Anda di halaman 1dari 3

1.

Kelistrikan Syaraf

Bagaimana System Saraf Kita Bekerja?

Reseptor Sistem Sensorik / Aferen


Adanya perubahan lingkungan baik Stimulus yang terdeteksi disalurkan dari
secara internal atau eksternal reseptor pada saraf tepi ke system saraf
ditangkap oleh reseptor yang ada di pusat oleh system sensorik untuk diolah
tubuh kita sebagai stimulus

Sistem Motorik / Eferen Sistem Saraf Pusat


Respon yang dihasilkan, baik yang Informasi yang didapatkan diolah
bersifat sadar ataupun tidak sadar, dengan cara diintegrasikan dengan
diteruskan dari saraf pusat ke serabut mengkombinasikan prespektif sensori
saraf pada organ tertentu oleh system dengan fungsi kognitif sehingga
motoric ( Efferen ) didapatkan respon spesifik

Efektor
Respon yang dibawa dari system saraf
pusat ditangkap sebagai perintah
sehingga terjadi perubahan aktivitas
di organ tertentu ( efektor )
Potensial Aksi
- Rangsangan pada sel peka rangsang = perubahan permeabilitas membrane
- Terjadi depolarisasi bila ion Na+ dari CES masuk ke CIS
- Terjadi hiperpolarisasi bila ion Na+ yang pindah dari CIS ke CES berkurang dari
keadaan istirahat atu ion Cl- dari CES masuk ke CIS
- Depolarisasi yang mencapai nilai ambang rangsang, gerbang aktivasi saluran Na
cepat ( Fast Voltage Gated Na Chanel ) terbuka, gerbang inaktibasi mulai menutup
dan gerbang saluran K mulai membuka => Potensial aksi ( tahap depolarisa )
- Gerbang inaktivasi Na tertutup gerbang saluran K terbuka, tahap repolarisasi
potensial aksi

Syarat Terjadinya Potensial Aksi

- Untuk terjadi PA, rangsangan harus mencai nilai ambang ( threshold ) / tingkat letup
( firing level ) => All
- Jika tidak Depolirasasi tidak mencapai nilai ambang sehingga menghilang dan
dikalahkan oleh proses repolarisasi ( akomodasi ) dan menyebabkan PA tidak terjadi
- Jadi PA tunduk pada hukum All or None

Skema Grafik Potensial Aksi

Rangsangan Priode Laten +15mV/ Ambang letup

Potensial turun
perlahan Melewati 0 mencapai ke +an
mencapai dengan puncaknya +35mV Perubahan cepat 90 mV
-55mV menjadi Overshoot

Penurunan lebih Potensial


Hiperpolarisasi
lambat/ depolarisasi meningkat
kemudian
kemudian hingga -70mV

Siap dirangsang lagi


Energi Untuk Terjadinya Peristiwa Potensial Aksi
- Perbedaan potensial membrane
- Perbedaan konsentrasi Na,K,Cl,Ca antara bagian luar dan dalam
membrane saraf

 Potensial aksi tidak memerlukan energi ATP


 ATP => diperlukan untuk kerja pompa Na-K, pompa Na-Ca

Potensial Aksi Menjadi Cetusan Impuls Saraf

Depolarisasi berlangsung membuat muatan luar sel menjadi engatif pada titik
itu dan menarik muatan + di titik baru disebelahnya ke titik yang – tadi sehingga
pintu Na di titik baru terbuka ( depolarisasi lagi ) dan menyebabkan terjadinya
perubahan potensial di titik baru yang di ambil muatan + nya dan rambatan
depolarisasi menjadi impuls saraf.

Anda mungkin juga menyukai