Anda di halaman 1dari 10

Literasi Digital Dalam Peningkatan Kualitas Layanan Publik Pemerintah

(Ardy Firman Syah)

LITERASI DIGITAL DALAM PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN


PUBLIK PEMERINTAH

DIGITAL LITERATURE IN IMPROVING THE QUALITY OF


GOVERNMENT PUBLIC SERVICES
Ardy Firman Syah
Pusat Pengkajian Manajemen Aparatur Sipil Negara
Badan Kepegawaian Negara
Jl. Mayjen Sutoyo No. 12 Cililitan Jakarta Timur
email: ardy.firmansyah@bkn.go.id

(Diterima 20 Desember 2021, Direvisi 24 Desember 2021, Disetujui 25 Desember 2021)

Abstrak

Memasuki era revolusi industri 4.0 dan menuju society 5.0 memberikan gambaran yang jelas mengenai dampak
perubahan layanan publik dengan menyesuaikan konstruksi digital dalam mekanisme pemberian layanan publik.
Adanya perkembangan teknologi dan peningkatan kompetensi dalam pengelolaan teknologi pada sumber daya
manusia merefleksikan bahwasanya sektor publik di beberapa negara maju telah melakukan perubahan dan
menjadikan suatu acuan sebagai output keberhasilan dalam melakukan transformasi layanan publik yang ada di
Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui metode analisis deskriptif berdasarkan studi
literatur yang didapat kemudian dijadikan sebagai bahan analisa. Penelitian ini bertujuan menganalisa konsep
literasi digital yang efektif dan sesuai dengan penerapan kualitas layanan publik di pemerintahan. Diperlukan
adanya desain layanan publik berbasis digital yang dapat diimplementasikan secara menyeluruh dan terakselerasi
menyesuaikan dengan dinamika kebutuhan masyarakat. Hasil dari penelitian ini menjelaskan analisa mengenai 8
(delapan) aspek literasi digital yang dielaborasikan dengan parameter unsur penilaian kualitas pelayanan publik
pemerintah yang selanjutnya dapat dijadikan sebagai desain dari sistem pelayanan berbasis digital terintegrasi.

Kata kunci: Literasi Digital, Kualitas Pelayanan Publik, Transformasi

Abstract
Entering the era of the industrial revolution 4.0 and towards society 5.0 provides a clear picture of the impact
of changes in public services by adjusting digital construction in the mechanism of public service delivery. The
existence of technological developments and increasing competence in technology management in human resources
reflects that the public sector in several developed countries has made changes and made a reference as an output
of success in transforming public services in Indonesia. This study uses a qualitative approach through descriptive
analysis methods based on literature studies obtained and then used as analysis material. This study aims to
analyze the concept of digital literacy that effective and in accordance with the implementation of the quality of
public services in government. There is a need for a digital-based public service design that can be implemented
thoroughly and accelerated according to the dynamics of community needs. The results of this study explain the
analysis of 8 (eight) aspects of digital literacy which are elaborated on the parameters of the evaluation of the
quality of government public services which can then be used as the design of an integrated digital-based service
system.

Keywords: Digital Literacy, Quality of Public Service, Transformation

PENDAHULUAN from home guna mencegah pola penyebaran


virus Covid-19 di lingkungan pemerintah.
Latar Belakang Pandemi Covid-19 telah memberikan
Transformasi pelayanan publik secara pelajaran dalam tata kelola birokrasi.
cepat diimplementasikan dalam era saat Terlepas kondisi yang ada saat ini, birokrasi
ini terutama setelah adanya perubahan tetap menjadi tumpuan utama untuk
sistem kerja bagi para aparatur sipil negara memberikan pelayanan publik. Pandemi
dengan menerapkan sistem kerja working Covid-19 mau tidak mau membuat birokrasi
25
Civil Service VOL. 15, No.2, November 2021 : 25 - 34

harus bisa memaksimalkan pemanfaatan adalah penyelenggaraan pemerintahan yang


teknologi informasi dan komunikasi di sektor memanfaatkan teknologi informasi dan
pemerintah. Hal ini mengingat kebijakan komunikasi untuk memberikan layanan
WFH (Work From Home) membuat ruang kepada Pengguna SPBE, dimana pengguna
gerak menjadi terbatas. Untuk itu, pemerintah SPBE merupakan Instansi Pusat, Pemerintah
melakukan transformasi pelayanan publik Daerah, pegawai Aparatur Sipil Negara,
dari model manual (konvensional) agar dapat perorangan, masyarakat, pelaku usaha, dan
diutamakan melalui perangkat elektronik pihak lain yang memanfaatkan Layanan
(daring). Perubahan sistem kerja yang SPBE. Secara komprehensif, sistem
diimplementasikan memberikan dampak pemerintah berbasis elektronik memberikan
adanya penggunaan fasilitas pendukung ruang bagi tiap Instansi baik Pusat maupun
bagi setiap pekerjaan yang dilakukan oleh Daerah dalam memetakan tugas dan
para aparatur sipil negara. Transformasi fungsi dari masing-masing satuan kerja
mekanisme kerja yang diperlukan berdasarkan dan pegawainya yang menunjang sasaran
arahan Peraturan Menteri PAN RB Nomor kerja secara penuh dengan pengembangan
25 Tahun 2021 tentang Penyederhanaan mekanisme kerja yang ideal dalam menunjang
Struktur Organisasi Pada Instansi Pemerintah sasaran kinerja Instansi dan meningkatkan
Untuk Penyederhanaan Birokrasi adalah kualitas layanan publik. Namun faktanya
sistem kerja yang menganut prinsip proses implementasi ini belum optimal terlebih
bisnis dari pegawai Aparatur Sipil Negara masih terdapat beberapa Instansi yang
dengan memanfaatkan sistem pemerintah belum mengimplementasikan layanan SPBE
berbasis elektronik. Selaras dengan hal seperti yang dikutip Harbowo (2020) pada
tersebut menurut Peraturan Presiden No. 95 laman Kompas.id terdapat beberapa keluhan
Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan dari masyarakat terkait pelayanan publik
Berbasis Elektronik, mendefinisikan SPBE sebagaimana terlampir pada gambar berikut :

Gambar 1. Grafik Data Jumlah Laporan Aduan Masyarakat

sumber: KemenPANRB, 17 Maret – 9 April 2020 (Kompas.id)

Berdasarkan pada gambar grafik (8 laporan). Hal ini mencerminkan dari


aduan masyarakat diatas bahwa dari 348 kurangnya optimalisasi layanan publik
laporan pengaduan yang diterima oleh yang diberikan pemerintah selama tahun
Kementerian PANRB, 153 diantaranya 2020 dikarenakan adanya perubahan sistem
adalah laporan terkait tidak tertanganinya kerja bagi ASN di masa Pandemi yang
pelayanan administrasi kependudukan. tidak disesuaikan dengan perkembangan
Sedangkan urutan kedua yaitu keluhan infrastruktur teknologi dalam memberikan
terkait layanan kelistrikan (116 laporan), pelayanan publik di pemerintah.
layanan perpajakan (40 laporan), layanan Implementasi transformasi pelayanan
perizinan (20 laporan), layanan keimigrasian publik diidentifikasi dengan adanya
(11 laporan), serta layanan minyak dan gas perubahan kebutuhan masyarakat akan

26
Literasi Digital Dalam Peningkatan Kualitas Layanan Publik Pemerintah
(Ardy Firman Syah)

layanan publik. Hal ini menuntut adanya lembaga pemerintah masih tertinggal dalam
pelayanan publik yang cepat dan transparan hal inovasi digitalisasi layanan publik.
berdasarkan capaian kinerja dari tiap Pemerintah harus banyak belajar dari
instansi pemerintah terhadap kebutuhan reformasi digital yang  dilakukan sektor
masyarakat. Beberapa instansi pemerintah swasta. Sektor swasta mampu melakukan
yang menunjukkan adanya perubahan dalam perubahan digital sangat cepat, bukan hanya
layanan terpadu menjadikan suatu target untuk meningkatkan profit, tetapi juga
dalam pencapaian tolak ukur pemerintah menyelesaikan permasalahan yang ada di
dalam menyelesaikan program capaian tengah masyarakat.
kinerja instansi. Pelayanan adalah tugas Sebuah peningkatan pelayanan selalu
utama pemerintah negara sebagai para pejabat memiliki kualitas pelayanan yang telah
aparatur pemerintahan yang berkewajiban menjadi isu penting dalam penyediaan
memberikan pelayanan yang sesuai dengan layanan publik di Indonesia. Opini
Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009 pelayanan publik selama ini selalu menjadi
tentang Pelayanan Publik. Maka sangat citra yang melekat pada institusi penyedia
diperlukan komitmen pemerintah untuk layanan di Indonesia. Selama ini pelayanan
meningkatkan kualitas dalam pemberian publik selalu identik dengan kelambanan,
layanan kepada masyarakat dalam segala ketidakadilan, dan biaya tinggi. Belum lagi
aspek. Dalam hal ini, inovasi adalah kunci dalam hal etika pelayanan dimana perilaku
jawaban dari persoalan pelayanan publik. aparat penyedia layanan yang tidak ekspresif
Berkaitan dengan fungsi pelayanan dan tidak mencerminkan jiwa pelayanan
publik bagi Instansi Pemerintah, seiring yang baik. Seperti dikutip oleh Dwiyanto
memasuki era revolusi industri 4.0 dan (2011) aparatur pemerintah melaksanakan
menuju society 5.0 memberikan gambaran kegiatan pemerintahan, mendorong
yang jelas mengenai dampak perubahan akuntabilitas kepada masyarakat, masyarakat
layanan publik dengan menyesuaikan dan penyelenggara pelayanan publik,
konstruksi digital dalam mekanisme serta memajukan telekomunikasi. Kualitas
pemberian layanan publik. Adanya pelayanan sendiri dapat direpresentasikan
perkembangan teknologi dan peningkatan sebagai suatu kondisi dinamis yang
kompetensi dalam pengelolaan teknologi berhubungan dengan produk, jasa, manusia,
pada sumber daya manusia merefleksikan proses dan lingkungan yang memenuhi
bahwasanya sektor publik di beberapa atau melebihi harapan. Lebih lanjut,
negara maju telah melakukan perubahan kedinamisan kebutuhan masyarakat sendiri
dan menjadikan suatu acuan sebagai output menurut Saefullah (2008) dikarenakan
keberhasilan dalam melakukan transformasi perubahan kehidupan dunia yang begitu
layanan publik yang ada di Indonesia. Hal cepat mempunyai pengaruh yang cepat
ini tentunya memberikan suatu inovasi yang pula terhadap perubahan sikap dan perilaku
dituntut secara akselerasi dalam melakukan masyarakat secara umum.
pola layanan publik yang transparan dan Oleh karenanya kualitas pelayanan
akuntabel. Adanya digitalisasi dalam berhubungan dengan pemenuhan harapan
mekanisme layanan publik menjadikan suatu atau kebutuhan masyarakat. Tentunya
capaian keberhasilan yang dituntut bagi diperlukan adanya suatu telaahan dan analisa
Instansi Pemerintah dengan mengunsurkan yang mendalam berdasarkan referensi
beberapa aspek sebagai turning point dan rujukan ilmiah dengan menyesuaikan
dalam mentransformasikan layanan publik. mekanisme kerja di Pemerintahan.
Namun demikian, proses digitalisasi layanan Berdasarkan data BCG Analysis yang
publik masih belum maksimal. Hal ini dikutip dari buletin WANTIKNAS (2020)
menunjukkan masih ada kesenjangan antar menjelaskan mengenai peta jalan 25 tahun
lembaga pemerintah maupun antar wilayah. transformasi digital di Indonesia berdasarkan
Dibandingkan dengan sektor swasta, pada gambar berikut:

27
Civil Service VOL. 15, No.2, November 2021 : 25 - 34

Gambar 2: Peta Jalan 25 Tahun Transformasi Digital

sumber : Kementerian PPN/Bappenas Buletin WANTIKNAS

Berdasarkan pada gambar 2 dijelaskan publik berbasis digital dengan acuan sumber
mengenai arah transformasi digital dalam literasi yang sesuai sehingga kebutuhan
implementasi untuk 25 tahun ke depan masyarakat akan tetap terakomodir secara
di instansi pemerintah. Dimulai pada komprehensif dan dapat mengintegrasikan
tahun 2020 dimana dasar regulasi dan seluruh pelayanan publik menjadi suatu
kebijakan menjadikan satu permulaan dalam ekosistem digital yang settle dan secara
mekanisme penyusunan perkembangan berkesinambungan dapat dilakukan
digital dan proses dalam pengambilan pemerintah kedepannya.
keputusan. Selanjutnya pada tahun 2025 Berdasarkan penjelasan diatas,
diharapkan dapat mengusung dasar maka penulisan artikel ini mengangkat
optimalisasi perkembangan keterampilan isu permasalahan mengenai literasi digital
digital bagi sumber daya aparatur dengan dalam meningkatkan kualitas pelayanan
menjadikan private sector sebagai partner publik dengan mengedepankan aspek-
pemerintah, hingga pada tahun 2045 aspek esensial sehingga dapat memberikan
Pemerintah dapat membangun ekosistem gambaran terkait implementasi pelayanan
digital yang terintegrasi dari seluruh publik berbasis digital di Pemerintah secara
pelayanan publik yang ada pada tiap Instansi keseluruhan yang efektif dan menyesuaikan
baik Pemerintah Pusat maupun Daerah. pada kebutuhan masyarakat yang dinamis
Arah transformasi yang telah disusun sesuai dengan target dari arah kebijakan
tersebut menjadikan sebuah simulasi pemerintah.
dalam membentuk suatu isu permasalahan
dimana kurang adanya optimalisasi dalam Rumusan Masalah
melakukan akselerasi transformasi digital di Berdasarkan latar belakang diatas
dalam pemerintahan. Dalam implementasi dapat dirumuskan masalah dari penulisan
trnasformasi digital diperlukan adanya artikel ini yaitu :
sinergitas dari beberapa aspek yaitu Bagaimana desain yang diperlukan dari
dukungan teknologi pengimplementasian aspek-aspek literasi digital dalam menyusun
dari sektor private dan adanya peningkatan peningkatan kualitas layanan publik yang
kompetensi sumber daya manusia. Perlunya efektif di Instansi Pemerintah dengan
tindak lanjut ini memberikan adanya suatu menyesuaikan terhadap kedinamisan
analisa dalam merekonstruksikan pelayanan kebutuhan masyarakat?

28
Literasi Digital Dalam Peningkatan Kualitas Layanan Publik Pemerintah
(Ardy Firman Syah)

PEMBAHASAN mengevaluasi tindakan digital sebagai


bagian dari penyelesaian masalah/tugas
Literasi Digital dalam hidup.
Literasi digital lebih banyak 4. Literasi digital juga melibatkan
dikaitkan dengan keterampilan teknis kesadaran seseorang terhadap tingkat
mengakses, merangkai, memahami, dan literasi digitalnya dan pengembangan
menyebarluaskan informasi (Dinata, K. B., literasi digital.
& Darwanto, 2020). Kemudian menurut Berdasarkan pada prinsip literasi
Gilster dalam (Kemendikbud, 2017) literasi komputer dan informasi, menurut Bawden
digital diartikan sebagai kemampuan untuk (2001) menyusun konsep litersai digital yang
memahami dan menggunakan informasi lebih komprehensif dengan menyangkut
dalam berbagai bentuk baik itu audio ataupun beberapa aspek berikut ini:
visual dari berbagai sumber yang sangat luas 1. Perakitan pengetahuan yaitu kemampuan
yang diakses melalui perangkat komputer membangun informasi dari berbagai
atau digitalisasi. Jadi apapun bentuk dari sumber yang tepercaya.
informasi yang kita terima melalui komputer 2. Kemampuan menyajikan informasi
atau digital disebut dengan literasi digital. termasuk di dalamnya berpikir kritis
Maka berdasarkan pendapat ahli diatas dalam memahami informasi dengan
dapat disintesakan literasi digital merupakan kewaspadaan terhadap validitas dan
suatu pemahaman dan pola pikir pemberi kelengkapan sumber dari internet.
informasi/informan dalam menggunakan 3. Kemampuan membaca dan memahami
fasilitas media dan sarana infrastruktur materi informasi yang tidak berurutan
teknologi dalam menyalurkan sebuah (non squential) dan dinamis.
informasi yang akurat dan dibutuhkan 4. Kesadaran tentang arti penting media
bagi penerima informasi. Pemahaman dan konvesional dan menghubungkan nya
pola pikir menjadi suatu hal yang esensial dengan media berjaringan (internet).
bagi dua pihak sebagai penghubung 5. Kesadaran terhadap akses jaringan orang
dalam menyalurkan suatu informasi agar yang dapat digunakan sebagai sumber
tersampaikan secara jelas. rujukan dan pertolongan.
Kemudian menurut Martin (2008) 6. Penggunaan saringan terhadap informasi
literasi digital merupakan gabungan dari yang datang.
beberapa bentuk literasi yaitu: komputer, 7. Merasa nyaman dan memiliki akses
informasi, teknologi, visual, media, dan untuk mengkomunikasikan dan
komunikasi. Dengan enam keterampilan mempublikasikan informasi.
literasi dasar tersebut, Martin merumuskan Sementara itu menurut Belshaw
beberapa dimensi literasi digital berikut ini: (2012) mengatakan bahwa ada delapan
1. Literasi digital melibatkan kemampuan elemen esensial untuk mengembangkan
aksi digital yang terikat kerja, literasi digital, yaitu sebagai berikut:
pembelajaran, kesenangan dan aspek 1. Kultural, yaitu pemahaman ragam
lain dalam kehidupan sehari-hari. konteks pengguna dunia digital;
2. Literasi digital secara individual 2. Kognitif, yaitu daya pikir dalam menilai
bervariasi tergantung situasi sehari-hari konten;
yang ia alami dan juga proses sepanjang 3. Konstruktif, yaitu reka cipta sesuatu
hayat sebagaimana situasi hidup individu yang ahli dan actual;
itu. 4. Komunikatif, yaitu memahami kinerja
3. Literasi digital melibatkan kemampuan jejaring dan komunikasi di dunia digital;
mengumpulkan dan menggunakan 5. Kepercayaan diri yang bertanggung
pengetahuan, teknik, sikap dan kualitas jawab;
personal selain itu juga kemampuan 6. Kreatif, melakukan hal baru dengan cara
merencanakan, menjalankan dan baru;

29
Civil Service VOL. 15, No.2, November 2021 : 25 - 34

7. Kritis dalam menyikapi konten; dan Jadi dapat disimpulkan bahwa


literasi digital sebagai kecakapan hidup; pelayanan publik adalah kegiatan yang
dan dilakukan oleh instansi pemerintahan baik
8. Bertanggung jawab secara sosial. di pusat, di daerah dan di lingkungan Badan
Penjelasan mengenai elemen dasar Usaha Milik Negara atau Daerah untuk
diatas merupakan elemen dasar dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
pengembangan literasi digital. Dengan dalam rangka pelaksanaan ketentuan
dilakukannya digital literasi maka diharapkan perundang-undangan dan pemenuhan
dapat lebih memahami dan dapat mempunyai kebutuhan masyarakat.
kemampuan dalam hal kognitif, komunikatif.
Melalui deskripsi elemen dasar diatas dapat Azas dan Prinsip Kualitas Layanan
disimpulkan bahwasanya sisi urgensi dari Publik
implementasi literasi digital mencakup Secara teoritis, tujuan pelayanan
kedalam beberapa aspek yaitu aspek publik pada dasarnya adalah mengakomodir
kultural, kognitif, konstruktif, komunikatif, kebutuhan masyarakat. Agar dapat
kepercayaan diri, kreatif, kritis dan mengakomodir kebutuhan tersebut dituntut
bertanggungjawab dengan aspek pendukung kualitas pelayanan publik yang prima
yaitu pengetahuan, teknik dan sikap yang dan profesional. Berikut azas-azas dalam
saling bersinergi dalam memberikan pelayanan publik menurut Sinambela (2008)
informasi antara kedua belah pihak baik yaitu:
informan maupun penerima informasi. a. Transparansi
b. Akuntabilitas
Pelayanan Publik c. Kondisional
Pelayanan publik menurut Sinambela d. Partisipatif
(2008) adalah pemenuhan keinginan dan e. Kesamaan Hak
kebutuhan masyarakat oleh penyelenggara f. Keseimbangan Hak dan Kewajiban
negara. Sedangkan berdasarkan Keputusan Dalam proses kegiatan pelayanan diatur
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara juga mengenai prinsip pelayanan sebagai
Nomor 63 Tahun 2003 Tentang Pedoman dasar acuan dalam mendukung jalannya
Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik kegiatan. Adapun prinsip pelayanan publik
definisi pelayanan publik merupakan segala menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan
bentuk pelayanan yang dilaksanakan oleh Aparatur Negara Nomor 63 Tahun 2003
Instansi Pemerintah di Pusat, Daerah, dan di Tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan
Lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau Pelayanan Publik antara lain adalah:
Badan Usaha Milik Daerah dalam bentuk a. Kesederhanaan
barang dan atau jasa, baik dalam rangka b. Kejelasan
upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat c. Kepastian waktu
maupun dalam rangka pelaksanaan d. Akurasi
ketentuan peraturan perundang-undangan. e. Keamanan
Selaras dengan hal tersebut menurut Santosa f Tanggung jawab
(2008) pelayanan publik adalah pemberian g. Kelengkapan sarana dan prasarana
jasa, baik oleh pemerintah, pihak swasta atas h. Kemudahan akses
nama pemerintah, atau pun pihak swasta i. Kedisiplinan, kesopanan dan keramahan
kepada masyarakat dengan atau tanpa j. Kenyamanan
pembayaran guna memenuhi kebutuhan Dengan adanya penjelasan diatas
dan atau kepentingan masyarakat. Dengan dapat dijadikan suatu tolak ukur capaian
demikian, yang memberikan pelayanan peningkatan kualitas pelayanan publik
publik kepada masyarakat luas bukan hanya dalam memberikan kontribusi besar
instansi pemerintah, melainkan juga pihak bagi kebutuhan masyarakat yang efektif
swasta. dan transparan. Proses pelayanan yang

30
Literasi Digital Dalam Peningkatan Kualitas Layanan Publik Pemerintah
(Ardy Firman Syah)

diatur berdasarkan poin-poin tersebut Beberapa aspek literasi digital yang


memperjelas langkah bagi tiap Instansi digunakan sebagai dasar analisis adalah
Pemerintah dalam memberikan pelayanan aspek kultural, kognitif, konstruktif,
melalui guidance dan prosedur yang telah komunikatif, kepercayaan diri, kreatif,
ditetapkan oleh peraturan. Namun, dalam kritis dan bertanggungjawab secara sosial.
paradigma saat ini kebutuhan masyarakat Kemudian analisis dari tiap aspek literasi
yang sangat dinamis memerlukan adanya digital akan ditinjau dari sudut pandang unsur
suatu inovasi yang dilakukan pemerintah pelayanan publik yang terdiri dari pemberi
selaku pelayanan publik. Pemerintah juga (pemerintah), penerima (masyarakat) dan
dituntut untuk menerapkan prinsip equity, kepuasan yang diberikan. Analisa akan
artinya pelayanan pemerintah tidak boleh dijelaskan secara rinci sebagai berikut :
diberikan secara diskriminatif. Pelayanan a. Aspek kultural, aspek ini berperan sebagai
diberikan tanpa memandang status, pangkat, stimulus dari lingkungan pekerjaan
golongan dari masyarakat dan semua warga bagi aparatur sipil negara dimana unsur
masyarakat mempunyai hak yang sama atas keingintahuan dan pemahaman akan
pelayanan-pelayanan tersebut sesuai dengan ragam dunia digital dibangun dengan
peraturan yang berlaku. Prosedur dan ekosistem yang mendukung. Sinergisitas
azas dari kualitas layanan publik tersebut dari aspek kultural terhadap pengetahuan,
akan lebih baik ditindaklanjuti dengan teknik dan sikap dapat dilakukan dengan
mengelaborasikan literasi digital yang telah meningkatkan tingkat awareness
dihimpun dari kajian pustaka diatas. dari pimpinan terhadap bawahannya
dengan melakukan sharing knowledge
Metode Penelitian antar pegawai dan terlibat aktif dalam
Penelitian ini menggunakan pen- perkembangan teknologi yang ada
dekatan kualitatif melalui metode analisis saat ini sehingga dapat menjadikan
deskriptif berdasarkan studi literatur yang peningkatan pada pengetahuan teknik
didapat kemudian dijadikan sebagai bahan dan sikap dari pemahaman ragam
analisa dalam menyusun desain pelayanan konteks penggunaan dunia digital yang
publik berdasarkan literasi digital untuk dibentuk pada lingkungan pemerintah.
menjawab rumusan masalah diatas. Sumber Lalu pada penerima dalam hal ini
literatur yang digunakan berupa buku, artikel masyarakat dapat diberikan media-
hasil penelitian dan artikel di media massa media informasi mengenai penggunaan
online yang berkaitan dengan literasi digital digitalisasi pelayanan publik sehingga
serta kualitas pelayanan publik. masyarakat ketika ingin menggunakan
sudah memahami secara menyeluruh
Hasil dan Pembahasan mengenai kebutuhan yang diinginkan.
Kualitas pelayanan publik menurut Pada kepuasan yang diberikan pun akan
Hardiyansyah (2011) dapat diukur secara berdampak positif selaras dengan aspirasi
rigid melalui 3 unsur yaitu unsur pertama masyarakat mengenai pemahaman
adalah organisasi pemberi (penyelenggara) ragam dunia digital telah terakomodir
pelayanan yaitu Pemerintah/Pemerintah sepenuhnya.
Daerah, unsur kedua adalah penerima layanan b. Aspek kognitif, dalam aspek ini bagi
(pelanggan) yaitu orang atau masyarakat aparatur sipil negara pemerintah dapat
atau organisasi yang berkepentingan, mengidentifikasi mengenai pemahaman
dan unsur ketiga adalah kepuasan yang mengenai konten digital sebagai suatu
diberikan dan/atau diterima oleh penerima substansi yang esensial dan berguna
layanan (pelanggan). Parameter ini yang bagi masyarakat melalui pembahasan
akan dijadikan sebagai acuan analisa dalam bersama atau melakukan benchmarking
menyusun desain pelayanan berbasis literasi terhadap private sector yang telah
digital. mengimplementasikan kualitas

31
Civil Service VOL. 15, No.2, November 2021 : 25 - 34

pelayanan pelanggan secara maksimal. kewenangan sebagai pengguna sistem


Bagi masyarakat dapat diberikan suatu layanan tersebut. Tentunya dalam
wadah partisipasi aktif dalam media mendelagasikan tugas diinventarisir
sosial dengan menghimpun seluruh kesesuaian level jabatan dan kompetensi
informasi kebutuhan apa saja yang yang dimiliki oleh tiap pegawai
sifatnya urgensi dan berkesinambungan terhadap delegasi yang diberikan pada
setiap tahunnya untuk dijadikan sebagai penggunaan sistem layanan digital. Pada
dasar acuan dalam memilih konten sisi publik dapat diberikan sosialisasi
digital yang diberikan dalam pelayanan yang sifatnya himbauan dan persuasif
publik. Bagi kepuasan yang diberikan agar masyarakat dapat dengan mudah
dapat dilihat dalam identifikasi konten memahami sistem digital pelayanan
atau jenis pelayanan apa saja yang yang digunakan sehingga meningkatkan
dibutuhkan di masyarakat. stigma positif terhadap kualitas layanan
c. Aspek konstruktif, dalam aspek ini di berbasis digital. Sisi kepuasan akan
pemerintah dapat melakukan tindak diterima oleh masyarakat jika persepsi
lanjut dengan pihak swasta sebagai dari masyarakat telah terbentuk secara
partner untuk membangun sebuah reka menyeluruh terhadap penggunaan
cipta sistem digital yang menjadi wadah pelayanan berbasis digital.
konkrit dari seluruh jenis pelayanan f. Aspek kreatif, pada aspek ini tingkat
yang akan diberikan ke masyarakat. kreatifitas dapat dirangsang melalui
Bagi masyarakat dan kepuasan yang pertukaran pegawai ataupun studi
diterima secara mandatory termasuk banding pegawai yang ada di pemerintah
kedalam wadah reka cipta sistem tersebut dengan swasta atau pada kawasan luar
dengan prinsip memudahkan akses dan negeri yang telah mengimplementasikan
pemahaman akan proses layanan digital konsep layanan berbasis digital dengan
yang diajukan. kapabilitas yang baik. Tingkat kreatifitas
d. Aspek komunikatif, dalam aspek ini yang tinggi di dapat ketika respon dari
pemahaman akan kinerja dan proses masyarakat akan kebutuhan layanan yang
penggunaan sistem diperlukan bagi semakin dinamis. Maka dari itu jenis
aparatur sipil negara melalui program layanan yang dibutuhkan diharapkan
pendidikan dan pelatihan yang diberikan dapat terhimpun secara menyeluruh pada
sesuai dengan jenis layanan yang ada pada tahap perencanaan pembangunan sistem
sistem digital tersebut dengan orientasi layanan digital.
hasil pendidikan diwajibkan dapat g. Aspek kritis, dalam aspek ini pemerintah
meningkatkan kemahiran pegawai dalam dapat melakukan program monitoring
mengelola sistem pelayanan tersebut. dan evaluasi atas pelaksanaan
Lalu pada sisi masyarakat perlu diberikan digitalisasi pelayanan publik yang
suatu bentuk informasi singkat pada tiap telah diimplementasikan. Monitoring
jenis layanan mengenai pemahaman dapat dilakukan dengan melihat tingkat
prosedur penggunaan sistem guna resiko atas penggunaan sistem dan
memastikan hasil layanan publik telah memperbaharui dari jenis layanan yang
sesuai dengan apa yang diajukan. Sisi diberikan sehingga dapat dibangun
kepuasan akan berjalan baik jika kedua sistem yang lebih optimal. Tindak lanjut
aspek tersebut dapat diimplementasikan setelahnya dari semua sistem yang
secara berkesinambungan. telah dibangun dapat diintegrasikan
e. Aspek kepercayaan diri yang satu sama lain sehingga dari sisi
bertanggungjawab, dalam aspek ini penerima (masyarakat) dapat dengan
pimpinan tinggi di pemerintahan dapat mudah memperoleh informasi melalui
memberikan delegasi tugas kepada pelayanan yang terintegrasi. Lalu dari
admin dan user dari pembagian tiap sisi kepuasan, dapat dilakukan dari

32
Literasi Digital Dalam Peningkatan Kualitas Layanan Publik Pemerintah
(Ardy Firman Syah)

integrasi sistem yang terimplementasi kedua belah pihak baik pemerintah dan
secara komperhensif dan sistemik masyarakat sangat esensial guna menjamin
dengan tidak terjadi tumpang tindih dari keberlangsungan kualitas pelayanan publik
tiap jenis layanan yang ada. yang efektif.
h. Aspek bertanggungjawab secara sosial,
dalam aspek ini baik dari sisi pemerintah Saran
maupun masyarakat dapat melakukan Dari hasil dan pembahasan di atas, maka
forum sosial dengan menstimulus dapat dirumuskan saran yaitu perlunya peran
dan mengajak tingkat kerjasama yang kontribusi aktif dari pemerintah maupun
terbuka mengenai tanggung jawab moral masyarakat guna membangun kualitas
satu sama lain sebagai pengguna maupun layanan publik berbasis digital yang optimal.
penerima manfaat dari sistem layanan Sektor swasta pun berperan aktif sebagai
yang diberikan. partner dalam benchmarking pembangunan
Berdasarkan hasil analisa di infrastruktur sistem layanan publik dan
atas, pelayanan berbasis digital dapat diharapkan dapat berkesinambungan dengan
diimplementasikan jika adanya saling kerja melakukan monitoring dan evaluasi yang
sama yang baik dan berkesinambungan dari menyesuaikan pada dinamika kebutuhan
sisi pemerinitah maupun masyarakat dengan masyarakat pada saat ini.
melihat kebutuhan jenis layanan yang
sesuai. Adanya kolaborasi dari sektor swasta
pun menjadikan peran yang penting dalam DAFTAR PUSTAKA
pembangunan infrastruktur sistem layanan
digital dengan melihat pola yang telah Bawden. (2001). Information and digital
diimplementasikan dan cara kerja yang baik literacies: a new of concepts. Journal
serta prosedural yang ada di sektor swasta. of Documentation, 572(2), 218–259.
Belshaw, D. (2012). What is’digital literacy’?
A Pragmatic investigation (Durham
PENUTUP University). Retrieved from http://
etheses.dur.ac.uk/3446/1/Ed. %0AD._
Simpulan thesis_(FINAL_TO_UPLOAD).pdf.
Transformasi layanan publik berbasis Dinata, K. B., & Darwanto, D. (2020).
digital dilakukan berdasarkan arahan dari Pengembangan Bahan Ajar Peluang
presiden dan melihat adanya perubahan Dengan Pendekatan Kontekstual
mekanisme kerja serta meninjau dari Berorientasi Pada Kemampuan
dinamisnya kebutuhan masyarakat saat Penalaran Dan Disposisi Matematis
ini. Perkembangan infrastruktur teknologi Berbasis Android. Eksponen, 10(1),
menjadikan sebuah inovasi dalam 1–10.
melakukan transformasi layanan publik Dwiyanto, A. (2011). Manajemen Pelayanan
berbasis digital. Peningkatan kualitas Publik (G. Mada, Ed.). Yogyakarta:
layanan publik berbasis digital dapat University Press.
diimplementasikan dari 8 (delapan) aspek Harbowo, N. (2020). Jaga Pelayanan Publik
yaitu : aspek kultural, kognitif, konstruktif, meski Kerja dari Rumah. Retrieved
komunikatif, kepercayaan diri, kreatif, December 25, 2021, from Kompas.id
kritis dan bertanggungjawab secara sosial. website: https://www.kompas.id/baca/
Kemudian analisis dari tiap aspek literasi polhuk/2020/04/13/jaga-pelayanan-
digital akan ditinjau dari sudut pandang unsur publik-meski-kerja-dari-rumah
pelayanan publik yang terdiri dari pemberi Hardiyansyah. (2011). Kualitas Pelayanan
(pemerintah), penerima (masyarakat) dan Publik. Yogyakarta: Gava Media.
kepuasan yang diberikan. Hasil analisa Kebudayaan, K. P. dan. (2017). Materi
ini menjelaskan bahwasanya peran dari Pendukung Literasi Digital. Jakarta.

33
Civil Service VOL. 15, No.2, November 2021 : 25 - 34

Keputusan Menteri Pendayagunaan


Aparatur Negara Nomor 63 Tahun
2003 Tentang Pedoman Umum
Penyelenggaraan Pelayanan Publik.
Martin, A. (2008). Digital Literacy and the
‘Digital Society’ dalam Lankshear,
C and Knobel, M (ed) ( policies and
practices Concepts, Ed.). Digital
literacies: Die Deutsche Bibliothek.
Peraturan Menteri PAN RB Nomor 25
Tahun 2021 tentang Penyederhanaan
Struktur Organisasi Pada Instansi
Pemerintah Untuk Penyederhanaan
Birokrasi.
Peraturan Presiden No. 95 Tahun 2018
tentang Sistem Pemerintahan Berbasis
Elektronik.
Saefullah, H. A. D. (2008). Pemikiran
Kontemporer Administrasi Publik
Perspektif Manajemen Sumber Daya
Manusia dalam Era Desentralisasi.
Bandung: AIPI dan PK2W Lemlit
Unpad.
Santosa, P. (2008). Administrasi Publik
Teori Good Governance. Jakarta:
Bumi Aksara.
Sinambela, L. P. (2008a). Reformasi
Pelayanan Publik, Teori, Kebijakan,
dan Implementasi. Jakarta: Bumi
Aksara.
Sinambela, L. P. (2008b). Reformasi
Pelayanan Publik. Jakarta: Bumi
Aksara.
Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009
tentang Pelayanan Publik.
WANTIKNAS, T. P. (2020, February).
Arah Transformasi Digital Indonesia.
Dewan TIK Nasional, 15. Retrieved
from http://www.wantiknas.go.id/id/
publikasi/e-buletin?page=2

34

Anda mungkin juga menyukai