Anda di halaman 1dari 7

REVIEW JURNAL

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI SYARIAH DAN FIQIH


MUAMALAH DALAM SISTEM PEMBIAYAAN AR-RAHN PADA BANK MANDIRI
SYARIAH PROVINSI ACEH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah
Dosen Pengampu: Prof. Dr. Nur Fajrih Asyik, SE., M.Si, Ak., CA.

Disusun Oleh:
BAIQ NAILI AMALIA
NIM: I2F02310001

JURUSAN MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MATARAM
2023
A. Data Jurnal
Judul Jurnal Analisis Penerapan Standar Akuntansi Syariah dan Fiqih
Muamalah dalam Pembiayaan Ar-Rahn pada Bank Mandiri
Syariah Provinsi Aceh
Jurnal Jurnal Internasional Kesehatan Sosial
Volume dan Halaman 2 (04), 150-155
Tahun 2023
E-ISSN 2984-7079
Doi 10.58860/ijsh.v2i4.32
Penulis 1. Rika Maulina
2. Alimin
3. Muhammad Arfan
Tanggal Review 25 Oktober 2023
Reviewer Baiq Naili Amalia
B. Hasil Review
Tujuan Penelitian Untuk mengetahui penerapan standar akuntansi syariah dan
fiqih muamalah dalam sistem pembiayaan ar-rahn di Bank
Mandiri Syariah Provinsi Aceh.
Subjek Penelitian PT. Bank Syariah Indonesia (BSI)
Metode Penelitian Metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif
kualitatif.
Sumber Data Sumber data yang digunakan yaitu data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh langsung dari lokasi
penelitian atau data lapangan melalui observasi dan
wawancara di Bank Syariah Indonesia Banda Aceh. Data
sekunder diperoleh melalui internet, pencarian dokumen atau
publikasi informasi terkait.
Metode Pengumpulan Teknik pengumpulan data dilakukan dengan penelitian
Data lapangan (field study) dan penelitian kepustakaan (library
research). Dengan instrumen pengumpulan data berupa
angket wawancara. Teknis analisis data kualitatif memiliki
tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan.
Hasil dan Pembahasan Produk Gadai Emas Bank Mandiri Syariah
Bank Mandiri Syariah mempunyai dua produk terkait emas
yaitu gadai emas BSM dan cicilan emas BSM. Tetapi fokus
penelitian ini akan dibahas tentang produk gadai emas BSM.
Biaya yang ditetapkan oleh Bank Mandiri Syariah sebagai
berikut:
1. Biaya pemeliharaan sebagaimana tercantum dalam
SBGE proporsional berdasarkan periodenya.
2. Biaya administrasi meliputi biaya bea materai dan biaya
asuransi. Biaya materai Rp 6000, dan biaya asuransi
sebesar 0,133%.
Analisis Kesesuian Operasional Produk Gadai Emas
Bank Mandiri Syariah
Bank Mandiri Syariah dalam pembiayaan gadai emas
syatiah akan menahan barang gadai (marhun) sampai
seluruh pinjaman lunas sebagai jaminan atas pinjaman yang
telah diberikan. Hal ini sesuai dengan bagian pertama Fatwa
DSN No. 26/DSN-MUI/III/2002 yang menyatakan bahwa
rahn emas diperbolehkan berdasarkan asas Rahn yang
menyatakan bahwa orang yang menerima gadai (murtahin)
berhak menahan marhun (barang gadai) sampai seluruh
utang rahin (pegadai) lunas (Arifin, et.al, 2019).
Transaksi Pembiayaan Rahn yang dilaksanakan oleh
Bank Mandiri Syariah
Ada tiga jenis akad yang digunakan dalam pembiayaan rahn
sebagai berikut:
1. Akad Qardh
Bank Mandiri Syariah Aceh menggunakan akad ini
sebagai jaminan pengikatan berdasarkan permintaan
nasabah dengan memberikan fasilitas pembiayaan
berdasarkan akad qardh kepada nasabah. Nasabah
menerima pemberian fasilitas pembiayaan akad dengan
jaminan berupa emas gadai (rahn).
2. Akad Ijarah
Bank Mandiri Syariah Aceh menggunakan akad ini
berdasarkan kesepakatan antara nasabah dan pihak bank.
Pembiayaan ijrah ini diperlukan jika ada penitipam
agunan berupa emas pada bank. Nasabah akan
menyetujui bahwa aka nada biaya administrasi dan biaya
penyimpanan dan sewa yang dikenakan sesuai ketentuan
bank.
3. Akad Rahn
Akad rahn yang digunakan di Bank Mandiri Syariah
Aceh merupakan perjanjian antara para pihak (nasabah
dan pihak bank) untuk menyetujui syarat-syarat yang
telah ditentukan.
Perlakuan Akuntansi Ar-Rahn berdasarkan PSAK 107
1. Pengakuan dan Pengukuran Pembiayaan Rahin
Beberapa ketentuam telah dijelaskan dalam PSAK 107
tentang pengakuan dan pengukuran sebagai berikut:
a) Pinjaman uang tunai dinilai sebesar jumlah yang
dipinjamkan pada saat terjadinya.
b) Pendapatan sewa pada saat akad diakui pada saat
manfaat diterima dan telah diberikan kepada
penyewa.
2. Pengakuan dan Pengukuran pada awal kontrak
Pengakuan dan pengukuran terkait murtahin yaitu Bank
Mandiri Syariah Aceh sebagai berikut:
a) Pada mulanya ketika kedua belah pihak
menandatangani kontrak, maka kontrak tersebut
dianggap final.
b) Bank Mandiri Syariah Aceh menyerahkan sejumlah
uang kepada nasabah sebagai pinjaman. Jumlah
piutang diakui sebesar jumlah yang diberikan kepada
pelanggan.
c) Biaya perbaikan ijarh diakui pada saat terjadinya.
Misalnya penyewa melakukan perbaikan rutin
dengan persetujuan pemilik. Dalam hal ini, biaya
tersebut dibebankan kepada pemilik dan diakui
sebagai beban pada saat terjadinya. Pembayaran
sewa dilakukan oleh Rahin setiap bulan bersamaan
dengan pembayaran pokok pinjaman. Selain itu,
biaya sewa juga dapat dilakukan saat pelunasan
pinjaman pada saat jatuh tempo.
3. Penyajian
PSAK 107 menyatakan bahwa dalam penyajiannya,
pendapatan ijarah disajikan setelah dikurangi biaya-
biaya terkait misalnya biaya penyusutan, perbaikan,
pemeliharaan dan sebagainya. Hasil penelitian
menyatakan bahwa Bank Mandiri Syariah Aceh dalam
mengakui pendapatan hanya dikurangi biaya
pemeliharaan agunan emas, biaya administrasi dan
biaya perbaikan. Hal ini dikarenakan pembiayaan
berkelanjutan di Bank Mandiri Syariah Aceh hanya
dengan agunan, sehingga kegiatan pembiayaan selama
masa akad tidak mengeluarkan biaya selain biaya sewa
tempat, administrasi, dan perbaikan. Dalam surat bukti
gadai emas dalam akad ijarah dijelaskan bahwa nasabah
wajib membayar biaya sewa selama 15 hari terhitung
sejak tanggal yang tercantum dalam bukti gadai emas.
4. Pengungkapan
Sesuai dengan PSAK 107 Bank Mandiri Syariah
mengungkapkan transaksi ijarah dan ijarah muntahita
bittamlik dalam laporan keuangannya. Hal ini terlihat
pada catatan atas laporan keuangan tahun 2019.
Lembaga keuangan wajib mengungkapkan seluruh
aktivitas transaksi dalam laporan keuangan. Hal ini
bertujuan untuk menjelaskan kepada pengguna informasi
akuntansi. Sehingga dengan adanya pengungkapan yang
tepat diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan
dalam mengambil keputusan. Sehubungan dengan ini
Bank Mandiri Syariah Aceh sudah mengungkapkan
transaksi rahn dan ijarah dalam laporan keuangannnya.
Kesimpulan Perlakuan akuntansi sistem pembiayaan gadai emas syariah
pada Bank Mandiri Syariah Cabang Utama Banda Aceh
dapat disimpulkan tediri dari dua proses prosedur
pembiayaan yaitu proses pengajuan pembiayaan gadai emas
dan prosedur penyelesaian pembiayaan gadai emas.
Sedangkan tata cara pelunasan gadai emas Bank Mandiri
Syariah terbagi menjadi tiga yaitu pelunasan lebih awal,
pelunasan pada saat jatuh tempo, dan pelunasan sebagian.
Penyelenggaran produk gadai emas Bank Mandiri Syariah
sudah memenuhi Fatwa Dewan Syariah Nasional yaitu
Fatwa DSN No. 26 Tahun 2002. Secara keseluruhan
perlakuan akuntansi produk pembiayaan gadai emas Bank
Mandiri Syariah sudah mengikuti kaidah syariah yaitu bank
telah mengakui, mencatat, menyajikan dan mengungkapkan
berdasarkan PSAK 107 tentang Akuntansi Ijarah.
Kelebihan Penelitian ini membahas tentang penerapan akuntansi
syariah pada pembiayaan ar-rahn di Bank Syariah Mandiri
Aceh, penjelasan yang dipaparkan singkat, padat dan jelas
sehingga mudah dimengerti dan pembahasannya tidak
melebar tetapi langsung ke inti pembahasan.
Kekurangan  Produk cicilan emas seharusnya diteliti juga sehingga
dapat diketahui perbedaan antara kedua produk
pembiayaan ar-rahn di Bank Mandiri Syariah Aceh.
 Bisa dicantumkan contoh perlakuan akuntansi terkait
gadai emas dan penyajiannya pada laporan keuangan.
 Objek penelitiannya bisa ditambah sehingga dapat
dijadikan perbandingan antara lembaga keuangan syariah
lainnya.
 Perlu untuk ditambahkan penelitian terdahulunya.

Anda mungkin juga menyukai