Anda di halaman 1dari 8

MANFAAT PROGRAM PENDIDIKAN INKLUSI UNTUK AUD

Nurul Kusuma Dewi


PG PAUD Universitas Sebelas Maret
Kusuma.Dewi@Staff.Uns.Ac.Id

Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat penerapan program pendidikan inklusi untuk
anak usia dini. Penelitian dilaksanakan di Labschool Rumah Citta Yogyakarta pada bulan
April-Juni 2016. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian
studi kasus. Subyek penelitian adalah murid Labschool Rumah Citta dari usia 2-7 tahun.
Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi.teknik analisis
data menggunakan model interaktif Miles dan Humberman. Hasil penelitian menunjukan
bahwa program pendidikan inklusi yang diterapkan di Labschool Rumah Citta memberikan
manfaat baik bagi anak yang memiliki kebutuhan khusus mapupun anak normal pada
umumnya. Penerapan program pendidikan inklusi di Labschool Rumah Citta dapat
menstimulasi perkembangan dan menanamkan nilai karakter pada anak, yaitu: (1) anak mau
saling membantu dan bermain bersama dengan anak berkebutuhan khusus; (2) anak dapat
mengenal dan menghargai perbedaan; (3) anak memiliki tanggung jawab dan rasa percaya
diri; dan (4) anak memiliki keterampilan sosial.

Kata Kunci: Program Pendidikan Inklusi; AUD

THE BENEFITS OF INCLUSIVE EDUCATIONAL PROGRAMME


FOR EARLY CHILDHOOD

Abstract
The purpose of this study to determine the benefits of the implementation of inclusive
education programs in early childhood (Early Childhood Education). The research was
conducted at Labschool Rumah Citta Yogyakarta in April-June 2016. This research used
qualitative approach with research case study type. The subjects of the study were students of
Labschool Rumah Citta from the age of 2-7 years. Data collection techniques with interviews,
observation, and documentation. Data analysis techniques using interactive models Miles
and Humberman. The results showed that the inclusion education program implemented at
Labschool Rumah Citta provides benefits for children with special needs and normal children.
Implementation of inclusion education program at Labschool Rumah Citta can stimulate
development and instill character value in children, namely: (1) children want to help each
other and play together with children with special needs; (2) children can recognize and
appreciate differences; (3) the child has responsibility and confidence; And (4) children have
social skills.

Keywords: Inclusive Education Program; Early Childhood

PENDAHULUAN satu program pendidikan untuk mencapai


Fenomena pendidikan untuk semua tujuan nasional pendidikan. Indonesia
tidak hanya diperuntukan bagi anak-anak merupakan negara yang kaya akan sumber
yang memiliki kebutuhan khusus tapi bagi daya alam dan budaya, tapi hal ini belum
semua anak untuk mendapat kesempatan sepenuhnya mendukung terlaksanya
dan pelayanan pendidikan yang layak. pendidikan yang layak bagi semua anak.
Program pendidikan inklusi menjadi salah Program pemerintak akan pentingnya

12
Jurnal Pendidikan Anak, Volume 6, Edisi 1, Juni 2017

pendidikan belum sepenuhnya didukung pendidikan di lapangan cenderung menilai


oleh pelaksanaan di lapangan. Realita di bahwa jika anak berkebutuhan khusus
lapangan menunjukan bahwa pendidikan diberikan pelayanan pendidikan yang sama
masih terkotak-kotak berdasarkan wilayah, dan bersamaan dengan anak normal maka
agama, kebutuhan khusus, budaya, dsb. hanya akan mengganggu proses
Kesempatan dan kemerataan pedidikan pendidikan dan pengaruh tidak baik pada
nasional belum sepenuhkan menjangkau anak normal. Pola pendidikan seperti ini
dan memfasilitasi semua anak Indonesia. akan membawa dampak pada anak baik
Program pendidikan inklusi sudah anak berkebutuhan khusus maupun anak
diterapkan berorientasi terhadap pelayanan normal, yaitu apatis, tidak menghormati,
kepada anak, sehingga kebutuhan setiap tidak percaya diri, individualisme, dan
anak terpenuhi. Program pendidikan tidak siap hidup dimasyarakat. Padahal
inklusi tidak hanya diterapkan pada anak program pendidikan inklusi ini
yang memiliki kebutuhan khusus tetapi memberikan pendidikan tentang nilai
untuk semua anak karena pada dasarnya perbedaan dan keberagamaan sehingga
setiap anak memiliki karakteristik, anak-anak akan saling menghormati dan
keunikan, dan keberagamaan secara membantu satu sama lain sebagai bekal
alamiah sudah ada pada diri anak. menghadapi kehidupan bermasyarakat.
Karakteristik setiap anak ini yang harus Hal ini sesuai dengan konsep negara
difasilitasi dalam semua jenjang Indonesia, yaitu memiliki berbagai
pendidikan pada umumnya dan pendidikan keberagaman budaya, bahasa, sosial,
anak usia dini pada khususnya. geografi, agama, dsb. Semua itu yang
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 harus kita ajarkan kepada anak usia dini
tentang sistem pendidikan nasional yang secara konkret melalui program
mengatur setiap warga negara mempunyai pendidikan inklusi.
hak yang sama untuk mendapatkan
pendidikan dasar yang bermutu baik yang Tujuan dan Manfaat Program
mengalami kelainan fisik, mental, Pendidikan Inklusi
emosional, intelektual, memiliki bakat Pendidikan inklusi merupakan
istimewa, dan yang tinggal di daerah konsep pendidikan yang
terpencil. Undang-Undang tentang sitem merepresentasikan seluruh aspek yang
pendidikan ini menjelaskan bahwa berkaitan dengan keterbukaan dalam
pendidikan inkusi tidak hanya untuk menerima anak berkebutuhan khusus
anak-anak yang mengalami kebutuhan untuk memperoleh hak dasar sebagai
secara fisik tetapi juga untuk anak-anak warga negara serta dapat menjadi strategi
yang mempunyai kebudayaan, sosial, dalam mempromosikan pendidikan
geografi dan bahasa yang berbeda untuk universal yang efektif karena dapat
mendapatkan layanan pendidikan yang menciptakan sekolah yang responsif
sama sesuai kebutuhan setiap anak terhadap beragam kebutuhan aktual dari
sehingga dapat menstimulai perkembangan, anak dan masyarakat (Ilahi, 2013: 24).
pengetahuan dan keterampilan anak. Pendidikan inklusi menjadi salah satu
Kondisi di lapangan masih banyak solusi dalam dunia pendidikan untuk
sekolah-sekolah pada umumnya dan mewujudkan pemerataan pendidikan di
PAUD pada khususnya untuk Indonesia. Pendidikan inklusi
melaksanakan program pendidikan inklusi. mencerminkan pendidikan yang
Selain ketidaksiapan sumber daya manusia diperuntukan bagi semua anak tanpa
dan sarana prasarana, ketidaktahuan terkecuali baik keterbatasan secara mental,
tentang tujuan dan manfaat yang diperoleh fisik, komunikasi, sosial maupun finansial.
anak baik anak normal maupun anak yang Pendidikan inklusi adalah sebuah
memiliki kebutuhan. Pelaksanaan paradigma yang humanis dan falsafah

13
Jurnal Pendidikan Anak, Volume 6, Edisi 1, Juni 2017

pendidikan yang dapat mengakomodasi kebutuhan dengan tidak


semua peserta didik sesuai dengan mendiskriminasikan.
kebutuhannya, selain itu pendidikan Tujuan pendidikan inklusi antara lain:
inklusi adalah pendidikan yang tidak (1) memberikan kesempatan yang
diskriminatif yang memberikan layanan seluas-luasnya kepada peserta didik yang
terhadap semua peserta didik tanpa memiliki kelaian fisik, sosial, emosional,
memandang kondisi fisik, mental, mental, maupun peserta didik yang
intelektual, sosial emosi, ekonomi, jenis memiliki kecerdasan atau bakat istimewa
kelamin, suku, budaya, tempat tinggal, untuk memperoleh pendidikan yang
bahasa, dan sebagainya (Kustawan, 2013: bermutu sesuai dengan kebutuhan dan
12-13). Pendidikan inklusi mencerminkan kemampuannya; serta (2) mewujudkan
tentang keberagaman yang meliputi: penyelenggaraan pendidikan yang
agama, ekonomi, budaya, gender, bahasa, menghargai keanekaragaman dan tidak
dan anak berkebutuhan. Inklusi adalah diskriminasi bagi semua peserta didik
mendidik anak-anak yang memiliki (Smith, 2006: 41).
kebutuhan pendidikan khusus secara Menurut pendapat Smith di atas,
penuh waktu dalam kelas reguler pendidikan inklusi bertujuan memberikan
(Santrock, 2012: 274). Pada pendidikan kesempatan yang seluas-luasnya dalam
inklusi anak yang memiliki kebutuhan pendidikan kepada peserta didik yang
khusus mendapat pelayanan di kelas memiliki kebutuhan tanpa diskriminasi
reguler dengan waktu penuh. Pelaksanaan sehingga mendapatkan pelayanan sesuai
pendidikan inklusi menurut UNESCO kebutuhannya dan melaksanakn
mestinya sekolah menerima, merawat, pendidikan yang menekankan pada
mendidik anak tanpa memandang keberagaman. Dalam pelaksanaan
perbedaan jenis kelamin, fisik, intelektual, pendidikan inklusi pihak sekolah harus
sosial, linguistik atau karakter lainnya. melakukan penyesuaian baik dari segi
Perubahan paradigma dalam bidang kurikulum, sarana prasarana pembelajaran,
pendidikan didasarkan pada pendidikan sistem pembelajaran maupun lingkungan
untuk semua anak. Pendidikan yang pembelajaran harus disesuaikan dengan
melayani, menerima, mengakui, kebutuhan individu peserta didik (anak).
memberikan kesempatan, dan memberikan Pendidikan inklusi berusaha
penghargaan kepada setiap anak sesuai mengakomodasi segala bentuk perbedaan
dengan pencapaian kemampuannya. dari anak, memberikan penghargaan dan
Departemen Pendididkan Nasional kesempatan serta peluang yang sama
mengelarkan pedoman penyelenggaraan kepada setiap anak untuk mendapatkan
pendidikan inklusi, yaitu penyelenggaraan layanan pendidikan yang layak dan
pendidikan inklusif menuntut pihak berkualitas untuk mengembangkan seluruh
sekolah melakukan penyesuaian baik dari aspek perkembangan anak.
segi kurikulum, sarana parasarana Penyelenggaraan program
pendidikan, maupun sistem pembelajaran pendidikan inklusi di Indonesia diatur
yang disesuaikan dengan kebutuhan didalam Undang-Undang. Tujuan
individu peserta didik. Lembaga pendidikan inklusi di Indonesia diataur
pendidikan yang melaksanakan pendidikan oleh Departemen Pendidikan Nasional.
inklusif harus mempersiapkan diri untuk Adapaun tujuan penyelenggaraan
menyesuaikan dengan kebutuhan setiap pendidikan inklusi di Indonesia
individu baik kurikulum, sarana-prasaran, (Depdiknas: 2009, 10-11) yaitu: (1)
pembelajaran, dsb. Pendidikan inklusi memberikan kesempatan yang
dapat memberikan pelayanan pendidikan seluas-luasnya kepada semua anak
kepada semua anak yang mengalami (termasuk anak berkebutuhan khusus)
mendapatkan pendidikan yang layak

14
Jurnal Pendidikan Anak, Volume 6, Edisi 1, Juni 2017

sesuai dengan kebutuhannya; (2) peserta didik pada umumnya dapat belajar
membantu mempercepat program wajib mengenai keterbatasan, kelebihan, dan
belajar pendidikan dasar; (3) membantu keunikan tertentu pada temannya sehingga
meningkatkan mutu pendidikan dasar dan dapat mengembangkan keterampilan sosial,
menengah dengan menekan angka tinggal menumbuhkan rasa empati dan simpati
kelas dan putus sekolah; (4) menciptakan terhadap orang lain (Kustawan, 2013: 18).
sistem pendidikan yang menghargai Rasa percaya bahwa inklusi yang
keanekaragaman, tidak diskriminatif, serta lebih besar dapat menghasilkan proses
ramah terhadap pembelajaran; (5) pengajaran dan pembelajaran yang
memenuhi amanat Undang-Undang Dasar meningkat bagi semua anak. Persahabatan
1945 khususnya Pasal 32 ayat 1, UU no. antara anak dengan atau tanpa hambatan
20 tahun 2003 khususnya Pasal 5 ayat 1, adalah sebuah norma. Sekolah
UU No. 23 Tahun 2002 tentang memberikan dukungan sumber daya lain
Perlindungan Anak, Pasal 51. untuk memberikan layanan kepada anak
Fungsi pendidikan inklusi adalah berkebutuhan. Sekolah memberikan
untuk menjamin semua peserta didik berbagai pelatihan pada guru untuk
berkebutuhan khusus mendapatkan menangani jumlah keberagaman anak
kesempatan dan akses yang sama untuk yang lebih berbeda. Kepala sekolah dan
memperoleh layanan pendidikan yang staf harus bekerjasama dalam memberikan
sesuai dengan kebutuhannya dan bermutu dukungan pada implementasi pendidikan
diberbagai jalur, jenis, dan jenjang inklusi. Kurikulum yang digunakan harus
pendidikan serta menciptakan lingkungan cukup fleksibel. Penilaian dilakukan untuk
pendidikan yang kondusif bagi peserta memberi gambaran akhir tentang tentang
didik berkebutuhan khusus untuk pencapaian prestasi dan tujuan belajar
mengembangkan potensinya secara setiap anak. Sistem evaluasi harus
optimal (Kustawan, 2013: 16). Selain digunakan untuk menilai keberhasilan
memiliki fungsi, pendidikan inklusi juga program dan staf pada pendidikan inklusi.
memberikan manfaat kepada berbagai Keterlibatan orang tua bertujuan untuk
pihak, antara lain: peserta didik memahami rencana dalam membentuk
berkebutuhan khusus, peserta didik pada lingkungan inklusif dan ramah bagi anak.
umumnya, orang tua, guru, pemerintah, Pihak sekolah melibatkan masyarakat
dan masyarakat. Allen dan Schwartz dalam usaha meningkatkan keterlibatan
mengungkapakan manfaat lingkungan dan penerimaan anak yang memiliki
yang inklusif untuk anak yang memiliki kebutuhan khusus di dalam sekolah. Dari
kebutuhan, antara lain: (1) lebih berbagai penjabaran di atas pendidikan
merangsang, memiliki keberagaman dan inklusi dapat disimpulkan sebagai suatu
reponsif; (2) memungkinkan paradigma pendidikan yang memberikan
perkembangan kurikulum; (3) memberikan pelayanan pada semua anak tanpa
kesempatan pada anak berkebutuhan diskriminasi (membeda-bedakan),
khusus untuk berinteraksi dengan anak lain menghargai keberagaman, serta sikap
dan meningkatkan kemampuannya; serta menerima, mengakui, memberikan
(4) memberikan kesempatan anak kesempatan, dan memberikan penghargaan
berkebutuhan khusus untuk belajar kepada anak yang memiliki kelainan atau
akademis dari teman sebaya (Smith, 2006: hambatan baik hambatan secara temporer
424). Manfaat pendidikan inklusi untuk maupun permanen untuk memenuhi
peserta didik berkebutuhan khusus adalah kebutuhan setiap anak dan
dapat meningkatkan rasa percaya diri, mengembangkan potensi yang dimiliki.
memiliki kesempatan menyesuaikan diri,
dan memiliki kesiapan dalam menghadapi
kehidupan di masyarakat, sedangkan

15
Jurnal Pendidikan Anak, Volume 6, Edisi 1, Juni 2017

METODE PENELITIAN senang membantu teman baik yang


Penelitian ini bertujuan untuk mengalami kesulitan maupun tidak, seperti:
mengetahui manfaat pelaksanaan program membantu teman mengambilkan pensil,
pendidikan inklusi untuk anak usia dini. membantu mengambilkan tempat minum
Penelitian ini menggunakan pendekatan teman, membantu guru membereskan
kualitatif dengan jenis penelitian studi kelas, menolong teman maupun orang
kasus. Subyek penelitian adalah murid dewasa yang membutuhkan bantuan.
Labschool Rumah Citta. Tenik Anak-anak Labschool Rumah Citta dapat
pengumpulan data pada penelitian ini bekerjasama dalam menyelesaikan tugas
adalah observasi, wawancara, dan kelompok atau tim dengan cara berdiskusi
dokumentasi. Analisis data menggunakan dan membagi tugas sehingga tugas dapat
menggunakan model interaktif Miles dan diselesaikan tepat waktu dengan cara anak
Huberman sendiri. Anak-anak Labschool Rumah
Citta menjadi tutor bagi anak lain baik
HASIL PENELITIAN DAN ABK maupun biasa. Anak-anak juga mau
PEMBAHASAN memahami keadaan teman yang lain.
Anak merupakan komponen utama Anak-anak Labschool Rumah Citta mau
dalam proses pendidikan. Pada setiap bermain dengan semua teman baik yang
program pendidikan diharapkan anak ABK maupun anak biasa. Anak-anak biasa
mendapatkan manfaat secara langsung mengajak dan memberikan kesempatan
maupun tidak langsung. Program bermain bagi anak yang memiliki
pendidikan inklusi yang diterapkan pada kebutuhan khusus. Anak-anak juga dapat
PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) bermain dalam tim atau kelompok dengan
diharapkan dapat memberikan manfaat anak-anak berkebutuhan khusus. Hal ini
untuk anak. Keberhasilan pelaksanaan selalu ditanamkan oleh guru untuk
program pendidikan inklusi akan terlihat bermain dengan semua teman.
langsung pada anak. Hasil penelitian yang Anak-anak Labschool Rumah Citta
dilakukan di Labschool Rumah Citta, yaitu: dapat mengenal dan menghargai
anak-anak mendapat manfaat yang positif perbedaan baik perbedaan secara fisik,
dalam setiap aspek perkembangan anak kemampuan, budaya, bahasa, dan agama.
dan nilai-nilai inklusifitas. Nilai-nilai Anak-anak terbiasa dengan keberagaman.
inklusifitas yang diterapkan di sekolah Anak-anak bermain dengan semua anak
dapat mengenalkan dan menghargai tanpa memilih-milih teman meskipun
perbedaan serta keberagaman. Pelaksanaan setiap anak punya temen dekat. Anak-anak
program inklusi juga dapat memupuk Labschool Rumah Citta menghargai teman
keterampilan sosial anak dan rasa percaya yang berdo’a dengan cara yang berbeda.
diri anak. Program pendidikan inklusi Anak-anak mampu mengenal dan
memberikan kesempatan pada anak untuk menghargai kelebihan diri sendiri dan
berinteraksi, berkomunikasi, dan orang lain, menghargai pendapat dan hasil
beradaptasi dengan lingkungan karya diri sendiri serta orang lain,
Program pendidikan inklusi di memberikan apresiasi bahwa semua hasil
Labschool Rumah Citta dilaksanakan pada karya anak itu bagus. Guru selalu
kegiatan bersama dan kegiatan memberikan apresiasi kepada anak-anak
pembelajaran. Nilai-nilai inklusif pada setiap capaian atau hasil yang anak
diterapkan melalui pembiasaan, sehingga lakukan. Bentuk apresiasi yang diberikan
anak dapat memahami dan menerapkan berupa tepuk tangan, ucapan selamat,
pada kehidupan sehari-hari. Hasil pelukan, dsb. Anak-anak Labschool
penelitian menunjukan bahwa anak-anak Rumah Citta mampu menyelesaikan
Labschool Rumah Citta mempunyai masalah dengan musyawarah atau diskusi
keterampilan sosial yang baik. Anak-anak (berpendapat, berkomentar, dan bertanya).

16
Jurnal Pendidikan Anak, Volume 6, Edisi 1, Juni 2017

Anak-anak senang membantu teman ABK berani mengajukan pertanyaan tentang


untuk bisa melakukan sesuatu hingga sesuatu hal; (7) anak mampu menjadi
berhasil. Anak mengenal dan menghargai leader atau pemimpin dalam kelompok
keberagaman lingkungan. Anak-anak besar maupun kecil.
dapat bermain bersama dengan teman yang Pelaksanaan program pendidikan
memiliki kebutuhan khusus, memiliki fisik inklusi yang dilakukan oleh Labschool
yang berbeda (warna kulit, bentuk rambut, Rumah Citta memberikan manfaat pada
warna rambut,dsb.), memiliki agama yang anak, meliputi: (1) sekolah memberikan
berbeda (islam, kriten, katolik, hindu, kesempatan yang seluas-luasnya kepada
budha, dsb.), budaya yang berbeda (bali, anak berkebutuhan khusus dan anak biasa
jawa, batak, dsb.), serta jenis kelamin untuk saling berinteraksi dan
(perempuan dan laki-laki). Anak-anak berkomunikasi dengan orang lain maupun
Labschool Rumah Citta memiliki rasa lingkungan; (2) anak memiliki rasa
simpati. Hal ini terlihat ketika ada teman percaya diri yang tinggi; (3) anak
yang bermain sendiri anak-anak yang lain mengenal dan menghargai perbedaan,
mengajak bermain bersama, ketika ada sehingga mengetahui keterbatasan dan
teman yang menangis anak-anak selalu kelebihan diri dan tidak meremehkan
bertanya “kenapa kok sedih?”, anak-anak orang lain; (4) memiliki kerampilan sosial,
juga menanyakan kabar teman yang tidak yaitu anak-anak mempunyai rasa simpati
masuk sekolah. Anak-anak Labschool dan empati, suka menolong. Anak-anak
Rumah Citta memiliki rasa empati. Hal ini terbiasa berbagai dan bermain bersama.
terlihat anak-anak suka membantu teman Hasil penilitian program pendidikan
maupun orang lain. Anak-anak akan inklusi pada pendidikan anak usia dini di
membagi bekal makan kepada teman yang Labschool Rumah Citta diperoleh
tidak membawa bekal tanpa disuruh oleh kesimpulan bahwa anak-anak di Labschool
guru, anak-anak menyumbangkan mainan Rumah Citta, baik anak ABK maupun
maupun pakaian untuk dibagikan anak biasa mempunyai rasa percaya diri
keteman-teman yang belum beruntung yang tinggi dan mempunyai keterampilan
(lingkungan sekitar sekolah maupun panti sosial yang baik. Hal ini ditunjukan bahwa
asuhan). Kegiatan ini rutin dilakukan anak ABK dan anak biasa dapat bermain
setiap tahun pada kegiatan pasar murah. dan berinteraksi di dalam maupun di luar
Anak-anak memiliki rasa percaya kelas. Anak-anak Labschool Rumah Citta
diri yang tinggi dan kesiapan beradaptasi suka menolong, terbiasa bekerjasama, dan
dengan lingkungan. Hal ini terlihat pada berbagi. Anak-anak Labcshool Rumah
sikap anak-anak di Labschool Rumah Citta Citta terbiasa berbagi bekal makanan pada
setiap hari, yaitu: (1) anak dapat saat istirahat makan bekal. Anak-anak
mengungkapkan ide dan pendapatnya pada Labschool Rumah Citta dapat memahami
teman maupun guru dan dapat menerima dan mengahargai keberagaman. Hal ini
pendapat orang lain; (2) anak dapat ditunjukan anak-anak dapat menghargai
menyelesaikan masalah antar teman pendapat orang lain dengan mendengarkan
maupun dengan orang dewasa dengan cara dan menerima pendapat teman, melakukan
mengungkapkan apa yang dirasakan anak; musyawarah, tidak membeda- bedakan
(3) anak berani menegur dan teman, membantu mendampingi anak
mengingatkan teman maupun orang berkebutuhan. Anak-anak selalu meminta
dewasa yang tidak mengikuti kesepakatan, maaf jika melakukan kesalahan dan
contoh: kesepakatan untuk antri dan memaafkan teman. Anak-anak selalu
bergantian; (4) anak mempunyai kesadaran diajarkan untuk sayang teman. Manfaat
diri ketika melanggar kesepakatan; (5) yang diperoleh anak dari pelaksanaan
anak selalu berlomba-lomba untuk program pendidikan inklusi di Labschool
bercerita di depan teman-teman; (6) anak Rumah Citta tercermin dalam perilaku

17
Jurnal Pendidikan Anak, Volume 6, Edisi 1, Juni 2017

anak setiap hari. Hal ini sesuai dengan manfaat bagi perkembangan anak dengan
standar kriteria evaluasi program konsep Vygotsky tentang ZPD (Zona
pendidikan inklusi pada pendidikan anak Proxymal Development) dimana aspek
usia dini, yaitu: (1) anak ABK dan biasa perkembangan anak akan mengalami
mempuyai kesempatan untuk berinteraksi peningkatan jika dibantu oleh orang lain
dan berkomunikasi dengan orang lain (teman, guru, atau orang tua). Pada
maupun lingkungan tanpa diskriminasi; (2) pelaksanaan program pendidikan inklusi di
anak-anak Labschool Rumah Citta Labschool Rumah Citta, guru
mempunyai keterampilan sosial; dan (3) menggunakan teman sebaya yang
anak-anak mengenal dan mengahargai perkembangannya lebih baik untuk
keberagaman atau perbedaan. Hal ini membantu teman yang masih membutuhan
disebabkan Labschool Rumah Citta stimulasi. Melibatkan anak dalam kegiatan
konsisten dalam melaksanakan nilai-nilai pendidikan dan pembelajaran juga
inklusifitas dan bekerjasama dengan orang memberikan kesempatan pada anak untuk
tua sehingga program dapat dilaksanakan dapat membantu dan menstimulasi
secara berkesinambungan dan optimal. perkembangan anak. Kemamapuan
Hasil penelitian di Labschool Rumah problem solving anak juga dapat
Citta membuktikan bahwa program terstimulasi ketika anak menyelesaikan
pendidikan inklusi pada pendidikan anak masalah dengan anak-anak yang memiliki
usia dini memberikan dampak positif pada kebutuhan.
anak, yaitu anak memiliki keterampilan Penerapan program pendidikan
hidup, anak memiliki kesiapan untuk inklusi di PAUD dapat menjadi alternatif
kejenjang pendidikan sekolah dasar, dan metode utuk penanaman nilai-nilai
sikap anak memiliki nilai-nilai karakter karakter dan nasionalis pada anak. Kelas
yang baik seperti menghargai pendapat inklusi menjadi sarana dan prasarana anak
orang lain, meminta maaf, terimakasih, untuk mengenal perbedaan, keberagaman,
berbagi, dsb. Hasil penelitan sesuai dengan dan menganalisis kebutuhan diri sendiri
pendapat Kustawan (2013: 18) bahwa dan orang lain. Dengan memberikan
pendidikan inklusi bermanfaat untuk kesempatan yang sama dan seluas-luasnya
peserta didik berkebutuhan khusus adalah kepada anak usia dini berkebutuhan
dapat meningkatkan rasa percaya diri, khusus (ABK) dan anak normal. Manfaat
memiliki kesempatan menyesuaikan diri, penerapan program pendidikan inklusi
dan memiliki kesiapan dalam menghadapi yang muncul di Labschool Rumah Citta
kehidupan di masyarakat, sedangkan baik anak berkebutuhan khusus (ABK)
peserta didik pada umumnya dapat belajar atau anak normal sesuai dengan pendapat
mengenai keterbatasan, kelebihan, dan Kustwan (2013: 18), yaitu: (1) untuk
keunikan tertentu pada temannya sehingga peserta didik berkebutuhan khusus adalah
dapat mengembangkan keterampilan sosial, dapat meningkatkan rasa percaya diri,
menumbuhkan rasa empati dan simpati memiliki kesempatan menyesuaikan diri,
terhadap orang lain. Tujuan pelaksanakan dan memiliki kesiapan dalam menghadapi
program pendidikan inklusi sejalan dengan kehidupan di masyarakat; (2) peserta didik
tujuan pendidikan anak usia dini yaitu, pada umumnya dapat belajar mengenai
menstimulasi perkembangan anak, keterbatasan, kelebihan, dan keunikan
menanamkan nilai-nilai, dan keterampilan tertentu pada temannya sehingga dapat
hidup sehingga anak-anak memiliki mengembangkan keterampilan sosial,
kesiapan untuk melanjutkan jenjang menumbuhkan rasa empati dan simpati
pendidikan selanjutnya maupun untuk terhadap orang lain.
bekal hidup ditengah-tengah masyarakat.
Penerapan program inklusi di PAUD
(Pendidikan Anak Usia Dini) memberikan

18
Jurnal Pendidikan Anak, Volume 6, Edisi 1, Juni 2017

PENUTUP DAFTAR PUSTAKA


Penerapan program pendidikan
inklusi di Labschool Rumah Citta Depdiknas. (2009). Tulkit
dilaksanakan dengan memberikan LIRP-Merangkul Perbedaan:
kesempatan yang seluas-luasnya pada anak Perangkat untuk Pengembangan
berkebutuhan khusus (ABK) dan anak Inklusif Ramah terhadap
normal untuk saling berinteraksi. Aspek Pembelajaran, Buku Khusus 3:
perkembangan anak akan saling Mengajar Anak-Anak dengan
terstimulasi dengan adanya tutor sebaya Disabilitas dalam Setting Inklusif.
dan penanman nilai karakter dengan Jakarta: IDPN Indonesia,
pembiasaan dalam pembelajaran. Arbeiter-Samariter-Bund, Handicap
Penerapan pedidikan inklusi di Labschool International, Plan Indonesia.
Rumah Citta juga memberikan dampak
positif pada anak, sehingga anak-anak di Ilahi, M. T. (2013). Pendidikan Inklusi:
Labschool Rumah Citta mau saling Konsep dan aplikasi. Yogyakarta:
membantu dan bermain bersama dengan Ar-Ruzz Media.
anak berkebutuhan khusus; mengenal dan
menghargai perbedaan; memiliki tanggung Kemdikbud. (2003). UU No.20 Tahun
jawab dan rasa percaya diri; dan memiliki 2003 tentang Sistem Pendidikan
keterampilan sosial. Hal ini terlihat pada Nasional. Diakses tanggal 5 Maret
kegiatan anak-anak dalam pembelajaran, 2016 dari
yaitu: (1) anak dapat mengungkapkan ide http://www.inherent-dikti.net/files/si
dan pendapatnya pada teman maupun guru sdiknas.pdf.
dan dapat menerima pendapat orang lain;
(2) anak dapat menyelesaikan masalah Kustawan, D. (2013) Manajemen
antar teman maupun dengan orang dewasa Pendidikan Inklusi. Jakarta: Luxima.
dengan cara mengungkapkan apa yang
dirasakan anak; (3) anak berani menegur Santrock, J.W. (2013). Psikologi
dan mengingatkan teman maupun orang Pendidikan buku 1 terjemahan
dewasa yang tidak mengikuti kesepakatan, Diana Angelica. Jakarta: Salemba
contoh: kesepakatan untuk antri dan Humanika.
bergantian; (4) anak mempunyai kesadaran
diri ketika melanggar kesepakatan; (5) Smith, J. D. (2006). Inklusi: Sekolah
anak selalu berlomba-lomba untuk Ramah untuk Semua terjemahan
bercerita di depan teman-teman; (6) anak Denis, Ny. Enrica. Bandung:
berani mengajukan pertanyaan tentang Penerbit Nuansa.
sesuatu hal; (7) anak mampu menjadi
leader atau pemimpin dalam kelompok
besar maupun kecil

19

Anda mungkin juga menyukai