Anda di halaman 1dari 8

Pengukuran kinerja dengan

konsep tradisional
Perkembangan teknologi saat ini telah membawa pengaruh besar pada cara kita mengukur kinerja. Namun,
penting untuk memahami konsep tradisional dalam pengukuran kinerja sebelum beralih ke metode yang
lebih modern. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi berbagai aspek pengukuran kinerja tradisional, mulai
dari definisi hingga implikasi.
SM by Sepvia Murti
Pengertian Kinerja
Pengertian kinerja dapat bervariasi tergantung pada konteksnya. Secara umum, kinerja merujuk pada sejauh
mana seseorang atau suatu entitas mencapai tujuan yang ditetapkan. Ini melibatkan pencapaian hasil,
efisiensi, dan produktivitas dalam melakukan tugas dan aktivitas.
Metode Pengukuran Kinerja Tradisional
Pengukuran kinerja tradisional umumnya menggunakan pendekatan kuantitatif untuk mengevaluasi hasil
dan keberhasilan. Beberapa metode yang umum digunakan termasuk penggunaan KPI (Key Performance
Indicator), analisis rasio keuangan, pengukuran tingkat kepuasan pelanggan, dan evaluasi kualitas produk
atau layanan.
Kelebihan Pengukuran Kinerja
Tradisional
1 Objektif
📊
dan Terukur 2 Memungkinkan
Perbandingan 📊
3 Mendorong
Perbaikan 📈
Menggunakan angka dan Metode tradisional Pengukuran yang teratur
data yang terukur memungkinkan dan terukur dapat
memastikan objektivitas perbandingan kinerja membantu
dalam mengevaluasi antara individu, tim, atau mengidentifikasi area yang
kinerja. perusahaan. perlu ditingkatkan dan
mendorong perbaikan
kinerja.
Kekurangan Pengukuran Kinerja
Tradisional
1 Mengabaikan Aspek 2 Tidak Fleksibel ❌ 3 Kurang Mendalam
Kualitatif ❌ Metode tradisional sulit ❌
Pengukuran kinerja beradaptasi dengan Pengukuran kinerja
tradisional cenderung perubahan dan dinamika tradisional seringkali hanya
mengabaikan aspek lingkungan bisnis yang memberikan gambaran
kualitatif seperti cepat. permukaan dan tidak
kreativitas dan inovasi. memberikan analisis
mendetail.
Contoh Pengukuran Kinerja
Tradisional
Beberapa contoh metode pengukuran kinerja tradisional meliputi analisis
rasio keuangan seperti ROI (Return on Investment) dan ROA (Return on
Assets), pengukuran tingkat kepuasan pelanggan melalui survei, pengukuran
produktivitas tenaga kerja dalam satuan produksi per jam, dan penggunaan
dashboard KPI untuk visualisasi performa perusahaan.
Implikasi Pengukuran Kinerja Tradisional
Penilaian Karyawan Pemantauan Bisnis Perencanaan
Pengukuran kinerja tradisional Metode tradisional Strategis
sering digunakan dalam memungkinkan pemantauan Pengukuran kinerja tradisional
penilaian karyawan dan kinerja bisnis secara dapat digunakan untuk melihat
pengambilan keputusan terkait keseluruhan dan identifikasi kemajuan dalam mencapai
promosi atau kenaikan gaji. area yang perlu diperbaiki. tujuan strategis perusahaan.
Kesimpulan dan Saran
Pengukuran kinerja dengan konsep tradisional memiliki kelebihan dan kekurangan tertentu. Namun,
penting untuk memahami konteks dan mempertimbangkan penggunaan metode pengukuran lain yang
lebih modern untuk memperoleh gambaran yang lebih komprehensif. Dengan demikian, perusahaan
dapat mengoptimalkan kinerja mereka dan beradaptasi dengan perubahan yang terus terjadi.

Anda mungkin juga menyukai