Anda di halaman 1dari 3

RENCANA PELAKSANAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Man Ana Bogor

Mata Pelajaran :

Kelas/Semester : XII/I (gasal)

Tema : AL – QOWAIDAH FIQHIYYAH


Pembelajaran ke : 5 ( Lima)

Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, siswa diharapkan dapat :
• Mengetahui pengertian Ushul Fiqh secara Bahasa maupun istilah
• Menghafal kaidah lughatan dan istilahan
• Mampu menjelaskan definisi ushul fiqh

B. Kegiatan Pembelajaran

Deskripsi Kegiatan
Pendahuluan (10')
 Guru membuka pembelajaran dengan salam/doa dan memeriksa kehadiran peserta
didik
 Guru menyampaikan kompetensi dan tujuan yang harus dicapai peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran
 Apersepsi dan memberikan gambaran umum tentang materi yang akan diajarkan
 Motivasi jika materi ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan mampu
mengatasi permasalah yang berkaitan dengan hukum syara'
Kegiatan Inti (60)
1. Guru menunjukan dalil dan kaidah ushul fiqh menurut Bahasa dan istilah
2. Santri mengucap ulang kaidah yang dilafalkan oleh guru
3. Guru menerjemahkan kaidah kedalam Bahasa Indonesia
4. Guru menerangkan bahwa ushul fiqh adalah dasar dari fiqh seperti akar pada
tumbuhan yang menjadi pondasi sebuah tumbuhan.
Materi :

Keyakinan tidak bisa dihilangkan oleh keraguan.

Contoh kaidah :
Seorang bernama Doel Fatah ragu, apakah baru tiga atau sudah empat rakaat
shalatnya? maka, Doel Fatah harus menetapkan yang tiga rakaat karena itulah
yang diyakini.

Santri bernama Maid baru saja mengambil air wudhu di kolam depan komplek A
PP. Putra An-Nawawi. Kemudian timbul keraguan dalam hatinya; "batal durung
yo..? kayane aku nembe demek..." maka hukum thaharah-nya tidak hilang
disebabkan keraguan yang muncul kemudian.

seseorang meyakini telah berhadats dan kemudian ragu apakah sudah bersuci
atau belum, maka orang tersebut masih belum suci (muhdits).
Dibawah ini ialah kaidah yang esensinya senada dengan kaidah di atas:

Sesuatu yang tetap dengan keyakinan, maka tidak bisa dihilangkan kecuali dengan
adanya keyakinan yang lain.
Kaidah ke-7

Pada dasarnya ketetapan suatu perkara tergantung pada keberadaannya semula.

Contoh kaidah :
Seseorang yang makan sahur dipenghujung malam dan ragu akan keluarnya fajar
maka puasa orang tersebut hukumnya sah. Karena pada dasarnya masih tetap
malam (al-aslu baqa-u al-lail).

Seseorang yang makan (berbuka) pada penghujung siang tanpa berijtihad terlebih
dahulu dan kemudian ragu apakah matahari telah terbenam atau belum, maka
puasanya batal. Karena asalnya adalah tetapnya siang (al-ashl baqa-u al-nahr).
5. Guru meminta santri untuk menjelaskan apa yang sudah mereka pelajari tentang
kaidah ushul fiqh beserta maknanya
6. Guru membuat penilaian terhadap kemampuan penguasaan materi santri
Penutup (20)
Santri diberikan kesempatan untuk menyimpulkan materi pelajaran yang telah
dipelajari
Guru memberikan tanggapan serta apresiasi kepada santri yang telah menunjukan
peningkatan sikap kerjasama dan disiplin dalam pembeljaran dan keidupan sehari-

hari
Menyampaikan materi yang akan datang
• Salam penutup

C. Teknik Penilian
penilaian sikap : pengamatan sikap dan attitude dalam kelas
penilaian penetaRuan : tes tertulis
penilaian keterampilan : Rafalan

Bogor, 05 Juli 2022


Mengetahui

Kepala SMA Man Ana Guru Mata Pelajaran


Siti Nur'azizah Suhaeliah, S.Pd.I Fachri Reza Aulyana
NIP. - NIP.-

Anda mungkin juga menyukai