Anda di halaman 1dari 16

Integrasi Komputer dalam Pemerintahan: Dari Administrasi Tradisional

ke Digitalisasi Layanan

Kelompok 2

NAMA ANGGOTA:

ADAM HIMAWAN 50423033

ALIEF MUHAMMAD ALDAFFA 50423124

BAYU PRADITYA 50423264

GALIH RAMADHAN 50423526

HENDARU JATIYUDHA SRIYONO 50423582

NABIL KHAIRAN RIADI 51423052

REFQI HARDIANSYAH 51423263

KELAS 1IA10

UNIVERSITAS GUNADARMA
KATA PENGANTAR

Makalah ini, berjudul "Integrasi Komputer dalam Pemerintahan: Dari Administrasi


Tradisional ke Digitalisasi Layanan," memberikan wawasan tentang dampak teknologi,
terutama komputer, dalam merevolusi proses administrasi pemerintahan. Dalam era digital
saat ini, peralihan dari metode administratif tradisional ke digitalisasi layanan bukan hanya
langkah penting untuk meningkatkan efisiensi kerja, tetapi juga memperbaiki kualitas
interaksi antara pemerintah dan masyarakat.

Melalui makalah ini, penulis mengeksplorasi berbagai aspek integrasi komputer dalam
administrasi pemerintahan, mencakup manfaat, tantangan, dan potensi perkembangan
pelayanan administrasi di masa depan. Pemahaman terhadap bagaimana digitalisasi telah
membentuk ulang cara kerja pemerintahan, meningkatkan transparansi, dan mempermudah
akses layanan masyarakat, yang sebelumnya memerlukan antrean panjang, kini dapat diakses
melalui handphone, web, dan sebagainya.

Makalah ini diharapkan memberikan informasi tidak hanya bagi praktisi administrasi
pemerintahan, tetapi juga bagi akademisi, mahasiswa, dan siapa pun yang tertarik untuk
memahami lebih dalam dampak teknologi informasi dalam sektor publik. Harapannya,
pembaca dapat memperoleh pengetahuan yang bermanfaat dan terinspirasi untuk
berpartisipasi dalam proses transformasi digital di sektor pemerintahan.

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….I

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………….II

DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………………III

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………………1

1.1 Latar Belakang …………………………………………………………………1

1.2 Batasan Masalah…………………………………………………………………1

1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………………………………1

BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………………….2

2.1 Perkembangan Pemerintahan: Dari Administrasi Tradisional ke Digitalisasi


Layanan…………………………………………………………….………….. 2

2.2 Layanan Publik Sebelum dan Setelah Adanya Integrasi Teknologi ………….3

2.3 Konsep Integrasi Komputer dalam Pemerintahan…………………………….5

2.4 Dampak Integrasi Komputer Terhadap Layanan Publik……………………..5

2.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Integrasi Komputer dalam


Pemerintahan…………………………………………………………………….7

BAB III KESIMPULAB ………………………………………………………………….10

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………11

II
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Antre Pembuatan KTP……………………………………………………….3

Gambar 2.2 Berkas Pengajuan Yang Menumpuk………………………………………..3

Gambar 2.3 Poster Aplikasi Pembuatan KTP……………………………………………..4

Gambar 2.4 Alur Pembuatan KTP Secara Digital…………………………………………4

Gambar 2.5 Memasukkan Data……………………………………………………………6

Gambar 2.6 Kesenjangan Digital……………………………………………………………7

III
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Latar Belakang

Pemerintahan merupakan suatu sistem yang kompleks yang melibatkan berbagai pihak, mulai
dari masyarakat, lembaga swasta, hingga lembaga pemerintah itu sendiri. Dalam menjalankan
fungsinya, pemerintah perlu mengelola berbagai data dan informasi yang sangat besar. Hal
ini menjadi tantangan tersendiri, terutama di era globalisasi yang menuntut pemerintah untuk
lebih efisien dan efektif dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Salah satu solusi untuk mengatasi tantangan tersebut adalah dengan memanfaatkan teknologi
komputer. Teknologi komputer dapat membantu pemerintah dalam mengelola data dan
informasi secara lebih efisien dan efektif. Selain itu, teknologi komputer juga dapat
membantu pemerintah dalam meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam
penyelenggaraan pemerintahan.

Pemanfaatan teknologi komputer dalam pemerintahan telah dimulai sejak lama. Pada
awalnya, pemanfaatan teknologi komputer masih bersifat tradisional, yaitu berupa
penggunaan komputer untuk membantu tugas-tugas administratif. Namun, seiring dengan
perkembangan teknologi, pemanfaatan teknologi komputer dalam pemerintahan juga semakin
berkembang.

Pada saat ini, pemanfaatan teknologi komputer dalam pemerintahan telah memasuki era
digital. Era digital ditandai dengan penggunaan teknologi komputer yang lebih canggih dan
terintegrasi. Teknologi komputer yang digunakan pada era digital tidak hanya digunakan
untuk membantu tugas-tugas administratif, tetapi juga untuk mendukung berbagai fungsi
pemerintahan, seperti pelayanan publik, pengambilan keputusan, dan pengawasan.

Perkembangan Integrasi Komputer dalam Pemerintah

Perkembangan integrasi komputer dalam pemerintahan dapat dibagi menjadi dua era, yaitu:

 Era Tradisional

Pada era tradisional, pemanfaatan teknologi komputer dalam pemerintahan masih bersifat
parsial, yaitu hanya digunakan oleh masing-masing instansi pemerintah. Hal ini
menyebabkan terjadinya duplikasi data dan informasi, serta kurangnya koordinasi antar-
instansi pemerintah.

 Era Digital

Pada era digital, pemanfaatan teknologi komputer dalam pemerintahan telah memasuki tahap
integrasi. Integrasi komputer dalam pemerintahan ditandai dengan penggunaan teknologi

1
2

komputer yang terintegrasi antar-instansi pemerintah. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan
efisiensi, efektivitas, transparansi, dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan pemerintahan.

Manfaat Integrasi Komputer dalam Pemerintah

Integrasi komputer dalam pemerintahan memiliki berbagai manfaat, antara lain:

 Meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan


 Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan
 Meningkatkan kemudahan pelayanan publik
 Meningkatkan kemampuan pemerintah dalam pengambilan keputusan

Kesimpulan

Integrasi komputer dalam pemerintahan merupakan suatu hal yang penting untuk dilakukan.
Integrasi komputer dapat membantu pemerintah dalam meningkatkan efisiensi, efektivitas,
transparansi, dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan pemerintahan. Dengan integrasi
komputer, pemerintah dapat memberikan pelayanan publik yang lebih baik kepada
masyarakat.

1.2 Batasan Masalah

Dalam konteks komputer dalam pemerintahan, beberapa permasalahan mendasar perlu


diperhatikan. Beberapa pertanyaan yang muncul antara lain:

1. Bagaimana perjalanan pemerintahan dari administrasi tradisional ke digitalisasi


layanan?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi integrasi komputer dalam
pemerintahan?
3. Bagaimana dampak integrasi komputer terhadap efisiensi dan efektivitas layanan
publik?

1.3 Tujuan Penelitian:

1. Mendeskripsikan perjalanan pemerintahan dari administrasi tradisional ke digitalisasi


layanan.
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan integrasi komputer dalam
pemerintahan.
3. Menilai dampak integrasi komputer terhadap efisiensi dan efektivitas layanan publik.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Perkembangan Pemerintahan: Dari Administrasi Tradisional ke Digitalisasi Layanan

Evolusi pemerintahan menandai peralihan yang sangat berarti dari model administrasi
tradisional menuju digitalisasi layanan, terutama dalam konteks pelayanan KTP atau SIM
. Administrasi tradisional, dengan cakupan yang terbatas dan efisiensi yang terkendala,
saat ini tengah mengalami transformasi melalui penerapan teknologi informasi untuk
menyederhanakan proses, meningkatkan transparansi, dan memberikan layanan yang
lebih cepat dan efektif kepada masyarakat.

Digitalisasi layanan pemerintahan tidak hanya mencakup pemanfaatan teknologi


informasi semata, tetapi juga menggambarkan perubahan cara pandang dalam interaksi
antara pemerintah dan masyarakat. Sistem administrasi tradisional yang sering kali
melibatkan proses manual yang kompleks kini digantikan oleh digitalisasi layanan yang
memanfaatkan teknologi untuk mempercepat proses, mengurangi hambatan administratif,
dan memberikan kemudahan akses bagi masyarakat.

Penerapan teknologi dalam digitalisasi layanan pemerintahan juga membawa manfaat


tambahan, seperti peningkatan efisiensi operasional, pemantauan kinerja pemerintah
secara real-time atau waktu sebenarnya, dan pemberian layanan yang lebih personal dan
terukur. Ini tidak hanya membantu pemerintah memberikan layanan yang lebih baik,
tetapi juga memberikan kemudahan akses kepada masyarakat, yang sekarang dapat
berinteraksi dengan pemerintah tanpa harus datang secara fisik ke kantor.

Dalam tata-cara pembuatan KTP dan SIM tradisional, proses tersebut melibatkan
kunjungan langsung ke kantor pemerintahan terkait, mengisi formulir secara manual, dan
melibatkan beberapa tahap verifikasi dokumen. Sementara itu, dalam pelayanan modern,
pemerintah telah mengadopsi sistem digital yang memungkinkan warga untuk
mengajukan permohonan secara daring, mengunggah dokumen secara elektronik, dan
bahkan memperoleh KTP atau SIM tanpa harus mendatangi kantor fisik. Perubahan ini
tidak hanya mempercepat proses administratif tetapi juga memberikan kenyamanan
kepada masyarakat, mengikuti arah digitalisasi layanan pemerintahan.

3
2.2 Layanan Publik Sebelum dan Setelah Adanya Integrasi Teknologi

2.2.1 Sebelum

Gambar 2.1 Antre Pembuatan KTP

Gambar 2.2 Berkas Pengajuan Yang Menumpuk

Sebelum adanya integrasi teknologi dalam pemerintahan, pelayanan pemerintah


dilakukan secara manual. Hal ini menyebabkan pelayanan menjadi kurang efisien,
efektif, transparan, dan ramah pengguna. contohnya adalah Pelayanan
kependudukan. Masyarakat harus datang ke kantor Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil untuk mengurus dokumen kependudukan, seperti KTP, KK, dan
akta kelahiran. Prosesnya memakan waktu yang lama, karena masyarakat harus
mengantre dan mengisi formulir secara manual.

4
2.2.2 Sesudah

Gambar 2.3 Poster Aplikasi Pembuatan KTP

Gambar 2.4 Alur Pembuatan KTP Secara Digital

Setelah adanya integrasi teknologi dalam pemerintahan, pelayanan pemerintahan


menjadi lebih efisien, efektif, transparan, dan ramah pengguna. Contohnya adalah
Pelayanan kependudukan. Masyarakat dapat mengurus dokumen kependudukan
secara online, melalui situs web atau aplikasi. Prosesnya menjadi lebih cepat dan
mudah, karena masyarakat tidak perlu datang ke kantor Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil.

5
2.3 Konsep Integrasi Komputer dalam Pemerintahan

Konsep integrasi komputer dalam pemerintahan mencerminkan suatu perubahan yang


menyeluruh dalam menggabungkan teknologi informasi dalam administrasi dan layanan
publik. Proses ini tidak hanya melibatkan perangkat keras dan perangkat lunak, tetapi
juga memperhatikan perubahan budaya organisasi, kebijakan, dan strategi yang
mendukung penggunaan teknologi informasi.

Implementasi konsep ini, terutama melalui E-gov (Electronic government) sebagai bukti
nyata dari kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi, bertujuan untuk meningkatkan
efisiensi operasional menyeluruh untuk memberikan layanan pemerintah yang lebih baik
kepada masyarakat.

Dalam konteks pelayanan administratif seperti pembuatan SIM dan KTP, transisi dari
bentuk tradisional ke digital menghadirkan perubahan signifikan. Administrasi
tradisional, dengan proses manual yang memakan waktu dan kompleks, kini mengalami
transformasi melalui digitalisasi layanan. Penerapan teknologi informasi tidak hanya
mempercepat proses, mengurangi hambatan administratif, tetapi juga memberikan
kemudahan akses bagi masyarakat. Layanan yang sebelumnya memerlukan kehadiran
fisik kini dapat diakses secara daring, menciptakan efisiensi dan kenyamanan bagi
masyarakat.

2.4 Dampak Integrasi Komputer Terhadap Layanan Publik

2.4.1 Positif

2.4.1.1 Efisiensi Layanan

Integrasi komputer dapat meningkatkan efisiensi dalam penyediaan


layanan publik dengan menyederhanakan proses administratif.

2.4.1.2 Aksesibilitas dan Keterjangkauan

Digitalisasi layanan memungkinkan masyarakat untuk mengakses


informasi dan layanan pemerintahan secara mudah dan cepat,
meningkatkan keterjangkauan layanan.

6
2.4.1.3 Transparansi dan Akuntabilitas

Penggunaan teknologi informasi dapat meningkatkan transparansi


pemerintahan dengan menyediakan akses terbuka kepada informasi dan
memperkuat akuntabilitas lembaga pemerintah.

2.4.2 Negatif

2.4.2.1 Keamanan Data

Dalam pembuatan KTP dan SIM, perlindungan data menjadi sangat


penting untuk mencegah penyalahgunaan dan kebocoran informasi
pribadi.

2.4.2.2 Kesalahan Data

Gambar 2.5 Memasukkan Data

Integrasi komputer tidak luput dari risiko kesalahan data. Kesalahan


yang terjadi dalam sistem dapat memiliki dampak serius pada akurasi
informasi dan dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah.

7
2.4.2.3 Ketergantungan pada Teknologi

Penerapan sistem komputer yang terintegrasi meningkatkan


ketergantungan pada teknologi. Kegagalan sistem atau serangan siber
dapat menghambat proses pembuatan KTP dan SIM.

2.4.2.4 Kesenjangan Digital

2.6 Kesenjangan Digital

Integrasi komputer yang tidak merata dapat meninggalkan sebagian


masyarakat yang tidak memiliki akses atau keahlian teknologi,
meningkatkan kesenjangan digital.

2.4.2.5 Privasi

Pengumpulan dan penggunaan data pribadi untuk pembuatan KTP dan


SIM dapat menimbulkan kekhawatiran privasi, dan perlu diterapkan
kebijakan yang ketat untuk melindungi hak-hak individu.

2.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Integrasi Komputer dalam Pemerintahan.

2.5.1 Budaya Organisasi

8
Dalam pelayanan pembuatan SIM dan KTP tradisional, budaya organisasi
mencirikan proses manual yang memakan waktu dan kompleks. Transformasi ke
layanan digital mencerminkan perubahan nilai dan norma perilaku, memandu
individu dan instansi dalam mengadopsi pendekatan yang lebih efisien dan
responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

2.5.2 Pelatihan

Kurangnya pelatihan bagi pegawai, dapat menjadi hambatan dalam penerapan


teknologi. Pelatihan menjadi faktor krusial untuk memastikan pegawai mampu
memanfaatkan teknologi sehingga proses pelayanan digital dapat berjalan lancar
dan efektif.

2.5.3 Visi, Misi, dan Tujuan

Visi, misi, dan tujuan organisasi pemerintah dalam pelayanan tradisional dapat
mencerminkan keterbatasan dalam memberikan layanan cepat dan efisien.
Digitalisasi layanan SIM dan KTP membutuhkan arah yang jelas dari visi dan
tujuan, menciptakan lingkungan yang mendukung kebutuhan masyarakat secara
lebih baik.

2.5.4 Strategi

Dalam pelayanan tradisional, strategi mungkin terbatas pada pemenuhan


kebutuhan dasar. Pada implementasi E-gov, strategi perencanaan yang terintegrasi
dengan rencana strategis organisasi menjadi kunci untuk mencapai pelayanan yang
lebih efisien dan responsif terhadap perkembangan teknologi.

2.5.5 Infrastruktur

Dalam pelayanan tradisional, infrastruktur mungkin terbatas, menghambat


penerapan teknologi. Pembangunan infrastruktur teknologi informasi yang ampuh

9
menjadi prasyarat penting sebelum memulai digitalisasi layanan SIM dan KTP
untuk memastikan kelancaran implementasi.

2.5.6 Kolaborasi

Kerjasama antar-instansi pemerintah dalam pelayanan tradisional mungkin kurang


efektif. Dalam layanan digital, tingkat kerjasama yang tinggi memungkinkan
pembangunan lingkungan yang mendukung koordinasi dan kerjasama antar-
departemen.

10
BAB III

KESIMPULAN

Integrasi komputer dalam pemerintahan telah membawa perubahan yang signifikan


terhadap pelayanan pemerintahan. Pelayanan pemerintahan menjadi lebih efisien, efektif,
transparan, dan ramah pengguna.

Sebelum adanya integrasi komputer, pelayanan pemerintahan dilakukan secara manual. Hal
ini menyebabkan pelayanan menjadi kurang efisien, efektif, transparan, dan ramah pengguna.
Masyarakat harus datang ke kantor pemerintahan untuk mengurus berbagai keperluan, seperti
dokumen kependudukan, perizinan, dan pembayaran pajak. Prosesnya memakan waktu yang
lama dan tenaga yang banyak.

Integrasi komputer dalam pemerintahan memungkinkan pelayanan pemerintahan dilakukan


secara online. Hal ini telah meningkatkan efisiensi, efektivitas, transparansi, dan keramahan
pengguna pelayanan pemerintahan.

Masyarakat tidak perlu lagi datang ke kantor pemerintahan untuk mengurus berbagai
keperluan. Mereka dapat melakukannya secara online, melalui situs web atau aplikasi.
Prosesnya menjadi lebih cepat dan mudah, karena masyarakat tidak perlu mengantre,
mengumpulkan dokumen persyaratan, atau mengikuti prosedur yang rumit.

Proses pelayanan pemerintahan juga menjadi lebih transparan. Masyarakat dapat memantau
perkembangan proses pelayanan secara online.

Pelayanan pemerintahan juga menjadi lebih ramah pengguna. Pemerintah dapat


menyediakan layanan dalam bahasa daerah atau bahasa asing, serta dalam bentuk video
tutorial.

Integrasi komputer dalam pemerintahan masih terus berkembang. Pemerintah terus


berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan pemerintahan melalui pemanfaatan

11
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, R.S. , Analisis Dampak Integrasi Data terhadap Kecepatan Pelayanan Publik di Kota
Surabaya, 03 Januari 2024, https://jsi.cs.ui.ac.id/index.php/jsi/article/view/639/393

Hartiwiningsih, Peran Transformasi Digital dalam Meningkatkan Demokrasi yang


berkepastian Hukum, 03 Januari 2024,
https://en.mkri.id/icjf/public/upload/papers/Peran%20Transformasi%20Digital
%20dalam%20Meningkatkan%20Demokrasi%20yang%20Berkepatian%20Hukum
%20dan%20Good%20Governance.pdf

Indrajit, E. , NASKAH AKADEMIK DAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH


TENTANG PENGELOLAAN E-GOVERNMENT DI PROVINSI SUMATERA
BARAT, 03 Januari 2024, https://ppid.sumbarprov.go.id/images/2018/08/file/Cover_-
_Naskah_Akademik_E-Gov_(1).pdf

Meutia, I.F. , REFORMASI ADMINISTRASI PUBLIK, 03 Januari 2024,


http://repository.lppm.unila.ac.id/24376/1/REFORMASI%20ADMINISTRASI
%20PUBLIK.pdf

Revania, Transformasi Administrasi Publik Dalam Era Digital, 03 Januari 2024,


https://www.scribd.com/document/670132888/Transformasi-Administrasi-Publik-
dalam-Era-Digital

Sirat, B.I. , Analisis Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Implementasi Government to


Government Electronic Government (G2G E-Gov) di Indonesia, 03 Januari 2024,
https://djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2016/01/Makalah_Penelitian_G2GeG
ovSuccessFactor_published.pdf

12

Anda mungkin juga menyukai