Jurnal Dian Arifin 17144600055
Jurnal Dian Arifin 17144600055
Abstrak : Penelitian bertujuan untuk mengetahui pola belajar, keantusiasan siswa, dan prestasi
belajar siswa kelas 2 SD Negeri 107 Rimbo Ilir Tebo Jambi di pembelajaran luar jaringan.
Penelitian dilakukan di SD Negeri 107 Rimbo Ilir Tebo Jambi pada bulan Agustus-September
2022. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif, yakni studi kasus. Informan dalam
penelitian ini yaitu kepala sekolah, guru dan siswa di SD Negeri 107 Rimbo Ilir Tebo Jambi.
Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi, dan wawancara. Teknik analisis
data, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan verifikasi.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa (1) Pola belajar luar jaringan siswa kelas 2 SD Negeri 107
Rimbo Ilir Tebo Jambi adalah terjadi pola belajar berdasarkan indikator yang telah ditentukan
seperti persiapan belajar, cara mengikuti pelajaran, pembuatan jadwal dan catatan serta
pengerjaan tugas. Dalam hal ini siswa berdoa serta memempersiapakan buku dan peratalatan
tulis sebelum pembelajaran dimulai, membuat jadwal belajar sendiri, belajar sesuai dengan
jadwal yang sudah dibuat sebelumnya, membuat membuat catatan materi sebelum dan sesudah
belajar serta siswa aktif dalam proses pembelajaran dan bertanya kepada guru jika mereka
kurang paham dengan materi. (2) Keantusiasan belajar luar jaringan siswa kelas 2 SD Negeri
107 Rimbo Ilir Tebo Jambi dapat dilihat dari keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran,
seperti mendengarkan serta memperhatikan penjelasan guru, tekun mencatatat materi
pembelajaran, memecahkan masalah, diskusi, aktif mengajukan pertanyaan ataupun gagasan,
semangat mengerjakan tugas, bersungguh-sungguh mengerjakan tes yang berikan oleh guru baik
secara mandiri maupun kelompok. (3) Prestasi belajar luar jaringan siswa kelas 2 SD Negeri 107
Rimbo Ilir Tebo Jambi berkategori baik dengan persentase 73%, yang mana prestasi belajar
merupakan hasil belajar yang dicapai setelah melalui proses kegiatan belajar mengajar.
Abstract : This study aims to determine learning patterns, student enthusiasm, and student
achievement in grade 2 SD Negeri 107 Rimbo Ilir Tebo Jambi in online learning.The research was
conducted at SD Negeri 107 Rimbo Ilir Tebo Jambi in August-September 2022. This research is a
descriptive qualitative research, namely a case study. Informants in this study were principals,
teachers and students at SD Negeri 107 Rimbo Ilir Tebo Jambi. Data collection techniques using
observation, documentation, and interviews. Data analysis techniques, namely data collection,
data reduction, data presentation and verification.The results of the study concluded that (1) The
pattern of learning outside the network of grade 2 students at SD Negeri 107 Rimbo Ilir Tebo
Jambi was a learning pattern based on predetermined indicators such as preparation for learning,
how to follow lessons, making schedules and notes and working on assignments. In this case,
students pray and prepare books and writing utensils before learning begins, make their own study
schedule, study according to a previously made schedule, make notes of material before and after
learning and students are active in the learning process and ask the teacher if they are lacking.
understand the material. (2) The enthusiasm for learning outside the network of grade 2 students
at SD Negeri 107 Rimbo Ilir Tebo Jambi can be seen from the involvement of students in the
learning process, such as listening and paying attention to teacher explanations, diligently
recording learning materials, solving problems, discussing, actively asking questions or ideas,
enthusiasm doing assignments, seriously working on the tests given by the teacher both
independently and in groups. (3) Learning achievement outside the network of grade 2 students at
SD Negeri 107 Rimbo Ilir Tebo Jambi is categorized as good with a percentage of 73%, where
learning achievement is the learning result achieved after going through the process of teaching
and learning activities.
Keywords : Learning Pattern, Enthusiasm, Achievement, and Offline Learning
Pendidikan juga merupakan suatu aspek yang mendasar bagi pembangunan bangsa dalam
suatu Negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan disekolah sebagai lembaga pendidikan formal
yang melibatkan guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik dan diwujudkan dalam
proses pembelajaran. Dalam ruang lingkup pendidikan dengan sadar merencanakan kegiatan
pembelajaran secara sistematis dan berpedoman pada seperangkat aturan yang dikemas dalam
bentuk kurikulum. Kurikulum disempurnakan secara berkelanjutan untuk meningkatkan mutu
pendidikan. Namun, masalah yang dihadapi dalam dunia pendidikan adanya berbagai kelemahan
dalam proses pembelajaran. Berdasarkan kenyataan di lapangan, proses pembelajaran di kelas
kurang memancing minat semangat belajar dan keaktifan peserta didik. Proses pembelajaran
dikelas cenderung mementingkan pada penghafalan konsep bukan pada pemahaman siswa. Dalam
penyampaian materi guru cenderung menggunakan metode ceramah, siswa hanya duduk,
mencatat, dan mendengar materi yang disampaikan dan hanya sedikit peluang siswa untuk
bertanya atau menyampaikan pendapatnya. Oleh karena itu, semua mata pelajaran yang diajarkan
harus ditingkatkan kualitasnya. Untuk meningkatkan kualitas dalam proses pembelajaran tidaklah
cukup hanya menggunakan satu pendekatan saja, melainkan harus menggunakan beberapa
pendekatan. Hal ini agar materi pelajaran yang diberikan dapat dikuasai dengan baik dan sesuai
yang diharapkan.
Penelitian ini dilakukan karena peneliti ingin melihat seberapa besar perbedaan
keantusiasan dan prestasi belajar siswa pada saat masih menggunakan pola belajar dalam dan luar
jaringan, yang sekarang sedang dilakukan untuk tetap menjalankan kegiatan proses belajar
mengajar dengan pola belajar dalam dan luar jaringan. Dengan dilakukan penelitian ini diharapkan
bisa membantu para guru maupun semua tenaga pendidik untuk melihat tingkat keantusiasan dan
prestasi siswa dalam mengikuti pembelajaran yang dilakukan.
Untuk mendukung penelitian ini maka ada beberapa landasan terori yang dapat dijadikan
acuan dalam menetapkan format analisis yang akan diterapkan dalam membantu proses penulisan
laporan skripsi ini yaitu pengertian pola belajar, pembelajaran luar jaringan, keantusiasan belajar
dan prestasi belajar siswa.
NIP
TARIYO
1 L Ka Sekolah
196507141989011003
SUTIMAN,S.Pd.SD L
2 Gr.KELAS
196502011989011002
MURYATI,S.Pd.SD P
3 Gr.KELAS
198401182010012013
HENY ISNAWATI,S.Pd.SD P
4 Gr.KELAS
198610092010012015
ENI NURMAWATI,S.Pd P
5 Gr.KELAS
198410312011012005
ANI ASTUTI,S.Pd.SD P
6 Gr.KELAS
198708192011012008
SUNDARI,S.Pd.SD P
7 Gr.KELAS
197905162014072002
ERNITA SUWARNI,S.Pd.SD P
8 Gr.KELAS /ops
9 RIANTO,SE L Penjaga
NIP
SARIANTO,S.Pd.I
10 L Guru Agama
Sumber Data: Dokumentasi Data Guru SD Negeri 107 Rimbo Ilir Tebo JambiTahun
Pelajaran 2022/2023.
3 II 10 11 21
4 III 15 14 29
5 IV 5 17 18
6 VA 11 11 22
7 VB 10 12 22
8 VI 18 20 38
Sumber Data: Dokumentasi Data Siswa SD Negeri 107 Rimbo Ilir Tebo JambiTahun Pelajaran
2022/2023.
Tabel 3. Keadaan Sarana dan Prasarana di SD Negeri 107 Rimbo Ilir Tebo Jambi Tahun
Pelajaran 2022/2023
3 RDP Baik
6 RDG Baik
7 WC Baik
13 Lemari Baik
16 Buku Baik
20 Komputer Baik
Sumber Data: Dokumentasi Data Guru SD Negeri 107 Rimbo Ilir Tebo JambiTahun Pelajaran
2022/2023.
Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol, No. 1, November 2022
4. PAPARAN HASIL PENELITIAN
4.1 Pola Belajar Luar Jaringan Siswa Kelas 2 SD Negeri 107 Rimbo Ilir Tebo Jambi
Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik wawancara dan
observasi. Adapun narasumber yang akan diwawancarai yaitu kepala sekolah, guru dan siswa.
Sebelum pembelajaran luring dilaksanakan ada beberapa pola belajar yang harus dipenuhi yaitu :
persiapan belajar, cara mengikuti pelajaran, pembuatan jadwal dan catatan serta pengerjakan tugas
yang diperlukan dalam pembelajaran luring.
Pembelajaran luring atau pembelajaran luar jaringan merupakan pembelajaran yang
dilakukan di sekolah dengan bertatap muka langsung sehingga siswa dapat berinteraksi langsung
dengan guru dan siswa. Dalam pembelajaran ini, akan terlihat pola belajar siswa. Pola belajar
merupakan rangkaian prosedur yang ada dalam proses belajar mengajar yang akan membantu
siswa dalam proses pemahaman pembelajaran materi yang ada. Sebagai langkah awal dari
pelaksanaan pembelajaran luring perlu persiapan yang baik dari guru dan siswa.
Seorang siswa dikatakan memiliki kesiapan belajar berarti siswa harus sudah mengetahui
apa saja yang nantinya akan dipelajari, materi apa yang akan disiapkan oleh guru dan alat-alat
bantu apa saja yang dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran tersebut. Sebagaimana hasil
wawancara dengan guru yaitu Ani Astuti, S.Pd.SD terkait kesiapan siswa menjelaskan :
“Siswa selalu hadir dalam pembelajaran selain siswa yang berhalangan hadir sekolah.
Sebelum proses pembelaajaran dimulai biasanya saya selalu memberi tau tentang materi apa saja
yang akan di pelajari oleh siswa dan mengajak siswa untuk selalu berdoa sebelum belajar. Saat
pembelajaran akan dimulai siswa sudah mempersiapkan apa saja yang dibutuhkan saat
pembelajaran berlangsung.” (Wawancara dengan Ani Astuti, S.Pd.SD selaku Guru kelas 2 SD
Negeri 107, Senin 15 Agustus 2022 Pukul 10.00 AM)
Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh siswa terkait dengan kesiapan untuk
mengikuti kegiatan pembelajaran luring di sekolah sebagaimana hasil wawancara dengan siswa
Alika Anabellatifa kelas 2 SD Negeri 107 sebagai berikut :
“Saya selalu hadir saat pembelajaran. Biasanya sebelum pembelajaran dimulai guru
menyampaikan dulu materi yang akan dipelajari diberi dan selalu berdoa sebelum memulai
kegiatan pembelajaran. Saya selalu mempersiapkan buku dan peralatan belajar dari rumah”
(Wawancara dengan Alika Anabellatifa selaku siswa kelas 2 SD Negeri 107, Senin 15 Agustus
2022 Pukul 10.30 AM)
Selanjutnya disampaikan oleh Nadhira Jihan Annalia siswa kelas 2 SD Negeri 107 dalam
hasil wawancara sebagai berikut :
“Saya selalu hadir saat pembelajaran. Sebelum pembelajaran dimulai, untuk materi yang
akan dipelajari diberi tahu terlebih dahulu oleh bu guru dan juga selalu berdoa sebelum memulai
pembelajaran. Saya selalu mempersiapkan buku dan peralatan belajar sebelum pembelajaran
dimulai.” (Wawancara dengan Nadhira Jihan Annalia selaku siswa kelas 2 SD Negeri 107, Senin
15 Agustus 2022 Pukul 10.30 AM)
Lebih lanjut disampaikan oleh Abid Hamizah Ghani siswa kelas 2 SD Negeri 107 bahwa:
“saya selalu hadir dalam pembelajaran. Sebelum pembelajaran dimulai guru mengajak
siswa untuk berdoa selanjutnya menyampaikan materinya terlebih dahulu kepada siswa. Iya, saya
selalu mempersiapkan buku dan peralatan semuanya diatas meja sebelum kegiatan belajar
dimulai.” (Wawancara dengan Abid Hamizah Ghani selaku siswa kelas 2 SD Negeri 107, Senin 15
Agustus 2022 Pukul 10.30 AM)
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru serta siswa terkait persiapan belajar yaitu
siswa dan guru mempersiapkan dengan baik sebelum pembelajaran dimulai. Hal ini dapat
diketahui bahwa siswa selalu hadir di kelas pada saat pembelajaran dan mempersiapkan buku dan
alat tulis sebelum guru memulai pembelajaran. Selanjutnya sebelum pembelajaran di mulai guru
mengajak siswa untuk berdoa terlebih dahulu dan menyampaikan materi pembelajaran yang akan
dipelajari pada hari itu.
Pada saat pembelajaran luring dimulai siswa mengikuti pelajaran dengan cukup baik.
Cara seorang siswa dalam mengikuti pelajaran saat di sekolah merupakan bagian penting dari
proses belajar, siswa dituntut untuk dapat menguasai bahan pelajaran yang diberikan. Hal ini
disampaikan oleh Ani Astuti, S.Pd.SD selaku Guru kelas 2 SD Negeri 107 dalam wawancaranya
sebagai berikut :
4.2 Keantusiasan Belajar Luar Jaringan Siswa Kelas 2 SD Negeri 107 Rimbo Ilir Tebo
Jambi
Keantusiasan belajar siswa dapat dilihat dari sikap siswa dalam proses pembelajaran.
Dalam hal ini keantusiasan belajar siswa pada pembelajaran luring dapat dilihat dari beberapa
indikator -indikator diantaranya tekun dalam belajar, bersemangat, aktif dalam proses
pembelajaran, bersungguh-sungguh mengerjakan tugas, dan percaya diri. Hal ini dapat diketahui
dari hasil wawancara dengan kepala sekolah, guru dan siswa SD Negeri 107. Keantusiasan belajar
siswa muncul ketika siswa menyukui atau minal dengan materi yang dijelaskan oleh guru. Selain
itu, keantusiasan belajar siswa dapat dilihat salah satunya dari ketekunan siswa dalam belajar.
Dalam proses pembelajaran berlangsung siswa harus tekun mendengarkan penjelasan dari guru di
depan kelas. Seperti halnya disampaikan oleh oleh Ani Astuti, S.Pd.SD selaku Guru kelas 2 SD
Negeri 107 dalam wawancaranya sebagai berikut :
“Para siswa sangat memiliki minat dalam kegiatan pembelajaran. Pada saat
pembelajaran siswa tekun dalam mendengarkan penjelasan materi dari saya. Siswa selalu
berantusias dalam menjawab pertanyaan dan selalu bertanya jika ada materi yang belum jelas
tetapi ada sebagian siswa yang tidak berani untuk bertanya.” (Wawancara dengan Ani Astuti,
S.Pd.SD selaku Guru kelas 2 SD Negeri 107, Senin 15 Agustus 2022 Pukul 10.00 AM)
Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh kepala sekolah terkait antusias siswa
dalam mengikuti pembelajaran luring di sekolah. Sebagaimana hasil wawancara dengan Tariyo,
S.Pd.SD selaku Kepala Sekolah SD Negeri 107 sebagai berikut :
“Selama proses kegiatan belajar berlangsung siswa antusias mendengarkan penjelasan materi dari
guru.” (Wawancara dengan Tariyo, S.Pd.SD selaku Kepala Sekolah SD Negeri 107, Senin 15
Agustus 2022 Pukul 09.30 AM
Hal ini dibuktikan dengan hasil wawancara oleh Alika Anabellatifa, Nadhira Jihan
Annalia dan Abid Hamizah Ghani selaku siswa kelas 2 SD Negeri 107 bahwa:
“Mereka berminat dan senang pada saat belajar dilakukan sehingga mereka mendengarkan bu
guru saat menjelaskan materi pembelajaran.” (Wawancara dengan siswa kelas 2 SD Negeri 107,
Senin 15 Agustus 2022 Pukul 10.30 AM)
Hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti masih ada beberapa siswa yang suka
bermain bersama teman ketika guru menjelaskan materi di depan kelas. Seperti halnya
disampaikan oleh Zidan Rama Dhandy selaku siswa kelas 2 SD Negeri 107 bahwa:
Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol, No. 1, November 2022
“Iya saya mendengarkan penjelasan bu guru tetapi terkadang saya suka bermain bersama teman.”
(Wawancara dengan Zidan Rama Dhandy siswa kelas 2 SD Negeri 107, Senin 15 Agustus 2022
Pukul 10.30 AM)
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi masih ada beberapa siswa yang suka
bermain dengan temannya ketika guru sedang menyampaikan materi pembelajaran. Namun,
siswa lebih dominan mendengarkan penjelasan dari guru karena mereka memiliki minat untuk
belajar sehingga mereka tekun belajar dan memperhatikan gurunya.
4.3 Prestasi Belajar Luar Jaringan Siswa Kelas 2 SD Negeri 107 Rimbo Ilir Tebo Jambi
Prestasi belajar merupakan suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang
siswa dalam melakukan kegiatan belajar sesuai dengan bobot yang dicapainya. Dalam hal ini
prestasi belajar siswa dalam pembelajaran luring di kelas 2 SD Negeri 107/ VIII. Berikut ini
prestasi belajar siswa mata pelajaran seni budaya dapat dilihat dari hasil raport siswa kelas 2
semester 2 sebagai berikut :
Sumber : Dokumentasi Data Guru SD Negeri 107 Rimbo Ilir Tebo JambiTahun Pelajaran
2022/2023.
Berdasarkan hasil nilai raport siswa pada mata pelajaran Seni Budaya kelas 2 SD Negeri
107 kategori baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil persentase, dimana sebanyak 3 orang dengan
persentase (10%) dalam kategori sangat baik, 22 orang kategori baik dengan persentase (73%),
sedangkan yang dikategorikan cukup sebanyak 4 orang dengan persentase (13%) dan 1 orang
kategori buruk dengan persentase (4%). Maka disimpulkan bahwa prestasi belajar luar jaringan
siswa pada mata pelajaran Seni Budaya kelas 2 SD Negeri 107 termasuk dalam kategori baik
dengan persentase 73%.
4.4 Pola Belajar Luar Jaringan Siswa Kelas 2 SD Negeri 107 Rimbo Ilir Tebo Jambi
Keberhasilan dalam belajar Luar jaringan (luring) diperlukan adanya pola belajar yang
baik agar proses belajar berjalan dengan lancar dan mendapatkan hasil yang memuaskan. Pola
belajar merupakan cara yang yang digunakan seseorang dalam melakukan aktivitas seperti belajar.
Menurut Hamalik (2008) cara belajar yaitu kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan situasi
belajarnya, misalnya kegiatan dalam mengikuti pelajaran.
Slameto (2008) menyatakan bahwa banyak siswa gagal atau tidak mendapat hasil yang
baik dalam belajar karena tidak mengetahui pola-pola belajar yang baik. Belajar tidak bisa dengan
asal belajar, akan tetapi diperlukan suatu cara yang tepat dan sesuai yaitu dengan pola belajar
tertentu. Siswa dengan pola belajar yang baik akan lebih teratur dan terarah dalam belajarnya. Pola
belajar baik yang diterapkan oleh siswa akan memberikan hasil yang maksimal dan mencapai
tujuan.
Menurut Bafadal (2005) pembelajaran diartikan sebagai segala usaha atau proses belajar
mengajar dalam rangka terciptanya proses belajar mengajar yang efektif dan efisien. Selain itu
proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan belajar mengajar menyangkut kegiatan tenaga
pendidik, kegiatan peserta didik, pola dan proses interaksi tenaga pendidik dan peserta didik dan
sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar dalam kerangka keterlaksanaan program
pendidikan.
Pembeajaran Luring adalah kegiatan belajar yang tidak disertai dengan akses internet
ataupun intranet (Ambarita, 2020). Pada pelaksanaannya, kegiatan belajar mengajar melalui sitem
luring membuat guru dan siswa menjadi lebih mudah dan dekat berkomunikasi. Selain itu,
kegiatan belajar luring juga dapat meningkatkan kualitas hubungan sosial antara guru dan siswa,
dan antar sesama siswa. Sehingga tidak hanya prestasi akademik yang dapat diraih siswa, tetapi
juga kualitas kehidupan sosialnya pun akan meningkat.
Pola belajar luar jaringan yang dilakukan oleh siswa kelas 2 SD Negeri 107 Rimbo Ilir
Tebo Jambi dari hasil observasi dan wawancara dengan kepala sekolah, guru serta siswa yaitu
siswa mempersiapkan dengan baik sebelum pembelajaran dimulai. Hal ini dapat diketahui bahwa
siswa selalu hadir tepat waktu di kelas pada saat pembelajaran dan mempersiapkan buku dan alat
tulis sebelum guru memulai pembelajaran. Selanjutnya sebelum pembelajaran di mulai guru
mengajak siswa untuk berdoa terlebih dahulu dan menyampaikan materi pembelajaran yang akan
Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol, No. 1, November 2022
dipelajari pada hari itu. Siswa juga aktif dalam proses pembelajaran dan bertanya kepada guru jika
mereka kurang paham dengan materi yang telah disampaikan kepada siswa. Namun, ada juga
beberapa siswa yang kurang aktif dalam belajar. Hal tersebut dikarenakan siswa kurang semangat
dalam belajar. Siswa belajar sesuai dengan jadwal pelajaran dan mereka membuat catatan atau
menggaris bawahnya hal yang penting yang telah disampaikan oleh gurunya. Namun, ada
beberapa siswa yang tidak membuat catatan dikarenakan malas mencatat. Siswa mengerjakan
tugas yang diberikan oleh guru sesuai dengan prosedur atau petunjuk yang telah ada. Pemberian
tugas ini dilakukan agar siswa dapat memanfaatkan waktu dengan baik untuk kegiatan belajar.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pola belajar luar jaringan yang dilakukan oleh
siswa kelas 2 SD Negeri 107 Rimbo Ilir Tebo Jambi adalah siswa selalu memempersiapakan buku
dan peratalatan tulis sebelum pembelajaran dimulai, lebih sering membuat jadwal belajar sendiri,
belajar sesuai dengan jadwal yang sudah dibuat sebelumnya, membuat rangkuman materi sebelum
dan sesudah belajar serta siswa aktif dalam proses pembelajaran dan bertanya kepada guru jika
mereka kurang paham dengan materi.
4.5 Keantusiasan Belajar Luar Jaringan Siswa Kelas 2 SD Negeri 107 Rimbo Ilir Tebo
Jambi
Pembelajaran merupakan suatu usaha yang dilakukan pendidik untuk memberikan bantuan
pada peserta didik agar peserta didik dapat memperoleh ilmu dan pengetahuan, penguasaan
kemahiran, serta pembentukan sikap dan karakter peserta didik itu sendiri. Sedangkan
pembelajaran Luring merupakan sistem pembelajaran yang memerlukan tatap muka tidak
menggunakan jaringan internet dan komputer (Ramadhani, 2021). Dalam proses pembelajaran
diharapkan siswa dapat antusias atau berperan aktif agar tujuan pembelajaran tercapai.
Antusiasme merupakan suatu perasaan kegimbaraan terhadap suatu hal yang terjadi.
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, antusiasme berarti gairah, gelora semangat, minat besar
terhadap suatu yang ada di dalam kehidupan. Sedangkan menurut Susanto (2016) mengemukakan
bahwa antusiasme adalah semangat yang berupa kapasistas untuk bekerja secara aktif dan tidak
kenal lelah. Semakin tinggi antusiasme belajar siswa, maka kemungkinan untuk mencapai prestasi
yang tinggi juga akan semakin besar, begitupun sebaliknya.
Keantusiasan siswa kelas 2 SD Negeri 107 Rimbo Ilir Tebo Jambi dalam belajar luar
jaringan berdasarkan hasil observasi wawancara dengan kepala sekolah, guru serta siswa yaitu
dapat dilihat dari keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran, seperti mendengarkan serta
memperhatikan penjelasan guru, tekun mencatatat materi pembelajaran, memecahkan masalah,
diskusi, aktif mengajukan pertanyaan ataupun gagasan, semangat mengerjakan tugas, bersungguh-
sungguh mengerjakan tes yang berikan oleh guru baik secara mandiri maupun kelompok. Namun,
ada beberapa siswa yang kurang antusias dalam pembelajaran karenanya kurangnya motivasi
siswa.
Dalam proses pembelajaran, siswa dituntut untuk memperhatikan dan mendengarkan
penjelasan guru agar mudah menyerap pelajaran. Perhatian yang diberikan siswa terhadap materi
yang disampaikan oleh guru di dalam kelas akan mempengaruhi prestasi belajar. Demikian jika
antusias siswa dalam belajar tidak sungguh-sungguh maka hasil prestasi belajarnya akan rendah
dan sebaliknya jika siswa bersungguh-sungguh dalam belajar maka hasil prestasi siswa akan
meningkat. Antusias siswa dalam menulis dan mencatat merupakan bagian terpenting dalam
kegiatan proses pembelajaran (Zain, 2010). Mencatat materi yang sedang dijelaskan oleh guru dan
dijadikan sebagai bahan catatan/ ringkasan yang di tuliskan yang berisi point-point materi yang
bisa di gunakan untuk belajar ketika menghadapi ujian
4.6 Prestasi Luar Jaringan Siswa Kelas 2 SD Negeri 107 Rimbo Ilir Tebo Jambi
Prestasi belajar adalah pengetahuan yang dicapai maupun keterampilan yang
dikembangkan pada berbagai mata pelajaran di sekolah yang biasanya ditentukan oleh nilai ujian
maupun dengan nilai yang diberikan oleh guru, atau keduanya (Anggreni, 2019). Prestasi belajar
merupakan hasil belajar yang dicapai setelah melalui proses kegiatan belajar mengajar. Prestasi
belajar dapat ditunjukkan melalui nilai yang di berikan oleh seorang guru dari jumlah bidang studi
yang telah dipelajari oleh peserta didik. Prestasi belajar sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Salah satu faktor utama yang sangat berpengaruh dalam keberhasilan pembelajaran adalah
keberadaan guru. Mengingat keberadaan guru dalam proses kegiatan belajar mengajar sangat
berpengaruh, maka sudah semestinya kualitas guru harus perhatikan (Marfyanto, 2018).
5.2 SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka peneliti memberi saran sebagai berikut:
1. Bagi guru, diharapkan untuk selalu mensuport dan selalu mendukung siswa-siswanya untuk
aktif mengikuti sistem belajar luring untuk meningkatkan keantusiasan siswa dan prestasi
belajar siswa.
2. Bagi sekolah, diharapkan dapat memberikan fasilitas yang lengkap guna untuk mendukung
belajar siswa agar prestasi siswa meningkatkan.
3. Bagi siswa, hendaknya siswa tetap semangat baik belajar di sekolah ataupun di rumah.
4. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan bisa menjadi referensi bagi penelitian selanjutannya
khususnya yang bekaitan dengan penelitian mengenai pola belajar, keantusiasan belajar siswa
dan pretasi belajar dalam pembelajaran luring.
6. DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari. 2008. Guru Profesional Menguasai Metode dan Tampilan Mengajar. Bandung:
Alfabeta.
Ambarita, J. 2020. Pembelajaran Luring. Jawa Barat: Penerbit Adab.
Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol, No. 1, November 2022
Anggreni, O.2019. Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa Sekolah Dasar Dapat Ditingkatkan
Melalui Optimalisasi Penerapan Metode Diskusi Kelompok Kecil, Jurnal Ilmiah
Pendidikan Dan Pembelajaran, Vol.3. No.2.
Arikunto, Suharsimi. 2001. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Batubara, Juliana. 2017. “Paradigma Penelitian Kualitatif dan Filsafat Ilmu Pengetahuan dalam
Konseling”. Volume 3, No. 2 (2017), Hal 95-107.
https://media.neliti.com/media/publications/178034-ID-paradigmapenelitian-kualitatif-dan
fils.pdf
Denzin, N.K. and Lincoln, Y.S. 2005. Introduction: The Discipline and Practice of Qualitative
Research. In: Denzin, N.K. and Lincoln, Y. S., Eds., Handbook of Qualitative Research,
3rd Edition, Sage, Thousand Oaks, 1-32.
Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Fiteriani, Ida. 2015. "Membudayakan iklim semangat belajar pada siswa sekolah
dasar." TERAMPIL: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar 2.1, Hal 115-25.
Hamalik, Oemar. 2008. Perencanaan pengajaran berdasarkan pendekatan sistem. Bumi Aksara.
Marfyanto, 2018. Studi Tentang Prestasi Belajar Siswa Salam Berbagai Aspek Dan Faktor Yang
Mempengaruhi. Jurnal Komunikasi Pendidikan. Vol.2. No.2.
Moleong, Lexy J. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda karya.
Muhibbin, Syah. 1995. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Nasution, S. 1987. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.
Poerwanto, Ngalim. 2007. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Rosda Karya.
Putri, Fathiya Eka, Fitrah Amelia, and Yesi Gusmania. 2019. "Hubungan Antara Gaya Belajar dan
Keaktifan Belajar Matematika Terhadap Hasil Belajar Siswa." Edumatika: Jurnal Riset
Pendidikan Matematika 2.2, Hal 83-88.
Ramadhani, Alffia. R 2021. Motivasi Belajarlipa Peserta Didik Lpada Pembelajaran Luring Dan
Daring Di Smpn 1 Rambipuji Selamalpandemilcovid-19. Skripsi. Universitas Islam Negeri
Kiai Haji Achmad Siddiq Jember
Republik Indonesia, Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tantang “Sistem
Pendidikan Nasional di Indonesia”.
Riyana, C. 2019. “Produksi Bahan Pembelajaran Berbasis Online”. Universitas Terbuka.
Roestiyah, NK. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Sari, P. 2015. “Motivasi Belajar dengan Mengunakan e-Learning”. Jurnal Ummul Quro.Volume 6
Issue 2, Hal 20-35.
Silvia, Sukirman. 2004. Tuntutan Belajar di Perguruan Tinggi. Jakarta: Pelangi Cendekia.
Singh, G., O ’donoghue, J. & Worton, H. 2005. “A Study Into The E ffects Of eLearning On
Higher Education”. Journal of University Teaching & Learning Practice. Volume 2 Issue
1, Retrieved from http://ro.uow.edu.au/jutlp
Slameto.2008. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Slameto.2010. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif dan RD,
Edisi Revisi XXII. Bandung: Alfabeta.
Suprihatin, Siti. 2015. "Upaya guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa." Jurnal
Pendidikan Ekonomi UM Metro 3.1, Hal 73-82.
Susanto, Ahmad. 2016. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Prenada Media Group.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana.
Syafi'i, Ahmad, Tri Marfiyanto, and Siti Kholidatur Rodiyah. 2018. "Studi tentang prestasi belajar
siswa dalam berbagai aspek dan faktor yang mempengaruhi." Jurnal Komunikasi
Pendidikan 2.2, Hal 115-123.
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.