Bagaimana cara menyimpan ASIP?
Cara penyajian dan pemberian
Gunakan wadah untuk menampung ASIP
yang mudah untuk disterilkan, bisa berupa
botol yang tertutup, gelas tahan panas,
atau Kantong ASI dengan BPA Free
Gunakan label tanggal saat memerah ASI.
Disarankan untuk menempatkan ASIP di
dalam tas atau boks pendingin yang
ditambahkan dengan kantung es (ice
pack).
Berapa lama ASIP dapat bertahan?
Untuk penyimpanan pada suhu ruang, ASIP
yang ditempatkan dalam wadah akan
bertahan 6 - 8 jam.
ASIP tahan sampai 24 jam jika disimpan
dalam boks pendingin yang ditambahkan
dengan kantung es (ice pack)
ASIP tahan sampai 3 hari, jika disimpan di
lemari es
ASIP tahan sampai 2 minggu, jika disimpan
di freezer lemari es 1 pintu
ASIP tahan 3 - 6
bulan, jika
disimpan di
freezer lemari
es 2 pintu/
freezer khusus
ASIP yang telah didinginkan
ataupun dibekukan
ASIP dari freezer dapat diletakkan terlebih
ASI
dahulu di ruang pendingin pada kulkas
Tempatkan botol ASIP ke dalam
panci/mangkuk berisi air hangat, atau bisa
menggunakan penghangat ASI elektrik.
Perah
Jjangan membekukan ulang ASIP yang telah
dicairkan.
Untuk memeriksa apakah suhu ASI sudah
sesuai untuk bayi, teteskan ke pergelangan
tangan dahulu baru diberikan pada bayi.
Buang ASIP yang tersisa, jangan diberikan UPTD PUSKESMAS SUMBERJAYA
kembali pada bayi di waktu yang berbeda.
Berapa jumlah ASIP yang harus
disiapkan?
Tergantung pada kebutuhan bayi.
Kebutuhan ASI meningkat sesuai dengan
bertambahnya usia dan berat badan bayi. Dan
akan berangsur menurun setelah bayi mulai
mengonsumsi makanan pendamping ASI (MPASI).
Memberikan ASIP pada bayi dapat dilakukan
dengan sendok, maupun gelas khusus bayi
(cup feeder).
Jika ibu sudah bersama bayi, sebaiknya tetap
kondisikan bayi untuk menyusu secara langsung
dari payudara
Ibu bekerja
guna merangsang bukan alasan
kelancaran untuk menghentikan ASI
produksi ASI. Bagi ibu menyusui yang bekerja, dapat
memberikan ASI Eksklusif dengan ASI
Perah.
 AIR SUSU IBU
(ASI)
Siapa yang diberi ASI Eksklusif?
Bayi usia 0-6 bulan hanya diberi ASI saja tanpa
makanan atau cairan lain misalnya air, madu,
teh, buah-buahan kecuali obat.
Apa saja keunggulan ASI?
Mengandung zat gizi sesuai kebutuhan bayi
untuk tumbuhan kembang fisik serta
kecerdasan
Mengandung zat kekebalan
Melindungi bayi dari alergi
Membantu memperbaiki refleks
menghisap, menelan dan pernafasan bayi
Bagaimana ASI diberikan?
Bayi disusui sesegara mungkin setelah
melahirkan (Inisiasi Menyusu Dini)
ASI diberikan langsung (Direct
Breastfeeding) yaitu bayi menyusu pada
payudara ibu
ASI diberikan tidak langsung (Non-Direct
Breastfeeding) yaitu menyusui bayi dengan
ASI-Perah untuk bayi prematur yang belum
mampu menghisap ASI atau untuk ibu
bekerja.
Berikan ASI saja sampai usia 6 bulan.
Setelah berusia 6 bulan, berikan Makanan
Pendamping ASI
Pemberian ASI diteruskan hingga bayi
berusia 2 tahun
ASI PERAH (ASIP)
ASI Perah (ASIP) adalah ASI yang
diperas kemudian disimpan dan
diberikan kepada bayi sesuai dengan
kebutuhannya
Bagaimana cara memerah ASI?
Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
Siapkan wadah yang steril / sudah
disterilkan untuk menampung ASI
Pijat payudara secara perlahan-lahan
Memerah ASI dapat dilakukan dengan tangan,
pompa manual maupun pompa elektrik.
Memerah menggunakan tangan
Jika memerah dengan tangan, posisikan
jari-jari membentuk huruf C di sekitar
areola atau bagian gelap di sekitar puting,
lalu tekan secara perlahan. Hindari
menekan puting terlalu keras karena
menimbulkan nyeri dan menghalangi
keluarnya ASI.
Lepaskan tekanan saat ASI keluar,
kemudian ulangi kembali menekan secara
perlahan.
Memerah dengan Pompa manual
Alat perah mengandalkan tenaga tangan ibu
sendiri dengan cara menekan tuas atau
pegangannya berkali-kali.
Ibu perlu bersandar dengan nyaman dan
menempelkan corong pompa ASI pada
daerah areola, lalu mulai memompa
pegangan pompa dengan satu tangan,
sementara tangan
lain menopang
pompa atau
payudara.
Memerah dengan Pompa elektrik
Alat perah yang menggunakan tenaga listrik,
bisa dengan baterai atau terhubung
langsung dengan arus listrik membuat alat
perah “mengisap” payudara untuk
mengeluarkan ASI
Ibu hanya perlu menempelkan corong
pompa pada bagian areola, lalu hidupkan
mesinnya. Pompa ASI akan memerah ASI
dengan sendirinya dan ibu hanya perlu
memindahkan
corong ke
payudara lainnya
ketika payudara
yang satu telah
kosong.