aplikasi, sehingga
auditor dapat mengevaluasi apakah sistem yang sudah diimplementasikan perlu dimutakhirkan
atau diperbaiki atau bahkan dihentikan apabila sudah tidak sesuai kebutuhan atau mengandung
kesalahan.
Concurrent audit(audit secara bersama) adalah auditor menjadi anggota dalam tim
pengembangan sistem (system development team). Mereka membantu tim untuk meningkatkan
kualitas pengembangan sistem yang dibangun oleh para sistem analis, designer dan programmer
dan akan diimplementasikan. Dalam hal ini auditor mewakili pimpinan proyek dan manajemen
sebagai quality assurance.
Concurrent Audits(audit secara bersama-sama) adalah auditor mengevaluasi kinerja unit
fngsional atau fungsi sistem informasi (pusat/instalasi komputer) apakah telah dikelola dengan
baik, apakah kontrol dalam pengembangan sistem secara keseluruhan sudah dilakukan dengan
baik, apakah sistem komputer telah dikelola dan dioperasikan dengan baik.
Ada Tiga Pendekatan Auditing yaitu :
Auditing Around Computer (Audit Sekitar Komputer) yaitu dimana penggunaan komputer
pada tahap proses diabaikan.
Auditing Throught Computer (Auditing Melalui Komputer) yaitu dimana pada tahap proses
penggunaan komputer telah aktif.
Auditing With Computer (Auditing Dengan Komputer) yaitu dimana input, proses dan
output telah menggunakan komputer.
Dalam mengaudit sistem komputerisasi yang ada, audit ini dilakukan dengan mengevaluasi
pengendalian umum dari sistem-sistem komputerisasi yang sudah diimplementasikan pada
perusahaan tersebut secara keseluruhan. Saat melakuan pengujian-pengujian digunakan bukti
untuk menarik kesimpulan dan memberikan rekomendasi kepada manajemen tentang hal-hal
yang berhubungan dengan efektifitas, efisiensi, dan ekonomisnya sistem.
Standar yang digunakan dalam mengaudit sistem informasi adalah standar yang diterbitkan oleh
ISACA yaitu ISACA IS Auditing Standard. Selain itu ISACA juga menerbitkan IS Auditing
Guidance dan IS Auditing Procedure.