Anda di halaman 1dari 6

LATIHAN SOAL BREVET C

KASUS I. AKUNTANSI SEWA GUNA USAHA


Pada tanggal 5 Mei 2022. PT Jaya Utama (JU) sebagai lessee melakukan sewa beli (leasing)
Kendaraan Bus dari PT Sejahtera Sentosa (SS) sebagai lessor melalui SGU dengan hak opsi
dengan kesepakatan sebagai berikut:
 Masa SGU selama 3 tahun (mulai 5 Mei 2022);
 Kendaraan Bus diserahkan PT SS kepada PT JU tanggal 5 Mei 2022;
 Nilai leasing sebesar Rp 450.000.000,00 belum termasuk PPN 10%.
 Dengan perhitungan anuitas, angsuran per bulan sebesar Rp 15.162.278,40
 Pembayaran setiap tanggal 5 selama 36 bulan. tingkat suku bunga 13%;
 Sisa nilai buku akhir periode leasing Rp 40 juta;
 Masa manfaat kendaraan bus selama 8 tahun. metode penyusutan garis lurus;
Tabel pembayaran leasing tahun ke-1 sebagai berikut:
Angsuran Angsuran Besar Sisa

ke Pokok Bunga Angsuran Pinjaman pokok


0 450.000.000,00
1 10.287.278,40 4.875.000,00 15.162.278,40 439.712.721,60
2 10.398.723,92 4.763.554,48 15.162.278,40 429.313.997,68
3 10.511.376,76 4.650.901,64 15.162.278,40 418.802.620,92
4 10.625.250,01 4.537.028,39 15.162.278,40 408.177.370,91
5 10.740.356,88 4.421.921,52 15.162.278,40 397.437.014,03
6 10.856.710,75 4.305.567,65 15.162.278,40 386.580.303,28
7 10.974.325,12 4.187.953,29 15.162.278,40 375.605.978,16
8 11.093.213,64 4.069.064,76 15.162.278,40 364.512.764,53
9 11.213.390,12 3.948.888,28 15.162.278,40 353.299.374,41
10 11.334.868,51 3.827.409,89 15.162.278,40 341.964.505,89
11 11.457.662,92 3.704.615,48 15.162.278,40 330.506.842,97
12 11.581.787,60 3.580.490,80 15.162.278,40 318.925.055,37
Pertanyaan:
Buatlah jurnal untuk PT JU (lessee) pada saat:
1) Kesepakatan leasing dan membayar PPN sebesar 11%
2) Pembayaran angsuran pertama dan kedua
3) Penyerahan atau penggunaan hak opsi pada akhir masa leasing
Jawab:
1) Awal leasing. Tanggal 5 Mei 2022:
Kendaraan yang dileasing 450.000.000,00
PPN masukan 49.500.000,00
Hutang leasing 450.000.000,00
Kas 49.500.000,00
2) Angsuran ke-1
Hutang leasing 10.287.278,40
Biaya bunga 4.875.000,00
Kas 15.162.278,40
3) Angsuran ke-2
Hutang leasing 10.398.723,90
Biaya bunga 4.763.554,48
Kas 15.162.278,40

Diakhir tahun mencatat biaya penyusutan (Akuntansi komersial):


Biaya penyusutan kend. yg dileasing 56.250.000
Akumulasi Penyusutan kend. yg dileasing 56.250.000

Besarnya biaya penyusutan:


12,5% x 450.000.000 =56.250.000

Rugi-Laba Komersial:
- Biaya Penyusutan kendaraan yg dileasing Rp 56.250.000,00
- Biaya bunga (bulan mei – des ) Rp 35.810.991,74
Rekonsiliasi fiscal di akhir tahun ke-1 (8 kali pembayaran):
- Koreksi positif biaya penyusutan Rp 56.250.000,00
- Koreksi positif biaya bunga Rp 35.810.991,74
- Koreksi negative biaya leasing Rp 121.298.227,21
Total koreksi (Rp 29.237.235,47)
Jumlah biaya leasing = angsuran selama 8 bulan = 8 x 15.162.278,40

Jurnal Penggunaan hak opsi (5 April 2025):


Akumulasi Penyusutan kend. yg dileasing 450.0000.000
Kendaraan bus 40.000.000
PPN masukan 4.400.000
Kendaraan yang dileasing 450.000.000
Kas 44.400.000

KASUS II. REVALUASI ASET TETAP


Pada tanggal 1 Oktober 2021 PT Welirang Arjuno. melakukan revaluasi aktiva tetap untuk tujuan
perpajakan dan telah memperoleh ijin dari Direktorat Jenderal Pajak . Penilaian telah dilakukan oleh
Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) yang telah mendapat ijin dari Kementerian Keuangan. Hasil
penilaian oleh KJPP digunakan PT Welirang Arjuno untuk menetapkan nilai aktiva setelah revaluasi:
Nilai Buku sebelum Nilai Setelah
Aset yang direvaluasi Selisih
Revaluasi (30 Sept 2021) Revaluasi
Tanah 500.000.000 3.000.000.000 2.500.000.000
Bangunan 1.000.000.000 2.600.000.000 1.600.000.000
Kendaraan 300.000.000 200.000.000 (100.000.000)
Jumlah 1.800.000.000 5.800.000.000 4.000.000.000
Pertanyaan:
a. Hitung PPh Final yang terutang atas revaluasi aktiva tetap tersebut!
b. Bagaimana jurnal atas revaluasi aktiva tetap tersebut?
c. Tanggal 1 November 2023 kendaraan dengan Nilai Buku sebesar Rp 150.000.000 dijual
dengan harga Rp 160.000.000 sebagai penjualan atas aktiva yang semula tidak untuk
diperjualbelikan, dipungut PPN sesuai Pasal 16D UU PPN. Buat jurnalnya atas penjualan
tersebut!

Jawaban:
a. Selisih lebih nilai Aktiva: Rp 4.000.000.000
PPh Pasal 19 terutang: 10%x Rp 4.000.000.000=Rp 400.000.000
b. Jurnal revaluasi aktiva tetap;
Tanah 2.500.000.000
Bangunan 1.600.000.000
Kendaraan 100.000.000
Selisih lebih revaluasi aktiva tetap 4.000.000.000

Selisih lebih revaluasi aktiva tetap 400.000.000


Hutang PPh Pasal 19 400.000.000

Hutang PPh Pasal 19 400.000.000


Kas 400.000.000
c. Junal penjualan kendaraan:
Kas/bank 177.600.000
Akumulasi penyusutan kendaraan 50.000.000
Kendaraan 200.000.000
PPN Keluaran 17.600.000
Laba Penjualan Aktiva Tetap 10.000.000
*Tidak ada pembayaran tambahan atas PPh Final Revaluasi Aktiva Tetap karena selisih revaluasi
negatif

KASUS III. AKUNTANSI AKTIVA TETAP


Pada tanggal 14 Juli 2022, PT. MAJU MAPAN membeli tanah dan bangunan dengan harga total Rp
16.000.000.000 ditambah PPN 11%. Harga ini harus dialokasikan kepada 2 jenis harta tersebut
dengan menggunakan perbandingan harga pasar dari tanah. dan bangunan. Harga pasar tanah Rp.
15.000.000.000 dan harga pasar bangunan Rp. 5.000.000.000.
Pertanyaan:
a. Tentukan nilai perolehan yang dialokasikan untuk masing-masing aset!
b. Buat jurnal atas transaksi pembelian aset tersebut !
Jawab:
a. Harga Perolehan Tanah : (15M:20M) x Rp 16 M = Rp 12.000.000.000
Harga Perolehan bangunan: (5M:20M) x Rp 16 M = Rp 4.000.000.000

b. Tanah 12.000.000.000
Bangunan 4.000.000.000
PPN masukan 1.760.000.000
Kas 17.760.000.000

KASUS IV. PAJAK ATAS BUT


BUT Bizantium NPWP 01.253.229.6-643.000 merupakan BUT dari Bizantium Ltd yang berdomisili di
Turki. Pada tahun 2021 BUT Bizantium mendapatkan laba bersih sebesar Rp 10 Miliar. Setelah
melakukan rekonsiliasi fiskal pada laporan laba rugi, diperoleh Penghasilan Kena Pajak sebesar Rp
10,5 miliar. PPh Pasal 25 yang disetor selama tahun 2021 sebesar Rp 1.800.000.000,00. Laba bersih
BUT setelah dikurangi Pajak Penghasilan, diinvestasikan di Indonesia sebesar Rp 5.000.000.000,00,
sisanya disetorkan kepada Bizantium Ltd.
Sesuai dengan P3B antara kedua negara, Keuntungan setelah dikurangi pajak dari suatu BUT
perusahaan Turki (ex Pasal 26 (4) Undang-undang Pajak Penghasilan) di Indonesia dikenakan pajak
sebesar 10%.
Pertanyaan:
a. Hitung PPh terutang tahun pajak 2021 atas BUT!
b. Hitung PPh Pasal 26 yang dikenakan atas setoran laba setelah pajak kepada Bizantium Ltd.!
Jawab:
a. Perhitungan PPh atas BUT:
Penghasilan Kena Pajak = Rp 10.500.000.000,00
PPh terutang (22%) = Rp 2.310.000.000,00
PPh harus disetor sendiri = Rp 2.310.000.000,00
Dikurangi;
PPh Pasal 25 = Rp 1.800.000.000,00
PPh yang kurang dibayar = Rp 510.000.000,00

b. Perhitungan PPh Pasal 26 atas setoran laba setelah pajak ke LN:


Laba bersih sebelum pajak = Rp 10.500.000.000,00
Dikurangi PPh = Rp 2.310.000.000,00
Laba bersih setelah PPh = Rp 8.190.000.000,00
Dikurangi;
Investasi di Indonesia = Rp 5.000.000.000,00
Laba yang dikirim ke LN = Rp 3.190.000.000,00
PPh Pasal 26 terutang (sesuai tariff P3B)
10% x Rp 3.190.000.000 = Rp 319.000.000,00

KASUS V. AKUNTANSI AKTIVA TIDAK BERWUJUD


PT Mahkota Dewa Tahun 2018 memperoleh untuk melakukan penambangan batu bara selama 10
tahun di Kab. Kubu Raya, Kalteng dengan biaya untuk memperoleh hak penambangan sebesar Rp
200 Milyar. Taksiran produksi atas tambang tersebut 1 juta ton. Produksi batu bara tahun 2019-
2023, sebagai berikut:
Tahun 2019 = 80.000 ton
Tahun 2020 = 220.000 ton
Tahun 2021 = 100.000 ton
Tahun 2022 = 120.000 ton
Tahun 2023 = 70.000 ton

Pertanyaan:
Hitung deplesi yang dibebankan sebagai biaya oleh PT Mahkota Dewa pada tahun 2019 s.d. 2023 !
Buat jurnal pada 2 tahun pertama
JAWABAN:

Biaya Deplesi Menurut Akuntansi Komersial

Produksi % Produksi dari Akumulasi


Tahun Pajak Biaya Deplesi Nilai Buku
(ton) Estimasi Deplesi
Estimasi Produksi (ton) 1,000,000.00
Harga Perolehan Hak 200,000,000,000
Tahun 2019 80,000 8.00% 16,000,000,000 16,000,000,000 184,000,000,000
Tahun 2020 220,000 22.00% 44,000,000,000 60,000,000,000 140,000,000,000
Tahun 2021 100,000 10.00% 20,000,000,000 80,000,000,000 120,000,000,000
Tahun 2022 150,000 15.00% 30,000,000,000 110,000,000,000 90,000,000,000
Tahun 2023 70,000 7.00% 14,000,000,000 124,000,000,000 76,000,000,000

Biaya Deplesi Menurut Akuntansi Fiskal

Produksi % Produksi dari Akumulasi


Tahun Pajak Biaya Deplesi Nilai Buku
(ton) Estimasi Deplesi
Estimasi Produksi (ton) 1,000,000.00
Harga Perolehan Hak 200,000,000,000
Tahun 2019 80,000 8.00% 16,000,000,000 16,000,000,000 184,000,000,000
Tahun 2020 220,000 22.00% 40,000,000,000 56,000,000,000 144,000,000,000
Tahun 2021 100,000 10.00% 20,000,000,000 76,000,000,000 124,000,000,000
Tahun 2022 150,000 15.00% 30,000,000,000 106,000,000,000 94,000,000,000
Tahun 2023 70,000 7.00% 14,000,000,000 120,000,000,000 80,000,000,000

Jurnal:
Tahun 2019:
Biaya Deplesi 16.000.000.000
Akumulasi deplesi 16.000.000.000

Tahun 2020:
Biaya Deplesi 44.000.000.000
Akumulasi deplesi 44.000.000.000

Koreksi fiscal atas biaya deplesi sebesar Rp 44 M – 40 M = 4 M (koreksi positif, beda waktu) yg menyebabkan
timbulnya pajak tangguhan sebesar 22% x Rp 4 M = 880 jt ------ sebagai asset pajak tangguhan (DTA)

KASUS V. AKUNTANSI SELISIH KURS


PT Adijasa Putra mengekspor tekstil ke Dallas Ltd, Uganda. Sesuai data PEB tertanggal 20 Mei 2022
nilai penjualan sebesar USD 10.000,00. Kurs pada tanggal PEB USD 1 = Rp 14.600,00. Dallas Ltd
melakukan pembayaran pada tanggal 20 Agustus 2022 sebesar USD 10.000,00. Kurs pada saat
pembayaran diterima tgl 20 Agustus 2022 USD 1= Rp 14.500,00.
Pertanyaan:
Hitung keuntungan atau kerugian selisih kurs yang diterima oleh PT Adijasa Putra!
Jawab:
Nilai penjualan sesuai PEB : USD 10.000 x Rp 14.600 = Rp 146.000.000
Nilai pembayaran yang diterima : USD 10.000 x Rp 14.500 = Rp 145.000.000
---------------------
Kerugian Selisih kurs Rp 1.000.000

Jurnal:
Saat penjualan ekspor Tgl 20 Mei 2022:
Piutang usaha 146.000.000
Penjualan ekspor 146.000.000

Saat pelunasan 20 Agustus 2022:


Bank 145.000.000
Biaya kerugian selish kurs 1.000.000
Piutang usaha 146.000.000

Anda mungkin juga menyukai