MAKALAH - PTKI - 1C Copy Edit
MAKALAH - PTKI - 1C Copy Edit
ke Digitalisasi Layanan
Kelompok 2
NAMA ANGGOTA:
KELAS 1IA10
UNIVERSITAS GUNADARMA
KATA PENGANTAR
Melalui makalah ini, penulis mengeksplorasi berbagai aspek integrasi komputer dalam
administrasi pemerintahan, mencakup manfaat, tantangan, dan potensi perkembangan
pelayanan administrasi di masa depan. Pemahaman terhadap bagaimana digitalisasi telah
membentuk ulang cara kerja pemerintahan, meningkatkan transparansi, dan mempermudah
akses layanan masyarakat, yang sebelumnya memerlukan antrean panjang, kini dapat diakses
melalui handphone, web, dan sebagainya.
Makalah ini diharapkan memberikan informasi tidak hanya bagi praktisi administrasi
pemerintahan, tetapi juga bagi akademisi, mahasiswa, dan siapa pun yang tertarik untuk
memahami lebih dalam dampak teknologi informasi dalam sektor publik. Harapannya,
pembaca dapat memperoleh pengetahuan yang bermanfaat dan terinspirasi untuk
berpartisipasi dalam proses transformasi digital di sektor pemerintahan.
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….I
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………………III
2.2 Layanan Publik Sebelum dan Setelah Adanya Integrasi Teknologi ………….3
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………11
II
DAFTAR GAMBAR
III
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pemerintahan merupakan suatu sistem yang kompleks yang melibatkan berbagai pihak, mulai
dari masyarakat, lembaga swasta, hingga lembaga pemerintah itu sendiri. Dalam menjalankan
fungsinya, pemerintah perlu mengelola berbagai data dan informasi yang sangat besar. Hal
ini menjadi tantangan tersendiri, terutama di era globalisasi yang menuntut pemerintah untuk
lebih efisien dan efektif dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Salah satu solusi untuk mengatasi tantangan tersebut adalah dengan memanfaatkan teknologi
komputer. Teknologi komputer dapat membantu pemerintah dalam mengelola data dan
informasi secara lebih efisien dan efektif. Selain itu, teknologi komputer juga dapat
membantu pemerintah dalam meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam
penyelenggaraan pemerintahan.
Pemanfaatan teknologi komputer dalam pemerintahan telah dimulai sejak lama. Pada
awalnya, pemanfaatan teknologi komputer masih bersifat tradisional, yaitu berupa
penggunaan komputer untuk membantu tugas-tugas administratif. Namun, seiring dengan
perkembangan teknologi, pemanfaatan teknologi komputer dalam pemerintahan juga semakin
berkembang.
Pada saat ini, pemanfaatan teknologi komputer dalam pemerintahan telah memasuki era
digital. Era digital ditandai dengan penggunaan teknologi komputer yang lebih canggih dan
terintegrasi. Teknologi komputer yang digunakan pada era digital tidak hanya digunakan
untuk membantu tugas-tugas administratif, tetapi juga untuk mendukung berbagai fungsi
pemerintahan, seperti pelayanan publik, pengambilan keputusan, dan pengawasan.
Perkembangan integrasi komputer dalam pemerintahan dapat dibagi menjadi dua era, yaitu:
Era Tradisional
Pada era tradisional, pemanfaatan teknologi komputer dalam pemerintahan masih bersifat
parsial, yaitu hanya digunakan oleh masing-masing instansi pemerintah. Hal ini
menyebabkan terjadinya duplikasi data dan informasi, serta kurangnya koordinasi antar-
instansi pemerintah.
Era Digital
Pada era digital, pemanfaatan teknologi komputer dalam pemerintahan telah memasuki tahap
integrasi. Integrasi komputer dalam pemerintahan ditandai dengan penggunaan teknologi
1
2
komputer yang terintegrasi antar-instansi pemerintah. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan
efisiensi, efektivitas, transparansi, dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Kesimpulan
Integrasi komputer dalam pemerintahan merupakan suatu hal yang penting untuk dilakukan.
Integrasi komputer dapat membantu pemerintah dalam meningkatkan efisiensi, efektivitas,
transparansi, dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan pemerintahan. Dengan integrasi
komputer, pemerintah dapat memberikan pelayanan publik yang lebih baik kepada
masyarakat.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Evolusi pemerintahan menandai peralihan yang sangat berarti dari model administrasi
tradisional menuju digitalisasi layanan, terutama dalam konteks pelayanan KTP atau SIM
. Administrasi tradisional, dengan cakupan yang terbatas dan efisiensi yang terkendala,
saat ini tengah mengalami transformasi melalui penerapan teknologi informasi untuk
menyederhanakan proses, meningkatkan transparansi, dan memberikan layanan yang
lebih cepat dan efektif kepada masyarakat.
Dalam tata-cara pembuatan KTP dan SIM tradisional, proses tersebut melibatkan
kunjungan langsung ke kantor pemerintahan terkait, mengisi formulir secara manual, dan
melibatkan beberapa tahap verifikasi dokumen. Sementara itu, dalam pelayanan modern,
pemerintah telah mengadopsi sistem digital yang memungkinkan warga untuk
mengajukan permohonan secara daring, mengunggah dokumen secara elektronik, dan
bahkan memperoleh KTP atau SIM tanpa harus mendatangi kantor fisik. Perubahan ini
tidak hanya mempercepat proses administratif tetapi juga memberikan kenyamanan
kepada masyarakat, mengikuti arah digitalisasi layanan pemerintahan.
3
2.2 Layanan Publik Sebelum dan Setelah Adanya Integrasi Teknologi
2.2.1 Sebelum
4
2.2.2 Sesudah
5
2.3 Konsep Integrasi Komputer dalam Pemerintahan
Implementasi konsep ini, terutama melalui E-gov (Electronic government) sebagai bukti
nyata dari kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi, bertujuan untuk meningkatkan
efisiensi operasional menyeluruh untuk memberikan layanan pemerintah yang lebih baik
kepada masyarakat.
Dalam konteks pelayanan administratif seperti pembuatan SIM dan KTP, transisi dari
bentuk tradisional ke digital menghadirkan perubahan signifikan. Administrasi
tradisional, dengan proses manual yang memakan waktu dan kompleks, kini mengalami
transformasi melalui digitalisasi layanan. Penerapan teknologi informasi tidak hanya
mempercepat proses, mengurangi hambatan administratif, tetapi juga memberikan
kemudahan akses bagi masyarakat. Layanan yang sebelumnya memerlukan kehadiran
fisik kini dapat diakses secara daring, menciptakan efisiensi dan kenyamanan bagi
masyarakat.
2.4.1 Positif
6
2.4.1.3 Transparansi dan Akuntabilitas
2.4.2 Negatif
7
2.4.2.3 Ketergantungan pada Teknologi
2.4.2.5 Privasi
8
Dalam pelayanan pembuatan SIM dan KTP tradisional, budaya organisasi
mencirikan proses manual yang memakan waktu dan kompleks. Transformasi ke
layanan digital mencerminkan perubahan nilai dan norma perilaku, memandu
individu dan instansi dalam mengadopsi pendekatan yang lebih efisien dan
responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
2.5.2 Pelatihan
Visi, misi, dan tujuan organisasi pemerintah dalam pelayanan tradisional dapat
mencerminkan keterbatasan dalam memberikan layanan cepat dan efisien.
Digitalisasi layanan SIM dan KTP membutuhkan arah yang jelas dari visi dan
tujuan, menciptakan lingkungan yang mendukung kebutuhan masyarakat secara
lebih baik.
2.5.4 Strategi
2.5.5 Infrastruktur
9
menjadi prasyarat penting sebelum memulai digitalisasi layanan SIM dan KTP
untuk memastikan kelancaran implementasi.
2.5.6 Kolaborasi
10
BAB III
KESIMPULAN
Sebelum adanya integrasi komputer, pelayanan pemerintahan dilakukan secara manual. Hal
ini menyebabkan pelayanan menjadi kurang efisien, efektif, transparan, dan ramah pengguna.
Masyarakat harus datang ke kantor pemerintahan untuk mengurus berbagai keperluan, seperti
dokumen kependudukan, perizinan, dan pembayaran pajak. Prosesnya memakan waktu yang
lama dan tenaga yang banyak.
Masyarakat tidak perlu lagi datang ke kantor pemerintahan untuk mengurus berbagai
keperluan. Mereka dapat melakukannya secara online, melalui situs web atau aplikasi.
Prosesnya menjadi lebih cepat dan mudah, karena masyarakat tidak perlu mengantre,
mengumpulkan dokumen persyaratan, atau mengikuti prosedur yang rumit.
Proses pelayanan pemerintahan juga menjadi lebih transparan. Masyarakat dapat memantau
perkembangan proses pelayanan secara online.
11
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, R.S. , Analisis Dampak Integrasi Data terhadap Kecepatan Pelayanan Publik di Kota
Surabaya, 03 Januari 2024, https://jsi.cs.ui.ac.id/index.php/jsi/article/view/639/393
12