Anda di halaman 1dari 20

POTENSIAL MEMBRAN

Potensial Membran Istirahat


Bila diletakkan elektrode di dlm & diluar sel maka akan
tercatat suatu potensial listrik dg muatan di luar sel (+) &
didlm sel lebih (-).
Potensial ini besarnya antara -10mV sampai -100mV.
Potensial listrik ini disebut Potensial Membran Istirahat
(PMI) atau Steady Potential atau Resting Membrane
Potential (RMP)
Tanda (-) hanyalah konsesus bahwa di dlm sel
bermuatan listrik lebih (-) dibandingkan dgn diluar sel.
Bila suatu keadaan dimana muatan didlm sel lebih (+)
drpd diluar sel maka tandanya (+).
Elektrode yg dipakai adalah Microelectrode yg terdiri dari
micropipet yg berdiamater 0.25-2 mikron dan diisi larutan
KCL sbg konduktor.
Permiabilitas Membran
Membran sel tdk permiabel thd protein &
anion organik intraseluler yg merupakan
komponen anion intra seluler yg terbesar
(A-).
Kurang permiabel thd Na+ dibandingkan
dg K + atau Cl - . Permiabiltas membran sel
thd K + 50 – 100 kali terhadap Na +.
Sebab perbedaan ini blm jelas diduga
membran sel memiliki pori dg Ø + 7Å.
Permiabilitas Ion
Permiabilitas suatu ion thd membran sel dipengaruhi
oleh diameternya.
Diameter dipengaruhi oleh; 1) Berat molekul 2) Daya
Hidrasi (mengikat air).
Contoh Berat atom Na+ = 23; K = 39, tapi karena daya
hidrasi Na+ jauh lebih kuat dari ion K+ maka didlm air Ø
ion Na+ menjadi lebih besar 1,47 ion K+ .
Ukuran ion-ion terhidrasi relatif terhadap K + :
K+ =1,00; Na+ = 1,47; Cl- = 0,96; HCO3=1,65;
CH3COO = 1,80; SO4 = 1,84; H2PO4 = 2,04;
HPO4 = 2,58.
Potensial Keseimbangan Ion
Bila tdpt keseimbangan dikedua sisi suatu
membran tdpt distribusi ion-ion yg tdk sama
maka akan tdpt beda potensial listrik yg disebut
“Potensial Keseimbangan”.
Besarnya dpt dihitung dg rumus NERNST:
Keterangan :
E = potensial keseimbangan
R = konstata Gas
E= R.T x [o] T = suhu mutlak
F = bilangan Faraday(96500 coulomb)
F. Z [I] Z = Valensi
o = konsentrasi ion out side (luar membran)
I = konsentrasi ion inside (dlm sel
Disederhanakan :
E = 61,5 log (o)/(i) untuk kation
E = -65 log (o)/(i) untuk anion
Sodium Potasium Pump (Na+,K+ Pump)

Suatu sistem transport aktif 


memerlukan ATP
Memompa ion Na keluar dan ion K ke dlm
sel dg ratio 1- 4 kali.
Dipengaruhi oleh suhu.
Mekanisme pasti blm diketahui, tapi
sangat erat dg aktivitas enzym Na-K
ATPase.
Memerlukan ion Mg untuk aktivitasnya.
Sel Eksitabel
Seleksitabel adalah sel yg dpt menjalarkan
impuls elektrokimia sepanjang permukaan
membrannya.
Yg termasuk sel eksitabel adalah sel saraf & sel
otot, meskipun dlm kenyataannya masih
terdapat sel-2 lain yg dpt pula menjalarkan
impuls sepanjang permukaan membrannya.
Ciri khusus sel eksitabel ialah bila mendapatkan
rangsangan yg cukup akan memberi reaksi yg
khas yg disebut “ Potensial Aksi”.
Mekanisme Potensial Aksi
Menganut hukum “All or None” artinya selama
besarnya rangsangan  dari nilai ambang dan
kondisinya sama maka besarnya potensial
aksi untuk tiap sel eksitabel sama besarnya &
tdk tergantung oleh besarnya rangsangan.
Bila sel mendapatkan rangsangan maka:
a. Rangsangan dpt menyebabkan perubahan
potensial membran baik naik maupun turun.
b. Pd sel non – eksitabel bila rangsangan
dihentikan maka potensial membran yang naik
atau turun akan segera kembali ke PMI dg
segera.
Pd sel eksitabel bila rangsangan
0

menyebabkan potensial membran


-10

-20

naik (anode) maka setelah -30

rangsangan dihentikan, potensial -40

membran akan kembali ke PMI, -50

namun bila rangsangan cukup -60

besar & tiba-2 dihentikan akan tjd -70

rebound melebihi PMI yg bila -80

penurunannya besar dpt terjadi


-90

Pot.aksi 1 Pot.aksi 2

suatu potensial aksi.


Linear (Pot.aksi 1) Linear (Pot.aksi 1)
Bila rangsangan menyebabkan potensial membran
turun (katode) maka tjd peristiwa berikut :
Penurunan kecil (7 mVsel saraf) 0
maka bila rangsangan dihentikan
-10
potensial membran akan kembali
ke PMI. -20
Bila penurunan lebih besar(15mV) -30
makan tjd perubahan-2 didlm -40
membran sel, shg bila
-50
rangsangan dihentikan akan
kembali ke PMI dg waktu yg lebih -60
lama fase ini disebut lokal respon. -70
Disini terjadi perubahan -80
permiabilitas membran terhadap
ion-ion. Lok.Rspn Lok.Rspn
Bila rangsangan menyebabkan penurunan  15 mV
akan terjadi peristiwa spesifik. Bila rangsangan
dihentikan scr tiba-2 potensial membran tdk kembali
ke PMI tetapi akan turun terus scr drastis shg
mencapai 0 mV (depolarisasi) bahkan bisa > positif
(oversoot) baru kembali ke PMI.
Peristiwa ini disebut Potensial Aksi.
Titik dimana tjd potensial aksi disebut Titik Bakar /
Firing Level.
Besarnya rangsangan minimal yg dpt menimbulkan
potensial aksi / menurunkan potensial membran
disebut Nilai Ambang / Treshold.
0
-10
-20
-30
-40
-50
-60
-70
-80
LR-1 LR-2 LR-3 FL Prop.AP
Macam Rangsangan
Rangsangan Mekanis
Rangsangan Termis
Rangsangan Listrik arus anode atau
katode
Rangsangan Kimiawi: basa/ asam kuat,
hormon-hormon seperti achetilcholin,
adrenalin dll.
Bentuk Potensial Aksi

20 TA = Periode laten
B
  AA’ = Slow Depolarisasi
0 A A A’B = Spike Depolarisasi
AB = Depolarisasi
BC = Repolarisasi
-20 CD = Positif after potential
B’C = Negatif after potential
-40

A B = Overshoot/ reverse potential
E = Osilation
E
-60 A’ B’
D
T A
C
-80

Rangsangan
Dinamika ion-ion pd Potensial Aksi
Perubahan PM meningkatkan Potensial ion Na mencapai
beberapa ribu kali.
Influks Na deras ke intra selshg PM = 0 (depolarisasi)
bahkan overshoot (menjadi + = reverse potential)
Saat P Na turun maka diganti PK naik 50x shg terjadi efluks
K dan PM akan kembali akibat efluks K disebut
Repolarisasi.
Pd akhir repolarisasi efluks K menjadi lambat “after
depolarization” atau “negative after potential”.
Sesudah repolarisasi tercapai maka kembali ke PMI. Akan
tetapi komposisi ion belum, karena komposisi ion menjadi
terbalik. Pd fase ini Na K pump akan bekerja memompo K
ke sel dan Na keluar sel. Daya pompa thd Na > K shg PM
sedikit > dari PMI dan disebut “After Hiperpolarization’ atau
Positive After Potential.
Kadang terjadi Ossicaliton (gelombang) karena aktivitas Na
K pump tdk sekaligus mengembalikan ke PMI

Anda mungkin juga menyukai