SKRIPSI
Oleh,
SYLVIA DAMAYANTI
182170074
Oleh,
SYLVIA DAMAYANTI
182170074
Disahkan Oleh:
Dr. Iman Hilman, S.Pd., M.Pd. Anita Eka Putri, S.Pd., M.Pd.
NIDN 0404098002 NIDN 0009058903
Disetujui Oleh:
i
PENGESAHAN SKRIPSI
Ketua Sidang :
Tanda Tangan :
Anggota :
Tanda Tangan :
Tanda Tangan :
Tanda Tangan :
Tanda Tangan :
ii
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang saya buat dengan judul “
Perilaku Masyarakat Dalam Mengelola Sampah Rumah Tangga Di
Kelurahan Sukamulya Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya” beserta
seluruh isinya adalah sepenuhnya karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan
penjiplakan atau pengutipan dengan cara cara yang tidak sesuai dengan etika
keilmuan yang berlaku dalam masyarakat. Atas pernyataan ini saya siap
menanggung konsekuensinya atau sanksi apabila dikemudian hari ditemukan
adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain
terhadap keaslian skripsi ini.
Sylvia Damayanti
182170074
iii
ABSTRAK
iv
ABSTRACT
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur selalu tercurah limpahkan kepada Allah SWT, sehingga
atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan proses penyusunan
skripsi dengan tepat waktu. Tidak lupa shalawat dan salam selalu tercurah
limpahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam, kepada
keluarganya, sahabatnya dan kita selaku umatnya yang insyaalloh taat pada
ajarannya hingga akhir zaman.
Skripsi ini berjudul “ Perilaku Masyarakat Dalam Mengelola Sampah
Rumah Tangga Di Kelurahan Sukamulya Kecamatan Bungursari Kota
Tasikmalaya”. Adapun tujuan dari penyusunan skripsi ini bertujuan untuk
mengetahui perilaku masyarakat dalam mengelola sampah rumah tangga di
Kelurahan Sukamulya. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar sarjana pendidikan yang dilaksanakan di Jurusan Pendidikan
Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Siliwangi.
Adapun sistematika penyusunan skripsi ini terdiri dari 5 bab yang memiliki
sistematika sebagai berikut :
1. BAB I Pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah,
definisi operasional, tujuan dan kegunaan penelitian.
2. BAB II Landasan Teoretis, yang terdiri dari kajian pustaka, hasil
penelitian yang relevan, kerangka konseptual, dan pernyataan penelitian.
3. BAB III Prosedur Penelitian, yang terdiri dari metode penelitian, fokus
penelitian, objek dan subjek penelitian, teknik pengumpulan data,
instrumen penelitian, teknik analisis data, langkah langkah penelitian,
waktu dan tempat penelitian.
4. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, yang terdiri dari deskripsi
kondisi geografis daerah penelitian, deskripsi hasil penelitian,
pembahasan.
5. BAB V Kesimpulan, terdiri dari simpulan dan saran.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan skripsi ini masih
banyak terdapat kekurangan dan ketidaksempurnaan, oleh karena itu penulis
vi
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk perbaikan dimasa
yang akan datang. Penulis berharap bahwa skripsi ini dapat memberikan manfaat
dan kontribusi baik bagi para pembacanya.
Penulis
vii
UCAPAN TERIMAKASIH
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan proses penyusunan skripsi ini. Penulis
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan
dorongan, semangat, motivasi dan bantuan kepada penulis, karena pada dasarnya
penulis menyadari masih terdapat keterbatasan dan kekurangan dalam penyusunan
skripsi. Karena pada dasarnya penulis menyadari tanpa adanya dorongan dan
motivasi dari berbagai pihak skripsi ini tidak akan selesai tepat waktu
sebagaimana mestinya.
Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya
kepada:
1. Bapak Dr. Nundang Busaeri, Ir., M.T. selaku Rektor Universitas Siliwangi
Tasikmalaya.
2. Ibu Dr. Hj Nani Ratnaningsih, S.Pd., M.Pd selaku Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya.
3. Bapak Dr. Ruli As’ari., S.Pd., M.Pd selaku ketua Jurusan Pendidikan
Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi
dan Dosen Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Siliwangi, terima kasih atas segala ilmu yang telah diberikan
selama mengikuti perkuliahan.
4. Bapak Dr. Iman Hilman, S.Pd., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing I yang
telah memberikan arahan, motivasi, semangat, bimbingan dan ilmu kepada
penulis dalam proses penyusunan skripsi ini juga selaku Dosen Pendidikan
Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi,
terimakasih atas ilmu yang telah diberikan selama mengikuti perkuliahan.
5. Ibu Anita Eka Putri, S.Pd., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan arahan, motivasi, semangat, bimbingan dan ilmu kepada
penulis dalam proses penyusunan skripsi ini juga selaku Dosen Pendidikan
viii
Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi,
terimakasih atas ilmu yang telah diberikan selama mengikuti perkuliahan.
6. Ibu Dr. Siti Fadjarajani, Dra., M.T., selaku Dosen Pendidikan Geografi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi, terima
kasih atas segala ilmu yang telah diberikan selama mengikuti perkuliahan.
7. Bapak Dr. H. Nedi Sunaedi., Drs., M.Si., (Alm), selaku Dosen Pendidikan
Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi,
terima kasih atas segala ilmu yang telah diberikan selama mengikuti
perkuliahan.
8. Ibu Yani Sri Astuti, S.Pd., M.Pd., selaku Dosen Pendidikan Geografi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi, terima
kasih atas segala ilmu yang telah diberikan selama mengikuti perkuliahan.
9. Bapak Erwin Hilman Hakim, S.Pd., M.Pd., selaku Dosen Pendidikan
Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi,
terima kasih atas segala ilmu yang telah diberikan selama mengikuti
perkuliahan.
10. Bapak Elgar Balasa Singkawijaya, S.Pd., M.Pd., selaku Dosen Pendidikan
Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi
dan juga sebagai dosen wali, terima kasih atas segala ilmu yang telah
diberikan selama mengikuti perkuliahan.
11. Bapak Darwis Darmawan, S.Pd., M.Pd., selaku Dosen Pendidikan
Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi,
terima kasih atas segala ilmu yang telah diberikan selama mengikuti
perkuliahan.
12. Ibu Ely Satiyasih Rosali, S.Pd., M.Pd., selaku Dosen Pendidikan Geografi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi, terima
kasih atas segala ilmu yang telah diberikan selama mengikuti perkuliahan.
13. Ibu Erni Mulyanie, S.Pd., M.Pd., selaku Dosen Pendidikan Geografi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi, terima
kasih atas segala ilmu yang telah diberikan selama mengikuti perkuliahan.
ix
14. Ibu Tineu Indrianeu, S.Pd., M.Pd., selaku Dosen Pendidikan Geografi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi, terima
kasih atas segala ilmu yang telah diberikan selama mengikuti perkuliahan.
15. Bapak Setio Galih Marlyono, S.Pd., M.Pd., selaku Dosen Pendidikan
Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi,
terima kasih atas segala ilmu yang telah diberikan selama mengikuti
perkuliahan.
16. Ibu Mega Prani Ningsih, S.Pd., M.Pd., selaku Dosen Pendidikan Geografi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi, terima
kasih atas segala ilmu yang telah diberikan selama mengikuti perkuliahan.
17. Kepala UPTD PSDA Wilayah Sungai Citanduy beserta staf yang telah
memberikan data yang diperlukan untuk penelitian penulis.
18. Kepada Kepala Kelurahan Sukamulya beserta staf yang telah memberikan
izin dan memberikan data yang diperlukan untuk penelitian penulis.
19. Kepada Masyarakat Kelurahan Sukamulya dan Petugas Pengangkutan
Sampah Kelurahan Sukamulya yang telah memberikan izin penulis untuk
melaksanakan penelitian dan meluangkan waktunya pada saat pencarian
data yang berkaitan dengan penelitian penulis.
20. Kedua Orangtua tercinta yang senantiasa memberikan do’a, dukungan, dan
motivasi sehingga penulis mendapatkan kelancaran dalam penyusunan
skripsi ini.
21. Kedua Kakak dan Ketiga Adik tercinta yang selalu memberikan semangat
dan senantiasa membantu penulis dalam pencarian data untuk kelengkapan
skripsi ini.
22. Kepada Giana Dzulfi Ramdhani yang selalu menjadi tempat berkeluh
kesah dan penyemangat penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
23. Sahabatku Selvia, Cintya, Gina, Widyya, Winda, Rizva, Silvia, Nia, dan
Dina yang telah memberikan semangat, do’a dan bantuan kepada penulis
selama penyusunan skripsi.
24. Semua teman-teman mahasiswa Pendidikan Geografi angkatan 2018 yang
sudah memberikan semangat.
x
25. Semua pihak yang sudah membantu dalam proses penyusunan skripsi ini.
xi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................i
LEMBAR PERNYATAAN....................................................................................i
ABSTRAK.............................................................................................................iv
ABSTRACT.............................................................................................................v
UCAPAN TERIMAKASIH...............................................................................viii
DAFTAR ISI..........................................................................................................xi
DAFTAR TABEL...............................................................................................xiv
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................xviii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................5
C. Definisi Operasional...............................................................................................5
D. Tujuan Penelitian...................................................................................................6
E. Kegunaan Penelitian...............................................................................................6
BAB II TINJAUAN TEORETIS.........................................................................8
A. Kajian Pustaka........................................................................................................8
1. Geografi Perilaku..................................................................................................8
2. Perilaku Masyarakat..............................................................................................9
4. Pencemaran Lingkungan.....................................................................................20
xii
C. Subjek dan Objek Penelitian................................................................................32
1. Subjek Penelitian.................................................................................................32
2. Objek Penelitian..................................................................................................32
2. Kondisi Fisik.......................................................................................................42
c. Kondisi Hidrologi................................................................................................46
d. Kondisi Tanah.....................................................................................................46
xiii
4. Faktor–Faktor yang mempengaruhi Masyarakat dalam Mengelola Sampah
Rumah Tangga Di Kelurahan Sukamulya Kecamatan Bungursari Kota
Tasikmalaya….........................................................................................................94
C. Pembahasan Penelitian.......................................................................................101
1. Perilaku Masyarakat Dalam Mengelola Sampah Rumah Tangga Di Kelurahan
Sukamulya Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya...........................................101
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.2 Curah Hujan Bulanan dan Tahunan Kecamatan Bungursari Kota
Tasikmalaya...........................................................................................................45
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
Gambar 4. 13 Wawancara dengan Informan 7......................................................73
xvii
Gambar 4. 28 Kondisi Lingkungan di Jalan Sukamulya.......................................91
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
xix
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Oleh sebab itu sampah
erat kaitannya dengan manusia.
Pertumbuhan penduduk yang pesat diiringi dengan berkembangnya
produksi sampah. Setiap saat sampah terus bertambah dan tanpa mengenal
hari libur, karena setiap makhluk hidup terus memproduksi sampah.
Menurut Suwerda dalam (Dwi Ningsih, 2017:3) keluarga atau rumah
tangga setiap harinya menghasilkan sampah, yang dari sisi kuantitas
memiliki jumlah yang relatif tinggi, disebabkan karena pembelian
kebutuhan rumah tangga. Kebutuhan tersebut digunakan untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari, namun ketika sudah tidak dibutuhkan lagi dianggap
sebagai sampah rumah tangga. Selain sampah yang dihasilkan dari rumah
tangga, sampah yang berasal dari rumah sakit, industri, terminal, pasar,
tempat hiburan, sekolah, kantor, dan beberapa sampah yang dihasilkan dari
berbagai tempat lainnya juga sangat berbahaya terhadap lingkungan.
Pemerintah Kota Tasikmalaya terkesan lambat dalam menangani
permasalahan sampah yang menggunung di pinggir jalan ataupun di
tempat pembuangan sementara. Penumpukan sampah baik di pinggir jalan
maupun di lahan kosong banyak ditemui yang pada akhirnya menimbulkan
permasalahan dan ketidaknyamanan baik bagi pengguna jalan maupun
masyarakat setempat. Hal ini terjadi tidak terlepas dari aktivitas dan
perilaku masyarakat dalam mengelola sampah itu sendiri. Hal tersebut
menunjukan bahwa yang paling besar penyebab dari kerusakan lingkungan
yaitu perilaku manusia.
Dalam undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Kebijakan
Pemerintah mengatasi Permasalahan tentang Pengelolaan Sampah, sudah
menjadi tanggung jawab pemerintah termasuk dalam hal pembiayaan.
Sarana dan prasarana pengelolaan sampah di Kota Tasikmalaya masih
belum cukup memadai. Produksi sampah per hari di Kota Tasikmalaya
tercatat 156 ton sampah, dari jumlah tersebut belum semuanya dikelola
secara maksimal. Ratusan ton sampah yang dihasilkan setiap harinya
hanya diangkut oleh 20 truk sampah. Jumlah 20 truk sampah belum bisa
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah dikemukakan, maka rumusan
masalahnya, sebagai berikut:
1. Bagaimanakah perilaku masyarakat dalam mengelola sampah rumah
tangga di Kelurahan Sukamulya Kecamatan Bungursari Kota
Tasikmalaya?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku masyarakat dalam
mengelola sampah rumah tangga di Kelurahan Sukamulya Kecamatan
Bungursari Kota Tasikmalaya?
C. Definisi Operasional
Definisi operasional ini memiliki tujuan untuk menjelaskan
mengenai beberapa topik permasalahan untuk dapat menghindari
terjadinya kesalahpahaman dalam penelitian. Adapun definisi operasional
yang berkaitan dengan judul penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Perilaku masyarakat
Perilaku masyarakat menurut Oktaviana dalam (Marsita Melania
Sarci Amala, Welson Y. Rompas, 2021:53) yaitu segenap manifestasi
hayati individu ketika berinteraksi dengan lingkungannya, dari yang
paling dirasakan hingga yang yang paling tidak bisa dirasakan, dari
yang paling terlihat hingga yang paling tidak terlihat.
2. Mengelola
Menurut Harsoyo dalam (Beddu, 2020:76) mengelola adalah istilah
yang berasal dari kata kelola yang mengacu pada rangkaian upaya yang
bertujuan untuk menggali dan memanfaatkan secara efektif dan efisien
segala potensi guna mencapai tujuan tertentu yang telah direncanakan
sebelumnya.
3. Sampah Rumah Tangga
Sampah Rumah Tangga menurut Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah yaitu
6
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui perilaku masyarakat dalam mengelola sampah
rumah tangga di Kelurahan Sukamulya Kecamatan Bungursari Kota
Tasikmalaya.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku
masyarakat dalam mengelola sampah rumah tangga di Kelurahan
Sukamulya Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya.
E. Kegunaan Penelitian
Berikut merupakan kegunaan penelitian ini :
1. Kegunaan Teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan
dalam ilmu pengetahuan terutama sebagai bahan pembelajaran
dalam kajian geografi perilaku.
2. Kegunaan Praktis
a. Bagi peneliti, dapat mengetahui bagaimana dan faktor faktor apa
saja yang mempengaruhi perilaku masyarakat dalam mengelola
sampah rumah tangga di Kelurahan Sukamulya Kecamatan
Bungursari Kota Tasikmalaya.
b. Bagi masyarakat, dengan adanya penelitian ini masyarakat dapat
lebih menjaga perilaku dalam mengelola sampah rumah tangga
di Kelurahan Sukamulya Kecamatan Bungursari Kota
Tasikmalaya.
c. Bagi pemerintah, dengan adanya penelitian ini dapat pemerintah
dapat menata ulang sistem pengelolaan sampah rumah tangga di
Kelurahan Sukamulya Kecamatan Bungursari Kota
Tasikmalaya.
BAB II
TINJAUAN TEORETIS
A. Kajian Pustaka
1. Geografi Perilaku
Geografi sebagai ilmu pengetahuan mempelajari relasi
keruangan dan semua fenomena yang terjadi pada geosfer yang
meliputi ruang dan waktu. Ilmu geografi juga mempelajari yang ada
pada daratan maupun manusianya. Penelaahan geografi dibagi
menjadi tiga kawasan yang meliputi hakikat dari lingkungan, apa yang
dipikirkan dan dirasakan tentang lingkungan, dan bagaimana cara
dalam berperilaku di lingkungan, serta mengubah lingkungan tersebut.
Menurut Sarmita dan astawa (2018:16) geografi perilaku
adalah cabang geografi manusia yang mempelajari perilaku dan
persepsi manusia terhadap lingkungannya dalam perspektif spasial.
Objek studi geografi perilaku adalah persepsi lingkungan yaitu apa
yang dipikirkan dan dirasakan tentang lingkungan. Dalam geografi
perilaku juga tidak terlepas dari Peta. Peta yang digunakan dalam
geografi perilaku adalah peta kartografis yang berfungsi sebagai
penyedia informasi, prediksi, dan analisa hubungan. Menurut
Abdurachman dan Sya (2012:23) ruang lingkup geografi perilaku
terbagi menjadi 4 yaitu:
a. Persepsi lingkungan
Persepsi lingkungan merupakan anggapan seseorang
terhadap lingkungan itu sendiri. Sebagai contoh, seseorang yang
memasuki sebuah rumah ibadah, tanpa disadari akan lebih
menertibkan sikapnya mengingat Tuhan dengan berdoa dan
sebagainya. Hal itu dilakukan karena menurut pandangannya
tempat tersebut telah dipersepsikan sebagai rumah ibadah.
8
9
2. Perilaku Masyarakat
a. Pengertian Perilaku
Perilaku merupakan respon seseorang pada suatu stimulus
atau tindakan yang dapat diamati serta memilliki frekuensi, durasi
serta tujuan yang baik disadari maupun tidak. Menurut
Herijulianti dalam (Fabiana Meijon Fadul, 2019:6) Perilaku
manusia (human behavior) mencakup dua komponen, yaitu sikap
atau mental dan tingkah laku (attitude). Mental mengacu pada
10
b. Memahami (Comprehension)
Memahami merupakan suatu kemampuan
untuk memaparkan dengan jelas mengenai objek
yang diketahui serta bisa menggambarkan materi
tersebut dengan benar, untuk mengetahui apakah
seseorang telah memahami suatu objek atau materi
dapat dilihat dari kemampuannya dalam
menjelaskan, menyebutkan, menyimpulkan dan
sebagainya terhadap objek yang telah dipelajari.
c. Aplikasi (Application)
Aplikasi merupakan kemampuan untuk
menggunakan materi yang telah dipelajari dari suatu
kondisi yang sebenarnya, aplikasi ini mengacu pada
penggunaan hukum, rumus, prinsip, dan konsep lain
dalam konteks dan situasi lainnya.
d. Analisis (Analysis)
Analisis adalah kemampuan untuk
mengidentifikasi, memisahkan, dan kemampuan
untuk mendeskripsikan suatu objek ke dalam
komponen-komponen namun tetap dalam suatu
struktur organisasi tersebut dan masih terdapat
kaitan antara satu sama lain. (Putri, M. A., 2018:11).
e. Sintesa (Synthesis)
Sintesa merupakan suatu kemampuan untuk
menggabungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk
keseluruhan yang baru, serta menyusun struktur baru
dari informasi yang sudah ada, seperti mampu
menyusun, menggunakan, meringkas, dan
menyesuaikan dengan teori atau rumusan yang
sudah ada.
f. Evaluasi (Evaluation)
14
b) Sikap
Sikap merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku.
Sikap itu masih merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan
reaksi yang terbuka atau tingkah laku yang terbuka. Dalam
kehidupan sehari hari sikap termasuk reaksi yang bersifat
emosional terhadap stimulus sosial. Sikap merupakan
kesiapan untuk bereaksi terhadap objek dilingkungan tertentu
sebagai suatu penghayatan kepada objek (Notoatmodjo,
2013). Menurut Pratiwi (2021:13) Sikap memiliki tiga
komponen pokok yakni keyakinan, kehidupan emosional
serta kecenderungan untuk bertindak.
b. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan dapat berpengaruh pada perilaku
seseorang dalam melakukan pengelolaan sampah. Menurut
teori Lawrence Green dalam (Agyustia, 2022) dikatakan
bahwa pendidikan kesehatan mempunyai peranan yang
penting dalam merubah dan menguatkan perilaku sehingga
menimbulkan perilaku positif dari seseorang. Karena
melalui pendidikan, manusia semakin mengetahui dan
menyadari akan dampak penumpukan sampah terhadap
lingkungan, khususnya dampak dari pencemaran terhadap
kesehatan manusia.
c. Sosial Ekonomi
Kondisi sosial ekonomi merupakan kondisi yang
diatur secara sosial dan menempatkan seseorang pada suatu
posisi tertentu dalam masyarakat (Lausiry & Tumuka,
2019:11). Semakin tinggi pendapatan seseorang maka akan
mempengaruhi kemampuan seseorang dalam melakukan
pengelolaan sampah, semakin tinggi pendapatan maka akan
tercapainya pengelolaan sampah yang baik.
d. Sarana dan Prasarana
Sarana prasarana merupakan fasilitas yang disediakan
pemerintah di lingkungan tempat tinggal masyarakat untuk
mendukung terlaksananya pengelolaan sampah (Dobiki,
2018:220). Sarana yang diperlukan di lingkungan tempat
tinggal masyarakat seperti tersedianya Tempat Pembuangan
Sampah sementara (TPS), tempat sampah organik maupun
anorganik, dan lain sebagainya. Sarana dan prasarana
16
sampah padat yang dihasilkan oleh manusia atau hewan yang dibuang
karena tidak lagi dibutuhkan atau berguna.
a. Jenis-jenis sampah
Menurut Sucipto dalam (Engel, 2014:2-3) sampah
dibedakan menjadi tiga, yakni sampah organik, sampah
anorganik, dan sampah B3.
1) Sampah organik merupakan sampah yang dihasilkan
makhluk hidup, baik manusia, hewan dan tumbuhan.
2) Sampah anorganik ini tidak berasal dari makhluk hidup.
Sampah jenis ini merupakan sampah dari bahan yang dapat
diolah kembali (Recycle) seperti dari plastik, namun adapun
yang berbahaya dan beracun.
3) Sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) merupakan
sampah yang beracun dan berbahaya. Contoh dari sampah B3
yaitu kaleng bekas cat dan minyak wangi yang mengandung
merkuri maupun racun lain yang berbahaya bagi manusia.
b. Sumber sampah
Sumber sampah menurut Undang-undang Republik
Indonesia nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
terbagi menjadi tiga kategori, yaitu:
1) Sampah rumah tangga, yakni sampah yang ditimbulkan dari
aktivitas sehari-hari dalam rumah tangga, namun tidak
termasuk tinja dan sampah spesifik.
2) Sampah sejenis rumah tangga, yakni sampah yang
ditimbulkan dari kawasan komersial, industri, kawasan
khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum, maupun fasilitas
lainnya.
3) Sampah spesifik, yang termasuk kedalam sampah spesifik ini
seperti sampah yang mengandung bahan berbahaya dan
18
4. Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan hidup didefinisikan sebagai masuknya
atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, atau komponen lain ke
dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sedemikian rupa
sehingga melebihi baku mutu lingkungan hidup, menurut Pasal 1 butir
14 UU No. 32 Tahun 2009 (2009:4). Pencemaran lingkungan menurut
(Muhjad, 2016:49) dibagi menjadi 3 sebagai berikut:
a. Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah terdapatnya bahan atau zat asing
di dalam udara yang mengakibatkan berubahnya susunan udara
dari keadaan normal. Terdapatnya bahan asing di udara dalam
jumlah tertentu dan berada dalam waktu yang cukup lama maka
akan menyebabkan terganggunya kehidupan manusia, hewan dan
binatang.
Semakin meningkatnya kendaraan bermotor yang
menggunakan bahan bakar fosil (minyak bumi) dapat mencemari
udara yang dihirup oleh makhluk hidup dengan mengeluarkan gas
buang hasil pembakaran, hal ini terjadi akibat dari perkembangan
21
C. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah suatu gambaran atau peta konsep yang
didalamnya terdapat saling berhubungan terkait dengan masalah yang akan
diteliti. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat, maka ditentukan
26
1. Membakar
sampah
Perilaku 2. Menimbun
Masyarakat sampah
Cara yang
dalam 3. Membuang
dilakukan
Mengelola sampah
Sampah
4. Memilah
sampah dengan
cara 3R
Gambar 2.2
Kerangka Konseptual II
D. Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan penelitian terdiri atas beberapa pertanyaan yang berasal
dari rumusan masalah yang sudah dibuat. Berikut ini pertanyaan-
pertanyaan dalam penelitian ini:
1. Bagaimanakah perilaku masyarakat dalam mengelola sampah rumah
tangga di Kelurahan Sukamulya Kecamatan Bungursari Kota
Tasikmalaya?
28
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif adalah metode yang
dipakai untuk mengkaji dan menganalisis berbagai data, gejala dan
peristiwa yang ada dan terjadi sekarang ini pada permukaan bumi.
Metode penelitian deskriptif ini lebih fokus pada penjelasan objek
penelitian dan menjawab peristiwa yang terjadi. Metode ini cenderung
fokus pada pembahasan dan hasil penelitiannya akan menggambarkan
objek penelitian secara jelas. Menurut Sugiyono dalam (Dewantara,
2018:17) penelitian deskriptif merupakan penelitian yang diarahkan
untuk menentukan nilai suatu variabel, baik satu variabel atau lebih
tanpa membuat korelasi dan menghubungkannya dengan variable
lainnya.
Menurut Sugiyono dalam (Poerwandari, 2011:68) Metode
penelitian kualitatif berbeda dengan eksperimen, metode penelitian
kualitatif digunakan untuk meneliti kondisi objek yang alamiah.
Metode ini menggunakan teknik pengumpulan data triangulasi
(gabungan), analisis data induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih
menekankan pada makna daripada generalisasi.
Metode penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud
untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek
penelitian seperti perilaku, persepsi, motivasi, Tindakan dan lain-lain
secara holistic dandengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan
Bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dengan
memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2017:6). Penelitian
kualitatif menekankan pada kualitas bukan kuantitas dandata-data yang
dikumpulkan bukanberasal dari kuisioner melainkan berasal dari
wawancara, observasi langsung dandokumen resmi yang terkait
30
31
E. Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono dalam (Hardyansyah, 2010:54) instrumen
penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur suatu fenomena
baik alam maupun sosial yang akan diamati. Untuk mendapatkan data
dalam penelitian maka dibutuhkan beberapa instrumen yaitu :
1. Pedoman Observasi. Dibuat untuk memudahkan pada saat proses
observasi berlangsung.
a) Lokasi :
1) Batas-batas Desa
- batas sebelah utara :
- batas sebelah barat :
- batas sebelah timur :
- batas sebelah selatan :
2) Luas Wilayah :
3) Jumlah Penduduk :
2. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara merupakan suatu pedoman untuk
memperoleh data dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan
kepada narasumber yang terdapat di tempat penelitian untuk
melengkapi informasi yang sesuai dengan tujuan penelitian.
a) Apa yang Bapak/Ibu ketahui mengenai sampah rumah tangga?
b) Berapa banyak sampah rumah tangga yang dihasilkan Bapak/Ibu
dalam sehari?
c) Kemana Bapak/Ibu biasanya membuang sampah?
d) Apakah Bapak/Ibu mengetahui di Kelurahan Sukamulya terdapat
Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS)?
e) Menurut Bapak/Ibu cara mengelola sampah rumah tangga yang
baik itu seperti apa?
35
dimulai sejak bulan Januari 2022 hingga bulan November 2022. Kegiatan
dan waktu penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut:
Tabel 3. 1
Waktu Penelitian
Bulan (2022)
No Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov
1 Observasi
Penyusunan
2
Proposal
3 Ujian Proposal
Revisi
4
Proposal
Persiapan
5
Penelitian
Pelaksanaan
6
Penelitian
Pengolahan
7
Data
Penyusunan
8
Skripsi
Bimbingan
9
Skripsi
Ujian
10
Komprehensif
11 Sidang Skripsi
38
39
2. Kondisi Fisik
a. Kondisi Geologis dan Geomorfologis
Kondisi morfologi Kelurahan Sukamulya Kecamatan
Bungursari Kota Tasikmalaya termasuk ke dalam wilayah dataran
rendah, dengan ketinggian 325 Mdpl. Dimana letak akan
mempengaruhi cara manusia dalam mengelola lahan. Kelurahan
Sukamulya yang berada pada dataran rendah sehingga penggunaan
lahan di Kelurahan Sukamulya yaitu dikelola sebagai lahan
pertanian dengan luas lahan 55 Ha serta sebagai lahan pemukiman
dengan luas lahan 80,11 Ha. Dengan penggunaan lahan tersebut
sebagian besar masyarakat di Kelurahan Sukamulya bermata
pencaharian sebagai petani dan buruh tani. Berikut penggunaan
lahan di Kelurahan Sukamulya Kecamatan Bungursari Kota
Tasikmalaya, dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4. 1
Penggunaan Lahan di Kelurahan Sukamulya
1 Pemukiman 80,11
2 Persawahan 55
3 Perkebunan 1,5
4 Kuburan 1,7
5 Pekarangan 1,07
6 Taman 2,07
7 Perkantoran 5,08
Jumlah 151,23
Tabel 4. 2
Curah Hujan Bulanan dan Tahunan Kecamatan Bungursari Kota
Tasikmalaya
Tahun
1 Jan 230 457 575 388 443 392 212 305 473 593 4.068 406,8
2 Feb 322 352 382 600 642 282 720 747 627 235 4.909 490,9
3 Mar 151 685 786 337 713 335 551 584 570 646 5.358 590,9
4 Apr 382 653 516 251 159 575 366 624 544 306 4.375 437,5
5 Mei 219 452 338 180 290 363 203 215 403 204 2.867 286,7
6 Jun 124 334 198 117 205 112 210 35 363 353 2.051 205,1
10 Okt 384 243 130 0 301 390 104 2 641 241 2.336 233,6
11 Nov 521 386 472 365 701 651 658 200 384 693 5.025 502,5
12 Des 710 532 526 579 589 250 449 536 485 655 5.311 531,1
Rata-rata/Thn 258.0 12.29 381.5 240.3 445.8 307.8 302.6 393.8 383.4
275.5 3.385 338.5
1 4 8 3 3 3 7 3 1
3 1 1 4 0 1 2 5 0 0 17 1,7
Bulan Kering
Sumber: UPTD PSDA Wilayah Sungai Citanduy Tasikmalaya(2022)
46
2 Perempuan 2.769
Jumlah 5.584
= 6 Jiwa/Ha
Berdasarkan perhitungan diatas dapat disimpulkan
bahwa kepadatan penduduk agraris di Kelurahan Sukamulya
adalah 6 Jiwa/Ha. Artinya setiap lahan pertanian digarap dan
dikelola oleh 6 Jiwa.
Tabel 4. 4
Komposisi Penduduk Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin
50-54 96 95 191
60-64 66 99 165
65-69 41 31 72
70-74 34 29 63
+75 5 8 13
DR = ΣP ( 0−14 )+ ΣP ¿ ¿
1.462+ 148
= x 100
3.974
= 40 Jiwa
Berdasarkan perhitungan rasio ketergantungan di
Kelurahan Sukamulya Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya
adalah 40 Jiwa, artinya jika setiap 100 penduduk usia produktif
harus menanggung 40 Jiwa penduduk yang belum produktif. Jadi
52
3 Gedung SMP/Sederajat 1
4 Gedung SMA/Sederajat 1
5 Gedung Pendidikan Formal 6
Keagamaan/Sekolah Islam
6 Masjid dan Mushola 18
7 Puskesmas Pembantu 1
8 Posyandu 9
9 Balai Pengobatan Masyarakat/Yayasan 3
Swasta
10 Klinik Mata 1
11 Lapang Sepak Bola 1
12 Lapang Bulu Tangkis 1
13 Lapang Tenis 1
14 Pos Kamling 8
Jumlah 57
Sumber: Profil Kelurahan Sukamulya(2021)
Berdasarkan Tabel 4.7 menjelaskan bahwa sarana dan
prasarana yang ada di Kelurahan Sukamulya Kecamatan
Bungursari Kota Tasikmalaya, terdiri atas sarana peribadatan
sebanyak 18 unit, sarana pendidikan sebanyak 14 unit, sarana
kesehatan sebanyak 14 unit, sarana olahraga sebanyak 3 unit
dan sarana keamanan sebanyak 8 unit. Jika dilihat dari jumlah
sarana dan prasarana sosial yang ada di Kelurahan Sukamulya,
sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat,
seperti tersedianya sarana peribadatan terdapat banyak
mushola dan Masjid sejumlah 18 unit yang tersebar di
beberapa RT/RW yang biasa digunakan masyarakat untuk
beribadah shalat wajib dan shalat sunnah lainnya seperti shalat
tarawih dan shalat hari raya idul fitri. Untuk sarana pendidikan
sudah cukup memadai dengan adanya gedung sekolah yang
terdiri dari jenjang TK sampai SMA, bahkan pendidikan
formal keagamaan/sekolah islam juga tersedia sebanyak 6 unit.
56
2) Informan 2
Informan 2 adalah penduduk asli Kelurahan Sukamulya,
dan sudah menetap selama 8 Tahun dan berusia 29 tahun.
bertempat tinggal di Perumahan Rancageneng, Kelurahan
Sukamulya Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya. Profesi
sebagai merupakan seorang Ibu Rumah Tangga. Pendidikan
terakhir adalah tamatan SMA/Sekolah Menengah Atas.
Dalam mengelola sampah rumah tangga dilakukan dengan
cara membuang sampah ditempat sampah yang sudah
disediakan di depan rumahnya. Dalam membuang sampah
biasanya setiap pukul 07.00 WIB, bersamaan dengan
membersihkan lingkungan rumah. Pengangkutan sampah oleh
petugas pengangkutan sampah dilakukan seminggu sekali,
dimana sampah rumah tangga yang dihasilkan akan dibuang
ditempat yang yang sudah tersedia di depan rumahnya untuk
kemudian diangkut oleh petugas pengangkutan sampah yang
bertugas melewati Kelurahan Sukamulya.
66
3) Informan 3
Informan 3 adalah penduduk asli Kelurahan Sukamulya,
dan sudah menetap selama 18 Tahun dan berusia 27 tahun yang
bertempat tinggal di Jalan. Sukamulya, Kelurahan Sukamulya
67
4) Informan 4
Informan 4 merupakan penduduk di Kelurahan Sukamulya
yang sudah menetap selama 8 Tahun dan berusia 41 tahun dan
bertempat tinggal di Jalan. Rancageneng, Kelurahan Sukamulya
Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya. Berprofesi sebagai
Buruh. Pendidikan terakhirnya adalah tamatan SMP/Sekolah
Menengah Pertama.
Dalam pengelolaan hasil sampah rumah tangga dilakukan
dengan cara membuang sampah di pinggir jalan dekat rumah,
dimana sampah yang dihasilkan mencapai satu kantong kresek
atau lebih yang dilakukan setiap pukul 08.00 WIB sebelum
diangkut oleh truk pengangkut sampah pada pukul 10.00 WIB.
Hal itu dilakukan bersamaan dengan bersih-bersih rumah.
Berdasarkan hasil wawancara menjelaskan bahwa
pengelolaan sampah dilakukan dengan cara menyimpan sampah
di pinggir jalan dekat rumah telah menjadi kebiasaan. Selain itu,
apabila sampah rumah tangga sudah terlalu menumpuk dan
tidak terangkut oleh petugas pengangkut sampah, sampah akan
dibakar dengan alasan agar sampah tidak terjadi penumpukan di
69
6) Informan 6
Informan 6 adalah penduduk asli Kelurahan Sukamulya,
yang sudah menetap selama 20 Tahun dan berusia 56 tahun.
Berprofesi sebagai Buruh Tani. Pendidikan terakhir Bapak Dede
Heryanto adalah tamatan SMP/Sekolah Menengah Pertama.
Dalam mengelola sampah rumah tangga dilakukan dengan
cara membuang sampah di depan rumahnya yang dilakukan
setiap pagi hari sekitar pukul 05.00 WIB, bersamaan dengan
membersihkan lingkungan rumah. Pengangkutan sampah oleh
petugas pengangkutan sampah dilakukan seminggu sekali,
dimana sampah rumah tangga yang dihasilkan akan dibuang di
depan rumahnya dan menunggu untuk diangkut oleh petugas
pengangkut sampah.
Berdasarkan hasil wawancara menjelaskan pengelolaan
sampah yang baik dilakukan dengan cara membakar sampah
atau mengolah sampah. Hal itu disebabkan karena tidak
mengetahui pengelolaan sampah rumah tangga serta tidak
mengikuti program pemerintah mengenai pengelolaan sampah
sehingga memiliki keterbatasan pengetahuan mengenai
pengelolaan sampah yang baik dan bijak.
Selain itu, sampah rumah tangga yang dihasilkan membuat
penumpukan sampah di depan rumah, karena pengangkutan
sampah yang dilakukan oleh petugas sebanyak seminggu sekali.
Sehingga umtul mengatasi hal tersebut akan dibuang di pinggir
jalan, hal itu dilakukan karena proses membuang sampah yang
mudah serta tidak tahunya cara mengelola sampah sehingga
memilih untuk membuang sampah di pinggir jalan. Selain itu
mengikuti orang lain membuang sampah di pinggir jalan dan
mengikuti tindakan tersebut. Berikut dokumentasi wawancara
dengan Informan 6, dapat dilihat pada Gambar 4.12.
72
Sumber: Hasil Dokumentasi Penelitian(2022) Gambar 4. 2 Kegiatan Pembuatan Kerajinan Tangan oleh
Gambar 4.15
Kegiatan Pembuatan Kerajinan Tangan oleh Informan 8
9) Informan 9
Informan 9 adalah warga Kelurahan Sukamulya, yang
sudah menetap di Kelurahan Sukamulya selama 7 Tahun dan
berusia 29 tahun. Pendidikan terakhir adalah SMA, beliau
sekarang berprofesi sebagai karyawan. Dalam mengelola
sampah rumah tangga dilakukan dengan cara membuang
sampah ditempat sampah yang sudah disediakan di depan
rumahnya. Dalam membuang sampah biasanya setiap pukul
07.00 WIB, bersamaan dengan membersihkan lingkungan
rumah. Pengangkutan sampah oleh petugas pengangkutan
sampah dilakukan seminggu sekali, dimana sampah rumah
76
11) Informan 11
Informan 11 merupakan warga asli Kelurahan Sukamulya,
yang berusia 39 Tahun. Pendidikan terakhirnya adalah SMA,
beliau sekarang berprofesi sebagai Guru mengaji. Dalam
mengelola sampah rumah tangga dilakukan dengan cara
membuang sampah di depan rumahnya yang nantinya akan
diangkut oleh petugas pengangkutan sampah dari Dinas Kota
setiap 1 minggu sekali.
Berdasarkan hasil wawancara menjelaskan pengelolaan
sampah yang baik dilakukan dengan cara tidak membuang
sampah sembarangan dan tidak menghasilkan sampah plastik
yang terlalu banyak (reduce). Selain itu juga menerapkan cara
mengelola sampah rumah tangga dengan cara reuse yaitu
dengan menggunakan kembali sampah plastik makanan ringan
yang dijadikan sebagai pot tanaman. Hal itu disebabkan karena
Informan pernah mengikuti sosialisasi yang diselenggarakan
oleh pemerintah mengenai pengelolaan sampah rumah tangga,
sehingga memiliki pengetahuan mengenai cara mengelola
sampah rumah tangga yang baik. Berikut dokumentasi
wawancara dengan Informan 11, dapat dilihat pada Gambar 4.18
12) Informan 12
Informan 12 adalah warga Kelurahan Sukamulya yang
sudah menetap di Kelurahan Sukamulya selama lebih dari 8
Tahun yang saat ini berusia 57 Tahun. Pendidikan terakhirnya
adalah SD/Sekolah Dasar, beliau sekarang berprofesi sebagai
Buruh Tani. Dalam mengelola sampah rumah tangga keluarga
dilakukan dengan cara membuang sampah di depan rumahnya
yang nantinya diangkut oleh petugas pengangkut sampah dari
Dinas Kota. Hal itu dilakukan karena sudah menjadi kebiasaan
keluarganya dalam mengelola sampah rumah tangga.
Berdasarkan hasil wawancara menjelaskan pengelolaan
sampah yang baik dilakukan dengan cara mengumpulkan
sampah yang telah dihasilkan lalu dibuang ke tempat sampah.
Hal itu disebabkan karena tidak mengetahui pengelolaan sampah
rumah tangga serta tidak pernah mengikuti program pemerintah
mengenai pengelolaan sampah membuat informan memiliki
keterbatasan pengetahuan mengenai pengelolaan sampah yang
baik dan bijak.
Selain itu, sampah rumah tangga yang dihasilkan membuat
penumpukan sampah di depan rumah, karena pengangkutan
sampah yang dilakukan oleh petugas pengangkutan sampah
hanya seminggu sekali selain itu informan tidak melakukan
pengelolaan sampah apabila petugas pengangkutan sampah
tidak kunjung tiba dan hanya membiarkannya menumpuk di
depan rumahnya. Berikut dokumentasi wawancara dengan
Informan 12, dapat dilihat pada Gambar 4.19
80
13) Informan 13
Informan 13 merupakan warga asli Kelurahan Sukamulya
yang berusia 49 Tahun. Pendidikan terakhirnya adalah SMA,
beliau sekarang berprofesi sebagai Ibu Rumah Tangga. Dalam
mengelola sampah rumah tangga dilakukan dengan cara
membuang sampah di tempat sampah yang telah disediakan
didepan rumah yang nantinya akan diangkut oleh petugas
pengangkutan sampah dari Dinas Kota. Selain dengan
mengandalkan petugas pengangkutan sampah juga melakukan
pengelolaan sampah dengan cara recycle dengan memisahkan
terlebih dahulu sampah yang dapat didaur ulang seperti sampah
kopi kemasan yang dapat didaur ulang menjadi tas dan karpet.
Berdasarkan hasil wawancara menjelaskan pengelolaan
sampah rumah tangga yang baik yaitu dengan cara
memanfaatkannya kembali agar menjadi sesuatu yang
bermanfaat. Hal ini disebabkan karena informan pernah ikut
serta dalam sosialisasi pengelolaan sampah rumah tangga yang
diselenggarakan oleh pemerintah serta keikutsertaannya dalam
pelatihan kreatifitas sampah yang diselenggarakan oleh Cipta
81
15) Informan 15
Informan 15 merupakan warga Kelurahan Sukamulya
yang sudah menetap di Kelurahan Sukamulya selama lebih dari
10 Tahun dan berusia 36 Tahun. Pendidikan terkahirnya adalah
SMK, beliau sekarang berprofesi sebagai Karyawan Swasta.
Dalam mengelola sampah rumah tangga dilakukan dengan cara
membuang sampah di tempat sampah yang telah disediakan
didepan rumah, namun ketika sampah yang dihasilkan sudah
menumpuk dan petugas pengangkutan sampah tidak tiba sesuai
dengan jadwal pengangkutan biasanya informan membakar
maupun menimbun sampah untuk menghindari penumpukan
sampah di depan rumahnya.
Berdasarkan wawancara menjelaskan pengelolaan sampah
rumah tangga yang baik yaitu dengan cara membakar maupun
menimbun agar tidak terjadi penumpukan sampah. menurut
beliau pengelolaan sampah dengan cara dibakar maupun
ditimbun ini merupakan cara yang mudah untuk mengatasi
penumpukan sampah rumah tangga. Hal ini disebabkan karena
tidak pernah mengikuti pelatihan maupun sosialisasi mengenai
83
16) Informan 16
Informan 16 merupakan warga Kelurahan Sukamulya
yang sudah menetap di Keurahan Sukamulya selama lebih dari 8
Tahun dan berusia 39 Tahun. Pendidikan terakhirnya adalah
SMP, beliau sekarang berprofesi sebagai buruh. Dalam
mengelola sampah rumah tangga dilakukan dengan cara
membuang sampah di tempat sampah yang telah disediakan
didepan rumah, namun ketika sampah telah menumpuk dan
petugas pengangkutan sampah tidak kunjung tiba sesuai dengan
jadwal pengangkutan biasanya informan membakar sampah
yang telah menumpuk tersebut.
Berdasarkan hasil wawancara menjelaskan pengelolaan
sampah yang baik dilakukan dengan cara membuangnya ke
tempat sampah dan tidak menyebutkan pengelolaan sampah
yang baik. Hal itu disebabkan karena informan tidak mengetahui
pengelolaan sampah rumah tangga serta tidak pernah mengikuti
84
a. Membakar Sampah
Perilaku masyarakat di Kelurahan Sukamulya terhadap
pengelolaan sampah rumah tangga yaitu dengan cara dibakar. Dalam
membakar sampah biasanya dilakukan di lingkungan sekitar tempat
tinggal masyarakat, sampah yang dibakar juga tidak dibedakan
berdasarkan jenis sampah. Ketika petugas pengangkutan sampah tidak
kunjung tiba dan sampah yang dihasilkan masyarakat terus menumpuk
87
kar
an Sampah Rumah Tangga
Sumber: Hasil Dokumentasi Penelitian(2022) Gambar 4. 3 Penguburan Sampah yang dilakukan Masyarakat Kelurahan Sukamulya untuk Mengurangi Sampah
Gambar 4.25
Penimbunan Sampah yang Dilakukan Masyarakat Kelurahan
Sukamulya Untuk Mengurangi Pengumpukan Sampah
Masyarakat melakukan ini sebagai cara yang dianggap paling
efektif dalam mengurangi penumpukan sampah dilingkungan.
Masyarakat melakukan ini tanpa memikirkan dampak yang diberikan
terhadap lingkungan, penimbunan sampah yang dapat mengakibatkan
pencemaran tanah dan lingkungan tidak dihiraukan oleh masyarakat
demi mengurangi penumpukan sampah.
c. Membuang Sampah di Pinggir Jalan
Penumpukan sampah rumah tangga di Kelurahan Sukamulya
terjadi di beberapa titik yaitu di Jalan Rancageneng, Jalan Padamulya,
dan Jalan Sukamulya. Perilaku masyarakat dalam mengelola sampah
rumah tangga dengan cara dibuang dipinggir jalan ini merupakan hal
yang paling bermasalah karena dampaknya langsung terasa oleh
masyarakat, dengan adanya penumpukan sampah dibeberapa titik jalan
di Kelurahan Sukamulya ini mengganggu pengguna jalan karena
sampah yang menumpuk dipinggir jalan tersebut seringkali meluber ke
tengah jalan dan hal tersebut tentunya menggangu para pengguna jalan
maupun pejalan kaki dan masyarakat sekitar, selain itu penumpukan
89
Gambar 4.26
Kondisi Lingkungan di Jalan Rancageneng
Dapat dilihat dari dokumentasi penelitian Gambar 4.26
menunjukan penumpukan sampah yang ada di Jalan Rancageneng,
sampah yang menumpuk di Jalan Rancageneng ini merupakan sampah
hasil dari rumah tangga seperti sampah plastik bekas deterjen, pampers
90
2) Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan masyarakat Kelurahan Sukamulya
Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya dalam pengelolaan
sampah rumah tangga memiliki pengaruh yang cukup besar.
Tingkat Pendidikan masyarakat Kelurahan Sukamulya masih
tergolong rendah, 42,61% masyarakat Kelurahan Sukamulya
lulusan SMP, 14,35% lulusan SMA, 14,76% Lulusan SD, 4,79%
lulusan Sarjana dan Diploma dan sisanya Tidak lulus
sekolah/Belum sekolah. Data ini membuktikan bahwa tingkat
pendidikan di Kelurahan Sukamulya masih rendah. Tingkat
pendidikan rendah akan berpengaruh pada tingkat pengetahuan
rendah. Masyarakat Kelurahan Sukamulya dengan tingkat
pengetahuan yang rendah akan memiliki pengaruh terhadap
pengelolaan sampah rumah tangga, hal ini terjadi karena
masyarakat tidak memahami cara untuk mengelola sampah rumah
tangga menjadi hal yang bermanfaat serta masyarakat belum
mengetahui dampak yang dapat terjadi dari pengelolaan sampah
rumah tangga dengan cara dibakar, ditimbun dan dibuang dipinggir
jalan.
3) Sosial - Ekonomi
Sosial Ekonomi berpengaruh terhadap sikap seseorang
mengenai penanganan terhadap sampah. Sikap ini akan
menimbulkan tingkat kepedulian seseorang terhadap kualitas
lingkungan. Responden yang tidak memiliki pekerjaan relatif
mempunyai waktu luang lebih banyak dibandingkan dengan
responden yang memiliki pekerjaan, begitupun waktu untuk
pengelolaan sampah. Jenis pekerjaan yang dilakukan dan jumlah
jam kerja keduanya akan berdampak pada tingkat pendapatan
seseorang. Semakin tinggi pendapatan seseorang, semakin
menonjol sikap peduli terhadap lingkungan.
98
C. Pembahasan Penelitian
Dari apa yang telah diuraikan diatas, maka dapat diketahui bahwa hasil
penelitian ini menyangkut berbagai aspek seperti yang diuraikan berikut ini:
1. Perilaku Masyarakat Dalam Mengelola Sampah Rumah Tangga Di
Kelurahan Sukamulya Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya
Pengelolaan sampah yang dilakukan di Kelurahan Sukamulya
Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya dikelola dengan cara dibuang
di pinggir jalan, membakar sampah atau menimbun sampah dan
melakukan 3r (reduce, reuse, dan recycle). Pengelolaan sampah tersebut
biasa dilakukan masyarakat karena tidak tersedianya tempat pembuangan
101
saat ini masih belum terealisasikan karena tidak ada lahan yang bisa
dijadikan untuk tempat bank sampah mengingat di Kelurahan Sukamulya
ini merupakan wilayah yang padat penduduk dan sampah yang dihasilkan
oleh masyarakat Kelurahan Sukamulya ini cukup banyak.
Menurut penuturan bapak Diki Mustaqin sebagai lurah di
Kelurahan Sukamulya, ketika peneliti mewawancarai di Kantor
Kelurahan. Beliau menjelaskan bahwa penumpukan sampah yang ada
dibeberapa titik di Kelurahan Sukamulya berasal dari sampah rumah
tangga yang didominasi oleh sampah an organik yang termasuk sampah
plastik bekas deterjen, pampers dan sebagainya kemudian sampah
organik yang termasuk sisa makanan dan sayur. Pemerintah Kelurahan
Sukamulya pernah menyediakan tempat pembuangan sampah sementara
(TPS) tepatnya di lapangan Sukamulya sebagai upaya untuk mengatasi
penumpukan sampah, namun cara membuang sampah yang tidak baik
membuat sampah menjadi berceceran sehingga membuat tempat
pembuangan sementara (TPS) akhirnya ditutup. Melihat dampak yang
ditimbulkan dari pengelolaan sampah rumah tangga yang sebagian besar
dilakukan dengan cara dibakar, ditimbun dan dibuang dipinggir jalan di
Kelurahan Sukamulya, Pemerintah Kelurahan Sukamulya berupaya
mengadakan sosialisasi mengenai pengelolaan sampah rumah tangga
serta pelatihan dengan tujuan yaitu pengelolaan sampah yang baik dan
tertata, agar masyarakat dapat mengetahui bagaimana cara mengelola
sampah rumah tangga yang baik dan dapat menjadi nilai ekonomi bagi
masyarakat itu sendiri. Selain itu, pemerintah juga menyediakan tempat
sampah organik dan an-organik, motor tiga roda untuk membantu
pengangkutan sampah, penyediaan sapu dan alat kebersihan yang
dibagikan pada setiap RT yang ada di Kelurahan Sukamulya. Sebagai
kepala lurah di Kelurahan Sukamulya Bapak Diki Mustaqin mengetahui
dampak yang akan dihasilkan oleh penumpukkan sampah serta
pengelolaan sampah rumah tangga yang dilakukan dengan cara dibakar,
ditimbun dan dibuag dipinggir jalan membuat pemerintah setempat
104
Gambar 4.32
Bagan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
Sampah rumah tangga berasal dari sampah yang dihasilkan setiap
rumah tangga. Setiap rumah tangga memiliki cara yang berbeda-beda
dalam mengelola sampah. berdasarkan tingkat pengetahuan dan sikap
masyarakat yang rendah cara pengelolaan sampah dilakukan tanpa
memilah jenis sampah terlebih dahulu dan langsung dilakukan
pembakaran sampah maupun penimbunan sampah di lahan kosong
didekat pemukiman masyarakat itu sendiri adapula masyarakat yang
memilih untuk membuang di tumpukan sampah yang ada di pinggir jalan
di Kelurahan Sukamulya. Selain dengan cara tersebut terdapat
masyarakat yang hanya mengandalkan petugas pengangkutan sampah
dari Dinas Kota untuk menangani tumpukan sampah setiap harinya yang
kemudian petugas pengangkutan sampah ini akan mengangkut langsung
sampah yang dihasilkan dari setiap rumah tangga ke TPA Ciangir.
105
Tabel 4.11
Ketersediaan Sarana dan Prasarana Kebersihan di Kelurahan
Sukamulya
Sarana dan Tidak
No Tersedia Keterangan
Prasaraana Tersedia
Terdapat di setiap RW
Sebagai penunjang
1 Sapu lidi
kebersihan di Kelurahan
Sukamulya
Terdapat di setiap RW
Sebagai penunjang
2 Pengki
kebersihan di Kelurahan
Sukamulya
Sebagai penunjang
Pemotong
3 kebersihan di Kelurahan
rumput
Sukamulya
Digunakan untuk
Cator roda mengangkut sampah yang
5
tiga menumpuk di lingkungan
masyarakat
Digunakan untuk
Gerobak mengangkut sampah yang
6
Sampah menumpuk di lingkungan
masyarakat
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas, maka penulis
menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Perilaku Masyarakat Dalam Mengelola Sampah Rumah Tangga Di
Kelurahan Sukamulya Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya
Dalam mengelola sampah rumah tangga masyarakat Kelurahan
Sukamulya Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya masih dapat
dikatakan belum baik, berdasarkan tingkat pengetahuan dan sikap
masyarakat yang rendah cara pengelolaan sampah dilakukan tanpa
memilah jenis sampah terlebih dahulu dan langsung dilakukan
pembakaran sampah maupun penimbunan adapula masyarakat yang
memilih untuk membuang di tumpukan sampah yang ada di pinggir jalan
di Kelurahan Sukamulya. Selain dengan cara tersebut terdapat masyarakat
yang hanya mengandalkan petugas pengangkutan sampah dari Dinas Kota
untuk menangani tumpukan sampah setiap harinya, perilaku masyarakat
dalam mengelola sampah rumah tangga yang paling bermasalah dan
dampak yang dirasakan langsung oleh masyarakat sekitar yaitu dengan
cara dibuang dipinggir jalan hal ini menggangu pengguna jalan
dikarenakan penumpukan sampah meluber ke tengah jalan sehingga
menggangu pengguna jalan dan mencemari atau merusak tata ruang kota.
Selain itu adapula masyarakat yang memiliki pengetahuan yang baik
dan mengembangkan kreativitasnya dalam mengelola sampah rumah
tangga yaitu dikelola dengan cara 3r (reduce, reuse dan recycle),
pengelolaan sampah dengan cara 3r ini didasarkan pada pengetahuan
masyarakat yang telah mengikuti sosialisasi dan pelatihan pengelolaan
sampah yang selanjutnya diaplikasikan pada pengelolaan sampah
dikehidupan sehari-harinya.
125
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis memberikan
saran guna meningkatkan pengelolaan sampah rumah tangga yang lebih baik
dan tertata. Adapun saran dari penulis yaitu:
1. Kepada masyarakat untuk mulai mengurangi penggunaan sampah salah
satunya dengan cara Reduce yaitu upaya untuk mengurangi timbulan
sampah seperti dengan selalu membawa tas belanja sendiri ketika
berbelanja.
2. Kepada Pemerintah Kelurahan Sukamulya untuk menata ulang sistem
pembuangan dan pengangkutan sampah dengan memanfaatkan alat-alat
kebersihan yang tersedia di Kelurahan Sukamulya agar tidak hanya
mengandalkan petugas pengangkutan sampah dari Dinas Kota saja dan
agar tidak terjadi penumpukan sampah di pinggir jalan di Kelurahan
Sukamulya.
3. Kepada Pemerintah Kelurahan Sukamulya untuk memperjuangkan
penyediaan Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) mengingat
pentingnya penyediaan Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS)
guna menciptakan lingkungan yang bersih dan lebih tertata sebagaimana
126
Agus, R. N., Oktaviyanthi, R., & Sholahudin, U. (2019). 3R: Suatu Alternatif
Pengolahan Sampah Rumah Tangga. Kaibon Abhinaya : Jurnal Pengabdian
Masyarakat, 1(2), 72. https://doi.org/10.30656/ka.v1i2.1538
Agyustia, R. (2022a). FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS KURANJI. SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
ALIFAH PADANG.
Agyustia, R. (2022b). SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ALIFAH
PADANG TAHUN 2022 PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT.
Ajif, P. (2013). Pola Jaringan Sosial pada Industri Kecil Rambut Palsu di Desa
Karangbanjar, Kecamatan Bojongsari, Kabupaten Purbalingga. Jurnal
Penelitian, 31–40. Diambil dari https://eprints.uny.ac.id/18100/5/BAB III
09.10.033 Aji p.pdf
Arifin, M. H. R. (2021). Institut teknologi nasional, 5–26.
Beddu, H. (2020). Pengelolaan Kelompok Dalam Pembinaan Usaha Tani
Masyarakat Di Desa Cikowang Kecamatan Mangarabombang Kabupaten
Takalar Group Management in Community Farming Business Development
in Cikowang Village, Mangarabombang District, Takalar Regency Clavia
Clavia : Clavia : Journal Of Law, 18(1), 75–96.
Beni, M. T., Arjana, I., & Ramang, R. (2014). PENGARUH FAKTOR-FAKTOR
SOSIAL-EKONOMI TERHADAP TIMUR. JURNAL ILMU
LINGKUNGAN, 12(2), 105–117.
Dobiki, J. (2018). Analisis Ketersedian Prasarana Persampahan Di Pulau Kumo
Dan Pulau Kakara Di Kabupaten Halmahera Utara. Jurnal Spasial Volume,
5(2), 220–228.
Dwi Ningsih. (2017). Partisipasi Anggota Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga
(PKK) Dalam Pengelolaan Sampah Di Dusun Kabunan, Desa
Widodomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman ”, 1–10.
Engel. (2014).. Paper Knowledge . Toward a Media History of Documents.
127
Fabiana Meijon Fadul. (2019)..
Febriadi, I. (2019). Pemanfaatan Sampah Organik Dan Anorganik Untuk
Mendukung Go Green Concept Di Sekolah. Abdimas : Papua Journal of
Community Service, 1(1), 32–39.
Hadi, M. I., Geografi, J. P., Keguruan, F., Ilmu, D. A. N., Siliwangi, U., &
Tasikmalaya, K. (2020). IMPLEMENTASI PROGRAM ECOVILLAGE
SEBAGAI.
Hardyansyah. (2010). Pengaruh kompetensi sumber daya manusia terhadap
kualitas laporan keuangan. Skripsi, 63.
ida bagus made astawa, i made sarmita. (2018). Geografi Penduduk.
Iii, B. A. B., Dan, M., & Penelitian, T. (1985). BAB III METODE DAN TEKNIK
PENELITIAN 79 Bab, 79–92.
Iii, B. A. B., & Penelitian, M. (2018). No Title, (114), 17–25.
Ilma, N., Nuddin, A., & Majid, M. (2021). RUMAH TANGGA DI ZONA
PESISIRKOTA PAREPARE Behaviorof Citizens in the Management of
Household Waste in the Coastal Zone of Parepare City PENDAHULUAN
Sampah merupakan suatu yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil
aktivitas manusia maupun alam yang belu, 4(1).
Irwanto, A. (2018). PERENCANAAN SANITARY LANDFIL DI TPA
BANJARSARI KABUPATEN BOJONEGORO (Studi Kasus: TPA
Banjarsari Kabupaten Bojonegoro). Diss. University of Muhammadiyah
Malang, 2018., 4–36.
Iva, H. (2014). Pengertian 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Paper Knowledge .
Toward a Media History of Documents, 7(2), 107–15.
Izzaty, R. E., Astuti, B., & Cholimah, N. (1967). Metode Observasi. Angewandte
Chemie International Edition, 6(11), 951–952., 5–24.
Jamaludin, J. (2018). Analisa Perhitungan Dan Pemilihan Load Cell Pada
Rancang Bangun Alat Uji Tarik Kapasitas 3 Ton. Motor Bakar : Jurnal
Teknik Mesin, 2(2), 22–25. https://doi.org/10.31000/mbjtm.v2i2.2719
Juwono, K. F., & Diyanah, K. C. (2021). ANALISIS PENGELOLAAN
SAMPAH RUMAH TANGGA ( SAMPAH MEDIS DAN NON MEDIS ) DI
128
KOTA SURABAYA SELAMA PANDEMI COVID-19 Analysis Household
Wast Management ( Medical and Non-Medical Waste ) in Surabaya City
during Covid-19 Pandemic, 12–20.
Khairul Fahmi. (2009). Pengembangan kawasan sudirman..., 10–42.
Khairuzzaman, M. Q. (2016). PENERAPAN PRINSIP 3R (REDUCE, REUSE,
RECYCLE) DALAM PENGELOLAAN SAMPAH SEBAGAI UPAYA
PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KABUPATEN
BANTUL, 4(1), 64–75.
Khalid, Z. (2021). Zulhan Khalid, 2018“ Evaluasi Kinerja Pengelolaan
Persampahan Di Kelurahan Bonto- Bontoa Kecamatan Bontoa Opu
Kabupaten Gowa” Skripsi. Makassar 2, 1–31.
Lausiry, M. N., & Tumuka, L. (2019). Analisis kondisi sosial-ekonomi
masyarakat migran sebelum dan sesudah berada di Kota Timika. Jurnal
Kritis, 3(1), 1–23. Diambil dari http://ejournal.stiejb.ac.id/index.php/jurnal-
kritis/article/view/43
LESTARI, I. F. (1967). Pengaruh Game Online Terhadap Perilaku Sosial Remaja
Smk Di Desa Pener Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang Tahun 2021.
Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., 5–24.
Lingkungan, K. P. (2018). Al Ulya: Jurnal Pendidikan Islam, 3, 39–51.
Maringan, K., Pongtuluran, Y., & Maria, S. (2016). PENGARUH TINGKAT
PENDIDIKAN, SIKAP KERJA DAN KETERAMPILAN KERJA
TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PT. WAHANA SUMBER
LESTARI SAMARINDA. Akuntabel, 13(2), 135–150.
Marsita Melania Sarci Amala, Welson Y. Rompas, G. B. T. (2021). Pengawasan
Pemerintah Dalam Mengatasi Kenakalan Remaja Di Kelurahan Batuputih
Bawah Kecamatan Ranowulu Kota Bitung. Jurnal Administrasi …, VII(103),
50–56. Diambil dari
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/JAP/article/view/33607
MN, S. (2019). Usia. Mitteilungen aus dem Museum für Naturkunde in Berlin.
Zoologisches Museum und Institut für Spezielle Zoologie 〈 Berlin 〉 , 2(2),
31–31. https://doi.org/10.1002/mmnz.4830020211
129
Muhjad, M. H. (2016). Hukum Lingkungan Sebuah Pengantar Untuk Konteks
Indonesia. Hukum Lingkungan Sebuah Pengantar Untuk Konteks Indonesia,
33–75.
Muskita, M. (n.d.). No Title, 87–104.
Muslimah. (2015). DAMPAK PENCEMARAN TANAH DAN LANGKAH
PENCEGAHAN. Agrisamudra, 2(1), 11–20.
Notoatmodjo. (2013). Gambaran Perilaku Masyarakat. Journal of Chemical
Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
NOTOATMODJO, S. (2011). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. In Promosi
Kesehatan dan Ilmu Perilaku (hal. 139–149).
Pengelolaan, A., & Perkotaan, P. (n.d.). ANALISIS PENGELOLAAN
PERSAMPAHAN PERKOTAAN (Sudi kasus pada Kelurahan Boya
Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala).
Poerwandari, K. (1998). Jenis Penelitian Kualitatif. Journal Penelitian, 1(69), 34.
Pratiwi. (2021). No Title, (2014).
Priatna, L., Hariadi, W., & Purwendah, E. K. (2019). “Pengelolaan Sampah di
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Gunung Tugel, Desa Kedungrandu,
Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas.” Pengembangan Sumber Daya
Perdesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan IX, 6(November), 494–501.
Putra Saskara, I. M. A. (2019). Gambaran Tingkat Pengetahuan Tentang
Kebersihan Gigi dan Mulut Serta Karies Pada Siswa Kelas IV dan V SD
Negeri 3 Sesetan Denpasar Tahun 2019. Journal of Chemical Information
and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Putri, C. (2019). Dampak Pembuangan Sampah Bagi Masyarakat Di Sekitar Tpsa
Piyungan (Studi Kasus: Piyungan Bantul, Yogyakarta).
Https://Www.Researchgate.Net/Publication/333507344, (May), 1–21.
Putri, M. A. (2018). Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Perempuan
Obesitas tentang Pencegahan Risiko Penyakit Akibat Obesitas di Desa
Slahung Wilyah Kerja Puskesmas Slahung., 10–34.
Rahmah, N. A., Sari, N., & Amrina, D. H. (2021). KAJIAN DAMPAK SAMPAH
RUMAH TANGGA TERHADAP LINGKUNGAN DAN
130
PEREKONOMIAN BAGI MASYARAKAT KECAMATAN SUKARAME
KOTA BANDAR LAMPUNG BERDASARKAN PERSPEKTIF ISLAM.
Holistic Journal of Management Research, 6(2), 42–59.
Rahmanto, E., Rahmabudhi, S., Kustia, T., Kampar, S. K., Unggas, J., Tiga, K. S.,
& Raya, K. B. (2022). Analisis Spasial Penentuan Tipe Iklim Menurut
Klasifikasi Schmidt – Ferguson Menggunakan Metode Thiessen – Polygon
di Provinsi Riau Spatial Analysis of Climate Type Determination by Schmidt
– Ferguson Classification Using the Thiessen – Polygon Method in. Buletin
GAW (BGB), 3(1), 35–42.
Rosariawari, F., & Paelongan, A. (2022). Penerapan Konsep Pengelolaan Sampah
Rumah Tangga Dengan Metode 5R (Reduce, Reuse, Recycle, Replace, and
Replant) Berbasis Masyarakat Di Wilayah Kebraon Kota Surabaya.
EnviroUS, 2(2), 63–69. https://doi.org/10.33005/envirous.v2i2.112
Rosmidah, H. (2016). Rosmidah Hasibuan ISSN Nomor 2337-7216, 04(01), 42–
52.
Saputra, S., & Mulasari, S. A. (2017). Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku
Pengelolaan Sampah pada Karyawan di Kampus. Jurnal Kesehatan
Masyarakat, 11(1), 22–27.
Sukerti, N. L. G. (2017). Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Dan
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Journal Ecotrophic, 11(2), 148–155.
Suparyanto dan Rosad (2015. (2020).. Suparyanto dan Rosad (2015, 5(3), 248–
253.
Suratmo, G. (n.d.). Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Sya, A., & Abdurachman, M. (2012). Geografi Perilaku. Bandung: Universitas
BSI Bandung Press.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2009.
(2009).
Utama, A. R., & Putri, D. Z. (2020). Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Perilaku
Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Perdesaan di Provinsi Sumatera
Barat. Jurnal Kajian Ekonomi dan Pembangunan Pengaruh, 2(6).
131
Waliki, Y., Tjolli, I., & Warami, H. (2020). Perilaku Masyarakat dalam
Mengelola Sampah Rumah Tangga di Distrik Manokwari Timur Kabupaten
Manokwari. Cassowary, 3(2), 127–140.
wiguna, cipta suhud. (2020). Modul : Geografi SMA : Dinamika Kependudukan
Di Indonesia. Gastronomía ecuatoriana y turismo local. (Vol. 1).
Wildawati, D., & Hasnita, E. (2019). Faktor yang berhubungan dengan
pengelolaan sampah rumah tangga berbasis masyarakat di kawasan bank
sampah hanasty. Human Care, 4(3), 149–158.
132
Lampiran 1 Pedoman Observasi
PEDOMAN OBSERVASI
KONDISI GEOGRAFIS KELURAHAN SUKAMULYA KECAMATAN
BUNGUSARI KOTA TASIKMALAYA
A. LOKASI
1. Kelurahan :
2. Kecamatan :
3. Batas :
a. Sebelah barat berbatasan dengan : ..........
b. Sebalah timur berbatasan dengan : ..........
c. Sebelah utara berbatasan dengan : ..........
d. Sebelah selatan berbatasan dengan : ..........
B. GEOLOGI
1. Jenis Batuan Dominan : ..........
a. Batuan bekuan : ..........
b. Batuan endapan : ..........
c. Batuan malihan : ..........
2. Formasi batuan : ..........
C. FISIOGRAFI
1. Elevasi : ..........Mdpl
2. Kemiringan : ..........
3. Morfologi :
a. Dataran rendah
b. Bukit
c. Bergunung
E. HIDROLOGI
1. Danau/kolam : ..........
a. Alam
b. Buatan
2. Air tanah
a. Kedalaman dan rata-rata : ..........
133
b. Kondisi kualitas air minum : a. Baik b. Sedang c. Jelek
F. TANAH
1. Jenis Tanah :
2. Struktur :
3. Tekstur :
4. PH tanah :
5. Warna Tanah :
G. PENGGUNAAN LAHAN
1. ...............
2. ...............
3. ...............
H. DEMOGRAFI
1. Jumlah penduduk
2. Komposisi penduduk berdasarkan
a. Usia :
b. Pendidikan :
c. Jenis kelamin :
d. Mata pencaharian :
3. Fasilitas Sosial
a. Ekonomi
1) Pasar : (ada/tidak ada)
2) Koperasi : (ada/tidak ada)
3) Terminal : (ada/tidak ada)
b. Pendidikan
1) TK : (ada/tidak ada)
2) SD : (ada/tidak ada)
3) SMP : (ada/tidak ada)
4) MTs : (ada/tidak ada)
5) SMA : (ada/tidak ada)
6) MAN : (ada/tidak ada)
c. Umum
1) Mesjid : (ada/tidak ada)
2) Poskamling : (ada/tidak ada)
3) Puskesmas : (ada/tidak ada)
4) Posyandu : (ada/tidak ada)
134
Lampiran 2 Pedoman Wawancara 1
PEDOMAN WAWANCARA
(Terhadap Lurah Sukamulya)
A. Identitas responden
1. Nama responden :
2. Jenis kelamin :
3. Umur :
4. Alamat :
B. Daftar Pertanyaan
1. Daftar Riwayat Responden
1) Apakah pekerjaan anda sehari-hari?
2) Apakah pekerjaan sampingan anda sehari-hari?
3) Apakah anda pernah mengenyam bangku sekolah?
4) Jika ada, sampai mana anda bersekolah?
5) Berapakah jumlah tanggungan keluarga anda?
6) Berapakah jumlah saudara kandung anda yang dimiliki?
7) Apakah anak-anak anda mengenyam bangku sekolah?
8) Jika ya, sampai mana anda menyekolahkan mereka?
2. Daftar pertanyaan mengenai statusnya sebagai Lurah Sukamulya
1) Sudah berapa lama Bapak tinggal di Kelurahan Sukamulya
Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya?
2) Sudah berapa lama Bapak menjabat menjadi Lurah Sukamulya?
3) Bagaimana kondisi sosial ekonomi masyarakat Kelurahan
Sukamulya saat ini?
4) Apakah mayoritas pekerjaan masyarakat Kelurahan Sukamulya?
5) Apakah yang Bapak ketahui mengenai sampah rumah tangga?
6) Kemana Bapak biasanya membuang sampah rumah tangga?
7) Mengapa Bapak biasa membuang sampah rumah tangga ketempat
tersebut?
135
8) Pukul berapa biasanya Bapak membuang sampah rumah tangga?
9) Mengapa Bapak membuang sampah rumah tangga pada pukul
sekian?
10) Apakah di Kelurahan Sukamulya terdapat Tempat Pembuangan
Sampah Sementara (TPS)?
11) Jika ada, ada berapa Tempat Pembuangan Sampah Sementara
(TPS) di Kelurahan Sukamulya?
12) Jika ada, dimana Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) di
Kelurahan Sukamulya?
13) Apakah ada petugas pengangkutan sampah yang melewati
Kelurahan Sukamulya?
14) Jika ada, berapa kali sebulan petugas pengangkutan sampah
melewati Kelurahan Sukamulya?
15) Apakah Bapak mengetahui adanya penumpukan sampah rumah
tangga dipinggir jalan di beberapa titik di Kelurahan Sukamulya?
16) Menurut Bapak mengapa terdapat penumpukan sampah rumah
tangga dipinggir jalan di beberapa titik di Kelurahan Sukamulya?
17) Jika mengetahui, apakah pernah ada program untuk mengatasi
penumpukan sampah tersebut?
18) Jika ada, program apa yang dilakukan untuk mengatasi
penumpukan sampah tersebut?
19) Jika ada, bagaimana respon dari masyarakat dengan adanya
program tersebut?
20) Apakah pernah ada sosialisasi kepada masyarakat Kelurahan
Sukamulya mengenai cara mengelola sampah rumah tangga?
21) Jika ada, kapan sosialisasi tersebut dilakukan?
22) Jika ada, bagaimana respon dari masyarakat Kelurahan Sukamulya
setelah menerima sosialisasi tersebut?
23) Jika ada, apakah terdapat perubahan pada masyarakat dalam cara
mengelola sampah rumah tangga setelah dilakukan sosialisasi
tersebut?
136
24) Menurut Bapak apakah permasalah mengenai sampah di Kelurahan
Sukamulya telah teratasi dengan baik?
25) Pencapaian apa yang pernah Bapak lakukan dalam mengatasi
permasalahan sampah di Kelurahan Sukamulya?
137
Lampiran 3 Pedoman Wawancara 2
PEDOMAN WAWANCARA
(Terhadap Petugas Pengangkutan Sampah)
A. Identitas responden
1. Nama responden :
2. Jenis kelamin :
3. Umur :
4. Alamat :
B. Daftar Pertanyaan
1. Apakah Bapak berasal dari Kelurahan Sukamulya?
2. Apakah Bapak sudah berkeluarga atau menikah?
3. Jika sudah, berapa jumlah tanggungan keluarga bapak?
4. Sudah berapa lama Bapak bekerja sebagai petugas pengangkutan
sampah?
5. Apakah Bapak memiliki pekerjaan sampingan selain menjadi petugas
pengangkutan sampah?
6. Pukul berapa biasanya Bapak mulai bekerja?
7. Pukul berapa biasanya Bapak selesai bekerja?
8. Apakah pengangkutan sampah dilakukan setiap hari?
9. Dalam sehari berapa ton sampah yang dapat terangkut ke Tempat
Pembuangan Akhir (TPA)?
10. Dalam sehari berapa Desa/Kelurahan yang dapat ditampung dalam
satu truk pengangkutan sampah?
11. Apakah di Kelurahan Sukamulya terdapat Tempat Pembuangan
Sampah Sementara (TPS)?
12. Jika ada, dimanakah Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) di
Kelurahan Sukamulya?
13. Berapakah jumlah petugas pengangkutan sampah dalam satu truk?
138
14. Apakah jumlah petugas tersebut cukup untuk mengangkut sampah di
Kelurahan Sukamulya?
15. Berapa kali dalam sebulan pengangkutan sampah di Kelurahan
Sukamulya dilakukan?
16. Setiap hari apa pengangkutan sampah di Kelurahan Sukamulya?
17. Jenis sampah apakah yang paling banyak ditemui di Kelurahan
Sukamulya?
18. Apakah semua sampah di Kelurahan Sukamulya dapat terangkut dalam
satu kali pengangkutan?
19. Jika tidak, perlu berapa kali dalam sebulan pengangkutan untuk bisa
menampung semua sampah di Kelurahan Sukamulya?
20. Apakah ada biaya yang harus dikeluarkan masyarakat agar sampah
yang dihasilkan dari rumah tangga dapat terangkut oleh petugas
pengangkutan sampah?
21. Jika ada, berapa biaya yang harus dikeluarkan masyarakat
perbulannya?
22. Apakah Bapak mengetahui mengenai penumpukan sampah dipinggir
jalan di beberapa titik di Kelurahan Sukamulya?
23. Apakah penumpukan sampah tersebut ikut diangkut pada saat jadwal
pengangkungan di Kelurahan Sukamulya?
24. Apakah terdapat hambatan/kesulitan pada saat proses pengangkutan
sampah di Kelurahan Sukamulya?
25. Jika ada, bagaimana cara Bapak dalam mengatasi hambatan/kesulitan
tersebut?
139
Lampiran 4 Pedoman Wawancara 3
PEDOMAN WAWANCARA
(Terhadap Masyarakat Kelurahan Sukamulya)
A. Identitas responden
1. Nama responden :
2. Jenis kelamin :
3. Umur :
4. Alamat :
B. Daftar Pertanyaan
1. Apakah Bapak/Ibu berasal dari Kelurahan Sukamulya?
2. Sudah berapa lama Bapak/Ibu tinggal di Kelurahan Sukamulya?
3. Apakah Bapak/Ibu pernah mengenyam pendidikan?
4. Jika pernah, apa pendidikan terakhir Bapak/Ibu?
5. Apa pekerjaan Bapak/Ibu setiap harinya?
6. Apakah Bapak/Ibu memiliki pekerjaan sampingan?
7. Jika ada, pekerjaan apa?
8. Sudah berapa lama Bapak/Ibu menjalani profesi tersebut?
9. Pukul berapa biasanya Bapak/Ibu berangkat bekerja?
10. Pukul berapa biasanya Bapak/Ibu pulang bekerja?
11. Apakah Bapak/Ibu sudah berkeluarga atau menikah?
12. Berapa jumlah tanggungan keluarga Bapak/Ibu?
13. Apakah yang Bapak/Ibu ketahui mengenai sampah rumah tangga?
14. Apakah Bapak/Ibu mengetahui cara pengelolaan sampah rumah
tangga?
15. Darimakah Bapak/Ibu mengetahui cara pengelolaan sampah rumah
tangga?
16. Bagaimana sikap dan perilaku Bapak/Ibu dalam mengelola sampah
rumah tangga?
140
17. Apakah Bapak/Ibu mengalami kesulitan dalam mengelola sampah
rumah tangga? Mengapa?
18. Berapa banyak sampah rumah tangga yang dihasilkan Bapak/Ibu
dalam sehari?
19. Kemana Bapak/Ibu biasanya membuang sampah rumah tangga?
20. Mengapa Bapak/Ibu terbiasa membuang sampah rumah tangga ke
tempat tersebut?
21. Pukul berapa biasanya Bapa/Ibu membuang sampah rumah tangga?
22. Mengapa Bapak/Ibu membuang sampah rumah tangga pada pukul
sekian?
23. Apakah Bapak/Ibu cenderung mengikuti orang lain dalam membuang
sampah rumah tangga ke suatu tempat?
24. Menurut Bapak/ Ibu apakah sarana dan prasarana kebersihan di
Kelurahan Sukamulya sudah memadai?
25. Jika belum, sarana dan prasarana apakah yang tidak tersedia?
26. Apakah di Kelurahan Sukamulya terdapat tempat Pembuangan
Sampah Sementara (TPS)?
27. Jika ya, dimana Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) di
Kelurahan Sukamulya?
28. Apakah Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) dekat dengan
tempat tinggal Bapak/Ibu?
29. Menurut Bapak/Ibu cara mengelola sampah rumah tangga yang baik
itu seperti apa?
30. Apakah Bapak/Ibu pernah mengikuti sosialisasi atau pelatihan
mengenai cara mengelola sampah rumah tangga?
31. Jika ya, pengetahuan apa yang Bapak/Ibu dapatkan setelah mengikuti
sosialisasi atau pelatihan tersebut?
32. Jika ya, apakah Bapak/Ibu menerapkan cara mengelola sampah rumah
tangga dengan baik dikehidupan sehari-hari?
33. Apakah Bapak/Ibu mengajarkan cara mengelola sampah rumah tangga
yang biasanya Bapak/Ibu lakukan kepada anak-anak Bapak/Ibu?
141
34. Apakah Bapak/Ibu mengetahui mengenai penumpukan sampah di
pinggir jalan di beberapa titik di Kelurahan Sukamulya?
35. Jika ya, bagaimana tanggapan Bapak/Ibu mengenai hal tersebut?
36. Apakah di Kelurahan Sukamulya terdapat petugas pengangkutan
sampah?
37. Jika ada, berapa kali dalam sebulan pengangkutan sampah di
Kelurahan Sukamulya dilakukan?
38. Jika ada, apakah petugas pengangkutan sampah selalu rutin datang
pada jadwal yang telah ditentukan?
39. Apakah cukup pengangkutan sampah dilakukan sekian kali dalam
sebulan?
40. Apakah Bapak/Ibu termasuk menggunakan jasa petugas pengangkutan
sampah?
41. Jika ya, berapa biaya yang harus dikeluarkan agar sampah dapat
terangkut oleh petugas pengangkutan sampah?
42. Jika tidak, mengapa tidak menggunakan jasa petugas pengangkutan
sampah?
43. Jika petugas pengangkutan sampah tidak kunjung tiba, bagaimana cara
Bapak/Ibu dalam mengatasi sampah rumah tangga yang menumpuk?
44. Mengapa Bapak/Ibu lebih memilih mengatasi penumpukan sampah
rumah tangga dengan cara tersebut?
45. Apakah cara tersebut efektif untuk mengatasi penumpukan sampah
rumah tangga yang tak kunjung diangkut oleh petugas pengangkutan
sampah?
142
Lampiran 5. Surat Keputusan Pembimbing Skripsi/Tugas Akhir
143
Lampiran 6. Lembar Bimbingan
144
Lampiran 7. Matriks Sidang Skripsi
145
RIWAYAT HIDUP
Menengah Pertama (SMP) Negeri 5 Tasikmalaya dan lulus pada tahun 2015.
Tasikmalaya dan lulus pada tahun 2018. Pada tahun yang sama penulis
Hilman, S.Pd., M.Pd selaku pembimbing I dan ibu Anita Eka Putri, S.Pd., M.Pd.
146