Anda di halaman 1dari 6

Nama : Irvan Maulana

Kelas : TI.20.C-RPL.1
Matkul : Kapita Selekta

1. Karya ilmiah adalah karya tulis yang dibuat dengan prinsip-prinsip ilmiah berdasarkan data
dan fakta (observasi, eksperimen, dan kajian pustaka). Contoh : Pemanfaatan Air Limbah
Rendaman Kedelai Guna Mempersingkat Proses Pembuatan Tempe.
2. Metode penelitian berdasarkan bidang yang diteliti :
- Penelitian Sosial
Penelitian sosial adalah penelitian yang secara khusus diperuntukkan pada bidang sosial,
seperti ekonomi, hukum, pendidikan, sosiologi, dan lain-lain.
- Penelitian Eksakta
Penelitian eksakta ini adalah penelitian yang secara khusus diperuntukkan pada bidang
eksakta, seperti kimia, fisika, biologi, elektro, matematika, dan lain-lain.
Metode penelitian berdasarkan tujuan :
- Penelitian Dasar
Dalam metode penelitian ini, biasanya diperuntukkan bagi pengembangan suatu ilmu
pengetahuan dan diarahkan pada pengembangan teori untuk menemukan sebuah teori baru.
- Penelitian Terapan
Metode penelitian terapan merupakan jenis penelitian yang hasilnya dapat secara langsung
diterapkan untuk memecahkan permasalahan yang tengah dihadapi.
- Penelitian Evaluatif
Sebenarnya, metode penelitian ini adalah bagian dari penelitian terapan, tetapi lebih fokus
pada kegiatan mengukur keberhasilan akan suatu program, produk atau kegiatan tertentu.
Biasanya, penelitian ini dilakukan oleh unit atau lembaga tertentu.
Metode Penelitian berdasarkan tingkat eksplanasi :
- Penelitian Deskriptif
Sesuai namanya, maka penelitian ini dilakukan dalam bentuk deskripsi. Tujuan dari
penelitian deskriptif adalah untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau
lebih tanpa membuat adanya perbandingan dengan variabel lain.
- Penelitian Komparatif
Sesuai dengan namanya, maka penelitian bersifat membandingkan. Variabelnya masih
sama dengan penelitian variabel mandiri, tetapi sampelnya harus lebih dari satu dalam
waktu yang berbeda.
- Penelitian Asosiatif
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara dua variabel
atau lebih di dalamnya. Penelitian asosiatif dapat dibangun dengan suatu teori yang
nantinya berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan, hingga mengontrol suatu gejala.
Metode Penelitian berdasarkan waktu :
- Penelitian Cross-sectional
Penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan dalam satu waktu tertentu. Penelitian ini
hanya digunakan dalam waktu yang tertentu, dan tidak akan dilakukan penelitian lain di
waktu yang berbeda untuk diperbandingkan.
- Penelitian Longitudinal
Penelitian jenis ini dilakukan antarwaktu. Dengan demikian, setidaknya terdapat dua kali
penelitian dengan topik dan gejala yang sama, tetapi dilakukan dalam waktu yang berbeda.
Namun bukan berarti jika ada dua penelitian yang dilakukan dalam waktu yang berbeda
dengan topik yang sama selalu dikategorikan ke dalam penelitian longitudinal, tetapi ada
kata kunci yang harus dipegang, yaitu adanya upaya perbandingan antara hasil penelitian.
Dengan kata lain, penelitian longitudinal sudah direncanakan sejak awal penelitian, dan
bukannya secara kebetulan terjadi. Penelitian longitudinal merupakan penelitian yang
mencoba melihat perubahan yang terjadi.
3. Hipotesis penelitian adalah dugaan sementara atas suatu hal yang berbentuk pernyataan.
Sedangkan hipotesis statistik adalah dugaan sementara atas kumpulan data statistik dari
penelitian.
4. Hipotesis penelitian sebagai penjelasan sementara terhadap fenomena ilmiah yang perlu
diuji dengan penelitian lebih lanjut. Contoh tiga bentuk hipotesis penelitian :
- Hipotesis Asosiatif
Rumusan masalah asosiatif: adakah hubungan yang signifikan antara tinggi badan dengan
barang yang terjual? Kemudian hipotesis adalah terdapat hubungan yang positif dan
signifikan antara tinggi badan pelayan toko dengan barang yang terjual.

Maka, contoh hipotesis nol (ho) dan hipotesis alternatif (ha) nya adalah:

Ho : ρ = 0, 0 berarti tidak ada hubungan.

Ha : ρ ≠ 0 , “tidak sama dengan nol” berarti lebih besar atau kurang (-) dari nol berarti ada
hubungan,

ρ = nilai korelasi dalam formulasi yang dihipotesiskan.


- Hipotesis Komparatif
Rumusan masalah: bagaimanakah produktivitas kerja karyawan PT X bila dibandingkan
dengan PT Y?

Contoh hipotesis nol dan hipotesis alternatif:

Hipotesis Nol:

1) Ho: Tidak terdapat perbedaan produktivitas kerja antara karyawan di PT X dan PT Y;


atau terdapat persamaan produktivitas kerja antara karyawan PT X dan Y, atau

2) Ho: Produktivitas karyawan PT X lebih besar atau sama dengan (≥) PT Y (“lebih besar
atau sama dengan)” = paling sedikit).
3) Ho: Produktivitas karyawan PT X lebih kecil atau sama dengan (≤) PT Y (“lebih kecil
atau sama dengan” = paling besar).

Hipotesis Alternatif:

Ha: Produktivitas kerja karyawan PT X lebih besar (atau lebih kecil) dari karyawan PT Y.

Ha: Produktivitas karyawan PT X lebih kecil dari pada (<) PT Y. 3) Ha: Produktivitas
karyawan PT X lebih besar daripada (≥) PT Y.

Hipotesis statistiknya:

Ho : µ1 = µ2

Ha : µ1 ≠ µ2

Ho : µ1 ≥ µ2

Ha : µ1 < µ2
- Hipotesis Deskriptif
Rumusan masalah deskriptif: Berapa daya tahan lampu pijar merk X?

Contoh hipotesis pada sebuah penelitian berupa:

Hipotesis Deskriptif

Daya tahan lampu pijar merk X = 600 jam (Ho), karena daya tahan lampu yang ada pada
sampel diharapkan tidak berbeda secara signifikan dengan daya tahan lampu yang ada pada
populasi. Hipotesis alternatifnya adalah: Daya tahan lampu pijar merk X tidak sama 600
jam. “Tidak sama dengan” ini bisa berarti lebih besar atau lebih kecil dari 600 jam.

3) Hipotesis Statistik (hanya ada bila berdasarkan data sampel)

Ho : µ = 600

Ha : µ ≠ 600

µ : Adalah nilai rata-rata populasi yang dihipotesiskan atau ditaksir melalui sampel
5. Metode penelitian kualitatif cocok digunakan terutama bila permasalahan masih remang-
remang bahkan gelap, peneliti bermaksud ingin memahami secara mendalam suatu situasi
sosial yang kompleks, penuh mengkontruksi fenomena sosial yang rumit, menemukan
hipotesis dan teori. Sedangkan metode kuantitatif cocok digunakan untuk penelitian pada
populasi yang luas, permasalahan sudah jelas, teramati, terukur, dan peneliti bermaksud
menguji hipotesis.
6. Rumusan masalah adalah tulisan singkat yang berisi pertanyaan tentang topik diangkat oleh
penulis. Jadi, rumusan masalah memuat pertanyaan yang hendak dijawab oleh penulis
melalui karya tulis ilmiahnya. Kata tanya yang dipakai oleh penulis dalam membuat
rumusan masalah biasanya adalah mengapa, bagaimana, dan apa. Tujuan penelitian adalah
untuk menunjukkan serangkaian pertanyaan “mengapa Anda ingin melakukan riset dan
apa yang ingin Anda dapatkan”. Manfaat penelitian adalah penegasan dan harapan peneliti,
tentang hasil yang didapatkan dalam penelitian memberi manfaat atau kegunaan secara
akademik dan praktis. Manfaat penelitian disebut juga kegunaan penelitian.
7. Kerangka teori merupakan wadah yang menerangkan variabel atau pokok permasalahan
yang terkandung dalam penelitian. Cara menyusun kerangka teori :
- Memahami topik penelitian
- Menentukan variabel penelitian
- Mencari teori yang relevan
- Menyusun kerangka teori
- Menyusun hipotesis
- Menguji hipotesis
- Menarik kesimpulan

8. Sifat metode pengambilan sampel ideal dapat memberikan gambaran keseluruhan


populasi. Di samping itu sederhana, mudah pelaksanaannya di lapangan, sehingga efisien
dimana kita bisa memperoleh keterangan sebanyak mungkin, namun biayanya rendah.
Yang paling penting sampel dapat memberikan gambaran tingkat ketelitian.
9. Pengukuran adalah suatu kegiatan yang ditujukan untuk mengidentifikasi besar kecilnya
obyek atau gejala (Hadi, 1995). Pengukuran dapat dilakukan dengan dua cara; 1)
menggunakan alat-alat yang standar, 2) menggunakan alat-alat yang tidak standar.
10. Dalam penelitian (termasuk dalam penelitian sosial) ada empat jenis skala pengukuran
yang sering digunakan, antara lain:

1. Skala Nominal
Skala ini termasuk dalam pengukuran kualitatif dan merupakan yang paling sederhana
diantara ketiga jenis lainnya.

Dalam skala nominal, kita tidak melakukan perhitungan berdasarkan angka karena ini sama
sekali tidak memiliki signifikansi kuantitatif.

Pengumpulan skala nominal sering dilakukan dengan:


– Mengajukan pertanyaan terbuka.
– Mengajukan pertanyaan dengan jawaban pilihan ganda yang nanti akan diberi label.

Contoh skala pengukuran nominal adalah jenis kelamin, lokasi geografis, warna rambut,
dan sejenisnya.
Dengan data ini kita tidak bisa menentukan mana yang bisa diletakan di urutan tertentu dan
mana yang lebih baik, sebab tidak ada perhitungan yang bisa diterapkan pada data.

2. Skala Ordinal
Skala ini juga termasuk ke dalam skala pengukuran kualitatif. Ia menggunakan urutan
tertentu guna memberi peringkat, dan efektif untuk data yang memerlukan urutan ketika
melakukan evaluasi.

Skala ordinal mengukur data yang bersifat non-numerik dan nilai intervalnya tidak
diketahui. Seperti kita tidak tahu berapa jarak pasti antara survei pengalaman pelanggan
yang “sangat menyenangkan” dengan “agak menyenangkan”.

Contoh skala pengukuran ordinal adalah mengukur tingkat kepuasan, misalnya perusahaan
menyebarkan survei kepuasan dengan pilihan “tidak puas, cukup puas, netral, puas, sangat
puas”. “Setuju”, “tidak setuju”, dan sejenisnya.

3. Skala Interval
Skala interval adalah pengukuran dengan skala numerik di mana nilai-nilai yang
berdekatan memiliki jarak yang sama dan diukur sepanjang skala (contohnya, jarak antara
40 cm dengan 50 cm sama seperti jarak antara 60 cm dengan 70 cm). Data ini pasti
berbentuk angka dan merupakan salah satu skala pengukuran kuantitatif.

Dalam skala interval, nilai 0 bersifat arbitrer, artinya suatu variabel tetap bisa diukur
meskipun memiliki nilai negatif. Interval data juga bisa ditambah atau dikurangi, namun
tidak dapat dibagi atau dikali.

Contoh skala interval adalah pengukuran suhu menggunakan derajat celcius (16 derajat
celcius lebih dingin dibanding 20 derajat celcius).

4. Skala Rasio
Rasio adalah skala pengukuran kuantitatif yang memudahkan kita untuk mencari
perbedaan antar variabel dan memberi urutan data. Skala pengukuran ini memungkinkan
untuk melakukan semua jenis perhitungan dan dan menarik kesimpulan pasti.
Perbedaannya dengan interval adalah rasio tidak memiliki nilai negatif.

Contoh skala pengukuran rasio adalah data ukuran tinggi badan. Tidak mungkin ada tinggi
badan yang memiliki nilai 0 bahkan negatif. Jika nilainya 0, maka data itu dianggap tidak
ada.

Dalam penelitian, skala rasio dapat memberikan informasi paling rinci dibanding jenis
lainnya. Ini dikarenakan peneliti dapat menghitung tendensi sentral menggunakan teknik
statistika, seperti median, mode, dan mean.
Untuk memutuskan kapan harus menggunakan skala rasio, terlebih dahulu kamu harus tahu
apakah variabel pada data memiliki semua karakteristik skala interval dan nilai 0 mutlak.

Anda mungkin juga menyukai