2808 7763 1 PB
2808 7763 1 PB
2 - November 2019
Isroviana
Pitri Ermawati
Kusrini
Fakultas Seni Media Rekam
Volume 3 Nomor 2, Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta
November 2019: 120-130
Surel: isroviana29@gmail.com
Abstrak
Saat ini supir masih menjadi pekerjaan lelaki. Dunia pertambangan bukanlah pekerjaan yang
mudah bagi wanita yang berprofesi sebagai operator dump truck heavy duty berukuran 14x17x6
m. Pekerjaan yang terlihat santai secara fisik, sebenarnya harus dibekali dengan mental yang
kuat. Bukan hanya karena faktor lingkungan tetapi juga mayoritas rekan kerja mereka adalah
lelaki. Peran ganda yang mereka miliki menjadi menarik ketika diangkat menjadi isu. Mulanya,
bekerja adalah pilihannya sendiri namun saat ini mereka menjadi tulang punggung keluarga,
tanggung jawabnya tidak lagi hanya memasak, mengurus anak, dan rumah tangga. Mereka bekerja
selama 12 jam dengan dua tanggung jawab berbeda. Penciptaan karya ini dibuat dalam bentuk
fotografi dokumenter dengan penggunaan warna foto hitam putih. Metode yang digunakan untuk
penciptaan karya ini adalah observasi, wawancara, dan studi EDFAT. Sedangkan dalam pemilihan
dan penyusunan alur foto menggunakan teknik elemen foto cerita dengan gaya deskriptif yang
tidak menuntut susunan foto. Dengan demikian, cerita yang disampaikan memiliki kekuatan yang
mendalam tentang operator wanita tambang batu bara tersebut, mereka bekerja dengan hati dan
nyali. Dengan pekerjaan yang berat secara mental, para operator wanita memiliki cara sendiri
untuk meringankan rasa lelah dan mengusir bosan dalam durasi pekerjaan yang tidak sebentar.
Abstract
Female Operatosr for Coal Mining in Sangatta East Kutai in Documentary Photography.
At this time, being a driver is as man’s job, not for woman. Mining world is not an easy job for
woman as an 14 x 17x 6 m² dump heavy duty truck operator. The job that may look easy and relax
physically but need strong mentality. Not only considering environmental factor but also their opposite
sex workmate. The duality in their responsibility become very interesting issues. Not only take care
of the household but also as their family’s bread winner. this paper presented in black and white in
documentary photography and using observation, interview and EDFAT study as the main methods.
The descriptions style being choose in arranging and picking the pictures in order to widen the ideas
given. Therefore the pictures can reveal deeper about the dual responsibilities the mining female
workers taken in daily life and also reveal the way they are resting and relaxing the hard jobs.
120
Isroviana, Pitri Ermawati, Kusrini, Operator Wanita Tambang Batu Bara Di Sangatta Kutai Timur Dalam Fotografi Dokumenter
121
spectã Vol. 3 No. 2 - November 2019
122
Isroviana, Pitri Ermawati, Kusrini, Operator Wanita Tambang Batu Bara Di Sangatta Kutai Timur Dalam Fotografi Dokumenter
123
spectã Vol. 3 No. 2 - November 2019
masyarakat yang menjadi panduan dalam mudah becek ketika diguyur air hujan.
proses pemilihan objek dan pemotretannya. PIT Bintang berbentuk seperti sumur yang
Selanjutnya adalah aspek teknikal, yaitu besar dan dalam dengan jalanan di sisi
pengaplikasian teknis fotografi berupa samping yang berulir dari atas ke bawah
pencahayaan, ruang tajam, komposisi, sehingga membentuk pola ulir seperti
keseimbangan, pemanfaatan garis untuk sekrup. Penggalian pada PIT biasanya
menunjukkan objek utama (point of interest) dilakukan mengerucut ke bawah (semakin
dan memunculkan pola diagonal hingga ke bawah semakin sempit) dan bertingkat,
menghasilkan foto dengan visual yang yang kemudian tingkatan tersebut disebut
baik. Perihal teknis tersebut lalu dikuatkan bench. Kedalaman PIT dihitung dari
pula dengan aspek informatif serta drama tingkatan bench, 1 bench sama dengan
dari peristiwa yang diabadikan dalam sepuluh meter. Penggalian mengerucut
sebuah foto. Bahkan keutamaan informasi ke bawah diterapkan agar terhindar dari
ditegaskan oleh adanya keterangan foto tanah longsor karena seluruh aktivitas
yang selalu hadir bersamaan dengan foto penambangan dilakukan di dalam lubang
(Andrea, 2015). tersebut.
Kritisisme Gender Pemotretan dan observasi dilakukan
Teori gender memfokuskan pada sekaligus dengan mengikuti shift yang
bagaimana peran dan perilaku tertentu berlaku pada Departemen Bintang di PT.
diberikan makna-makna yang digenderkan KPC, yaitu tiga-tiga (tiga hari masuk pagi,
dan bagaimana stuktur-stuktur sosial tiga hari masuk malam dan tiga hari off)
yang berbeda memasukkan nilai-nilai juga dengan durasi yang sama ketika
gender (Ibrahim & Suranto, 1998). Konsep mereka bekerja, yaitu 12 jam. Pemotretan
gender yakni, suatu sifat yang melekat dilakukan selama kurang lebih 3 bulan.
pada kaum laki-laki maupun perempuan Ketika masuk pagi, kegiatan dimulai sejak
yang dikontruksi secara sosial maupun pukul 06.10 WITA yaitu menunggu bus
kultural. Misalnya, bahwa perempuan itu jemputan karyawan, kemudian sampai di
dikenal lemah lembut, cantik, emosional, kantor Departemen Bintang pukul 06.45
atau keibuan. Sementara laki-laki WITA, lalu dilanjutkan dengan briefing
dianggap; kuat, rasional jantan, perkasa. selama 15 menit, pukul 07.20 mereka
Ciri dari sifat itu sendiri merupakan sifat- sudah sampai di lokasi pertambangan dan
sifat yang dapat dipaksakan (Fakih, 1997). siap bekerja hingga pukul 18.40 WITA,
Dalam penciptaan tugas akhir ini, pekerja kemudian kembali kerumah.
wanita tidak selalu lemah lembut, cantik, Operator adalah orang yang menjaga,
emosional atau keibuan, namun mereka melayani, dan menjalankan suatu peralatan,
juga kuat, dan perkasa. Lingkungan mesin, telepon, radio, dan sebagainya
kerjanya secara tidak langsung membentuk (kbbi.kemendikbud.co.id, diakses tanggal
sikap rasional yang juga ada dalam diri 27 November 2018, 18.27 WIB). Wanita
mereka. diartikan sebagai perempuan dewasa,
kaum putri dewasa (kbbi.kemendikbud.
PEMBAHASAN co.id, diakses tanggal 15 Agustus 2018,
Luas PIT Bintang adalah sekitar 23.30 WIB). Pada tugas akhir ini operator
25,227.600 km2, dengan kondisi jalan wanita merupakan perempuan dewasa
tanah over burden yang keras namun yang bertugas mengoperasikan alat berat
124
Isroviana, Pitri Ermawati, Kusrini, Operator Wanita Tambang Batu Bara Di Sangatta Kutai Timur Dalam Fotografi Dokumenter
125
spectã Vol. 3 No. 2 - November 2019
ramai, Lisa akan menggunakan waktu dan gaji yang besar, dibanding dengan
disela-sela loading dan dumping untuk perusahaan tambang lain. Karena KPC
sarapan. Jadi ketika selesai loading Lisa adalah induk dari perusahaan tambang
akan memarkir truknya sejenak di pinggir yang terdapat di Sangatta. KPC juga
jalan, sebelum perintah dispatch berubah tidak pernah memutuskan hubungan
ia harus sarapan dengan cepat, kemudian kerja dengan karyawannya kecuali ia
barulah ia menuju lokasi dumping. melakukan kesalahan fatal. Sehingga
apabila sudah menjadi karyawan KPC dan
memiliki prestasi yang baik, mereka akan
dipekerjakan hingga pensiun atau saat
KPC akan tutup.
Foto tersebut dibuat dengan teknik
DOF luas, dan wide angle. lalu menunggu
momen penentu (decisive moment) ketika
sedang tertawa agar tampak natural,
meskipun beberapa orang menggunkan
masker. Namun mata mereka terlihat
Foto 3. Operator Backup (2018)
60 x 40 cm sedang tersenyum. Foto diambil dengan
Kertas Doff speed 1/320 sec karena kondisi jalan yang
Karya ketiga menunjukkan kondisi berbatu membuat kondisi di dalam mobil
ketika para operator sedang dalam teguncang dan sulit dikendalikan ketika
perjalanan menuju PIT Bintang, kemudian memotret. Menggunakan F/3,5 dan ISO
akan diturunkan di pondok masing-masing. tinggi yaitu 320 dengan focal length lensa
Mereka tidak boleh membawa handphone, 10 mm. Metode EDFAT yang diambil adalah
sehingga satu-satunya hiburan yang time, dengan elemen foto cerita interaction
mereka miliki adalah gurauan rekan kerja. yaitu berupa foto yang berisi hubungan
Operator pengganti diundi setiap satu antar pelaku dalam cerita.
bulan sekali secara bergantian, namun jika
ada yang mengajukan diri, hal tersebut
diperbolehkan. Pengajuan diri menjadi
operator pengganti biasanya dilakukan
oleh para operator wanita dengan alasan
masih memiliki anak kecil atau hal lain.
Berkurangnya jam kerja tentu juga
berpengaruh terhadap pendapatan yang
diperoleh, namun tidak masalah bagi para Foto 4. Berperan Ganda (2018)
40 x 26 cm
wanita yang suaminya juga bekerja.
Kertas Doff
Kesempatan menjadi karyawan
Karya keempat terdiri dari tiga foto
KPC merupakan sesuatu yang langka.
potret operator wanita di PT. KPC. Rethy
Para wanita yang sudah bekerja sejak
Indharwati 31 tahun, yang biasa disapa
lulus dari bangku sekolah merasa rugi
Rethy, sudah bekerja di KPC sejak
jika melepaskan pekerjaan tersebut
September 2007, awalnya ia bekerja di
begitu saja. Alasannya adalah, fasilitas
KPC karena perusahaan tersebut sedang
yang mereka dapatkan sangat banyak
banyak mencari operator, terlebih ia
126
Isroviana, Pitri Ermawati, Kusrini, Operator Wanita Tambang Batu Bara Di Sangatta Kutai Timur Dalam Fotografi Dokumenter
adalah suku dayak asli, sehingga mudah lapisan dikerjakan oleh masing-masing
untuk mendapatkan pekerjaan tersebut. departemen. Departemen bintang bertugas
Ia memiliki seorang putra bernama Gavriel untuk menganggkut OB, yaitu lapisan
Pascha Lumban Raja. tanah kedua yang semakin dalam akan
Yenny, 29 tahun sapaan akrab yang semakin padat dan susah untuk dikeruk
memiliki nama lengkap Yenny Aristha menggunakan backhoe, sehingga dilakukan
mengawali karirnya karena paksaan orang proses blasting untuk melunakkan material
tua, namun seiring berjalannya waktu ia OB tersebut. Setelah lunak, barulah truk
mulai mencintai pekerjaannya. Terhitung yang dikendalikan oleh para wanita,
sejak 2006 ia sudah menjadi karyawan mengangkut material dan dibuang sesuai
KPC. Hingga saat ini ia sudah bekerja tempat yang sudah ditentukan. Kaltim
selama 12 tahun. Prima Coal mengembalikan struktur tanah
Lisa Nurishanti yang biasa disapa Lisa, yang telah diambil batu baranya sehingga
adalah single parent yang memiliki tiga setelah batu bara terangkat OB akan
orang anak. Ia bekerja di KPC sejak 2008. ditimbun sampai pada ketebalan tertentu,
Karirnya sebagai operator truk heavy duty kemudian top soil, lalu kembali ditanam
adalah pilihannya sendiri, karena melihat pohon sebagaimana fungsi hutan.
kesempatan yang terbuka lebar. Saat itu
PT. KPC sedang banyak mencari operator
dengan memprioritaskan putra/putri
daerah. Mereka adalah tiga dari 15 operator
wanita yang mewakili cerita dari para
operator wanita di dunia pertambangan,
tepatnya di kelompok Bravo Departemen
Bintang PT. KPC.
Pada karya kelima, foto yang dibuat
sudah memasuki inti dari pekerjaan
Foto 5. Minoritas (2018)
para operator wanita tersebut, yaitu 60 x 40 cm
pengangkutan material OB dari lokasi Kertas Doff
loading menuju dumping. Operator wanita Foto pertama adalah blasting yang
akan diperintahkan melalui dispatch dilakukan untuk melunakkan material
menuju tempat loading yang sudah di OB. Foto tersebut diambil dari jarak aman
tentukan oleh mining control (MC), lalu manusia. Jarak aman terbagi menjadi dua
operator akan menuju tempat tersebut yaitu untuk alat dan manusia, untuk alat
dan mengantri untuk pengisian material. adalah 300 m dan manusia 500 m dari lokasi
Setelah terisi, operator akan menuju tempat blasting. Foto tersebut diambil dengan jarak
dumping yang juga sudah ditentukan kurang lebih 1 Km menggunakan lensa
oleh MC melalui dispatch. Pekerjaannya tele 70-300 mm, dengan kecepatan shutter
akan terus menerus seperti itu sampai 1/200 sec, waktu pelaksanaan blasting
mendapat perintah baru. Dalam proses kurang lebih hanya 10-15 detik sehingga
penambangan terdapat tiga lapisan tanah membutuhkan speed yang tinggi, saat
yang dibagi menjadi tiga bagian. Pertama pemotretan juga dilakukan secara continue
lapisan top soil, kedua over burden agar setiap momen terbekukan dengan
(OB) dan yang ketiga batu bara. Setiap baik tanpa ada yang terlewat. Rangkaian
127
spectã Vol. 3 No. 2 - November 2019
foto ini merupakan elemen foto cerita untuk merapikan material tersebut.
sequence, yaitu foto-foto (lebih dari satu) Kedalaman lokasi dumping bisa mencapai
tentang “how to” yang menggambarkan 200 meter dan memerlukan waktu selama 7
bagaimana subyek mengerjakan sesuatu tahun, bahkan lebih untuk mengembalikan
secara berurutan. Namun demikian, dalam ke kondisi semula.
kasus ini tidak seluruh foto sequence
ditampilkan, hanya foto dengan momen SIMPULAN
yang tepat ketika meledak yang menjadi Pekerjaan para wanita dalam dunia
pilihan. pertambangan tidak bisa dianggap
Foto kedua adalah proses loading, sepele. Meskipun pekerjaan mereka
yaitu pengisian material kedalam truk terlihat santai, namun sesungguhnya
yang nantinya akan diangkut ke tempat mereka harus selalu dalam kondisi
pembuangan (dumping), foto diambil sangat berkonsentrasi, terutama pada
dengan F/6,3 dan focal length 21 mm. indra pendengaran dan penglihatan.
Pengambilan foto tersebut memerlukan Para operator wanita ini memiliki risiko
upaya lebih karena dibatasi oleh SOP yang pekerjaan besar yang dapat berakibat fatal
berlaku, pengambilan gambar dilakukan (meninggal dunia) sewaktu-waktu karena
dibalik kaca kabin truk dengan posisi mereka bekerja dengan mesin besar yang
duduk tegap dengan tetap mengenakan dapat membahayakan diri sendiri bahkan
safety belt. Guna menahan guncangan orang lain jika tidak mematuhi SOP yang
akibat jalan berbatu, digunakan speed ada. Kritisisme gender dalam penciptaan
1/500 agar foto terbekukan. Foto ketiga karya fotografi ini, diwujudkan melalui
yaitu dumping (pembuangan) material. kesan bahwa pekerja wanita tidak selalu
Foto diambil dari ketinggian di atas bukit, lemah lembut, cantik, emosional atau
menggunakan lensa tele 70-300 dengan keibuan, namun mereka juga kuat, dan
focal length 124 mm, ISO 100 dan kecepatan perkasa. Lingkungan kerjanya secara tidak
rana 1/125 sec. Foto kedua (kiri bawah) langsung membentuk sikap rasional yang
dan ketiga (kanan) menggunkan elemen juga ada dalam diri mereka.
foto cerita medium dan ketiga foto tersebut
Banyak hal yang tidak bisa
menggunakan metode EDFAT entire.
dikomunikasikan secara langsung
Dumping terbagi menjadi dua yaitu
ketika sesama operator antar-truk akan
dumping biasa dan dumping high risk, yang
berinteraksi karena mereka tidak memiliki
memiliki kedalaman 20 meter atau lebih
radio, hal itu menjadi salah satu aspek
yang dilakukan diatas air atau lumpur
yang menghambat. Sehingga mereka harus
yang memiliki risiko kecelakaan kerja
mengerti bahasa-bahasa isyarat yang
tinggi. Sehingga dalam prosesnya harus
disampaikan oleh rekan kerjanya. Dengan
ada pengawas lapangan, dan tanggul yang
pekerjaan yang cukup berat secara mental
kuat. Tanggul dibuat oleh dozer. Terdapat
tersebut, para operator wanita memiliki
patok sebagai tanda, kabin truk harus
caranya sendiri untuk meringankan rasa
sejajar dengan patok, alasannya menjaga
lelah atau sekadar menghibur diri agar
jarak aman terhadap tanggul yang memiliki
tidak bosan dalam durasi pekerjaan yang
kemungkinan kurang kuat sehingga dapat
panjang, misalnya dengan mengonsumdi
mencegah truk tergelincir. Setelah material
makanan kecil dan mendengarkan musik
dibuang, selanjutnya adalah tugas dozer
melalui Via Vallen melalui CD.
128
Isroviana, Pitri Ermawati, Kusrini, Operator Wanita Tambang Batu Bara Di Sangatta Kutai Timur Dalam Fotografi Dokumenter
129
spectã Vol. 3 No. 2 - November 2019
130