Anda di halaman 1dari 11

LK 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah


Nama Mahasiswa : BENI HANAPI
Asal Institusi : SMP NEGERI 3 PASEMAH AIR KERUH

Tabel Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah


No Masalah yang telah Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi
diidentifikasi penyebab masalah
1 Minat belajar siswa yang Kajian Literatur 1 Setelah dianalisis penyebab minat
masih rendah Menurut Rianita Simamora & Eva Margaretha Saragih. (2021). belajar siswa yang masih rendah
Prestasi belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi antara lain :
berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri 1. Kurangnya motivasi belajar dan
(faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu. keingin tahuan siswa
Faktor dari dalam individu (faktor internal), meliputi faktor 2. Kurangnya kreatifitas guru
jasmaniah (fisiologi) dan faktor psikologis. Faktor psikologis untuk menciptakan media yang
terbagi 2 yaitu faktor intelektif yang meliputi: (1) faktor potensial, kreatif dan menarik untuk siswa
(2) faktor kecakapan, dan faktor non-elektif, yaitu unsur-unsur sehingga siswa kurang tertarik
kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, untuk memperhatikan
motivasi, emosi, dan penyesuaian diri pembelajaran matematika
3. Kurangnya perhatian orang tua
Kajian Literatur 2 4. Latar belakang keluarga siswa
Menurut Satriawati Jusmawati dan Irman R. (2018) dalam yang menyebabkan karakter
penelitiannya tentang pengaruh motivasi berafiliasi terhadap siswa yang terkadang abai
keaktifan belajar matematika siswa menyimpulkan bahwa terhadap pelajaran
motivasi yang baik berpengaruh terhadap keaktifan matematika
dan sebaliknya.

Kajian Literatur 3
Menurut penelitian Lita Sasmita dan M. Ridwan Said Ahmad
(2017) dalam penelitiannya tentang faktor penyebab
ketidakaktifan siswa dalamproses belajar mengajar menunjukkan
bahwa ketidakaktifansiswa dalam pembelajaran inidipengaruhi
oleh:
a. Faktor Internal
1) Siswa malas dalam belajar;
2) Tidak percaya diri.
b. Faktor Eksternal
1) Sarana dan fasilitas yang belum lengkap;
2) Metode mengajar guru yang membosankan;
3) Lingkungan kelas yang tidak nyaman

Kajian Literatur 4
Berdasarkan hasil penilitian Hendra Erik Rudyanto, dkk (2019)
kendala yang ditemukan pada pembelajaran adalah kurangnya
kreatifitas guru untuk menciptakan media yang kreatif dan
menarik untuk siswa sehingga siswa kurang tertarik untuk
memperhatikan pembelajaran matematika.

Hasil wawancara:
1. Guru (Sari Eka Putri, S.Pd / Teman Sejawat)
a. Cara menyajikan materi yang disampaikan kurang
menarik dan kurangnya kreativitas dan inovasi guru
dalam mengelola kelas
b. Media pembelajaran yang kurang menarik.
c. Kurangnya motivasi dan keingintahuan dalam belajar.

2. Kepala Sekolah (Harma Yulitawati, S.Pd.,M.Pd)


Faktor penyebab kurangnya minat belajar siswa terdiri dari
a. faktor lingkungan siswa
b. kurangnya perhatian orang tua
c. cara menyajikan materi pelajaran yang kurang menarik

3. Pakar (Abdul Rahman, S.Ag / Kepala Sekolah Penggerak


pertama di kabupaten Empat Lawang):
a. Latar belakang keluarga siswa yang menyebabkan
karakter siswa yang terkadang abai terhadap pelajaran.
b. Cara belajar yang membosankan, sulit memahi materi
pelajaran, kondisi kesehatan siswa
2 Rendahnya pemahaman Kajian Literatur 1 Setelah dianalisis penyebab
konsep matematis siswa Radiusman (2020) dalam jurnalnya disebutkan bahwa siswa rendahnya pemahaman konsep
yang memiliki pemahaman konsep yang tepat akan mampu matematis siswa adalah :
memberikan contoh, membandingkan, menjelaskan, menarik 1. Siswa kurang memiliki
kesimpulan, menyelesaikan permasalahan matematika, dan kemampuan-kemampuan
mampu melihat hubungan matematika dengan bidang ilmu memahami serta mengenali
yang lain. Siswa akan lebih mudah memahami pelajaran konsep-konsep dasar
matematika jika memiliki konsep yang benar dalam matematika yang berkaitan
pemikirannya. dengan pokok bahasan yang
sedang dipelajari.
Kajian Literatur 2 2. Siswa penganggap matematika
Hasil penilitian Suraji (2018) menyebutkan kesalahan adalah pelajaran yang sulit
pemahaman konsep matematika disebabkan karena siswa 3. Siswa kurang memiliki
menganggap soal sulit dan kurang antusias untuk memahami soal, kemampuan dan ketelitian
sebagian kecil siswa bingung untuk mengkomunikasikan dalam menyimak/mengenal
pernyataan yang diketahui ke dalam model matematika sehingga sebuah persoalan matematika
siswa bingung menyelesaikan soal tersebut. yang berkaitan pokok bahasan
tertentu
Kajian Literatur 3 4. Kegiatan pembelajaran berpusat
Hasil penelitian Umam dkk (2022) menyebutkan faktor penyebab pada guru sebagai pemberi
yang turut mempengaruhi pemerolehan rendahnya persentase informasi (bahan pelajaran)
pemahaman konsep matematis siswa yaitu kurangnya konsentrasi sehingga pembelajaran kurang
belajar, kebiasaan belajar yang tidak teratur, dan metode menarik bagi siswa
pembelajaran yang kurang menarik. 5. Kurangnya minat siswa selama
proses pembelajaran
Kajian Literatur 4 6. Peserta didik tidak banyak
Dari penelitian Diana (2020) menyebutkan rendahnya terlibat dalam mengkronstruksi
kemampuan pemahaman konsep matematis siswa, bisa pengetahuannya, hanya
disebabkan oleh beberapa faktor, baik itu faktor eksternal menerima saja informasi yang
maupun faktor internal siswa. Faktor eksternal yang berasal dari disampaikan searah dari guru
luar diri siswa, seperti metode atau strategi pembelajaran.
Sementara itu faktor internal yang berasal dari dalam diri siswa,
seperti emosi dan sikap terhadap matematika.

Hasil wawancara:
1. Guru (Ernawati, S.Pd / Guru Penggerak)
a. Metode yang masih berfokus pada guru.
b. Kurangnya minat siswa terhadap pembelajaran matematika
c. Kurangnya konsentrasi siswa selama proses pembelajaran.
d. Rendahnya pemahaman konsep siswa.

2. Kepala Sekolah (Harma Yulitawati, S.Pd.,M.Pd):


a. Materi kurang kontekstual.
b. Pembelajaran kurang menyenangkan dan tidak mewadahi
minat maupun bakat siswa.
c. Pembelajaran monoton dan tidak memfasilitasi siswa sesuai
gaya belajarnya

3. Pengawas Pembina / Pakar ( Unseri, S.Pd.,M.Pd / Instruktur


Sekolah Penggerak):
Penyebab rendahnya pemahaman konsep matematis peserta
didik yaitu:
a. Peserta didik tidak banyak terlibat dalam mengkronstruksi
pengetahuannya, hanya menerima saja informasi yang
disampaikan searah dari guru.
b. Proses pembelajaran masih terpusat pada guru
c. Metode pembelajaran yang diterapkan guru kurang menarik

3 Belum optimalnya penerapan Kajian Literatur 1 Setelah dianalisis penyebab


model pembelajaran yang Nurmasyitah Mislinawati (2018) dalam penelitiannya guru belum mengoptimalkan
inovatif sesuai dengan menemukan beberapa kendala dalam penerapan model model pembelajaran yang
karakteristik materi dan pembelajaran inovatif yang sesuai dengan Kurikulum 2013 inovatif sesuai dengan
siswa diantaranya adalah: karakteristik materi dan
1. Guru kurang memahami langkah-langkah sesuai sintak yang siswa.
ada pada model pembelajaran. 1. Guru kurang menguasai model-
2. Kebiasaan guru mengajar dengan metode lama yang lebih model pembelajaran yang
dominan peran guru daripada siswa. inovatif yang berpusat pada
3. Kesulitan mengarahkan siswa bekerja sama dalam kelompok. siswa.
4. Kurang mampu menyiasati waktu yang tersedia. 2. Guru kurang dapat
5. Pengelolaan dan pengawasan kelas yang tidak maksimal. mengefektifkan alokasi waktu
yang tersedia.
Kajian Literatur 2 3. Kesiapan siswa yang kurang
Yusrina, F., dkk (2019) Faktor yang menghambat dalam ketika akan dibentuk
melaksanakan pembelajaran IPS dengan menggunakan model kelompok-kelompok dengan
pembelajaran yang inovatif menggunakan salah satu model
1. Latar belakang pendidikan guru yang berasal dari satu pembelajaran inovatif
jurusan saja akan tetapi harus mengajarkan 3 materi 4. Guru belum menyesuaikan
sekaligus. model pembelajaran yang
2. Pemahaman guru mengenai model-model pembelajaran inovatif dengan karakteristik
inovatif yang masih terbatas. materi dan siswa.
3. Lebih mengutamakan penggunaan metode pembelajaran 5. Konsep pembelajaran berbasis
yang monoton, seperti ceramah dan diskusi. proyek belum dikembangkan
4. Usia lanjut yang membuat menurunnya kekebalan tubuh dengan baik oleh guru
sehingga mengurangi kondisi kesehatan. 6. Siswa yang pasif pada saat
5. Kurang aktif dalam mengikuti pelatihan untuk guru, seperti proses belajar mengajar
MGMP. sehingga penerapan model
6. Kesiapan siswa yang kurang ketika akan dibentuk pembelajaran inovatif tidak
kelompok-kelompok dengan menggunakan salah satu berjalan dengan semestinya
model pembelajaran inovatif
7. Kelayakan sarana seperti sebagian LCD yang masih dalam
perbaikan

Kajian Literatur 3
Menurut hasil penelitian Hiasa, Fina., & Agustina, Emi, (2020)
beberapa faktor penyebab belum maksimalnya penerapan model
pembelajaran inovatif
1. Rendahnya pengetahuan mendalam guru mengenai model
pembelajaran inovatif masih rendah
2. Guru yang cenderung terbiasa menerapkan model
pembelajaran konvensional yang artinya komunikasi yang
terjadi ketika pembelajaran berlangsung adalah satu arah
Hasil wawancara:
1. Guru (Ernawati, S.Pd / Sekolah Penggerak):
a. Kurangnya pelatihan guru tentang penerapan model
pembelajaran inovatif.
b. Sarana dan prasarana belum memadai.
c. Kurangnya antusias siswa yang mengakibatkan
pembelajaran inovatif tidak berjalan seperti seharusnya

2. Kepala Sekolah (Harma Yulitawati, S.Pd.,M.Pd):


a. Guru masih terpaku pada gaya lama saat mereka menjadi
siswa, cenderung monoton dengan metode
konvensionalnya dan susah membuka mind set pada
perubahan yang ada.
b. Siswa yang pasif pada saat proses belajar mengajar
sehingga penerapan model pembelajaran inovatif tidak
berjalan dengan semestinya

3. Pakar (Satria Star, S.Pd.,M.Pd / Guru Sekolah Penggerak):


Pengetahuan guru yang kurang dalam menggali teknik dan
metode pembelajaran untuk membuat pembelajaran yang
diberikan menjadi pembelajaran yang menarik dan berarti
bagi siswa.

4 Kemampuan pemecahan Kajian Literatur 1 Setelah dianalisis penyebab rendahnya


masalah matematis siswa Arie Purwa Kusuma dan Syifa Fatih’Adna (2021) dalam kemampuan pemecahan masalah
pada soal HOTS masih penelitiannya menemukan bahwa kesulitan siswa dalam matematis pada soal HOTS adalah :
rendah menyelesaikan soal HOTS diakibatkan oleh beberapa hal, yaitu: 1. Kurangnya pemahaman konsep
a. Kurangnya pemahaman konsep yang digunakan dalam siswa yang digunakan dalam
perhitungan. perhitungan
b. Tidak mampu memahami soal berupa narasi. 2. Siswa tidak mampu memahami
c. Salah mendeskripsikan pertanyaan dari soal. soal berupa narasi
d. Kurangnya berlatih dalam menyelesaikan soal. 3. Soal-soal evaluasi yang masih
bersifat rutin dan tidak
Kajian Literatur 2 kontekstual.
Irma Aryani dan Maulida (2019) dalam penelitiannya 4. Siswa cenderung menghafal rumus
menyimpulkan penyebab siswa melakukan kesalahan dalam atau suatu konsep tanpa
menyelesaikan soal HOTS yaitu: memahami makna dari rumus dan
a. Siswa tidak terbiasa dengan soal kontekstual atau soal tidak konsep tersebut
rutin. 5. Siswa kurang memahami materi
b. Tidak mengingat lagi konsep yang sudah dipelajari sebelumnya dan kurang latihan
c. Siswa cenderung menghafal rumus atau suatu konsep tanpa menyelesaikan soal HOTS
memahami makna dari rumus dan konsep tersebut. 6. Kurangnya pembiasaan dalam
d. Siswa tidak teliti dan terburu-buru dalam mengerjakan soal, mengerjakan soal-soal HOTS
cenderung menjawab soal dengan singkat
e. Siswa mengalami kesulitan dalam membangun ide atau
gagasan dalam mengerjakan soal.

Hasil wawancara:
1. Guru/teman sejawat (Sari Eka Putri, S.Pd):
a. Konsep dasar yang cenderung hanya sebagai hafalan
mengakibatkan siswa tidak atau enggan untuk berpikir
sebab akibat.
b. Terbiasa disuguhkan soal-soal yang mudah.
c. Siswa kurang memahami materi lalu kurang latihan
menyelesaikan soal HOTS.

2. Kepala Sekolah (Harma Yulitawati, S.Pd.,M.Pd):


Kurang dalam kemampuan literasi dan numerasi dan
kurangnya pembiasaan pada bentuk-bentuk soal HOTS

3. Pengawas Pembina / Pakar ( Unseri, S.Pd.,M.Pd / Instruktur


Sekolah Penggerak):
a. Pemahaman mengenai materi yang belum utuh,
sementara soal-soal bertipe HOTS memerlukan
pemahaman yang baik.
b. Kurangnya pembiasaan dalam mengerjakan soal-soal
HOTS.
c. Kurangnya kemampuan guru dalam membuat soal
HOTS sehingga siswa tidak pernah dikenalkan dengan
soal -soal HOTS.

5 Guru belum optimal Kajian Literatur 1 Setelah dianalisis penyebab Guru


memanfaatkan teknologi Rose Winda dan Febrina Dafit (2021) dalam penelitiannya belum mengoptimalkan
informasi (TIK) dalam menyebutkan bahwa kesulitan guru dalam penggunaan teknologi pemanfaatan teknologi informasi
pembelajaran dalam pembelajaran meliputi: (TIK) dalam pembelajaran
1. Perancangan media berbasis teknologi. adalah:
2. Penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi. 1. Sarana dan prasarana TIK yang
3. Sarana dan prasarana yang tidak lengkap. ada disekolah masih terbatas
4. Kreativitas guru 2. Guru belum menerapkan
strategi pembelajaran
Kajian Literatur 2 menggunakan TIK yang
Menurut Sawitri, E., dkk (2019) Hambatan-hambatan menyenangkan
pengintegrasian TIK dalam pembelajaran, dapat disimpulkan 3. Pemahaman guru terhadap
dengan dua kelompok, yaitu : penerapan TIK dalam
1. Secara Fisik pembelajaran masih terbatas.
Secara fisik dapat berupa sarana dan prasarana yang belum 4. Kurangnya sekolah dalam
memadai terutama untuk sekolah-sekolah yang berlokasi di memberikan pelatihan
pelosok pemanfaatan teknologi kepada
2. Secara Non-fisik guru
1. Kepercayaan diri guru kurang dalam menggunakan
TIK dalam melaksanakan proses PBM
2. Kurangnya kompetensi guru
3. Sikap guru dan resistensi yang melekat terhadap
perubahan

Kajian Literatur 3
Menurut Widiasanti, I., dkk. (2023) kendala yang dialami oleh
guru dalam memanfaatkan media pembelajaran adalah keadaan
yang menghalangi, membatasi, atau mencegah tercapainya
sasaran dalam pembelajaran melalui media berbasis TIK baik
yang bersumber dari manusiawi, material, fasilitas perlengkapan
dan prosedur yang menghalangi guru dan siswa dalam
memproses sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam
pelaksanaan pembelajaran.

Hasil wawancara:
1. Guru Sekolah Penggerak (Erlina, S.Pd.,M.Pd):
a. Ketersediaan fasilitas TIK dari sekolah yang kurang
b. Guru tidak memiliki pengetahuan tentang TIK

2. Kepala Sekolah (Harma Yulitawati, S.Pd.,M.Pd):


Guru malas dalam meng-up grade diri, guru senior merasa
bukan zamannya dan menolak kemajuan teknologi dengan
alasan sudah tua.

3. Pengawas Pembina / Pakar ( Unseri, S.Pd.,M.Pd / Instruktur


Sekolah Penggerak):
a. Kemampuan dan pengetahuan guru yang kurang dalam
memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran,
termasuk juga ketersediaan peralatan teknologi yang
belum memadai di sekolah.
b. Kurangnya sekolah dalam memberikan pelatihan
pemanfaatan teknologi kepada guru

DAFTAR PUSTAKA

- Simamora, R., & Saragih, E. M. (2021). Pengaruh Kebiasaan Belajar dan Minat Belajar Siswa Teradap Hasil Belajar Siswa. Jurnal
Mathematic Paedagogic, 6(1), 45-52. http://jurnal.una.ac.id/index.php/jmp/article/download/2344/1794

- Jusmawati; Satriawati; R, Irman. 2018. Pengaruh Motivasi Berafiliasi Terhadap Keaktifan Belajar Matematika Siswa SD Inpres Perumnas
Antang Kota Makassar. Jurnal Riset Pendidikan Dasar. [on line]. 24 Juli 2022.
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/jrpd/article/download/1571/1299
- Sasmita, Lita; Ahmad, M. Ridwan Said. 2017. Faktor Penyebab Ketidakaktifan Siswa Kelas XI IPAS 4 Dalam Proses Belajar Mengajar Di
Sma Negeri 12 Makassar. Jurnal Sosialisasi. [on line]. Universitas Negeri Makasar. Volume 4 edisi 2 Juli2017. 24 Juli 2022.
https://doi.org/10.26858/sosialisasi.v0i0.11795 2.

- Rudyanto, H. E., Kartika Sari HS, A., & Pratiwi, D. (2019). Etnomatematika Budaya Jawa : Inovasi Pembelajaran Matematika Di Sekolah
Dasar. Jurnal Bidang Pendidikan Dasar, 3(2), 25–32. https://doi.org/10.21067/jbpd.v3i2.3348

- Radiusman, R. (2020). Studi Literasi: Pemahaman Konsep Anak Pada Pembelajaran Matematika. FIBONACCI: Jurnal Pendidikan
Matematika Dan Matematika, 6(1), 1-8. https://jurnal.umj.ac.id/index.php/fbc/article/view/480

- Suraji, S., Maimunah, M., & Saragih, S. (2018). Analisis kemampuan pemahaman konsep matematis dan kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa smp pada materi sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV). Suska Journal of Mathematics Education, 4(1), 9-
16. http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/SJME/article/view/5057

- Umam, M. A., & Zulkarnaen, R. (2022). Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa Dalam Materi Sistem Persamaan
Linear Dua Variabel. Jurnal Educatio FKIP UNMA, 8(1), 303-312.
https://ejournal.unma.ac.id/index.php/educatio/article/view/1993/1356

- Diana, P., Marethi, I., & Pamungkas, A. S. (2020). Kemampuan pemahaman konsep matematis siswa: ditinjau dari kategori kecemasan
matematik. SJME (Supremum Journal of Mathematics Education), 4(1), 24- 32. https://www.researchgate.net/profile/Indiana-
Marethi/publication/339618707_Kemampuan_Pemahaman_Konsep_Matematis_Siswa_Ditinja

- Salvia, Nayla Ziva, dkk. 2022. Analisis Kemampuan Literasi Numerasi Siswa Ditinjau Dari Kecemasan Matematika. Prosiding Seminar
Nasional Pendidikan Matematika. [on line]. Universitas Pekalongan. Volume 3 No. 1 Januari 2022. 22 Juli 2022.
https://proceeding.unikal.ac.id/index.php/sandika/article/download/890/662

- Suryani, Assyifa. 2020.Pengaruh Minat Belajar Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa Pada Pokok Bahasanbilangan
Bulat Kelas VII SMP Negeri 4 Purwokerto. [on line]. Institut Agama Islam Negeri Purwokerto. 24 Juli 2022.
http://repository.iainpurwokerto.ac.id/9692/1/Cover_Bab%20I_Bab%20V_Daftar%20Pustaka.pdf
- Mislinawati, Nurmasyitah. 2018. Kendala Guru Dalam Menerapkan Model-Model Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013 Pada SD
Negeri 62 Banda Aceh. Jurnal Pesona Dasar. [on line]. Universitas Syiah Kuala. Vol. 6 No. 2, Oktober 2018, hal 22– 32. 22 Juli
2022. http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/PEAR/article/view/12194/9462

- Yusrina, F., dkk 2019. Hambatan Guru Dalam Menerapkan Model Pembelajaran Inovatif Pada Mata Pelajaran Sejarah di SMP Negeri 3
Magelang. Historia Pedagogia. https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/hp/article/view/34597

- Hiasa, Fina; Emi Agustina 2020. Pelatihan Model-Model Pembelajaran Inovatif untuk Gurudi Sekolah Menengah Pertama Negeri 7
KotaBengkulu. Jurnal Anugrah. 2(1). https://ojs.umrah.ac.id/index.php/anugerah/article/view/1597/974

- Kusuma, Arie Purwa; ’Adna, Syita Fatih. 2021. Analisis Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Higher Order Thinking Skill (HOTS)
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. Jurnal Saintika Unpam. [on line]. Universitas Pamulang. Vol. 3, No. 2, 2021. 22 Juli 2022.
http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/jsmu/article/view/8674

- Aryani, Irma; Maulida. 2019. Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Matematika Melalui Higher Order Thinking Skill
(HOTS). Jurnal Serambi Ilmu. [on line]. Volume 20, Nomor 2, September 2019. 22 Juli 2022.
https://www.ojs.serambimekkah.ac.id/serambi-ilmu/article/download/1459/1161

- Winda, Rose; Dafit, Febrina. 2021. Analisis Kesulitan Guru Dalam Penggunaan Media Pembelajaran Online di Sekolah Dasar. Jurnal
Pedagogi dan Pembelajaran. [online]. Universitas Pendidikan Ganesha. Vol. 4 No. 2, 2021, PP. 211– 221. 22 Juli 2022.
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JP2/article/view/38941/19697

- Sawitri, E., dkk 2019. Hambatan dan tantangan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi. In Prosiding Seminar Nasional
Program Pascasarjana Universitas PGRI Palembang. https://jurnal.univpgri-
palembang.ac.id/index.php/Prosidingpps/article/view/3026

- Widiasanti, I., dkk. 2023. Implementasi Kendala Guru Di Era Perkembangan Teknologi Informasi Dalam Sistem Pembelajaran Di Sekolah.
Pendas: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar. https://www.journal.unpas.ac.id/index.php/pendas/article/view/7640/3032

Anda mungkin juga menyukai