Anda di halaman 1dari 69

Teori Medan Ligan

 Standar Kompetensi
Mahasiswa mampu mendeskripsikan aplikasi teori grup dalam teori
medan ligan yang terkait dengan pembelahan orbital d dan f dalam medan
oktahedron maupun tetrahedron.
 Kompetensi Dasar
Setelah melakukan kegiatan pembelajaran dengan bacaan buku ini
diharapkan mahasiswa/pembaca mampu:
 mendeskripsikan nilai karakter setiap operasi simetri orbital s, p, d, dan f
dalam medan oktahedron
 mendeskripsikan term (Muliken) bagi tiap orbital s, p, d, dan f dalam
medan oktahedron dan tetrahedron
 melukiskan diagram pembelahan orbital d dan f dalam medan tetrahedron
dan oktahedron
 memahami term dan state untuk pembelahan berbagai orbital dalam
berbagai medan Td , Oh , dan D4h
 melukiskan kontruksi pembelahan diagram energi term D dan F dalam
medan Td , dan Oh
 memahami diagram energi pembelahan state menurut Orgel dan Tanabe-
Sugano
 melukiskan terjadinya transisi elektronik pada berbagai konfigurasi d x
Hans Bethe, 1929, mengenalkan papernya yang diberi judul
splitting of terms in crystals :

1. Secara umum state atau term (atau tingkat) yang diturunkan


berdasarkan konfigurasi elektronik suatu ion yang bersifat degenerat
(setingkat) pada ion bebas-nya, harus mengalami pembelahan
(splitting) menjadi dua atau lebih term-term yang nondegenerat bila
ion ini berada dalam pengaruh medan lain seperti dalam kisi kristal

2. menghitung besarnya energi pembelahan (splitting energy) suatu


state atau term ion bebas dengan mengasumsikan bahwa pengaruh
dari tetangganya diperlakukan sebagai gaya-gaya elektrostatik
murni (ikatan ion murni).

Pembelahan pada Orbital dalam Simetri Oktahedron, Oh


Karena teori medan kristal (teori medan ligan) sangat superior (unggul)
dalam menerangkan senyawa-senyawa koordinasi dengan ion pusat dari
logam-logam transisi (golongan d), maka pembicaraan ditekankan pada
pembelahan berbagai term yang diturunkan dari konfigurasi elektronik
dx sebagai akibat pengaruh spesies tetangganya ditinjau dari teori grup.
Orbital s
Orbital ini berbentuk bola, yang berarti selalu memberikan sifat simetri
sempurna (karakter, c = 1) terhadap setiap operasi simetri mana pun, dan
oleh karena itu dinotasikan dengan representasi irreducible a1g.

Orbital p
Ketiga sumbu Cartes pada simetri kubus dari mana simetri oktahedron
diturunkan bersifat ekivalen. Ini berarti bahwa ketiga orbital p juga ekivalen
atau degenerat. Dengan kata lain, ketiganya mempunyai seperangkat karakter
yang sama dan saling tertukar oleh operasi simetri tertentu, dan oleh karena
itu direpresentasikan dengan satu representasi irreducible yaitu t1u.
Karakter masing-masing operasi simetri yang bersangkutan dapat ditentukan
sebagai berikut.
Strictly Speaking:
The subscript x, y, and z are not alphabetic order of energy of mℓ
The subscript x, y, and z are strictly related to the mℓ values
The values of mℓ are not identical with energy

ℓ = 1, p orbitals (pz = 0; px , py = ±1)


• each principal energy state above n = 1 has 3 p orbitals
– mℓ = -1, 0, +1 (Note: This is not the order of increasing energy)
• each of the 3 orbitals point along a different axis
– px, py, pz (Note: This is not the order of mℓ and of increasing energy)
• 2nd lowest energy orbitals in a principal energy state
• two-lobed
• node at the nucleus, total of n nodes

4
ℓ = 1 ; p orbitals
mℓ = ± 1 mℓ = ± 1 mℓ = 0

5
ℓ = 2 ; d orbitals
• each principal energy state above n = 2 has 5 d orbitals
– mℓ = -2, -1, 0, +1, +2
• 4 of the 5 orbitals are aligned in a different plane
– the fifth is aligned with the z axis, dz2
– dxy , dyz , dxz , dx2 – y2
• 3rd lowest energy orbitals in a principal energy state
• mainly 4-lobed
– one is two-lobed with a toroid
• planar nodes
– higher principal levels also have spherical nodes

6
ℓ = 2 ; d orbitals
mℓ = ± 1 mℓ = ± 2

mℓ = ± 1 mℓ = ± 2 mℓ = 0

7
ℓ = 3 ; f orbitals
• each principal energy state above n = 3 has
7 f orbitals
– mℓ = -3, -2, -1, 0, +1, +2, +3
• 4th lowest energy orbitals in a principal
energy state
• mainly 8-lobed
– some 2-lobed with a toroid
• planar nodes
– higher principal levels also have spherical nodes
8
ℓ = 3 ; f orbitals

mℓ = ± 3 mℓ = ± 3
mℓ = 0

mℓ = ± 2 mℓ = ± 2
mℓ = ± 1 mℓ = ± 1

9
Why are Atoms Spherical?

Tro, Chemistry: A 10
Molecular Approach
z+
C4 , C43 , C2'(= C42 ), S4 , S43

x+ y+
i (1)

sh

(6)
(5)

(3) y
(2)
C2 C2

x
(4) sd

C3 , S6
z+ z+ Gambar 4.1(a) Proyeksi ketiga sumbu
Cartes pada salah satu bidang permukaan
y+ (bidang segitiga) bangun oktahedron,
x+ sumbu C3 tegaklurus pada bidang proyeksi,
C2 bidang kertas, (b) kedudukan salah satu
x+ y+
(b) sumbu C2 terhadap salah satu sumbu Cartes,
dan (c) operasi simetri S6 terhadap tiga
(a) vektor yang berbeda.

z+ z+

Rotasi 600 pada


sumbu simetri C3

x+ y+ y+
x+

z+
Refleksi bidang
tegak lurus C3
S6

x+ y+

(c)
z+

x+ y+

(a)

z+

y+

x+
C2

(b)
0

-1
Bukti:

X X X
X
Bukti:
X
X
C4 :
Tro, Chemistry: A 25
Molecular Approach
eg

fd
t1u
fb
t2
Energi

a1
Do
D
fe
Dt fe t1
d t2u f
t2
D fd
e
a2u
t2g fb
Oh ion bebas Td Oh ion bebas Td

(a)
(b)

Gambar 4.3 Pembelahan (a) orbital d dan (b) orbital f ,


dalam simetri Oh dan Td
Absorbansi / unit sembarang
(a)

(b)

5 10 15 20 25 30 35
Bilangan gelombang / 103 cm-1

Gambar 4.14 Spektrum absorpsi larutan


(a) [Cr(H2O)6]2+ dan (b) [Fe(H2O)6]2+
Gambar 4.5 Pembelahan Term D (a) untuk n = 1 dan 6 (d 1 , d 6) dalam medan
lemah Oh dan n = 4 dan 9 (d 4, d 9 ) dalam medan Td , dan (b) untuk n = 4 dan 9
(d 4,
d 9 ) dalam medan lemah Oh dan n = 1 dan 6 (d 1, d 6) dalam medan Td .
Keragaman spin untuk konfigurasi d 1 dan d 9 adalah m = 2 , sedangkan untuk d 4 dan d 6
adalah m = 5 ; dalam medan Td term yang bersangkutan tidak menggunakan subskrip g

mE
g

mT
2g
Energi

+ 6Dq
+ 4Dq

- 4Dq baricenter
d n = mD
mT - 6Dq
2g
mE
g
(a) (b)
Gambar 4.6
Pembelahan state F (dan P) dalam medan lemah Oh dan Td
untuk konfigurasi d 2, d7 dan d3, d8. Untuk d2 dan d8 nilai
m = 3, sedangkan untuk d3 dan d7 nilai m = 4 ; dalam medan
Td subskrip g dihilangkan
mT
1g

mT
1g
mP

+ 12
mA
2g

10Dq +6 mT
Energi

1g
+2
mT
2g baricenter
mF mT
-2 2g

mT 10Dq
1g -6

- 12 mA
2g
d 2, 7
d Oktahedron dn d 2, d 7 Tetrahedron
d 3, d 8 Tetrahedron d 3, d 8 Oktahedron
(a)

Absorbansi / unit sembarang

(b)

5 10 15 20 25 30 35
Bilangan gelombang / 103 cm-1

Gambar 4.12 Spektrum absorpsi larutan


(a) [V(H2O)6]3+ dan (b) [Ni(H2O)6]2+
Absorbansi / unit sembarang

(a)

(b)

5 10 15 20 25 30 35
Bilangan gelombang / 10 3 cm-1

Gambar 4.13 Spektrum absorpsi larutan


(a) [Cr(H2O)6]3+ dan (b) [Co(H2O)6]2+
ion interaksi interaksi interaksi konfigurasi
bebas lemah medium kuat elektronik
1S 1A Oh Td
1 1A
1
1
1
1A 1E 1
1 (e)2 (e)2 (t2)6
1 2
1E 3A
2 6 (12Dq)
1T
2 3
1G
3
9
1T
1
1T
3 2
3P 3T 1T 3
1 1
9 9 3T
2
3 (t2)1 (e)1 (e)3 (t2)5
1E
9
1D 3T
24 (2Dq)
1T 2
2 1
5 9
3
3A 1A
2 1
3 1
1E
3T
3F 2 2
1T
3T
9 2 (t2)2 (e)4 (t2)4
21 1 3
9 15 (-8Dq)
3T
1
9

Gambar 4.7 Diagram korelasi pembelahan term / state untuk konfigurasi


d2 dalam Oh (subskrip g perlu ditambahkan) dan d8 dalam Td.
(angka di bawah term menunjukkan total turunan-degenerasi)
1A 1E 3A
1 2 : (dg)2
70

1T
1S 1
1T
2
n3
3T
E/B

1
3T :
2 (de)1 (dg)1
1A
1
30 n2
1G 1E

3P 1T
2
1D

n1
3F 3T
1 : (de)2
1 2 3
Dq / B
Gambar 4.10a Diagram Tanabe-Sugano dalam medan oktahedron
untuk konfigurasi d 2
5E : (de)3 (dg)3
1A
1E
2
low-spin 3E

high-spin
60
E/B
1T
2

5T : (de)4 (dg)2
2
1T
1I 1
3T
2
30
3T : (de)5 (dg)1
1
3

H
n2
10
5E
n n1
5T 1A
5D 2
1 : (de)6
1 2 3
Dq / B

Gambar 4.10b. Diagram Tanabe-Sugano dalam medan oktahedron


untuk konfigurasi d6 (hanya untuk state 5D, 3H, dan 1I saja yang
dilukiskan agar tampak lebih jelas)
(a)

Absorbansi / unit sembarang

(b)

5 10 15 20 25 30 35
Bilangan gelombang / 103 cm-1

Gambar 4.12 Spektrum absorpsi larutan


(a) [V(H2O)6]3+ dan (b) [Ni(H2O)6]2+
Absorbansi / unit sembarang

(a)

(b)

5 10 15 20 25 30 35
Bilangan gelombang / 10 3 cm-1

Gambar 4.13 Spektrum absorpsi larutan


(a) [Cr(H2O)6]3+ dan (b) [Co(H2O)6]2+
Absorbansi / unit sembarang

5 10 15 20 25 30 35
Bilangan gelombang / 103 cm-1

Gambar 4.15 Spektrum absorpsi larutan


[Mn(H2O)6]2+
ion interaksi interaksi interaksi konfigurasi
bebas lemah medium kuat elektronik
1S 1A Td Oh
1
1A
1 1 1
1T
1 1E 1 (t2)2 (t2)4 (e)4
3 1T 2
2
15 (8Dq)
1G
1T 3T 3
2 1

9 1E 3 9
1T
2
1A 2
1 1T 3
1
1
3P 3
3T
1
3T
2 (e)1 (t2)1 (t2)5 (e)3
9 9 9
3T 24 (-2Dq)
1
1T
1D 2 9

1E 3
5
2
1A
3T 1
1
1
3F
9 1E (e)2 (t2)6 (e)2
3T
2
21 3A 2
9 2 6 (-12Dq)
3A
2 3
3

Gambar 4.8a Diagram korelasi pembelahan term/state untuk


konfigurasi d2 dalam Td dan d8 dalam Oh (subskrip g
perlu ditambahkan); angka di bawah term
menunjukkan total turunan-degenerasi)
ion interaksi interaksi interaksi konfigurasi
bebas lemah medium kuat elektronik
dst. Oh Td
dst.
2A
1
2E 2 (t2)1 (e)2 (e)2 (t2)5
2G
2T 4 36 (8Dq)
18 2 4T
6 1
2T
1 12
6

2A
4P 4T 1
1
2
12 12 (t2)2 (e)1 (e)3 (t2)4
4T
2 (-2Dq)
60
4T 12
4T 1
1
4F 12
12
4T
2
28 2T
12 2
4A
2 2T 12 (t2)3 (e)4 (t2)3
1
4
2E 12
20 (-12Dq)
4A 2
2
4
ion interaksi interaksi interaksi konfigurasi
bebas lemah medium kuat elektronik
dst. Td Oh

dst. (e)1 (t2)2 (t2)1 (e)2


2E 60 (2Dq)
4T
2
2T 4
2G 2 12
6
2T
18 1
2T
2A 6 1
1
2T 6
2 1 (e)2 (t2)1 (t2)2 (e)1
4P 4T 6
1
30 (-8Dq)
12 12
2T
4A 2
2 6
4T
4 1
12
4T
4F 2
12
28
4T
1 2E (e)3 (t2)3
12
4 4 (-18Dq)

Gambar 4.8c Diagram korelasi pembelahan term/state untuk konfigurasi


d3 dalam Td dan d7 dalam Oh (subskrip g perlu ditambahkan)
(angka di bawah term menunjukkan total turunan-degenerasi)
ion interaksi interaksi interaksi konfigurasi
bebas lemah medium kuat elektronik

dst. Oh Td
dst.
3T
1
9 (t2)2 (e)2 (e)2 (t2)5
3E
5T 90 (4Dq)
3H 2
6
3T 15
2
33 3E
9
3T
1 6
9
3T
2 (t2)3 (e)1 (e)3 (t2)4
9
80 (-6Dq)
5E

10
5T
2 1A
5D 1
15 1
1E
25
5E
1T 2
10
2 (t2)4 (e)4 (t2)2
3
3T 15 (-16Dq)
1
9

Gambar 4.8d Diagram korelasi pembelahan term/state untuk konfigurasi


d4 dalam Oh (subskrip g perlu ditambahkan) dan d6 dalam Td.
(angka di bawah term menunjukkan total turunan-degenerasi)
ion interaksi interaksi interaksi konfigurasi
bebas lemah medium kuat elektronik
dst.
dst. Td Oh

1I
(e)1 (t2)3 (t2)3 (e)3
13 1A
1
9 80 (6Dq)
3T
1 5E
9 10
3T
2
3H
9 (e)2 (t2)2 (t2)4 (e)2
3E 5T
33 2
90 (-4Dq)
6 15
3T 1T
1 1
9 3
(e)3 (t2)1 (t2)5 (e)1
1T
2
5E
3 24 (-14Dq)
3T
10 2
5D 9
3T
1
5T
25 2 9
15 1A
1
(e)4 (t2)6
1 1 (-24Dq)

Gambar 4.8e Diagram korelasi pembelahan term/state untuk konfigurasi


d4 dalam Td dan d6 dalam Oh (subskrip g perlu ditambahkan)
(angka di bawah term menunjukkan total turunan-degenerasi)
ion interaksi interaksi interaksi konfigurasi
bebas lemah medium kuat elektronik
dst. dst. Oh Td

2E
2I 2 4E
(t2)3 (e)2 (e)2 (t2)3
26 8
2T 120 (0Dq)
2
4P 4T 6 6A
1 1
12 4E 6 6

8
4D

4T 4A
20 2 2
12 4
2E
4A (t2)4 (e)1 (e)3 (t2)2
1 8
4 4T 60 (-10Dq)
4E 2
4G 12
8 4T
4T 1
36 2
12
4T
12
1
6S 6A
12 2T (t2)5 (e)4 (t2)1
2
1
6 6 6 (-20Dq)

Gambar 4.8f Diagram korelasi pembelahan term/state untuk konfigurasi


d5 dalam Oh (subskrip g perlu ditambahkan) dan dalam Td.
(angka di bawah term menunjukkan total turunan-degenerasi)
1T (t2g)4 (eg)4
2g
(t2g)4 (eg)4
1G 1E
g (t2g)5 (eg)3
20 000 3T
1g

3P (t2g)5 (eg)3
1T
1g
1D
1T
Energi / cm-1

10 000
2g (t2g)5 (eg)3
1A
1g (t2g)6 (eg)2
3T
(t2g)5 (eg)3
1g
3F
0 3T
2g
(t2g)5 (eg)3
n1 n2 n3
1E
g (t2g)6 (eg)2
- 10 000
3A
2g
(t2g)6 (eg)2
- 20 000
5 000 10 000 20 000
10Dq / cm-1

Gambar 4.9a. Diagram Orgel untuk konfigurasi d8 (Ni2+) dalam


medan Oh , state tertinggi 1S tidak digambarkan,
4A (t2g)3 (eg)4
(eg)2 (t2g)5 4T
1 2g
20 000
4P
4T
1g
(t2g)4 (eg)3

10 000
4T
)4
(eg (t2g )3
Energi / cm-1

1 4T
2g (t2g)4 (eg)3
4F
0
)3
(eg (t2g )4 4T
2

- 10 000
d7 d7
tetrahedral oktahedral 4T (t2g)5 (eg)2
1g
4A - 20 000
(eg)4 (t2g)3 2
10 000 0 10 000
10Dq / cm-1

Gambar 4.9b. Diagram Orgel untuk konfigurasi d7 (Co2+)


dalam medan Oh dan Td khusus dua state terendah, 4F dan 4P.
• Dalam Oh
• Orbital d terbelah menjadi t2g & eg; Term D juga terbelah T2g & Eg
• d1 term bebas 2D,
• Konfg Elektron: (ground) t2g1 eg0 : ada 3 kemungkinan  2T2g ground
• Konfg Elektron: (excited) t2g0 eg1 : ada 2 kemungkinan  2Eg excited
• Jadi transisi elektroniknya t2g1 eg0  t2g0 eg1 atau 2T2g  2Eg
• d9 term bebas 2D,
• Konfg Elektron: (ground) t2g6 eg3 : ada 2 kemungkinan  2Eg ground
• Konfg Elektron: (excited) t2g5 eg4 : ada 3 kemungkinan  2T2g excited
• Jadi transisi elektroniknya t2g6 eg3  t2g5 eg4 atau 2Eg  2T2g
• Kerjakan utk d yg lain JUGA utk medan Td
• AWAS pembelahan orbital f  a2, t2, t1.

Anda mungkin juga menyukai