Anda di halaman 1dari 16

Aplikasi Komputer Untuk Struktur

STRUCTURE ANALYSIS PROGRAM (SAP 2000)

I.1 Maksud dan Tujuan


Maksud :
Diharapkan agar setiap mahasiswa dapat mengenal, memahami dan dapat
menggunakan SAP 2000 dalam menganalisis dan mendesain struktur secara
tepat dan cepat.
Tujuan :
Setiap mahasiswa dapat melakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Mendesain suatu bangunan struktur baik perletakan balok, portal untuk
gedung bertingkat, rangka batang dan sebagainya.
2. Memasukkan data-data seperti jenis material struktur, dimensi
penampang, dan nilai serta jenis pembebanan.
II.2 Teori Dasar
SAP 2000 merupakan program versi terakhir yang paling lengkap dari
seri-seri program analisis struktur SAP, baik SAP 80 ,maupun SAP 90.
Keunggulan program SAP 2000 antara lain ditunjukkan dengan adanya
fasilitas untuk desain elemen, baik untuk material baja maupun beton.
Disamping itu juga adanya fasilitas desain baja dengan mengoptimalkan
penampang profil, sehingga pengguna tidak perlu menentukan profil untuk
masing-masing elemen, tetapi cukup memberikan data profil secukupnya, dan
program akan memilih sendiri profil yang paling optimal atau ekonomis.

A. Sistem Koordinat
Setiap model Struktur menggunakan koordinat yang berbeda untuk
menentukan join dan arah beban, displacement, gaya dalam dan tegangan.
Pengetahuan tentang system koordinat ini sangat penting bagi pengguna,
karena untuk menentukan model dan menginterprestasikan hasil-hasil
keluaran dari program, pengguna harus memahami system koordinat ini.
Semua system koordinat pada model ditentukan dengan mematuhi
satu system koordinat global X-Y-Z. Setiap bagian dari model misalnya
joint, elemen atau constrain, masing-masing mempunyai system koordinat

Teknik Sipil FT-45 1


Aplikasi Komputer Untuk Struktur

local 1-2-3. Semua sisten koordinat ditunjukkan dengan system tiga dimensi,
menggunakan aturan tangan kanan dan menggunakan system Cartesian (segi-
empat).
SAP 2000 selalu mengasumsikan sumbu Z adalah sumbu vertical,
dengan Z+ mengarah ke atas. Arak ke atas digunakan sebagai bantuan untuk
menentukan system koordinat local, walaupun system koordinat local itu
sendiri tidak mempunyai sumbu arah vertical.
o Sistem Koordinat Global
Sistem koordinat global merupakan koordinat dalam tiga dimensi,
mengikuti aturan tangan kanan (right handed), dan merupakan koordinat
kartesian (segi empat). Tiga sumbu dengan notasi X, Y, Z ialah sumbu
yang saling tegak lurus sesuai dengan aturan tangan kanan. Letak dan
orientasi sumbu global tersebut dapat berubah-ubah, asalkan sesuai
dengan aturan tangan kanan.
o Sistem Koordinat Lokal
Pada setiap elemen Frame mempunyai system koordinat local yang
digunakan untuk menentukan potongan property, beban dan gaya-gaya
keluaran. Sumbu-sumbu koordinat local ini dinyatakan dengan symbol 1,
2, 3. Sumbu 1 arahnya ialah searah sumbu elemen, dua sumbu yang lain
tegak lurus dengan elemen tersebut dan arahnya dapat ditentukan sendiri
oleh pengguna.
Yang perlu diketahui pengguna adalah bagaimana menentukan koordinat
local 1-2-3 dan hubungannya dengan koordinat global X-Y-Z. Kedua
system koordinat ini menggunakan aturan tangan kanan.

Ang=90o

2
j
X 3 1
Y
Sumbu lokal 1 sejajar sumbu Y+
Sumbu lokal 2 diputar 90o dari bidang Z-1

Teknik Sipil FT-45 2


Aplikasi Komputer Untuk Struktur

j
2 1

Ang=30o

j
X Y
3

Sumbu local 1 sejajar dengan sumbu X, Y, dan Z


Sumbu local 2 diputar 30o dari bidang Z-1

Z
1

i 3
X Y

Ang=90
o 2

Sumbu lokal 1 sejajar sumbu Z-


Sumbu lokal 2 diputar 90o dari bidang X-1

` Z
3

2 i
Ang=30o

X 1 Y

Sumbu local 1 sejajar dengan sumbu Z-


Sumbu local 2 diputar 30o dari bidang X-1

Teknik Sipil FT-45 3


Aplikasi Komputer Untuk Struktur

Untuk menggunakan system koordinat local elemen yang umum dapat


menggunakan orientasi default dan sudut koordinat elemen frame yang dapat
dijelaskan sebagai berikut.
1. Sumbu local 1 arahnya selalu memanjnag arah sumbu elemen, arah positif
ialah dari ujung I ke ujung j
2. Orientasi default sumbu 2 dan 3 ditentukan oleh hubungan diantara
sumbu local 1 dan sumbu global Z sebagai berikut :
y Jika sumbu local 1 arahnya horizontal, maka bidang 1-2 dibuat sejajar
dengan sumbu Z.
y Jika sumbu local 1 arahnya ke atas (Z+) maka arah sumbu local 2
sejajar dengan sumbu global X+.
y Sumbu local 3 arahnya selalu horizontal searah bidang X-Y.
Oleh program elemen dianggap vertical jika sinus sudut antara sumbu 1
dan sumbu X kurang dari 10-3.
3. Sumbu koordinat ang digunakan untuk menentukan orientasi elemen
yang berbeda dengan orientasi default. Sudut ini memutar sumbu local 2
dan 3 terhadap sumbu 1 menuju kea rah pengamat.
Untuk elemen vertical sumbu ang ialah sudut antara sudut local 2 dan
sumbu X+ horizontal. Dengan kata lain ang adalah sudut antara sumbu
local 2 dan bidang vertical yang dilalui sumbu local 1.
B. Property Potongan
Property elemen pada frame merupakan satu kesatuan data material
dan property geometric yang menggambarkan potongan penampang dari satu
atau beberapa elemen frame. Data potongan penampang ini ditentukan
tersendiri dari elemen frame, dan pototngan ini akan digunakan untuk
masing-masing elemen.
Property potongan ditentukan terhadap system koordinat local yang
mengikuti aturan tertentu. Arah sumbu 1 ialah sepanjang sumbu elemen, dan
sumbu 1 ini merupakan garis normal dari bidang potongan elemen, yang
bertemu pada kedua garis netral potongan. Sumbu 2 dan 3 sejajar dengan
bidang potongan elemen, biasanya arah sumbu 2 searah dengan tinggi

Teknik Sipil FT-45 4


Aplikasi Komputer Untuk Struktur

potongan atau merupakan sumbu minor, dan arah sumbu 3 searah dengan
lebar potongan atau merupakan sumbu mayor.
Tabel. Rumus untuk menentukan Shear Area
Bentuk Pot. Keterangan Shear area
Efektif

Potongan bentuk segi-empat


d 5/6 d b
Gaya geser sejajar b atau d
b

bf

Potongan bentuk WF
3/5 tf bf
= tf Gaya geser sejajar sayap

d
Potongan bentuk WF
tw d
tw = tf Gaya geser sejajar badan

Potongn bentuk pipa berdinding


r
πrt
tipis
tw Gaya geser dari gaya mana saja

r
Potongan bentuk lingkaran solid
0,9 π r2
Gaya geser dari arah mana saja

Potongan bentuk tube berdinding


2td
tipis
tw
Gaya geser sejajar arah d

Teknik Sipil FT-45 5


Aplikasi Komputer Untuk Struktur

Y
Potongan yang umum IX 2
dn
Q 2 ( y)
Yt
Gaya geser sejajar arah sumbu Y
Yt ∫Yb b( y) dy
Ix = momen inersia terhadap sumbu
n
y B(y) X

X
Yt
Yb
Q(Y) = n b(n) dn
g.netral
Y

Property material yang akan digunakan untuk penampang ditentukan


sebelum potongan penampang ditentukan. Property material yang akan
digunakan ini meliputi :
1. Modulus elastisitas e1 untuk kekakuan aksial dan lentur.
2. Modulus geser g12 untuk kekakuan torsi dan kekakuan geser melintang,
dihitung dari e1 dan angka Poisson u12
3. Kerapatan massa per-unit volume m untuk menghitung massa elemen.
4. Berat sendiri per unit volume w untuk menghitung berat sendiri struktur.
5. Tipe indicator desain ides yang digunakan untuk menentukan tipe
perancangan penampang misalnya baja, beton, atau tanpa disain.
Property geometric elemen frame terdiri 6 macam, bersama-sama
dengan property, material geometriki ini digunakan untuk menentukan
kekakuan potongan sebagai berikut :
1. Potongan penampang a. merupakan kekuatan aksial potongan yang
dinyatakan dengan a(e1).
2. Momen inersia i33 terhadap sumbu 3 untuk lentur pada bidang 1-2, dan
momen inersi i22 terhadap sumbu 2 untuk lentur pada bidang 1-3.
Hubungan kekakuan lentur dan potongan penampang dinyatakan dengan
i33(e1) dan i22(e1).
3. Konstanta torsi j, yang dinyatakan dengan j (g12)
4. Shear area as2 dan as3 untuk transfer geser pada bidang 1-2 dan 1-3.
Hubungan kekakuan geser potongan dinyatakan dengan as2(g12) dan
as13(g12).

Teknik Sipil FT-45 6


Aplikasi Komputer Untuk Struktur

C. Bentuk Penampang
Pada setiap penampang potongan, ke-enam property (a, j, i33, as2, dan
as3) akan dihitung langsung sesuai dengan bentuk dan dimensi potongan, atau
diambil dari file data base yang disediakan. Tipe bentuk penampang ini
ditentukan dengan sh, yang dipilih oleh pengguna.
1. Jika sh = G (general section), ke-enam geometric property harus
ditentukan sendiri oleh pengguna.
2. Jika sh = R, P, B, C, T, L atau 2L, ke-enam geometric property secara
otomatis dihitung dari data dimensi potongan yamg diberikan.
3. Jika sh adalah nilai yang lain, misalnay W27X94 atau 2L4X3X1/4, ke-
enam geometric property diambil dari file data base.

2
2

tw
3 t3 t3
t3 3

t2 tw t2tf

(a) SH=R (b) SH=P (c.) SH=B

2 2 2
t2t Tft t2 t2 tf
tf

3 tw 3 3 tw t3
Tfb tf
t2b tw

(d) SH=I (e) SH=T (f) SH=C


2 2

tf
tw
3 3
t3 t3
tw
tf
t2 dls
(g) SH=L (h) SH=2L
Bentuk penampang yang geometric propertinya dihitung otomatis oleh
program SAP 2000

Teknik Sipil FT-45 7


Aplikasi Komputer Untuk Struktur

Geometrik property potongan juga dapat diperoleh dari file database.


Tiga file yang diberikan oleh program SAP2000 ialah:
1. AISC>PRO, ialah profil yang sesuai dengan standar American Institute of
Steel Construction.
2. CISC.PRO, ialah profil yang sesuai dengan standar Canadian Institute Of
Steel Construction.
3. SECTION.PRO yang merupakan copy-an dari AISC.PRO
Untuk menambah sendiri file database dapat dilakukan dengan
program PROPER yang telah disiapkan oleh computer and structures,inc.
Pada directory utility. Satuan yang digunakan pada geometric property harus
ditentukan apabila pengguna ingin membuat file database sendiri. Unit ini
oleh SAP2000 akan dikonversi secara otomatis yang nantinya akan digunakan
dengan unit lainnya. Setiap bentuk penampang pada file database
menggunakan satu atau dua label referensi. Misalnya label bentuk penampang
W36X300 (satuan in) atau W920X446 (satuan SI). Bentuk penampang yang
disimpan pada file CISC.PRO hanya menggunakan satu label referensi.

D. End Offset
Element frame dimodelkan sebagai elemen garis yang dihubungkan
pada joint (titik kumpul/pertemuan). Padahal sebenarnya penampang elemen
yang digunakan mempunyai dimensi potongan tertentu. Apabila dua buah
elemen bertemu, misalnya balok dan kolom, pada pertemuan tersebut akan
terjadi overlap potongan penampangnya. Untuk beberapa struktur yang
dimensi penampangnya cukup besar, maka panjang overlap tersebut cukup
signifikan untuk diperhitungkan.
Pada setiap elemen dapat ditentukan dua end offset dengan
menggunakan parameter ioff dan joff yang berhubungan dengan ujung i dan j.
End offset ioff ialah panjang overlap pada elemen yang ditinjau terhadap
elemen terhadap elemen yang lain pada joint i. End offset ioff ini merupakan
jarak dari joint ke sisi muka elemen yang lain.
End offset dapat dihitung secara otomatis oleh SAP2000 untuk
pilihan elemen yang didasarkan pada dimensi penampang maksimum untuk

Teknik Sipil FT-45 8


Aplikasi Komputer Untuk Struktur

semua elemen lain yang berhubungan dengan elemen tersebut pada salah satu
joint yang ditinjau.
Panjang bersih Lc ialah panjang diantara end offset (permukaan
dukungan) yang dihitung dengan :
Lc = L – (ioff + joff) dengan L adalah panjang total elemen.
Jika end offset yang diberikan menyebabkan panjang bersih elemen
kurang dari 1% panjang total elemen, program akan memberikan peringatan
dan akan mereduksi end offset sesuai proporsi dengan memberikan panjang
bersih elemen sebesar 1% dari panjang total elemen. Kondisi normalnya,
besarnya end offset ini harus lebih kecil dari proporsi panjang totalnya.

Panjang total L
Panjang bersih LC
Batang Horisontal

CL
End Offset

Permukaan dukungan

CL CL
Gambar End offset pada elemen frame

Pengaruh dari pemberian end offset ini ialah semua keluaran gaya-gaya
dalam dan momen diberikan pada permukaan dukungan dan pada epanjang
bentang bersih elemen.

Teknik Sipil FT-45 9


Aplikasi Komputer Untuk Struktur

E. End Release
Pada kondisi normal, tiga derajat kebebasan translasi dan tiga
kebebasan rotasi pada setiap ujung elemen frame dihubungkan dengan joint-
nya, dan karena itu elemen tersebut dihubungkan dengan elemen yang lain.
Hal ini memungkinkan untuk me-release (tidak menghubungkan) satu atau
lebih derajat kebebasan dari joint apabila diketahui hubungan gaya-gaya atau
momennya nol. Untuk me-release ini digunakan system koordinat local
elemen, dan tidak akan mempengaruhi elemen lain yang dihubungkan pada
joint tersebut.

Joint menerus (kaku)


Sumbu 1

Joint pin
J

Joint menerus
(kaku)
Z

I
X

End Release pada frame elemen.

Beberapa kombinasi untuk me-release ujung yang ditentukan pada


elemen frame harus tetep menjamin bahwa elemen tetap dalam keadaan
stabil, hal ini terutama pada beban-beban yang dikerjakan pada elemen yang
ditransfer pada struktur lainnya. Beberapa release yang dikemukakan di
bawah ini tidak stabil, baik direlease secara sendiri atau kombinasinya, dan
hal ini sebaiknya dihindari.
o Me-release U1 pada kedua ujung
o Me-release U2 pada kedua ujung
o Me-release U3 pada kedua ujung

Teknik Sipil FT-45 10


Aplikasi Komputer Untuk Struktur

o Me-release R1 pada kedua ujung


o Me-release R2 pada kedua ujung dan U3 pada kedua ujung
o Me-release R3 pada kedua ujung dan U2 pada kedua ujung

F. Massa
Pada analisa dinamik, massa dari struktur digunakan untuk
menghitung gaya-gaya inersia. Konstribusi massa pada frame elemen adalah
terkelompok pada frame pada ujung I adalah j. Total elemen ialah sama
dengan rapat massa sepanjang elemen m dikalikan dengan luas penampang a
Massa total elemen dibagikan pada kedua joint dengan cara seperti
menentukan reaksi dukungan pada simple beam. Pengaruh release pada
ujung elemen diabaikan pada waktu menentukan massa pada joint tersebut.
Massa total kemudian dikerjakan pada tiap-tiap derajat kebebasan translasi
UX, UY, dan UZ. Momen inersia massa tidak dihitung untuk derajat
kebebasan rotasi.

G. Beban Pada Struktur


Beban yang bekerja pada struktur ada beberapa macam diantaranya
ialah berat sendiri struktur, beban yang bekerja pada elemen, beban yang
bekerja pada joint dan beban dinamik. Untuk beban yang bekerja pada
elemen struktur dapat dijelaskan sebagai berikut :
− Beban Sendiri
Berat beban sendiri dapat ditentukan untuk beberapa kondisi pembebanan
(load case), sehingga berat sendiri pada semua elemen struktur menjadi
aktif. Pada elemen frame berat sendiri ialah gaya terdistibusi pada
sepanjang elemen. Besarnya berat beban sendiri sama dengan berat
volume w dikalikan dengan luas penampang a. Berat sendiri arahnya
selalu ke bawah, searah dengan sumbu –Z. Berat sendiri ini dikalikan
dengan factor skala yang ditentukan untuk seluruh struktur.
− Beban terpusat pada elemen
Beban terpusat pada elemen digunakan untuk menentukan gaya terpusat
dan momen yang bebas dikerjakan pada sepanjang elemen. Arah beban

Teknik Sipil FT-45 11


Aplikasi Komputer Untuk Struktur

dapat ditentukan dengan system koordinat global maupun system


koordinat local. Lokasi beban dapat ditentukan dengan salah satu cara di
bawah ini :
 Dengan jarak relative rd yang diukur dari joint i. Jarak relative ini
nilainya ialah 0 < rd < 1. Jarak relative ini merupakan pembagian
dengan panjang elemen.
 Dengan jarak absolud d, yang dikur dari joint i. Jarak absolute ini
nilainya ialah 0 < d < L, dengan L ialah panjang elemen.
UZ
1 1
UZ

2 2

3 3

(a) Gaya arah sumbu global Z (b) Momen arah sumbu global Z

Semua gaya bekerja di tengah bentang

u2 r2
1

2 2

3 3

(c) Gaya arah sumbu local 2 (d) gaya momen arah sumbu local 2
Z

X Y

− Beban Merata Pada Elemen


Beban Merata Pada Elemen dgunakan untuk menentukan gaya dan
momen yang bekerja pada sepanjang elemen frame. Intensitas beban
dapat berupa beban merata atau trapezium. Arah dapat ditentukan
dengan system koordinat global maupun system koordinat local.

Teknik Sipil FT-45 12


Aplikasi Komputer Untuk Struktur

Beban dapat dikerjakan pada sepanjang elemen atau sebagian panjang


elemen saja. Mengulang beban dapat dikerjakan pada satu elemen,
dengan panjang beban dapat overlap, dengan cara menambahkan
beban. Panjang beban dapat ditentukan melalui salah satu cara berikut
ini :
 Dengan menentukan dua jarak relative rda dan rdb, yang diukur
dari joint i. Kedua jarak tersebut harus 0≤rda<rdb≤1. Jarak
relative ini merupakan pembagian dengan panjang elemen.
 Dengan menentukan dua jarak absolute da dan db, yang diukur
dari joint i. Kedua jarak tersebut harus 0≤da<db≤1, dengan L
ialah panjang elemen.
 Menentukan panjang beban jarak nol, hal ini berarti beban
bekerja pada sepanjang elemen.
UZ
UZ 1 1

2 2

3 3

(a) Gaya arah sumbu global Z (b) Momen arah sumbu global Z

Semua gaya bekerja dari 0,25 sd. 0,75 bentang

u2 r2
1

2 2

3 3

(c ) Gaya arah sumbu local 2 (d) gaya momen arah sumbu local 2
Z

Y X

Intensitas beban merupakan gaya atau momen persatuan panjang.


Untuk setiap komponen gaya atau momen yang dikerjakan, sebuah
nilai beban diperlukan jika beban merupakan beban merata. Apabila

Teknik Sipil FT-45 13


Aplikasi Komputer Untuk Struktur

intensitas beban bervariasi di atas daerah yang dikerjakan (beban


trapezium) maka diperlukan dua nilai beban.

Sumbu 2 rda = 0.0


rdb = 0.5
U2a = -5
U2b = -5
5
Sumbu 1

10

20

(a) Beban merata setengah bentang


Sumbu 3
da = 0 da = 4 da = 16
db = 4 db = 16 db = 20
U3a = 0 U3a = 5 U3a = 5
U3b = 5 U3b = 5 U3b = 0

5 5 Sumbu 1

16

20

(b) beban tarpesium


da = 10
db = 16
U2a = 10
Sumbu 2 da = 4 U2b = 10
db = 10
U2a = 5
U2b = 5
10
5
Sumbu 1

4
10
16
20

(c) Beban merata bersusun

H. Joint dan Derajat Kebebasan


Join memainkan peran dasar pada analisis struktur. Joint merupakan
titik kumpul yang menghubungkan antara elemen, dan merupakan titik pada
struktur yang displacemennya diketahui atau akan dihitung. Komponen
displacement pada join tersebut macamnya ialah translasi dan rotasi, dan
disebut dengan derajat kebebasan (Degree of Freedom).

Teknik Sipil FT-45 14


Aplikasi Komputer Untuk Struktur

Elemen frame yang normal mempunyai enam derajat kebebasan pada


kedua joinnya. Pada elemen yang diinginkan tidak mempunyai kekuatan
pada joinnya, maka ketiga derajat kebebasan rotasi dapat tidak diaktifkan.
Joinn sering juga disebut sebagai titik nodal atau node dan merupakan
bagian penting pada model struktur, dan memainkan beberapa fungsi penting
antara lain :
1. Semua elemen pada struktur dihubungkan dengan joint.
2. Struktur didukung pada joint dengan menggunakan restrain atau spring.
3. Perilaku struktur kaku (rigid body) dan kondisi simetris dapat ditentukan
dengan memberikan Constrain pada joint.
4. Beban terpusat dapat langsung dikerjakan pada joint, dan pengaruh
displacement tanah dapat dikerjakan secara tak langsung pada dukungan
spring.
5. Massa terkelompok (lumped masses) dan inersia rotasi dapat ditentukan
pada joint.
6. Semua beban dan massa dikerjakan pada element ditransfer ke joint.
7. Joint merupakan titik utama pada struktur yang displacemen-nya
diketahui (pada dukungan) atau akan dihitung.
Pada SAP 2000 joint secara otomatis digambarkan pada ujung elemen
frame dan pada sudut-sudut elemen shell. Joint dapat juga ditentukan tidak
tergantung dengan elemen, dan joint ini tidak harus selalu dihubungkan
dengan elemen.
Hal yang pertama dilakukan pada saat akan menganalisa suatu
struktur dengan menggunakan SAP 2000 adalah pemodelan bentuk dan
dimensi struktur tersebut. Pemodelan bentuk dan dimensi struktur dapat
digambarkan pada software-sofware tertentu yang mempunyai featuring
(fasilitas-fasilitas) yang sama dengan SAP 2000. Model-model tersebut
dapat dibuka dengan SAP 2000 dengan fasilitas graphical user interface.
Sofware-sofware tersebut seperti SAP 90, AutoCad, atau program-program
lain yang dapat menyimpan data dalam ekstensi *.DXF, begitu pula
sebaliknya. Model-model yang digambarkan pada SAP 2000 dapat
disimpan dalam bentuk file database standar SAP 2000 (*.SDB) untuk data-

Teknik Sipil FT-45 15


Aplikasi Komputer Untuk Struktur

data inputnya sedangkan model geometrinya dapat disimpan dalam ekstensi


*.DXF sehingga dapat diedit pada AutoCad atau software-sofware grafis
lain.
SAP 2000 mendefinisikan struktur menjadi empat komponen utama.
Yaitu :
1. Titik buhul atau titik kumpul (joint)
Joint adalah titik bertemunya dua elemen atau lebih yang merupakan
tempat penyaluran gaya-gaya dari tiap-tiap elemen yang bertemu
tersebut dan atau gaya/beban di luar struktur. SAP 2000
mendefinisikannya dengan titik (node) yang berwarna tertentu (kuning
sebagai warna default)
2. Elemen Batang (Frame element)
Frame elemen adalah struktur yang mempunyai dimensi panjang saja.
Dimana tiap elemen menghubungkan masing-masing satu joint pada
ujungnya. SAP 2000 mendefinisikannya dengan sebuah garis dengan
panjang dan warna tertentu (kuning sebagai warna default)
3. Elemen pelat (shell element)
Shell element adalah elemen dari struktur yang mempunyai dimensi
panjang dan lebar. Dimana elemen ini memiliki minimal tiga joint pada
tiap sudutnya. SAP 2000 mendefinisikannya dengan bangun/shape yang
mempunyai garis pinggir dengan warna tertentu (merah sebagai
default). Shell elemen terdiri atas dua bagian, yaitu elemen yang
berbentuk bujursangkar atau persegipanjang (Rectangular shell
element) dan elemen yang berbentuk sembarang (Quqdrilateral shell
element)
4. Elemen Solid (Solid Element)
Solid element adalah struktur yang berbentuk benda pejal yang
mempunyai tegangan gaya dalam tiga dimensi apabila beban bekerja
padanya. SAP 2000 tidak dapat mendefinisikannya langssung, tetapi
harus dengan bantuan AutoCad.

Teknik Sipil FT-45 16

Anda mungkin juga menyukai