Anda di halaman 1dari 4

MATERI PENYULUHAN

“MANAJEMEN KEUANGAN”

A. Pengertian Manajemen Keuangan

Manajemen Keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan,


pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh
organisasi atau perusahaan.

B. Prinsip Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan tidak hanya berbicara tentang pencatatan akuntansi saja. Lebih dari
itu. Manajemen keuangan adalah bagian yang penting dan tidak bisa dianggap sebagai
suatu kegiatan yang hanya menjadi urusan orang orang keuangan.
Didalam prakteknya, manajemen keuangan muncul untuk menyehatkan kondisi keuangan
perusahaan.
Untuk itu diperlukan prinsip-prinsip keuangan yang mendasarinya, diantaranya :

1. Prinsip Konsistensi

Kebijakan dan sistem keuangan perusahaan penerapannya harus konsisten, tidak


berubah-ubah dari periode ke periode. Namun perlu diingat bahwa sistem dan
kebijakan keuangan yang telah diambil bukan berarti tidak boleh dilakukan
penyesuaian keuangan apabila terjadi perubahan yang signifikan pada kondisi
perusahaan. Perubahan tersebut hendaknya diumukan disertai dengan alasan yang jelas
dan bisa diterima. Kebijakan keuangan yang tidak konsisten bisa mengindikasikan
bahwa terdapat manipulasi didalam pengelolaan keuangan perusahaan.

2. Prinsip Akuntabilitas

Prinsip akuntabilitas adalah sebuah kewajiban hukum maupun moral yang melekat
pada tiap - tiap individu, kelompok maupun perusahaan dalam memberikan penjelasan
bagaimana penggunaan dana atau kewenangan yang telah diberikan. Tiap individu atau
kelompok harus bisa menjelaskan mengenai penggunaan dana dan hal - hal apa saja
yang telah dicapainya. Prinsip ini dibutuhkan sebagai bentuk pertanggungjawaban
kepada pihak yang berkepentingan supaya semua mengetahui bagaimana kewenangan
dan dana yang didapat tersebut dipergunakan.

3. Prinsip Transparansi

Manajemen harus terbuka terhadap pekerjaanya, memberi informasi tentang semua


kegiatan yang dilakukan kepada yang berkepentingan. Termasuk memberi laporan
keuangan yang lengkap, wajar, tepat waktu dan akurat yang bisa diakses dengan mudah
oleh pihak yang membutuhkan. Penyimpangan terhadap prinsip transparansi ini bisa
mengindikasikan bahwa manajemen telah menyembunyikan sesuatu, dan hal seperti ini
sangat bisa merusak perusahaan.
4. Prinsip Kelangsungan Hidup

Seluruh pengeluaran operasional maupun yang berada ditingkat yang strategis


harus disesuaikan dengan dana yang ada, hal ini harus dilakukan supaya kesehatan
keuangan perusahaan bisa tetap terjaga. Pemilik perusahaan tentu ingin kelangsungan
usahanya tidak berhenti, beroperasi terus menerus secara berkelanjutan. Manajemen
keuangan wajib menyusun rencana keuangan yang bisa menunjukkan sejauh mana
sebuah perusahaan bisa menjalankan rencana strategisnya dalam memenuhi kebutuhan
keuangan yang diperlukan.

5. Prinsip Integritas

Setiap individu harus memiliki tingkat integritas yang mumpuni dalam


menjalankan kegiatan operasional perusahaan. Selain itu catatan dan laporan keuangan
harus terjaga intergritasnya dengan memberikan informasi keuangan yang lengkap dan
tingkat keakuratan yang tinggi pada pencatatan keuangan perusahaan.

6. Prinsip Pengelolaan

Manajemen keuangan harus bisa mengelola dengan efektif dana yang sudah
didapat dan menjamin dana yang diperoleh tersebut akan digunakan sebaik mungkin.
Manajemen keuangan harus melakukannya dengan hati hati saat menyusun rencana
strategis, mengidentifikasi resiko keuangan dan menyusun serta membuat sistem
pengendalian keuangan yang paling sesuai dengan karakter perusahaan.

7. Prinsip Standar Akuntansi

Sistem akuntansi keuangan yang digunakan harus sesuai dengan prinsip dan
standar aturan akuntansi yang berlaku umum. Prinsip ini bertujuan supaya laporan
keuangan yang dihasilkan manajemen bisa dengan mudah dipahami dan dimengerti
oleh semua pihak yang berkepentingan.

C. Aktivitas Keuangan

1. Aktivitas Pembiayaan ( Financing Activity )


Aktivitas pembiayaan ialah kegiatan pemilik dan manajemen perusahaan untuk
mencari sumber modal ( sumber eksternal dan internal ) untuk membiayai kegiatan
bisnis.
 Sumber eksternal
- Modal Pemilik atau modal sendiri (Owner Capital atau Owner Equity). Atau
modal saham (Capital Stock ) yang terdiri dari : Saham Istimewa (Preferred
Stock) dan Saham Biasa (Common Stock).
- Utang (Debt), Utang Jangka Pendek (Short-term Debt) dan Utang Jangka
Panjang (Long-term Debt).
- Lain-lain, misalnya hibah.
 Sumber Internal :
- Laba Ditahan (Retained Earning)
- Penyusutan, amortisasi, dan Deplesi ( Depreciation, Amortization, dan
Deplention)
- Lain-lain, misalnya penjualan harta tetap yang tidak produktif.

2. Aktiva Investasi (Investment activity)


aktivitas investasi adalah kegiatan penggunaan dana berdasarkan pemikiran hasil yang
sebesar-besarnya dan resiko yang sekecil-kecilnya.
Aktivitas itu meliputi :
- Modal Kerja (working Capital) atau harta lancar (Current Assets)
- Harta Keuangan (Finanncial assets) yang terdiri : investasi pada saham (stock)
dan Obligasi (Bond)
- Harta Tetap (real Assets) yang terdiri dari : Tanah,gedung, Peralatan.
- Harta Tidak Berwujud (intangible assets) terdiri dari : Hak Paten, Hak
Pengelolaan Hutan, Hak Pengelolaan Tambang, Goodwill.

3. Aktivitas Bisnis (Business Activity)


Aktivitas bisnis adalah kegiatan untuk mencari laba melalui efektivitas penjualan
barang atau jasa efisiensi biaya yang akan mengahsilkan laba. Aktivitas itu dapat
dilihat dari laporan Laba-Rugi, yang terdiri dari unsur :
- Pendapatan (sales atau Revenue)
- Beban ( Expenses)
- Laba-Rugi ( Profit-Loss)

Point – point yang perlu diperhatikan oleh IKM

1. Modal Tetap
 Keseluruhan dana yang dikeluarkan untuk pembelian harta tetap (tidak habis sekali
pakai/ penggunaan berulang kali)
 Contoh : pembelian peralatan produksi, investasi lahan&bangunan

2. Modal Kerja
 Keseluruhan dana yang digunakan untuk membiayai kegiatan operasional sehari – hari
dan bermanfaat sekali saja

3. Biaya
 Setiap pengeluaran yang tidak bisa dihindarkan dan jumlahnya bisa kita duga
sebelmnya
 Biaya Tetap  seluruh biaya yang dikeluarkan jumlahnya tetap tidak dipengaruhi
jumlah produksi (contoh : Gaji, sewa, penyusutan peralatan)
 Biaya variabel  seluruh biaya yang dikeluarkan jumlahnya tiadk tetap dipengaruhi
jumlah produksi (contoh : bahan baku, upah, listrik, air dll)
4. Laporan Arus Kas (statement of cash flow) adalah laporan yang menyajikan informasi
yang relevan mengenai penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama periode
tertentu.

Contoh Tabel sederhana untuk mencatat pengeluaran dan pemasukan uang untuk IKM;

Bulan :

Tanggal Aktivitas Masuk Keluar Keterangan

5. Menghitung HPP

HPP = Persediaan awal + Persediaan barang dalam proses ((Biaya Bahan Baku +
Biaya untuk produksi (misal listrik, air) + Biaya tenaga kerja) –
Persediaan barang akhir

6. Mengitung laba/rugi perusahaan

Laba/ rugi = Pendapatan (hasil penjualan) – HPP – Biaya pemasaran/lain – lain

7. Catatan Penting :
KEUANGAN USAHA HARUS DIPISAH DARI KEUANGAN UNTUK
KEPERLUAN RUMAH TANGGA.
8. Saat ini sudah banyak tersedia Aplikasi Keuangan di Playstore yang mudah digunakan
oleh para IKM sebagai contoh aplikasi dari bank BI yaitu SI APIK

Purbalingga, ............................
Purbalingga, ..........................
Penyusun

Ika Tanjung S. ST

Anda mungkin juga menyukai