Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MAKSIMUM DAN MINIMUM LOKAL SERTA LEBIH BANYAK MASLAH


MAKS-MIN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kalkulus Diferensial

Disusun oleh :
KELOMPOK 5
WA ELIS A1I120033
IKONASTUTI A1I120093
LOIS A1I120098
WA ODE HIKMAWATI A1I120116
ASRAH MADHANI A1I121006
LUSMAZIRA A1I121094
NI WAYAN EKA NOVIANTI A1I121099

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat
waktu. Di dalam makalah ini, kami membahas tentang “Maksimum Dan Minimum
Lokal Serta Lebih Banyak Masalah Maks-Min”.
Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Kalkulus
Diferensial yang diampu oleh Bapak Prof. Dr. La Misu, S.Pd, M.Pd. penulisan
makalah ini bertujuan untuk menambah ilmu yang berkaitan tentang Kalkulus
Diferensial.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat, baik untuk pembaca maupun
untuk penulis. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang dapat
membangun dan membantu kami agar dalam menyusun makalah berikutnya agar
lebih baik lagi.

Kendari, 10 Desember
2023

Kelompok 5

ii
DARTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan masalah ................................................................................... 1
C. Tujuan ...................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 2
A. Maksimum dan Minimum Lokal........................................................... 3
1. Definisi Maksimum dan Minimum Lokal........................................... 3
2. Terjadinya nilai-nilai ekstrim .............................................................. 3
B. Lebih Banyak Masalah Maks-Min ........................................................ 6
1. Ekstrim pada selang terbuka .............................................................. 6
2. Masalah-masalah parktis ..................................................................... 8
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 11
A. Kesimpulan .............................................................................................. 11
B. Saran ........................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kalkulus berasal dari Bahasa latin yakni Calculus yang merupakan cabang
ilmu matematika yang mempelajari tentang limit, turunan, integral, dan deret tak
terhingga. Kalkulus merupakan ilmu tentang perubahan. Kalkulus menurut beberapa
ilmuwan dipercaya sebagai penemuan terbesar dari semua cabang matematika karena
muncul untuk memenuhi kebutuhan matematika pada abad ke-17. Kebutuhan untuk
menghubungkan percepatan, kecepatan, dan jarak yang ditempuh oleh benda-benda
yang bergerak, untuk menghubungkan kemiringan kurva-kurva dengan laju
perubahan, untuk mencari harga-harga maksimum dan minimum yang dapat diambil
oleh sebuah fungsi (jara-jarak terbesar dan terkecil dari sebuah planet ke matahari),
dan untuk mencari panjang kurva-kurva, luas-luas daerah yang dibatasi oleh berbagai
kurva, olume-volume yang diselubungi oleh berbagai permukaan dan pusatpusat
gravitasi dari benda-benda yang saling Tarik menarik (George B. Thomas and Finney,
(1993).
Kalkulus memiliki dua cabang utama, kalkulus diferensial dan kalkulus
integral yang saling berhubungan melalui teorema dasar kalkulus, dan jika
diperhatikan inti dari pelajaran kalkulus adalah memakai dan menentukan pengkajian
tentang limit. Bahkan secara ekstrim kalkulus dapat didefinisikan sebagai pengkajian
tentang limit. Pelajaran kalkulus adalah pintu gerbang menuju pelajaran matematika
lainnya yang lebih tinggi, yang khusus mempelajari fungsi dan limit, yang secara
umum dinamakan analisis matematika.
Sewaktu Issac Newton dan Gottfried Wilhelm Leibiniz mengembangkan
prinsip dasar kalkulus, hasil kerja mereka kemudian memberikan pengaruh yang kuat
terhadap perkembangan fisika. Aplikasi kalkulus diferensial meliputi perhitungan
kecepatan dan percepatan, kemiringan suatu kurva, dan optimalisasi. Aplikasi dari
kalkulus integral meliputi perhitungan luas, volume, panjang busur, pusat massa,

1
kerja, dan tekanan. Aplikasi lebih jauh meliputi deret pangkat dan deret Fourier.
Kalkulus juga digunakan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih rinci mengenai
ruang, waktu, dan gerak
Kalkulus diferensial adalah salah satu cabang kalkulus dalam matematika
yang mempelajari bagaimana nilai suatu fungsi berubah menurut perubahan input
nilainya. Turunan dari suatu fungsi pada titik tertentu menjelaskan sifat-sifat fungsi
yang mendekati nilai input.

B. Rumusan Masalah
1. Bagimana cara menentukan nilai maksimum dan minimum lokal ?
2. Bagimana cara menentukan lebih banyak masalah maks-min?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui cara menentukan nilai maksimum dan minimum lokal.
2. Untuk mengetahui cara menentukan lebih banyak masalah maks-min.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Maksimum dan Minimum Lokal


1. Definisi Maksimum dan Minimum Lokal
Definisi
Andaikan S, daerah asal dari f, mengandung titik c. kita katakana bahwa :
(i) f (c) adalah suatu nilai maksimum lokal dari f jika terdapat sebuah interval
(a,b) adalah nilai maksimum dari f pada (a,b) ∩ S;
(ii) f (c ) adalah suatu nilai minimum lokal dari f jika terdapat sebuah interval
(a,b) yang berisi c sehingga f (c ) adalah nilai minimum dari f pada (a,b) ∩
S;
(iii) f ( c) adalah suatu nilai ekstrim lokal dari f jika kedua-duanya adalah sebuah
nilai maksimum lokal atau sebuah minimum lokal
2. Terjadinya Nilai-Nilai Ekstrim Lokal
Teorema titik kritis (teorema 4.1B) berlaku sebagimna dinyatakan, dengan
ugkapan nilai ekstrim diganti dengan nilai ekstrim lokal, pembuktian hal ini pada
dasarnya sama. Jadi titik-titik kritis (titik ujung, titik stasioner, dan titik singular)
adalah calon untuk tempat kemungkinan terjadinya ekstrim lokal. Kita katakana
calon karena kita tidak menuntut bahwa setiap titik harus merupakan ekstrim
lokal. Bagian kiri grafik pada gambar membuat ini terliha jelas. Tetapi, jika
turunanya adalah positif pada satu pihak dari titik kritis dan negatif pada pihak
lainnya. Maka kita mempuyai ekstrim lokal, seperti yang ditunjukan pada grafik
tengah dan kanan pada gambar.

3
Teorema A (uji turunan pertama)
Andaika f kontinu pada selang buka (a,b) yang memuat titik kritis c.
(i) Jika ′ 0 untuk semua x dalam (a,c) dan
′ 0 (c,b), maka adalah nilai maksimum
lokal f.
(ii) Jika ′ 0 untuk semua x dalam (a,c) dan ′ 0 untuk semua x
dalam (c,b), maka adalah nilai minimum lokal f.
(iii) Jika ′ bertanda sama pada kedua pihak c, maka bukan nilai ekstrim
lokal f
Bukti (i) karena ′ 0 untuk x dalam (a,c) maka menurut teorema kemonotonan
f naik pada (a,c], lagi-lagi karena ′ 0 untuk semua x dalam (c,b), maka f turun
pada [c,b), jadi untuk semua x dalam (a,b), kecuali tentu saja di x = c
kita menyimpulkan bukti-bukti (ii) dan (iii) serupa.
Contoh :
Carilah nilai ekstrim lokal dari fungsi 6 5 pada ∞, ∞
Penyelesaian :
Pertama tentukan titik kritis terlebih dahulu, yaitu saat ′ 0
f ( x)  x 2  6x  5
f ' ( x)  2 x  6
 2 x  3
Dimana

4
x  3  0
x3
f (3)  3 2  6(3)  5 3 3 6 3 5
 9  18  5
 4
Karena ′ 2 3 0 untuk 3, f turun
pada interval ∞, 3# dan karena 2 3
0 3, $ % &3, ∞ . Karena itu,
menurut uji turunan pertama, 3 4 adalah nilai
minimum lokal f. karena 3 adalah satu-satunya bilang
kritis, tiak terdapat nilai ekstrim lainnya.

Teorema B (Uji Turunan kedua)


Andaikan ′ ′′ ada pada setiap titik selang buka (a,b) yang memuat c, dan
andaikan ′ 0
(i) Jika ′′ 0, adalah nilai maksimum lokal f.
(ii) Jika ′′ 0, adalah nilai minimum lokal f
Bukti (i) kita mengkin tergoda untuk mengatakan bahwa, karena ′′
0, ) kebawah dekat c dan menyatakan bahwa ini membuktikan (i).
Namun, agar yakni bahwa f cekung ke bawah dilingkungan c, kita memerlukan
′′ 0 lingkungan tersebut (tidak hanya di c), dan tidak dalam hipotesis kita yang
menjamin itu. Kita ambil taktik lain.
Dari definisi dan hipotesis
′ ′ ′ 0
′′ lim lim 0
-→/ -→/

sehingga kita dapat menyimpulkan bahwa terdapat selang 0, 1 (mungkin pendek) di


sekitar c dengan

0 2

5
Tetapi ketaksamaan ini mengimplikasikan bahwa ′ 0 0
′ 3 1. Jadi menurut uji turuan pertama f (c) adalah nilai
maksimum lokal Bukti (ii) serupa
Contoh :
4 5
Untuk 3 4, gunakan uji turunan kedua untuk mengenali
5

ekstrim lokal
Penyelesaian:
f ' ( x)  x 2  2 x  3
 ( x  1)( x  3)
f ' ' ( x)  2 x  2
Dimana
f ' ' (1)  2(1)  2
 4
f ' ' (3)  2(3)  2
4
Titik-titik kritisnya adalah -1 dan 3 1 ′ 3 0 . 7 ′′
4 ′′ 3 4 kita menyimpulkan, menurut uji turunan kedua bahwa f(-1)
adalah nilai maksimum lokal dan bahwa f(3) adalah nilai minimum lokal.

B. Lebih Banyak Masalah Maks-Min


Masalah yang kita bahas dalam subbab 4.1 biasanya menggangap himpunan
tempat kita memaksimumkan atau meminimumkan suatu fungsi berupa selang
tertutup. Namun selang-selang yang muncul dalam praktik tidak selalu tertutup,
kadang-kadang terbuka atau bahkan setengah terbuka, setengah tertutup.
1. Ekstrim pada selang terbuka
Kita berikan dua contoh untuk melukiskan prosedur yang sesuai untuk selang-
selang yang terbuka atau setengah terbuka.

6
Contoh 1
8
Carilah (jika mungkin) nilai maksimum dan minimum dari 4 pada
∞, ∞ .
Penyelesaian:
9 5
4 4
5
=4 1
=4 1 1
Di mana,
 1 0
1
1 1 4
1 4
3
 1 0
Karena 1=0 tidak mempunyai penyelesaian bilangan real (rumus abc),
9
maka hanya terdapat satu titik kritis, yaitu x=1 untuk 1,
9
0, ) 1, 0. kita menyimpulkan bahwa 1 3 adalah
nilai minimum lokal untuk f, dan karena f turun disebelah kiri 1 dan naik disebelah
kana 1, memang benar merupakan nilai minimum dari f.
Fakta-fakta yang dinyatakan diatas menunjukan bahawa f tidak mempunyai
nilai maksimum. Grafik f diperlihatkan dalam gambar 1.

Contoh 2 ;
4
Carilah (jika mungkin) nilai maksimum dan minimun dari : % pada
; 4<;

(0,1)
Penyelesaian :
;<4
:9 =
;> 4<; >

7
4
Satu-satunya titik kritis adalah % . Untuk setiap nilai p pada selang (0,1)

penyebutnya positif; jadi, penyebut menentukan tanda. Jika p pada selang (0,12),
maka pembilangnya negatif; sehingga G’(p)<0. Sama halnya, jika p dalam selang
(1/2,1), G’(p) > 0 . jadi, dengan uji turunan pertama G(1/2) = 4
merupakan minimum lokal . karena tidak ada titik ujung atau titik singuler untuk
memeriksa, G(1/2) adalah minimum global. Grafik y = G(p) diperlihatkan pada
gambar 2.

2. Masalah-Masalah Praktis
Pada membahasan sebelumnya untuk mendapatkan nilai minimum dan nilai
maksimum suatu fungsi hanya berupa selang tertutup saja. Tetapi selang-selang
yang muncul dalam prakteknya tidak selalu tertutup, ada yang terbuka bahkan
setengah terbuka dan setengah tertutup.
Contoh :
Sebuah surat selebaran memuat 50 cm persegi
bahan cetak. Jalur bebas cetak di atas dan du
bawah selebar 4 cm dan samping kiri dan kanan
selebar 2 cm. Berapa ukuran surat selebaran
tersebut yang memerlukan kertas sedikit mugkin?

8
Penyelesaian:
Andaikan surat edaran mempunyai lebar x dan tinggi y (pada gambar ). Luasnya
adalah A = xy
Kita bermaksud meminimumkan A. Seperti terlihat, A digunakan dalam dua
variabel, situasi yang tidak kita ketahui bagimana menanganinya. Tetapi kita
akan mencari sebuah persamaan yang merangkaikan x dan y sehingga salah satu
dari varabel ini dapat dihilankan dari ungkapan untuk A. ukuran bahan cekaan
adalah A = (x – 4)(y – 8) = 50

50
? 8
4
dengan penggantian ungkapan ini untuk y dalam A = xy
50
A 8
4
Nilai-nilai diperoleh 4 ∞ untuk meminimumkan A pada selang terbuka
(4,∞ ,
A 4 50 50 8 64 72 8 1 9
8
4 4 4
DE
Titik-titik kritis hanya diperoleh dengan menyelesaikan 0; ini menghasilkan
D-
DE
x = 9 dan x = -1 untuk x dalam (4,9) dan 0 untuk x dalam 9, ∞ , kita
D-

menyimpulakn A bahwa , A mencapai nilai minimumnya pada x = 9. Nilai x ini


membuat y = l8 (diperoleh dengan menggantikannya dalam persamaan yang
mengaitkan x dan y). Sehingga ukuran surat edaran yang akan memakai kertas
paling sedikit adalah 9 cm × 18 cm.
Ringkasan Metode
Berdasrkan contoh-contoh di atas, kita menyarankan semua metode
Langkah-langkah untuk dipakai dalam maslah maks-min terapan.
Langkah 1, buat sebuah gambar untuk masalah dan berikan variabel-variabel yang
sesuai untuk besaran-besaran kinci.

9
Langkah 2, tuliskan rumus untuk Q yang harus dimaksimumkan (minimumkan)
dalam bentuk variabel-variabel tersebut.
Langkah 3, gunakan kondisi-kondisi masalah untuk menghasilkan semaunya kecuali
satu dari variabel-variabel ini dan karenanya menyatakan Q sebagai fungsi dari satu
variabel, misalanya x.
Langkah 4, tentukan himpunan-himpunan nilai x yang mungkin, biasanya sebuah
selang.
Langkah 5, tentukan titik kritis
Langkah 6, gunakan teori bab ini untuk memutuskan titik kritis mana yang
memberikan maksimum (minimum)

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Definisi Maksimum dan Minimum Lokal
Definisi
Andaikan S, daerah asal dari f, mengandung titik c. kita katakana bahwa :
(i) f (c) adalah suatu nilai maksimum lokal dari f jika terdapat sebuah interval
(a,b) adalah nilai maksimum dari f pada (a,b) ∩ S;
(ii) f (c ) adalah suatu nilai minimum lokal dari f jika terdapat sebuah interval
(a,b) yang berisi c sehingga f (c ) adalah nilai minimum dari f pada (a,b) ∩ S;
(iii)f ( c) adalah suatu nilai ekstrim lokal dari f jika kedua-duanya adalah sebuah
nilai maksimum lokal atau sebuah minimum local
Teorema A (uji turunan pertama)
Andaika f kontinu pada selang buka (a,b) yang memuat titik kritis c.
(i) Jika ′ 0 untuk semua x dalam (a,c) dan
′ 0 (c,b), maka adalah nilai maksimum
lokal f.
(ii) Jika ′ 0 untuk semua x dalam (a,c) dan ′ 0 untuk semua x
dalam (c,b), maka adalah nilai minimum lokal f.
(iii)Jika ′ bertanda sama pada kedua pihak c, maka bukan nilai ekstrim
lokal f

Bukti (i) karena ′ 0 untuk x dalam (a,c) maka menurut teorema


kemonotonan f naik pada (a,c], lagi-lagi karena ′ 0 untuk semua x dalam
(c,b), maka f turun pada [c,b), jadi untuk semua x dalam (a,b),
kecuali tentu saja di x = c kita menyimpulkan bukti-bukti (ii) dan (iii) serupa.

11
Teorema B (Uji Turunan kedua)
Andaikan ′ ′′ ada pada setiap titik selang buka (a,b) yang memuat c, dan
andaikan ′ 0
(i)Jika ′′ 0, adalah nilai maksimum lokal f.
Bukti (i) kita mengkin tergoda untuk mengatakan bahwa, karena ′′
0, ) kebawah dekat c dan menyatakan bahwa ini membuktikan
(i). Namun, agar yakni bahwa f cekung ke bawah dilingkungan c, kita
memerlukan ′′ 0 lingkungan tersebut (tidak hanya di c), dan tidak dalam
hipotesis kita yang menjamin itu. Kita ambil taktik lain.
Dari definisi dan hipotesis
′ ′ ′ 0
′′ lim lim 0
-→/ -→/

sehingga kita dapat menyimpulkan bahwa terdapat selang 0, 1 (mungkin


pendek) di sekitar c dengan

0 2

Tetapi ketaksamaan ini mengimplikasikan bahwa ′ 0 0


′ 3 1. Jadi menurut uji turuan pertama f (c) adalah
nilai maksimum lokal Bukti (ii) serupa.

B. Saran
Makalah ini tentunya sangat jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu,penulis besar harapan apabila dalam penulisan makalah ini terdapat kekurangan
atau kesalahan – kesalahan, dan kami juga sangat mengharapkan saran maupun
kritikan yang sifatnya membangun demi kebaikan dan kesempurnaan makalah yang
kami buat ini di masa mendatang.
Akhir kata yang kami ucapkan dalam pembahasan makalah maksimum
dan minimum loka serta lebih banyak masalah maks-min, kami mengharapkan

12
semoga apa yang tertulis dalam karya tulis ini menjadi suatu pengalaman yang
bermanfaat bagi kami selaku penulis dan para pembaca pada umumnya.

13
DAFTAR PUSTAKA
Varberg, Dale dkk. (2008). Kalkulus. Jakarta: Penerbit Erlangga.

14

Anda mungkin juga menyukai