Kelistrikan Syaraf
Efektor
Respon yang dibawa dari system saraf
pusat ditangkap sebagai perintah
sehingga terjadi perubahan aktivitas
di organ tertentu ( efektor )
Potensial Aksi
- Rangsangan pada sel peka rangsang = perubahan permeabilitas membrane
- Terjadi depolarisasi bila ion Na+ dari CES masuk ke CIS
- Terjadi hiperpolarisasi bila ion Na+ yang pindah dari CIS ke CES berkurang dari
keadaan istirahat atu ion Cl- dari CES masuk ke CIS
- Depolarisasi yang mencapai nilai ambang rangsang, gerbang aktivasi saluran Na
cepat ( Fast Voltage Gated Na Chanel ) terbuka, gerbang inaktibasi mulai menutup
dan gerbang saluran K mulai membuka => Potensial aksi ( tahap depolarisa )
- Gerbang inaktivasi Na tertutup gerbang saluran K terbuka, tahap repolarisasi
potensial aksi
- Untuk terjadi PA, rangsangan harus mencai nilai ambang ( threshold ) / tingkat letup
( firing level ) => All
- Jika tidak Depolirasasi tidak mencapai nilai ambang sehingga menghilang dan
dikalahkan oleh proses repolarisasi ( akomodasi ) dan menyebabkan PA tidak terjadi
- Jadi PA tunduk pada hukum All or None
Potensial turun
perlahan Melewati 0 mencapai ke +an
mencapai dengan puncaknya +35mV Perubahan cepat 90 mV
-55mV menjadi Overshoot
Depolarisasi berlangsung membuat muatan luar sel menjadi engatif pada titik
itu dan menarik muatan + di titik baru disebelahnya ke titik yang – tadi sehingga
pintu Na di titik baru terbuka ( depolarisasi lagi ) dan menyebabkan terjadinya
perubahan potensial di titik baru yang di ambil muatan + nya dan rambatan
depolarisasi menjadi impuls saraf.