Anda di halaman 1dari 25

DAMPAK PERANG DAGANG AS-CHINA

TERHADAP EKSPOR INDONESIA


KHUSUSNYA EKSPOR PRODUK PERTANIAN

Erwidodo, Helena Purba, Gaby Soetrisno, Adi Saktyanu


Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Presentasi Hasil Analisis Kebijakan 2019


Bogor, 15 Januari 2020
OUTLINE PRESENTASI

▪ PENDAHULUAN
▪ SEKILAS KINERJA PERDAGANGAN AS-CHINA
▪ PEMICU PERANG DAGANG AS-CHINA
▪ DAMPAK PERANG DAGANG AS-CHINA TERHADAP
EKSPOR INDONESIA
▪ KESIMPULAN DAN SARAN KEBIJAKAN

2
Pendahuluan (1)
▪ Perang dagang antara AS-China, yang dimulai awal 2017, sampai
saat ini masih terus berlangsung dan belum ada indikasi segera
akan berakhir. Bahkan menghadapi pemilihan presiden AS,
diperkirakan sentimen proteksionisme akan semakin meningkat
dan perang dagang semakin meluas menyasar negara partner
dagang AS lainnya.
▪ Fenomena ini dikuatirkan akan mendorong negara lain yang
terdampak akan melakukan kebijakan protektif serupa yang
berakibat terjadinya perang dagang secara meluas antar negara
sehingga akan menghambat perdagangan dan pertumbuhan
ekonomi dunia.
▪ Jika fenomena ini terus berlangsung dalam waktu lama, tidak
segera dicari jalan keluar dan diselesaikan secara multilateral,
dikuatirkan akan memicu berulangnya fenomena ‘great
depression’ seperti tahun 1929-1939 yang berdampak sangat buruk
terhadap perekonomian dan keamanaan dunia.

3
Pendahuluan (2)

▪ Dampak nyata dari perang dagang AS-China adalah


menurunnya nilai dan volume perdagangan dari kedua
negara yang berakibat melambatnya pertumbuhan ekonomi
kedua negara dan pada gilirannya perdagangan dan
pertumbuhan ekonomi dunia.
▪ Data memperlihatkan bahawa beberapa negara, seperti
Vietnam, Taiwan, Malaysia dan Mexico, menikmati dampak
positif ditandai dengan meningkatnya nilai ekspor mereka,
sedangkan beberapa negara menanggung dampak negatif
dengan menurunnya nilai ekspor ke AS dan China.
▪ Kajian ini bertujuan untuk menganalisis perkembangan
perang dagang antara AS-China dan (potensi) dampak yang
ditimbulkan terhadap ekspor Indonesia, khususnya ekspor
komoditas/produk pertanian.

4
SEKILAS KINERJA
PERDAGANGAN AS-CHINA

5
5 Negara Tujuan Ekspor Utama AS (USD miliar)

Sumber : USITC Dataweb

6
Produk Utama Ekspor AS ke China (USD miliar)
Percent
NAIC Change
Code Products 2016 2017 2016-2017
3364 AEROSPACE PRODUCTS & PARTS 14,578 16,273 11.6%
1111 OILSEEDS & GRAINS 15,524 13,724 -11.6%
3361 MOTOR VEHICLES 8,317 10,071 21.1%
3344 SEMICONDUCTORS & OTHER ELECTRONIC 6,686 6,887 3.0%
COMPONENTS
2111 OIL & GAS 1,448 6,856 373.3%
9100 WASTE AND SCRAP 5,182 5,625 8.5%
3345 NAVIGATIONAL/MEASURING/MEDICAL/CONTROL 5,466 5,582 2.1%
INSTRUMENTS
3251 BASIC CHEMICALS 4,595 4,897 6.6%
3252 RESIN, SYN RUBBER, ARTF & SYN FIBERS/FIL 3,577 4,123 15.3%
3254 PHARMACEUTICALS & MEDICINES 2,818 3,401 20.7%
Total 115,602 130,370 12.8%
Sumber : USITC Dataweb

7
5 Negara Utama Asal Impor AS (USD miliar)

Sumber : USITC Dataweb

8
Produk Utama Impor AS dari China (USD miliar)
Percent
Change
NAIC Code Products 20162017 2016-2017
3342 COMMUNICATIONS EQUIPMENT 65,674 77,957 18.7%
3341 COMPUTER EQUIPMENT 52,180 58,609 12.3%
3399 MISCELLANEOUS MANUFACTURED 34,408 36,497 6.1%
COMMODITIES
3152 APPAREL 25,483 24,559 -3.6%
3344 SEMICONDUCTORS & OTHER ELECTRONIC 18,903 23,158 22.5%
COMPONENTS
3371 HOUSEHOLD & INSTITUTIONAL FURN & 16,535 18,222 10.2%
KITCHEN CABINETS
3352 HOUSEHOLD APPLIANCES AND MISC 14,062 14,494 3.1%
MACHINES
3162 FOOTWEAR 14,620 14,074 -3.7%
3261 PLASTICS PRODUCTS 12,319 13,771 11.8%
3363 MOTOR VEHICLE PARTS 13,117 13,533 3.2%
Total 462,618 505,597 9.3%
Sumber : USITC Dataweb

9
PEMICU PERANG DAGANG
AS-CHINA

10
Neraca Perdagangan AS dengan China (USD miliar)

Sumber : USITC Dataweb

11
5 Partner Dagang AS dengan Surplus Terbesar (USD miliar)

Sumber : USITC Dataweb

12
Pemicu Perang Dagang AS-China
▪ Perang dagang AS-China dimulai dengan penerapan tarif impor 25%
untuk baja dan 10% aluminium pada tahun 2017. Kebijakan ini
mengundang reaksi tidak hanya dari China tetapi juga reaksi dari
negara eksportir produk baja lainnya seperti Canada dan beberapa
negara Uni Eropa. China menjadi target utama kebijakan AS karena
dinilai telah melakukan kebijakan perdagangan tidak fair termasuk
pemberian subsidi terhadap industri baja dan aluminium.
▪ China membalas kebijakan AS dengan mengenakan tarif impor
terhadap produk impor dari AS mencakup produk pertanian,
automotives, obat-obatan dan batu-bara . China mentargetkan 128
produk impor dari AS yang dikenai tarif impor sebesar 15%, termasuk
lebih dari 90% produk pertanian impor.
▪ Langkah retaliasi yang dilakukan oleh China ini kembali dibalas dengan
langkah yang sama oleh AS dengan menerapkan tarif impor secara
bilateral untuk produk dari China mencakup produk obat-obatan,
produk berkandungan teknologi tinggi seperti semi konduktor dan
chips, computer, elektronik dan smartphones.

13
Pemicu Perang Dagang AS-China

▪ Pada Mei 2019, pelaku bisnis AS kembali dikejutkan dengan


tambahan tarif untuk US$ 200 miliar produk China dari yang
sebelumnya 10 persen menjadi 25 persen. Presiden Trump juga
mengancam bakal menerapkan tarif untuk produk impor lainya
seperti ponsel, mainan, sepatu bahkan ikan.
▪ Awal Agustus 2019, Presiden Donald Trump kembali
mengumumkan akan mengenakan tarif baru terhadap impor
China senilai US $ 300 miliar. Hal ini dilakukan karena misi
perdagangan tingkat tinggi dinilai menghasilkan terlalu sedikit
konsesi dari Beijing. Bea Cukai AS akan mengenakan tambahan
tarif 10 persen terhadap produk impor dari China, mulai 1
September 2019.
▪ Fenomena saling membalas dan saling mengancam antara
pemerintah AS dan pemerintah China terus berlangsung sampai
saat ini.

14
DAMPAK PERANG DAGANG
AS-CHINA TERHADAP EKSPOR
INDONESIA

15
Dampak Perang Dagang AS-China
Secara garis besar dampaknya adalah sebagai berikut:
▪ Dalam jangka pendek perang dagang AS-China akan menurunkan
volume dan nilai perdagangan antara kedua negara dan menyebabkan
terjadinya trade-diversion di kedua negara. AS dan China akan
mengalihkan negara tujuan ekspor dan negara asal impor
▪ Jangka menengah-panjang, perang dagang AS-China akan menghambat
laju pertumbuhan ekonomi kedua negara sehingga akan menurunkan
permintaan impornya, termasuk impor produk pertanian dari
Indonesia.
▪ Perang dagang AS-China diperkirakan akan semakin meluas menyasar
partner dagang AS lainnya sehingga diperkirakan memicu perlambatan
pertumbuhan ekonomi dunia, memperlambat laju pertumbuhan ekspor,
termasuk ekspor produk pertanian Indonesia.
▪ Perang dagang AS-China berisiko memperbesar defisit neraca
perdagangan Indonesia, karena ekspor Indonesia ke AS dan China
melemah akibat melambatnya pertumbuhan ekonomi kedua.

16
Negara-Negara yang Diuntungkan (1)

▪ Tarif yang diterapkan AS membuat barang-barang impor dari


China menjadi lebih mahal bagi importir AS. Vietnam, Taiwan,
Bangladesh dan Korea Selatan adalah empat negara di Asia yang
diuntungkan dalam mengisi pasar AS akibat dari perang dagang
antara AS dan China.
▪ Selama lima bulan pertama tahun 2019, impor AS dari China
menurun 12 persen dibandingkan dengan periode yang sama
tahun 2018 (Biro Sensus AS), sedangkan impor dari Vietnam
melonjak hingga 36 persen, Taiwan 23 persen, Bangladesh 14
persen, dan Korea Selatan 12 persen.
▪ Laporan Nomura (lembaga riset keuangan asal Jepang) juga
mengungkapkan bahwa eskalasi perang dagang antara AS dan
China telah menguntungkan sejumlah (30) negara, di antaranya
Vietnam, Chile, Malaysia, Argentina, dan Thailand.

17
Negara-Negara yang Diuntungkan (2)
▪ Nilai dagang Vietnam setara 7,9% PDB-nya sepanjang kuartal
I-2019 dari trade diversion sebagai dampak dari perang dagang
AS-China.
▪ Indonesia tak masuk dalam daftar 30 negara di laporan
Nomura tersebut yang mendapat "durian runtuh" dari imbas
perang dagang.
▪ Namun keberuntungan Vietnam diperkirakan tidak akan
berlangsung lama, karena praktek perdagangan Vietnam
dinilai lebih buruk dari China yang menyebabkan besarnya
defisit neraca perdagangan AS terhadap Vietnam.
▪ Semua negara yang menikmati surplus perdagangan dengan
AS akan masuk dalam daftar negara yang menjadi sasaran
kebijakan kenaikan tarif impor Trump, termasuk Malaysia,
Korea Selatan, Mexico dan Indonesia.

18
Perkembangan ekspor Indonesia ke AS (000USD)
Perubahan
2016 2017 2018 (000
No Jenis Produk 2017-2018
(000 US$) (000 US$) US$)
(%)

1 New pneumatic tyres, of rubber 746,637 670,413 622,849 -7.64


Natural rubber, balata, gutta-percha, guayule, chicle
2 and similar natural gums, in primary 743,091 1,004,439 848,577 -18.37
Coconut "copra", palm kernel or babassu oil and
3 fractions thereof, whether or not refined, ... 458,758 590,455 312,230 -89.11
Palm oil and its fractions, whether or not refined
4 (excluding chemically modified) 458,316 584,971 550,375 -6.29
Coffee, whether or not roasted or decaffeinated;
5 coffee husks and skins; coffee substitutes 269,941 256,466 253,773 -1.06
6 Cocoa butter, fat and oil 217,460 278,246 325,351 14.48

7 Cinnamon and cinnamon-tree flowers 41,602 68,982 67,503 -2.19


8 Vanilla 39,534 43,499 50,510 13.88
Other sugars, incl. chemically pure lactose, maltose,
9 glucose and fructose, in solid form; ... 25,251 29,906 38,876 23.07
Margarine, other edible mixtures or preparations of
10 animal or vegetable fats or oils and edible ... 22,470 40,610 34,941 -16.22
Sumber : ITC Trade Map (diolah)

19
Perkembangan ekspor Indonesia ke China (000 USD)
Perubahan
2016 2017 2018
No Jenis produk 2017-2018
(000 US$) (000 US$) (000 US$)
(%)
Palm oil and its fractions, whether or not refined
1 (excluding chemically modified) 1,641,622 2,068,936 2,086,220 0.83
Margarine, other edible mixtures or preparations of
2 animal or vegetable fats or oils and edible ... 235,545 322,407 302,912 -6.44
Animal or vegetable fats and oils and their fractions,
3 partly or wholly hydrogenated, inter-esterified, ... 108,305 82,219 64,153 -28.16
Locust beans, seaweeds and other algae, sugar beet
4 and sugar cane, fresh, chilled, frozen or ... 102,496 131,331 163,854 19.85
Synthetic rubber and factice derived from oils, in
5 primary forms or in plates, sheets or strip; ... 75,364 421,355 169,558 -148.50
Frozen fish (excluding fish fillets and other fish meat
6 of heading 0304) 74,620 91,596 134,849 32.08
Coconuts, Brazil nuts and cashew nuts, fresh or
7 dried, whether or not shelled or peeled 50,545 73,308 35,902 -104.19

8 Glycerol, crude; glycerol waters and glycerol lyes 38,479 50,181 116,666 56.99

9 Cocoa butter, fat and oil 24,963 22,285 32,467 31.36

10 Cocoa, whether or not defatted 24,792 31,392 32,760 4.18


Sumber : ITC Trade Map (diolah)

20
Indikasi Semakin Meluasnya Perang Dagang
▪ Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah menyatakan perang dagang dengan
China secara terang-terangan dan belum ada jalan keluar hingga saat
ini, Amerika kembali mengibarkan bendera perang kepada Eropa.
Negara ini telah menaikkan tarif dagang senilai US$ 7,5 miliar produk
impor dari Eropa.
▪ Berikut tarif impor yang dikenakan AS atas barang dari EU (mulai
berlaku 18 Okt 2019):
▪ 10% untuk pesawat dari Perancis, Jerman, Spanyol atau Inggris
▪ 25% atas wiski single-malt Irlandia dan Scotch, berbagai pakaian dan
selimut dari Inggris
▪ 25% untuk kopi dan alat, juga mesin tertentu dari Jerman
▪ 25% tarif atas berbagai keju, minyak zaitun, dan daging beku dari Jerman,
Spanyol, dan Inggris
▪ 25% tarif untuk produk daging babi, mentega dan yogurt dari berbagai
negara EU
▪ Menurut Direktur Eksekutif International Trade Centre (ITC), Arancha
Gonzalez, munculnya perang dagang dengan Eropa ini menimbulkan
ketakutan akan semakin cepatnya resesi ekonomi dunia terjadi.

21
KESIMPULAN DAN SARAN
KEBIJAKAN

22
Kesimpulan dan Saran Kebijakan

▪ Perang dagang antara AS-China ini diperkirakan akan mendorong negara


lain (khususnya yang terdampak negatif) melakukan kebijakan inward
looking dan protektif serupa yang pada gilirannya akan berakibat
meluasnya perang dagang antar negara sehingga menghambat
perdagangan dan pertumbuhan ekonomi dunia.
▪ Upaya “multilateral” harus dilakukan untuk secepat mungkin mengakhiri
perang dagang AS-China agar tidak meluas menjadi perang dagang global.
Negara anggota WTO, khususnya anggota G20 diharapkan kembali
berperan aktif dalam menegakan aturan WTO untuk mencegah meluasnya
pelanggaran aturan WTO. Jika langkah ini tidak dilakukan, fenomena ‘great
depression’ tahun 1929-1939 akan berulang, yang berdampak sangat buruk
terhadap perekonomian dan keamanan dunia.
▪ Perang dagang AS-China diperkirakan akan berdampak nyata terhadap
kinerja sektor pertanian dan perdagangan komoditas/produk pertanian
Indonesia, mengingat besarnya pangsa ekspor produk pertanian di kedua
negara tersebut.

23
Kesimpulan dan Saran Kebijakan
▪ Langkah antisipasi jangka pendek-menegah dalam menekan dampak
negative dari perang dagang AS-China adalah dengan cara mencari
pasar tujuan ekspor baru dan melakukan diplomasi dagang dengan
negara tujuan ekspor.
▪ Diperlukan kebijakan peningkatan dayasaing melalui peningkatkan
dayasaing produk (produktivitas, penurunan biaya, kualitas dan
kontinuitas produksi) dan peningkatan dayasaing ekonomi nasional
(peningkatan infrastruktur, konektivitas, sistem logistik, kepastian
hukum, kepastian berusaha).
▪ Fakta membuktikan bahwa hanya negara-negara yang menguasai
teknologi yang mampu memenangkan persaingan di pasar global.
Disamping untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas produksi,
kegiatan R&D perlu diarahkan untuk menghasilkan teknologi yang
mampu menurunkan biaya produksi (cost reducing technologies) agar
dapat bersaing di pasar domestic maupun pasar ekspor.

24
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai