Anda di halaman 1dari 3

Nama : Vivi Puspita Melati Putri

Nim : 12220059
Mata Kuliah : Akuntansi Sektor Publik

Value For Money adalah suatu konsep penilaian kinerja suatu organisasi sektor publik berdasarkan
tingkat keberhasilan suatu program kerja mengacu kepada tiga elemen utama yaitu ekonomi, efisiensi
dan efektivitas.

Ekonomi : Pemrolehan input dengan kualitas dan kuantitas tertentu pada harga yang terendah.
Ekonomi merupakan perbandingan input dengan input value yang dinyatakan dalam satuan moneter.

Efisiensi : Pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu atau penggunaan input yang
rendah untuk mencapai output tertentu. Efisiensi merupakan perbandingan output/input yang
dikaitkan dengan standard kinerja atau target yang telah ditetapkan.

Efektivitas : Tingkat pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan. Secara sederhana
efektivitas merupakan perbandingan outcome dengan output.

Ketiga hal tersebut merupakan elemen pokok Value For Money, namun beberapa sumber berpendapat
bahwa ke tiga elemen saja belum cukup. Perlu ditambah dua elemen lainnya yaitu :
1. Equity : Kesempatan sosial yang sama untuk memperoleh pelayanan publik .
2. Equality : Pemerataan/kesetaraan penggunaan dana publik dilakukan secara merata.

Melalui konsep Value For Money memberikan informasi berupa indikator apakah anggaran (dana)
yang dibelanjakan menghasilkan nilai tertentu bagi masyarakatnya. Melalui metode Value For
Money, selain penilaian finansial, terdapat pula penilaian kinerja yang bersifat non finansial, yaitu
penilaian pada kualitas pelayanan dengan memperhatikan kualitas yang konsisten, yakni memenuhi
ekspektasi pelanggan sasaran.

Value for Money merupakan sebuah rangkaian indikator yang unsur-unsurnya merupakan satu
kesatuan dari input, output, dan outcome.
Value for money menghendaki organisasi bisa memenuhi prinsip ekonomi, efisiensi dan efektivitas
tersebut secara bersama-sama.

• Manfaat Implementasi Value for Money

Tujuan yang terkait pelaksanaan value for money:

1. Ekonomi : Hemat cermat dalam pengadaan dan alokasi sumber daya.


2. Efisiensi : Berdaya guna dalam penggunaan sumber daya
3. Efektivitas : Berhasil guna dalam arti mencapai tujuan dan sasaran.
4. Equity : Keadilan dalam mendapatkan pelayanan publik.
5. Equality : Kesetaran dalam penggunaan sumber daya.

• Tujuan Implementasi Value for Money

1. Meningkatan efektivitas pelayanan publik, dalam arti pelayanan yang diberikan tepat sasaran.
2. Meningkatkan mutu pelayanan publik.
3. Menurunkan biaya pelayanan publik karena hilangnya inefisiensi dan terjadinya penghematan
dalam penggunan input.
4. Alokasi belanja yang lebih berorientasi pada kepentingan publik.
5. Meningkatkan kesadaran akan uang publik (public costs awareness) sebagai akar pelaksanaan
akuntanbilitas publik.

• Contoh kasus Value for Money Pada Organisasi Sektor Publik

Contoh konsep value for money pada program pelayanan kesehatan BPJS, merupakan suatu
program yang dibuat pemerintah untuk menjamin kebutuhan kesehatan bagi masyarakat kurang/tidak
mampu. BPJS ini sebenarnya bukan suatu program baru. Program ini melanjutkan program
terdahulunya yang semuanya memiliki tujuan yang sama, untuk menjamin pembiayaan kesehatan
masyarakat yang kurang atau tidak mampu.

Masalah yang seringkali ditemukan di lapangan berkaitan dengan aktivitas program BPJS.

1. Masalah yang dihadapi pasien.

Sikap tenaga medis di rumah sakit yang di rasa membeda-bedakan terhadap pemegang kartu BPJS,
belum lagi masalah obat-obatan yang kadang sering sekali habis, dan ada beberapa jenis obat yang di
luar ketetapan program BPJS sehingga pasien harus membayar sisa kelebihannya.

2. Masalah yang dihadapi pihak rumah sakit.

Masalah dalam hal klaim anggaran dimana pemerintah terlambat membayarkan klaim anggaran
kesehatan.

Program BPJS ditinjau dari sudut “Value For Money” :

1.Ekonomi :
BPJS memberikan pelayanan kesehatan gratis bagi pesertanya pada puskesmas dan rumah sakit yang
telah ditentukan meliputi biaya dokter, obat-obatan, dan rawat inap (dgn ketentuan yg berlaku).

2.Efisiensi :
Sadarnya masyarakat akan pentingnya kesehatan yang pada awalnya diabaikan karena terhalang
dengan biaya, dengan adanya BPJS diharapkan kenaikan jumlah pasien yg bertahan hidup dan
kembali sehat meningkat, penikatan kualitas hidup.

3.Efektivitas :
Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan terhadap seluruh masyarakat miskin dan tidak
mampu agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

4. Outcome
- Pelayanan rumah sakit terhadap pasien BPJS sering terkesan kurang memuaskan (menomer duakan).
- Tidak semua rumah sakit memfasilitasi BPJS secara penuh.
- Keterlambatan pembayaran klaim pada rumah sakit.

5. Equity :
Perluasan program BPJS keseluruh indonesia agar seluruh masyarakat tidak mampu/kurang mampu
mendapatkan penjaminan pelayanan kesehatan.

6. Equality :
Pemeratan pada pendistribusian pembayaran klaim dana BPJS pada seluruh jaringan rumah sakit yang
berkerja sama.
Program BPJS bila ditinjau dari sudut value for money terlihat belum optimal terutama terlihat dari
keterlambatan pembayaran klaim, padahal klaim terhadap anggaran ini menjadi salah satu faktor yang
menyebabkan pelayanan rumah sakit terhadap pasien BPJS sering terkesan kurang memuaskan.

Anda mungkin juga menyukai