• HOMEOSTASIS
• MEMBRAN SEL
• AKSI POTENSIAL
ANATOMI : Ilmu yang mempelajari
struktur tubuh manusia.
FISIOLOGI : Ilmu yang mempelajari
fungsi tubuh manusia.
Terminologi dalam anatomi-fisiologi
berdasar bahasa Yunani kuno atau Latin
standard nomenclature di seluruh
dunia
HOMEOSTASIS
PENGATURAN KONDISI-
KONDISI STATIS ATAU
KONSTAN DALAM
LINGKUNGAN DALAM
DINAMIK HOMEOSTASIS
SISTEM
HOMEOSTASIS
• KOMPONEN :
STIMULUS / rangsangan
RESEPTOR
KONTROL PUSAT
EFEKTOR
RESPON
• PENGATURAN :
NEGATIF FEEDBACK
POSITIF FEEDBACK
MEMBRAN SEL
KOMPOSISI PENYUSUN
PROTEIN 55%
KOLESTEROL 13%
FOSFOLIPID 25%
LIPID LAIN 4%
KARBOHIDRAT 3%
LIPID
LIPID BILAYER
HIDROFILIK – HIDROFOBIK
SEMIPERMIABEL
PROTEIN
PROTEIN INTEGRAL
CANAL ION
TRANSPOR AKTIF
ENZIM
RESEPTOR
PROTEIN PERIFER
ENZIM
PENGATUR FUNGSI INTRASEL
KARBOHIDRAT
PERSAMAAN GOLDMAN
SEL EKSITABEL ( PEKA RANGSANG )
24
Keadaan istirahat sel eksitabel disebut Potesial Membran Istirahat ( PMI )
atau Resting Membran Potencial ( RMP )
• PMI = 90 mV
25
Keadaan istirahat sel eksitabel disebut Potesial Membran Istirahat ( PMI )
atau Resting Membran Potencial ( RMP )
• PMI = 90 mV
Alat: osiloskop sinar katoda
potensial sebelah dalam membran lebih negatif 90 mv dibanding luar
Saraf Motorik: - 70 mv
Saraf cranial: - 60 mv
Sel otot skelet : - 90 mv
Otot jantung: -80 s.d -90 mv
Jaringan pace maker: membran potensialnya berubah terus menerus.
26
Titik dimana mulai timbul potensial aksi disebut “TITIK BAKAR” atau " FIRING
LEVEL”.Besarnya rangsangan minimal yang dapat menimbulkan potensial aksi
atau minimal yang dapat menurunkan potensial membran sel eksitabel sampai titik
bakar disebut “NILAI AMBANG” atau“TRESHOLD”
Keterangan gambar Gambar Aksi Potensial
TE: triggering event mV
(rangsang diberikan) +35mV
34
3. Pada saat P Na mulai turun maka ganti P K yang mulai naik (sampai 50
kali) sehingga terjadi eflux Kalium. Potensial membran akan kembali
akibat dari eflux kalium. Peristiwa ini disebut repolarisasi.
4. Pada akhir repolarisasi, eflux ion K menjadi lambat dan disebut "After
Depolorization" atau `Negative After Potential".hal ini diduga karena PK
sudah mulai menurun dan juga karena gradien konsentrasi ion K di dalam
dan diluar membran menjadi rendah.
5. Sesudah proses repolarisasi tercapai maka potensial membran kembali
seperti PMI. Akan tetapi komposisi ion belum, karena komposisi ion
menjadi terbalik. Pada fase ini sodium potassium pump akan bekerja
mengembalikan komposisi ion‑ion dengan memompa Kalium ke dalam
dan ion Natrium keluar. Kemampuan daya pompa terhadap Natrium lebih
besar dibandingkan terhadap Kalium, sehingga mula‑mula potensial
membran sedikit Iebih besar dari PMI dan disebut"AFTER
HIPERPOLARIZATION“ atau “POSITIVE AFTER POTENTIAL.
35
• Macam Rangsangan :
1. rangsangan mekanis
2. thermis
3. rangsangan listrik arus anode atau katode
4. rangsangan kimia: basa/asam, hormon-hormon seperti
acetylcholine, adrenalin
36
Hukum All or None :
Potensial mengikuti hukum “All or none”.
Artinya selama besarnya rangsangan sama atau
lebih besar dari nilai ambang dan kondisinya
sama, maka besarnya potensial aksi untuk tiap
sel eksitabel sama besarnya dan tidak tergantung
oleh besarnya rangsangan
37
PERIODE REFRAKTER