Anda di halaman 1dari 7

STIKes KHARISMA KARAWANG

Jln. Pangkal Perjuangan Km.1 By-Pass Karawang – Jawa Barat 41316.


Telp (0267) 412480, Fax : (0267) 410842
Email:bpmi@stikes-kharisma.ac.id Web: stikes-kharisma.ac.id

No. Dokumen: Revisi


01
---------------------------------- STANDAR OPERASIONAL
Tgl. Berlaku: PROSEDUR (SOP)
BIMBINGAN KONSELING
----------------------------------

DOKUMEN SOP
BIMBINGAN KONSELING
SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

DOKUMEN MUTU
STIKES Tidak diperkenankan membuat salinan
KHARISMA dengan cara dan alasan apapun tanpa seijin
KARAWANG Ketua Badan Penjaminan Mutu Internal (BPMI)
PENGESAHAN

NAMA DOKUMEN : SOP BIMBINGAN KONSELING


NO. DOKUMEN : --------------------------------------------
TANGGAL BERLAKU : 10 Juni 2015
NOMOR REVISI : 01

Disiapkan oleh : TIM Penyusun SOP STIKes Kharisma Karawang

Risma Indraswari, M.Kes


Dikaji Ulang Oleh : Wakil Ketua I

Hj. Nita Syamsiah, M.Kep


Dikendalikan oleh : Badan Penjaminan Mutu Internal

Ns. Erlena,M.Kep
Disahkan Oleh : Ketua STIKes Kharisma Karawang

Uun Nurjanah,M.Kep
TIM PENYUSUN:
Risma Indraswari, M.Kes
Desi Riski Ariyani, M.Kep
Anton Priambodo, S.Kep

REVIEWER:
Uun Nurjanah, M.Kep
Hj. Nita Syamsiah, M.Kep
SOP BIMBINGAN KONSELING

Definisi Bimbingan dan konseling merupakan alat bantu bagi mahasiswa dalam
menyusun dan merencanakan program perkuliahan agar cukup efektif.
Melalui kegiatan bimbingan dan konseling diharapkan produktivitas
mahasiswa dan Program Studi dapat ditingkatkan.
Tujuan 1. Merencanakan kegiatan penyelesaian Studi, perkembangan karir serta
kehidupanya di masa yang akan datang
2. Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang di miliki
mahasiswa seoptimal mungkin.
3. Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, masyarakat dan
lingkungan prakteknya.
4. Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi selama mengikuti
perkuliahan di STIKes Kharisma Karawang.

Luas Lingkup 1. Bimbingan Psikologis


2. Bimbingan Akademik
3. Bimbingan Tugas akhir
4. Bimbingan Praktikum dan Klinik
Dasar Hukum 1. Undang-Undang dasar 1945 (Bab XIII tentang pendidikan dan
kebudayaan pasal 31)
2. UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang sisdiknas bab 1 pasal 1 ayat 1 dan
ayat 6
3. PP No. 28 Tahun 1990 tentang pendidikan dasar (Bab 10 : bimbingan
pasal 25)
4. PP No. 29/1990 tentang pendidikan menengah (Bab X: bimbingan
pasal 27 ayat 1 dan 2)
5. PP No. 72 tahun 1991 tentang pendidikan luar biasa (Bab XII :
bimbingan dan rehabilitasi)
6. PP No. 38 tahun 1992 tentang tenaga kependidikan (Pasal 1 ayat 2
dan 3)
7. Permendikbud No. 111 tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling
Peralatan/Media yang 1 Stampel BPMI
digunakan 2 Komputer
3 Printer
4 Ballpoint
5 Dokumen
Dokumen terkait 1. Buku Pedoman Kemahasiswaan
2. Formulir Bimbingan Konseling
Ketentuan Ayat 1 : setiap warga negara berhak mendapat pendidikan pemerintah
mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional
yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang di atur dengan undang-
undang.
Ayat 1: pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta kerampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Ayat 6: pendidikan adalah tenaga pendidikan yang berkualifikasi sebagai


guru dosen konselor, pamong belajar, widyaiswara, tulor, instruktur,
fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya serta
berpartsipasi dalam penyelenggaraan pendidikan.

Ayat 1: Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan dala rangka upaya


menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merancanakan
masa depan.
Ayat 2: Bimbingan diberikan oleh dosen pembimbing
Ayat 3: Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud ayat (1) dan ayat
(2) diatur oleh menteri

Ayat 1 : bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa


dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan
merencanakan masa depan.
Ayat 2 : bimbingan diberikan oleh dosen pembimbing.

Ayat 1 : bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada peserta


didik dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengatasi masalah yang
disebabkan oleh kelainan yang disandang, mengenal lingkungan dan
merancanakan masa depan.
Ayat 2 : bimbingan diberikan oleh dosen pembimbing
Ayat 3: pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan
ayat (2) diatur oleh menteri setelah mendengar pertimbangan dari
menteri yang terkait.
Ayat 2 : tenaga pendidik adalah tenaga kependidikan yang bertugas
membimbing, mengajar, dan/atau melatih peserta didik.
Ayat 3 : tenaga pembimbing adalah tenaga pendidik yang bertugas
membimbing peserta didik
Pasal 3 ayat 2 : tenaga pendidik terdiri atas pembimbing, pengajar, dan
pelatih.
Unit Terkait Seluruh Bagian/Unit Kerja di STIKes Kharisma Karawang
Prosedur 1. Setiap dosen berperan sebagai Pembimbing Akademik dan memiliki
mahasiswa yang harus di bimbing minimal 4 kali dalam 1 semester
sesuai dengan SK yang di Keluarkan oleh Ketua STIKes Kharisma
Karawang.
2. Pengumpulan data dari mahasiswa melalui wawancara, pengamatan
atau perolehan informasi melalui dosen atau staf lain jika melihat
mahasiswa yang memiliki masalah. Baik masalah akademik maupun
non Akademik.
3. Pemanggilan terhadap mahasiswa yang bersangkutan secara informal
oleh Pembimbing Akademik.
4. Mahasiswa yang ingin berkonsultasi dapat menemui sendiri
pembimbing Akademik secara langsung melalui kontrak dengan
Pembimbing Akademiknya.
5. Bimbingan dapat di lakukan secara berkelompok maupun perorangan
dalam membantu mahasiswa selama mengikuti program pendidikan di
STIKes Kharisma Karawang. Kegiatan Bimbingan di lakukan secara
rutin minimal satu kali sebulan atau sesuai kesepakatan antara dosen
pembimbing akademik dengan kelompok mahasiswanya atau sesuai
situasi dan kondisi.
6. Bimbingan perorangan di lakukan untuk membantu mahasiswa
menangani masalah yang dihadapinya baik masalah pribadi maupun
Akademik
7. Jika permasalahan yang di hadapi oleh mahasiswa perlu penanganan
lebih lanjut maka dosen pembimbing akademik wajib bekonsultasi
kepada Ka. Prodi.
8. Jika permasalahan tersebut masih memerlukan tindak lanjut yang lebih
tinggi dan tidak dapat diatasi oleh masing – masing prodi, Maka
permasalahan tersebut harus diatasi pada tingkat STIkes dan
keputusan Akhir ada pada Tingkat STIkes.
9. Penyelesaian masalah berdasarkan hasil bimbingan antara mahasiswa
dan dosen pembimbing dapat pula di lakukan secara bekerjasama
dengan pihak orang tua atau Wali Mahasiswa
10. Bagi mahasiswa yang bermasalah dalam pelanggaran kegiatan
akademik dan non akademik di berikan Sanksi sesuai peraturan yang
ada di STIKes Kharisma Karawang.

Anda mungkin juga menyukai