Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MANAJEMEN RISIKO

JENIS RISIKO DAN TINGKAT RISIKO PT. CEMENDO GEMILANG

Dosen Pengampu :
Riwayadi, Drs., MBA., CA., AK., CSRS., CPMA

Kelompok 10:
1. Wina Rahmadani (2310536021)
2. Zahwa Nabila (2310533008)
3. Yevi Asri Mila ( 231052023)

PROGRAM STUDI SARJANA AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ANDALAS
2023
A. Sekilas Info Tentang Perusahaan
PT Cemindo Gemilang yang berdiri sejak tahun 2011 merupakan produsen
semen berkualitas premium dengan merek dagang Semen Merah Putih. Sejak awal
berdiri, PT Cemindo Gemilang berkomitmen menjaga konsistensi kualitasnya melalui
penyediaan bahan baku semen terbaik dan pembangunan pabrik-pabrik berteknologi
mutakhir yang dioperasikan oleh tenaga kerja yang profesional.
Semen Merah Putih memiliki tiga keunggulan utama yang terletak pada
kekuatan, daya tahan dan kemudahan pengerjaan. Keunggulan Semen Merah Putih
sebagai semen berkualitas telah terbukti secara nasional maupun internasional melalui
pengujian standar mutu Indonesia SNI 15-7064-2004 dan SNI 15–2049–2004, serta
standar mutu Eropa CEM II/A-M 42.5N dan EN 197-1:2000.

Logo Perusahaan

Logo Produk Semen Merah Putih


Jenis dan Tingkat Risiko

1. Keamanan Pekerja (Personal Safety)


2. Polusi Terhadap Lingkungan (Pollution to the environment)
3. Ketersediaan Sistem (System Availability)

Dampak Bobot
No Kategori Kekritisan Koefesien
Kegagalan Nilai
1 Tidak menimbulkan kecelakaan
1 Safety (S) 2 Kemungkinan menimbulkan kecelakaan 0.3
3 Kemungkinan mengakibatkan kematian
1 Tidak menimbulkan polusi
2 Enviroment ( E ) 2 Polusi yang ditimbulkan tidak parah 0.15
3 Polusi yang ditimbulkan parah
1 Sistem tidak berfungsi kurang dari 4 jam
3 Availability (A) 2 Sistem tidak berfungsi 4-8 jam 0.3
3 Sistem tidak berfungsi lebih dari 8 jam
Total biaya perbaikan tanpa melakukan PM akan lebih
1 kecil dibandingkan total biaya perbaikan ditambah biaya
PM
Total biaya perbaikan tanpa melakukan PM 1 s/d 5 kali
4 Cost ( C ) 2 lebih besar dibanding total biaya perbaikan ditambah 0.25
biaya PM
Total biaya perbaikan tanpa melakukan PM akan 5 kali
3 lebih besar dibanding total biaya perbaikan dtambah
biaya PM

Severity (Keparahan)

Rangkin
No Efek Kriteria: Severity untuk FMEA
g
Kinerja sistem berhenti mesin rusak parah
Berbahaya tanpa peringatan tidak tersedianya komponen pengganti
1 tingkat operator maintanance dan keselamatan tidak 10
sesuai dengan peraturan pemerintah yang disertai
peringatan
kinerja sistem berjalan dengan
mesin rusak cukup parah
2 sangat lambat 9
berbahaya dan ada peringatan tidak tersedianya komponen pengganti
tingkat operator maintanance dan keselamatan tidak
sesuai dengan peraturan pemerintah yang disertai
peringatan
kinerja sistem berjalan dengan
mesin rusak cukup parah
lambat
3 8
sangat tinggi komponen atau spare part tersedia
Downtime lebih dari 8 jam
Kinerja Sistem berjalan dengan
Mesin rusak cukup parah
sedikit tersendat
4 7
tinggi Mesin dapat beroperasi secara manual
Downtime diantara 4 – 8 jam
Kinerja Sistem berjalan cukup lancar Mesin rusak ringan
5 Sedang Mesin dapat beroperasi secara manual 6
Downtime diantara 1 – 4 jam
Kinerja Sistem berjalan lancer Mesin rusak ringan
6 Rendah Rusak pada settingan mesin 5
Downtime diantara 0,5 – 1 jam
Kinerja Sistem Berjalan dengan
Mesin rusak ringan
7 perlakuan khusus 4
Sangat rendah Downtime diantara 10 – 30 menit
Kinerja Sistem sedikit terganggu Mesin rusak ringan
8 Kecil Menunggu komponen atau spare part 3
Downtime terjadi hingga 10 menit
Kinerja Sistem tetap berjalan Mesin Error
Sangat Keci Salah Setting-an
Variasi parameter proses tidak didalam batas spesifikasi
9 2
Pengaturan atau pengendalian proses lainnya dibutuhkan
selama produksi
Tidak terdapat downtime
Kinerja Sistem tidak terganggu Mesin kotor
Tidak Ada Vriasi parameter proses didalam batas spesifikasi
10 1
Pengaturan atau pengendalian proses dapat dilakukan
selama maintenance rutin
Occurence (Frekuensi Kejadian)

No Probability of Occurance Rangking


1 Lebih besar dari 50% per total jumlah kerusakan mesin 10
2 35 – 50% per total jumlah kerusakan mesin 9
3 31 – 35% per total jumlah kerusakan mesin 8
4 26 – 30% per total jumlah kerusakan mesin 7
5 21 – 25% per total jumlah kerusakan mesin 6
6 15 – 20% per total jumlah kerusakan mesin 5
7 11 – 14% per total jumlah kerusakan mesin 4
8 5 – 10% per total jumlah kerusakan mesin 3
9 < 5% per total jumlah kerusakan mesin 2
10 Tidak pernah sama sekali 1

Detection (Deteksi)

No Deteksi Criteria Likelihood of Detection Rangking


Alat atau informasi tidak dapat mendeteksi penyebab
1 Sepenuhnya tidak pasti 10
kerusakan
Sangat jarang kemungkinannya alat atau informasi
mendeteksi penyebab kerusakan
2 Sangat Jarang 9
Alat untuk mendeteksi kerusakan mengalami keausan
dan di dalam alat tersebut ada komponen yang rusak

Jarang kemungkinannya alat atau informasi untuk


3 Jarang 8
mendeteksi penyebab kerusakan
Kemampuan alat atau informasi untuk mendeteksi
4 Sangat rendah 7
kerusakan sangat rendah
Alat atau informasi untuk mendeteksi kerusakan
5 Rendah 6
rendah
Alat atau informasi untuk mendeteksi kerusakan cukup
6 Cukup 5
untuk mendeteksi penyebab kerusakan
Alat atau informasi cukup tinggi kemungkinannya
7 Cukup tinggi 4
dalam mendeteksi penyebab kerusakan
Alat atau informasi tinggi kemungkinannya dalam
8 Tinggi 3
mendeteksi penyebab kerusakannya
Alat atau informasi sangat tinggi dapat mendeteksi
9 Sangat tinggi 2
penyebab kerusakan
Operator produksi dalam memberikan laporan
10 Hampir pasti 1
kerusakan sama enga napa yang terjadi di lapangan

Anda mungkin juga menyukai