Anda di halaman 1dari 9

Tugas

Kelompok
Bahasa Indonesia
XII IPA 1
Anggota Kelompok
Hafizuddin Rafie
Haikal Wahyudi
Juang Alfarisi
Murzacky Yendra Dinata
Analisis Struktur dan
Kaidah Kebahasaan
Teks Editorial
DORONG PENDIDIKAN RAMAH DIFABEL

Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan, tanpa


terkecuali bagi kaum difabel atau disabilitas. Hal tersebut sudah
tertuang dalam beberapa pasal perundang-undangan, salah satunya
adalah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 yang mengatur
mengenai pendidikan nasional. Pendidikan sendiri sejatinya adalah
sarana untuk memperoleh berbagai macam ilmu, sehingga tidak
sepatutnya ada diskriminasi di dalamnya
itu artinya, pendidikan harus diberikan secara merata kepa- da
semua lapisan masyarakat tidak terkecuali. Baik perempuan, laki-laki,
masyarakat miskin, kaum difabel dan masyarakat umum lainnya,
berhak untuk mendapatkan pendidikan secara layak tanpa diskriminasi.
Dan, untuk menciptakan pendidikan yang inklusif maka institusi
pendidikan sebagai sarana pendidik- an wajib untuk menciptakan
lingkungan yang ramah difabel. Ramah difabel berarti institusi
pendidikan memiliki kewajiban untuk dapat menumbuhkan rasa aman,
nyaman dan percaya diri kepada seluruh warganya.
Selain itu, aksesibilitas dalam pendidikan inklusif juga merupa- kan
suatu hal yang penting untuk dihadirkan guna menciptakan sekolah
tanpa diskriminasi. Pendidikan inklusi merupakan model pendidikan
yang memberi kesempatan bagi para siswa yang berkebutuhan khusus
untuk belajar bersama siswa-siswa lain seusianya yang tidak
berkebutuhan khusus.Pendidikan inklusi lahir atas dasar prinsip bahwa
layanan instansi pendidikan seharusnya diperuntukkan untuk semua
siswa tanpa menghiraukan perbedaan yang ada, baik siswa dengan
kondisi kebutuhan khusus, perbe- daan sosial, emosional, cultural,
maupun bahasa
Terlebih, Indonesia telah meratifikasi Konvensi mengenai Hak-hak Penyandang
Disabilitas yang disahkan melalui Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2011. Pemerintah juga
telah menerbitkan tujuh Peraturan Pemerintah (PP) sebagai amanat dari Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas. Hal tersebut merupakan bentuk
komitmen negara dalam mewujudkan kesetaraan dan kesamaan hak penyandang disabilitas,
tidak hanya sebagai subyek tetapi juga berperan aktif dan ikut berkontribusi dalam
pembangunan nasional. Maka un- tuk itu, sudah semestinya pendidikan dan semua
penyelenggara pendidikan di negeri bisa konsisten mendorong, menguatkan, dan memperluas
perlindungan sekaligus pemberdayaan sosial bagi penyandang disabilitas dalam bentuk
penumbuhan iklim dan pengembangan potensi sehingga mampu mendorong berkembang
menjadi individu atau kelompok penyandang disabilitas yang berdaya, tangguh, dan mandiri.
Analisis struktur dan
kebahasaan
Struktur:
1.Pengenalan isu: Paragraf 1
2.Argumen: Paragraf 2-3
3.Penegasan Ulang: Paragraf 3

Unsur Kebahasaan:
1.Penggunaan Kalimat retoris : Tidak terdapat kalimat retoris pada teks
editorial ini
2.Penggunaan kata populer : Disabilitas dan diskriminasi
3.Menggunakan kata petunjuk waktu, tempat dan peristiwa :
-Hal tersebut sudah tertuang dalam beberapa pasal…
-Maka untuk itu, sudah semestinya pendidikan dan semua
penyelenggara…
4.Penggunaan Konjungsi Kausalitas :
-Pendidikan inklusi lahir atas dasar prinsip
bahwa layanan instansi pendidikan seharusnya
- Terima Kasih -

Anda mungkin juga menyukai