Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

KOLIC ABDOMEN

DI RS BHAYANGKARA PALU

Pembimbing Lahan Pembimbing Akademik

( ) ( )

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS WIDYA NUSANTARA PALU
2023
LAPORAN PENDAHULUAN

TONSILOFARINGITIS

A. Tonsilofarinngitis
a. Definisi
Kolik abdomen merupakan salah satu keadaan darurat non trauma, dimana seorang
penderita oleh karena keadaan kesehatannya memerlukan pertolongan secepatnya
untuk dapat mencegah memburuknya keadaan penderita (Nettina, 2020).Kolik
abdomen adalah suatu keadaan yang sangat membutuhkan pertolongan secepatnya
tetapi tidak begitu berbahaya, karena kondisi penderita yang sangat lemah jadi
penderita sangat memerlukan pertolongan dengan segera (Bare, 2019)
Kolik Abdomen Merupakan nyeri hebat yang disebapkan karena adanya gangguan
pada aliran normal usus di saluran intestinal. Sumbatan tersebut terjadi ketika adanya
gangguan yang menyebapkan adanya hambatan aliran isi usus kedepan, (Siallagan,
2019).

b. Anatomi Fisiologi
Abdomen merupakan bagian tubuh yang berbentuk rongga terletak diantara toraks
dan pelvis. Pada anatomi permukaan, batas atasnya adalah aperture thoracis inferior
dan batas bawahnya syimphysis ossis pubis, ligament inguinalia, crista iliaka dan os
sacrum. Kearah bawah abdomen menyatu dengan daerah pelvis dank etas menonjol
ke daerah thorak sampai setinggi sela iga ke 5 (Widjaja, 2019). Untuk membantu
menetapkan suatu lokasi abdomen, seperti deskripsi letak nyeri, pembengkakan,
insise, atau menetapkan lokasi alat viscera abdomen, diperlukan patokan- patokan.
Paling sering digunakan adalah pembagian abdomen oleh dua buah bidang horizontal
dan duah bidang vertical menjadi Sembilan daerah (regiones). Adanya dua buah garis
vertical dan dua bidang horizontal yaitu bidang traspyloricum dan bitang
intertubercyler abdomen dibagi menjadi sembilan daerah. Daerah – daerah itu
adalah : hypocondriaca dextra, epigastrica, hypocondriaca sinistra, lumbalis dextra,
umbilical, lumbalis sinistra, inguinalis dextra, pubica/hipogastrica, inguinalis sinistra
(Widjaja, 2019)

c. Etiologi
Adapun yang menjadi penyebab dari kolik abdomen yaitu:
secara mekanis:
1. Adhesi (pertumbuhan bersatu bagian+bagian tubuh yang berdekatan karena
radang)
2. Karsinoma
3. Vovulus (penyumbatan isi usus karena terbelitnya sebagian usus di dalam
usus)
4. Obstipasi (konstipasi yang tidak terobati)
5. Polip (perubahan pada mukosa hidung)
6. Striktur (penyumbatan yang abnormal pada duktus atau saluran)

fungsional (non mekanik)

1. Ileus paralitik (Keadaan abdomen akut berupa kembung distensi usus tidak
dapat bergerak)
2. Lesi medula spinalis (suatu kerusakan fungsi neurologis yang disebabkan
oleh kecelakaan lalu lintas)
3. Enteritis regional
4. Ketidak seimbangan elektrolit
5. Uremia (Kondisi yang terkait dengan penumpukan urea dalam darah karena
ginjal tidak bekerja secara efekti
d. Patofisiologi

Peristiwa patofisiologis yang terjadi setelah adanya obstruksi usus adalah sama,
limen usus tersumbat prosesif akan terenggan oleh cairan dan gas. Akumulasi gas
dan cairan didalam limen usus sebelah proksimal dari letak obstruksi akan
mengakibatkan terjadinya distensi, kehilangan H20 dan elektrolit. Adanya
peningkatan distensi akan menyebapkan terjadinya peningkatan antar intralumen
sehingga akan terjadi penurunan tekanan vena dan kapiler arteri yang akan
berdampak pada terjadinay iskemia dinding usus serta hilangnya Cairan menuju
ruang peritonium akibatnya bakteri dan toksin terlepas dan masuk kedalam usus
(Abarca, 2021).

Bakteri yang berlangsung cepat akan menimbulkan peritonitis septik ketika terjadi
kehilangan cairan yang akut maka akan menyebapkan syok hipovolemik. Ileus
obstruktif atau penyumbatan pada instestinal mekanik dapat terjadi karena adanya
daya mekanik yang bekerja atau mempengaruhi dinding usus sehingga menyebapkan
penyumbatan/ penyempitan lumen usus bagian proximal tempat penyumbatan akan
menyebapkan distensi atau pelebaran dinding usus (Abarca, 2021).

Sumbatan dan distensi usus menyebapkan terjadinya rangsangan hipersekresi


kelenjar pencernaan. Dengan demikian akumulasi cairan dan gas akan makin
bertambah dan menyebapkan distensi usus tidak hanya pada tempat terjadinya
sumbatan tetapi juga mengenai saluran Panjang usus sebelah proximal. Sumbatan ini
akan menyebapkan Gerakan usus meningkat sebagai usaha maksimal sebaliknya juga
terjadi Gerakan anti peristaltic. Hal ini akan menyebapkan terjadinya serangan kolik
abdomen (Abarca, 2021).
e. Pathway
f. Manifestasi Klini
Adapun tanda dan gejala Kolik abdomen menurut (Abarca, 2021), sebagai berikut :
 Mekanika sederhana (Usus halus atas), Kram pada abdomen akan terjadi pada
pertengahan sampai keatas, distensi, muntah empedu awal, adanya
peningkatan bising usus (seperti bunyi gemrincing dengan nada tinggi
terdengar pada interval singkat), nyeri tekan.
 Mekanika sederhana (Usus halus bawah), Kram terjadi secara signifikan pada
midabdomen, muntah sedikit atau tidak ada, distensi berat, bising usus
berbunyi (Hush), nyeri tekan dengan difus maksimal.
 Strangulasi, Gejala yang dialami dapat berkembang dengan cepat : nyeri
bertambah parah berlangsung secara terus menerus dan terlokalisir, distensi
sedang, muntah, bising usus menurun dan nyeri terlokalisir hebat. Feses
berwarna gelap atau berdarah.

g. Komplikasi
a) Kolik ureter ( tersumbatnya aliran-aliran dari ginjal ke usus )
b) Kolik biliaris
c) Kolik intestinal (obstruksi usus, lewatnya isi usus yang terhalang)
d) Gangren, gangren adalah borok yang disebabkan karena kematian sel/jaringan.
Gangren kandung empedu, saluran empedu dan pankreas diawali oleh infeksi
pada organ-organ tersebut.
e) Sepsis, sepsis adalah menyebarnya agen infeksi (misalnya bakteri) ke seluruh
tubuh melalui peredaran darah. Sepsis berat dapat menimbulkan syok, dimana
tekanan darah turun.
f) Fistula, fistula adalah saluran abnormal yang terbentuk antara dua organ.Batu
empedu mengerosi dinding kandung empedu atau salurang empedu, menimbulkan
saluran baru ke lambung, usus dan rongga perut.
g) Peritonitis, peritonitis adalah radang rongga perut, disebabkan karena rongga perut
yang steril terkontaminasi oleh cairan empedu melalui suatu fistula ke rongga
perut.
h) Ileus, ilues dapat terjadi karena batu menyumbat isi usus. Dapat terjadi bila batu
berukuran cukup besar

h. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan yang dapat dilakukan pada pasien dengan kolik
abdomen Menurut (Abarca, 2021)adalah :
a. Pemeriksaan radiologi :
 USG Abdomen
b. Pemeriksaan rektal
c. Laboratorium :
 HB
 Leokosit

i. Penatalaksanaan
Pendekatan manajemen untuk colic abdomen dengan adhesi intestinal menargetkan
perbaikan proses yang mendasarinya, pemberian antibiotik sistemik, dan terapi
suportif untuk mencegah atau membatasi komplikasi sekunder akibat kegagalan
sistem organ. Keberhasilan pengobatan didefinisikan sebagai kontrol sumber yang
memadai dengan resolusi sepsis dan pembersihan semua infeksi intra-abdominal
residual. Kontrol awal dari sumber septik adalah dengan cara operatif dan
nonoperatif.
a) Pembedahan Manajemen operatif menangani kebutuhan untuk mengendalikan
sumber infeksi dan melepaskan perlengketan.
b) Intervensi non-beda Pengobatan peritonitis bersifat multidisiplin, dengan aplikasi
komplementer intervensi medis, operatif, dan nonoperatif.Dukungan medis
meliputi terapi antibiotik sistemik, perawatan intensif dengan dukungan
hemodinamik, paru, dan ginjal, dukungan nutrisi dan metabolisme, terapi
modulasi respons inflamasi.menyebabkan infeksi.
j. Pencegahan

Untuk mencegah kolik abdomen, penting untuk selalu menjaga kesehatan saluran
cerna, kantong kemih, dan organ reproduksi Anda. Ada beberapa cara yang bisa
Anda lakukan, yaitu:
 Memperbanyak konsumsi air putih setiap hari
 Mengonsumsi makanan dengan porsi kecil, tetapi lebih sering
 Mengonsumsi makanan tinggi serat secara rutin, seperti sayur, buah, dan biji-
bijian
 Membatasi makanan yang mengandung gas dan berlemak tinggi
 Menghindari minuman berkafein, beralkohol, dan bersoda
 Berolahraga secara teratur

B. Konsep Dasar Asuhan KeperawatanPengkajian


1. Pengkajian
a. Pengkajian kolik abdomen
1. Identitas
Identitas klien yang terdiri nama, umur, alamat, status
perkawinana, terdapat juga identitas penanggung jawab.
2. Status kesehatan saat ini
Meliputi keluhan saat masuk rumah sakit dan keluhan utama saat
ini yaitu nyeri pada ulu hati
3. Kebutuhan dasar khusus
Nafsu makan menurun
4. Pola personal higiyene
Bagaimana frekuensi personal higiyene kline, mandi 3 kali sehari,
pralhigiyene.
5. Pola istirahat dan tidur
Tidur teratur
6. Pemeriksaan fisik:
1. Abdomen
• Distensi abdomen : nyeri pada ulu hati/telat makan
• Sifatnya : hilang timbul
• Upaya yang meringanan nyeri : minum obat

2. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (mis, inflamasi, iskemia,
neoflasma)
2. Defisit nutrisi
3. Ganguan pola tidur

3. Intervensi
DAFTAR PUSTAKA

Abarca, R. M. (2021). Laporan Pendahuluan Kolik Abdomen. Nuevos Sistemas de


Comunicación e Información, 2013–2015.
Ardani, I. O. (2019). Pengaruh Kompres Air Hangat Terhadap Penurunan Skala
Nyeri Pada Penderita Gout Arthritis Di Puskesmas Dagangan Kecamatan
Daganggan Kabupaten Madiun (Vol. 3).
Bulan, S., & Nim, S. (2019). Pengkajian Keperawatan Dan Tahapannya Dalam.
Pengkajian Keperawatan Dan Tahapannya Dalam Proses Keperawatan,
1(1).
Darsini. (2019). Pengaruh Kompres Hangat terhadap Penurunan Skala Nyeri pada
Pasien dengan Kolik Abdomen. Jurnal Keperawatan Dan Kebidanan, 59–
62.
Ginting, D. S., Indriani, R., Andera, N. A., Sendra, E., Rini, D. S., Setiyorini, E.,
Juwariah, T., Kusumaningrum, V., & Sulupadang, P. (2022). Anatomi
Fisiologi Tubuh Manusia (M. Sari & R. M. Sahara (eds.); 1st ed.). Global
Eksekutif Teknologi.
PPNI. (2019a). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. DPP PPNI.
PPNI. (2019b). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. DPP PPNI.
PPNI. (2019c). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Dewan Pengurus Pusat
Persatuan Perawat Nasional Indonesis.

Anda mungkin juga menyukai