Anda di halaman 1dari 5

RPP SEDERHANA AKIDAH AKHLAK

Guru Mate Pelajaran : M. Izzul Latif Syam, M.Pd


Satuan Pendidikan : MA Raudlatul Ulum Putra
Mata Pelajaran : Akidah Akhlak
Kelas Semester : X (Sepuluh) / II (Genap)
Materi Pokok : Indahnya Asma’ul Husna
Alokasi Waktu : 120 Menit
A. Kompetensi Dasar
3.7. Menghayati kebesaran Allah dengan al- Asma’ al Husna-Nya (al-Kariim, al-
Mukmin,al-Wakiil, alMatiin, al-Jami’, al-Hafiidz, al-Rafii’,al-Wahhaab, al-Rakiib,
al-Mubdi’, al-Muhyi, al-Hayyu , alQayyuum, al-Aakhir, al-Mujiib, al-Awwal)
4.7. Menganalisis makna al-Asama’ul Husna (al-Kariim, al-Mukmin,al-Wakiil, al- Matiin,
al-Jami’, alHafiidz, al-Rafii’al-Wahhaab, al-Rakiib, al-Mubdi’, al-Muhyi, al-Hayyu ,
al-Qayyuum, al-Aakhir, alMujiib, al-Awwal)

B. Tujuan Pembelajaran

Melalui model pembelajaran Contextual Teaching and Learning, peserta didik diharapkan
mampu : melakukan analisa dan menghayati tentang keindahan nama-nama Asmaul
Husna (al-Kariim, al-Mukmin,al-Wakiil, al- Matiin, al-Jami’, alHafiidz, al-Rafii’al-
Wahhaab, al-Rakiib, al-Mubdi’, al-Muhyi, al-Hayyu , al-Qayyuum, al-Aakhir, alMujiib,
al-Awwal)

C. Langkah-Langkah Pembelajaran
KEGIATA ALOKASI
DESKRIPSI
N WAKTU
Pendahuluan 1. Melakukan pembukaan dengan mengucapkan salam dan 45 Menit
membaca doa sebelum memulai proses pembelajaran;
2. Mengajukan pertanyaan berupa pengalaman peserta didik
dengan mengaitkan materi pembelajaran sebelumnya dengan
materi yang akan dipelajari (mudzakaroh/tikror);
3. Menyampaikan motivasi belajar kepada peserta didik secara
kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam
kehidupan sehari-hari;
4. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan
pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
5. Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang
akan dicapai serta metode belajar yang akan ditempuh.
Inti 1. Guru menyampaikan materi inti yang akan di bahas ; 60 Menit
2. Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi
sebanyak mungkin hal yang belum dipahami, dimulai dari
pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi
Keindangan Asma’ul Husna
3. Peserta didik diminta mempresentasikan hasil kerja individu
secara klasikal, mengemukakan pendapat atas presentasi yang
dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh individu yang
mempresentasikan;
4. Peserta didik bersama teman-teman sekelasnya mendiskusikan,
mengumpulkan informasi, mempresentasikan ulang, dan saling
bertukar informasi mengenai Indahnya Asmaul Husna;
5. Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal
yang telah dipelajari terkait Indahnya Asmaul Husna. Peserta
didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali
hal-hal yang belum di pahami kepada Guru.
Penutup 1. Peserta didik, dengan bimbingan Guru, membuat kesimpulan 15 Menit
tertulis;
2. Guru melakukan refleksi hasil proses belajar yang telah
dilaksanakan;
3. Guru memberikan evaluasi untuk mengukur ketuntasan materi;
4. Guru menginformasikan kegiatan yang akan dilaksanakan pada
pertemuan berikutnya.

D. Penilaian
1. Terlampir ;
a. Penilaian Pengetahuan : Tes Tulis
b. Keterampilan : Lisan
c. Sikap : Jurnal dan Observasi
Ganjaran, 05 Mei 2021

Mengetahui,

Kepala Madrasah Guru Mata Pelajaran

Drs. H. ABDUL MANNAN QOFFAL M. IZZUL LATIF SYAM, M.Pd


CONTOH SOAL

Dengan memahami dan menghayati kebesaran Allah dengan al-Asma` al-Husna (al-
Kariim, al-Mu’min, al-Wakiil, al-Matiin, al-Jaami‘, al-Hafiidz, al-Rafii’, al-Wahhaab,
alRakiib, al-Mubdi’, al-Muhyi, al-Hayyu, al-Qayyuum, al-Aakhir, al-Mujiib, dan al-Awwal)
sebagai orang yang bariman seharusnya kita memiliki sikap sebagai berikut :

1. Memiliki budi pekerti yang luhur, sehingga bisa terwujud kehidupan yang mulia baik di
sisi Allah maupun di sisi manusia, hal tersebut sebagai implementasi dari al-Asma’
alHusna al-Kariim (Yang Maha Mulia );
2. Menjadi orang yang jujur dan dapat memberi rasa aman sehingga tercipta kehidupan
yang nyaman, sebagai implementasi dari al-Asma’ al Husna Husna al-Mu’min (Yang
Maha Memberi Keamanan);
3. Memiliki kredibilitas tinggi dan berserah diri kepada Allah, karena sadar bahwa hanya
Allah-lah tempat yang pantas untuk berserah diri, hanya Allah lah sumber kekuatan dan
pengharapan. Sebagai wujud dari meneladani asma Allah al-Wakiil;
4. Memiliki pribadi yang kuat dan teguh pendirian, tidak merasa rendah di hadapan
manusia lain, karena hanya Allah lah Yang Maha Kuat dan Kukuh. Sebagai
implemetasi dari asma Allah al-Matiin;
5. Menyadari pentingnya persatuan ummat Islam karena kelak kita akan dikumpulkan di
akhirat sesuai dengan perkumpulan kita di dunia. Sebagai wujud meneladani asma
Allah al-Jaami’ (Yang Maha Mengumpulkan);
6. Bersyukur kepada Allah yang telah memelihara dan menjaga kita dalam segala aspek
kehidupan dengan mewujudkan tetap komitmen menjaga iman dan perbuatan baik,
sebagai bentuk implementasi dari asma Allah al- Hafiidz;
7. Sadar akan pentingnya menuntut ilmu karena Allah akan mengangkat derajat orang-
orang yang beriman dan berilmu pengetahuan beberapa derajat. Sebagai bentuk
implementasi dari asma Allah al-Rafii’;
8. Menjadi orang yang dermawan dan tak pernah bosan memohon karunia kepada Allah,
karena Allah Maha Pemberi karunia dan menyukai orang-orang yang suka memberi .
Sebagai implementasi dari asma Allah al-Wahhab;
9. Berhati-hati dalam bertindak karena sadar bahwa Allah Maha Mengawasi segala
perbuatan gerak gerik manusia. Sebagai wujud meneladani asma Allah al-Rakiib;
10. Bersemangat untuk memulai berbuat kebaikan, agar merubah keadaan menjadi lebih
baik. Sebagai implementasi dari asma Allah al-Mubdi’u;
11. Bersemangat untuk hidup dan menghidupkan syi’ar Islam, sebagai implementasi dari
asma Allah al-Muhyi (Maha Menghidupkan);
12. Sadar akan pentingnya makna hidup yang didasari keimanan, karena hidup manusia itu
terbatas dan hanya Allah lah Yang Maha Hidup kekal selamanya. Inilah implementasi
asma Allah al- Hayyu (Yang Maha Hidup);
13. Hidup mandiri, orang yang kuat adalah orang yang tidak mau menggantungkan
hidupnya pada orang lain, karena Allah menciptakan manusia sudah dilengkapi dengan
potensi yang dimiliki untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Ini sebagi manifestasi dari
asma Allah al-qayyum);
14. Menjadi orang yang bertakwa dan beramal saleh sebagai persiapan dalam menghadapi
kehidupan yang abadi di akhirat kelak, sedangkan kehidupan dunia akan berakhir
semuanya. Sebagai implementasi dari asma Allah al- Akhir (Yang Maha Akhir);
15. Bersemangat untuk selalu memohon kepada Allah, karena Allah Maha mengabulkan
permohonan hamba-Nya dan berusaha mengabulkan permintaan orang lain selama
dalam kebaikan, sebagai implementasi meneladani asma Allah al-Mujiib;
16. Siap menjadi manusia the best of the best yang paling baik, yang pertama dalam
melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar, dengan tujuan khusnul khotimah. Sebagai
implementasi dari asma Allah al-Awwal.

PERTANYAAN

1. Al-Asma’ al-Husna secara bahasa berasal dari dua kata ”asma” yang berarti nama atau
penyebutan dan ”Husna” berarti yang indah dan baik. Jadi Al-Asma’ al-Husna adalah
nama-nama milik Allah yang baik dan indah. Nama Allah disini mengandung arti yang
tidak boleh disamakan dengan nama-nama yang dimiliki oleh manusia atau makhluk
lainnya. Jelaskan maksud dari pernyataan tersebut!
2. Apa tindakan yang patut dilakukan oleh siswa agar tetap bisa mengamalkan Al-Asma’ al-
Husna al-Mu’min, ” ketika menyelesaikan soal ulangan tetapi tidak bisa menjawabnya”!
3. Salah satu contoh meneladani asma Allah al-Hayyu adalah dengan mewujudkan hidup
yang bermakna, apa maksud hidup yang bermakna serta berikan contohnya!
4. Allah itu al-Kariim, Maha Mulia, dengan kemuliaan-Nya Allah memuliakan para Nabi,
malaikat, manusia, dan makhluk lainnya, lalu bagaimanakah dengan kita, apakah sudah
memuliakan Allah? Apapun jawabannya berikan alasannya! 5. Jelaskan contoh perbuatan
yang patut dilakukan oleh siswa dalam rangka meneladani asma Allah al-Jaami’!

Anda mungkin juga menyukai