Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI KESEHATAN

SISTEM INFORMASI RENGELOLAAN OBAT

Nama : Dian Anugrah Cahyani


NIM : 2000029171
Golongan :E

FAKULTAS STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2023
PRATIKUM4
SISTEM INFORMASI RENGELOLAAN OBAT

A. DASAR TEORI
Sistem informasi merupakan segala sesuatu yang bekerja bersama-sama yang
dibuat oleh manusia untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.
Komponen sistem informasi adalah perangkat keras, perangkat lunak, manusia, data
dan prosedur. Sebuah sistem informasi merupakan gabungan antara perangkat keras
dan perangkat lunak yang mengolah data dan menyaikan informasi yang dibutuhkan (]
Kristanto dan Andri. 2018) .
Penyimpanan obat merupakan proses sejak dari penerimaan obat, penyimpanan
obat dan mengirimkan obat ke unit pelayanan di rumah sakit. Tujuan utama
penyimpana obat adalah mempertahankan mutu obat dari kerusakan akibat peyimpanan
yang tidak baik serta untuk memudahkan pencarian dan pengawasan obat-obatan.
Untuk memantau dan mengevaluasi hasil yang telah dicapai dari sistem pengelolaan
obat diperlukan suatu indikator. Hasil pengujian dapat~ digunakan untuk
meninjau kembali (Nurul dan Nur, 2021).
Obat-obatan merupakan hal yang krusial dan sangat dibutuhkan untuk proses
perawatan maupun proses penyembuhan pasien. Obat-obatan harus dikelola dengan
baik, agar tidak terjadi kerugian secara fisik maupun material (Anand dkk., 2020). Pusat
dari logistik dan akses obatobatan di rumah sakit adalah instalasi farmasi. Farmasi
rumah sakit harus memberikan pelayanan farmasi secara efektif dan efisien untuk
memastikan bahwa pasien mendapatkan pelayanan dengan kualitas tertinggi
(Departemen Kesehatan RI, 2010). Instalasi farmasi sebuah rumah sakit dapat dikelola
dengan baik apabila terdapat sistem manajemen informasi yang baik.
Sistem informasi menjadi suatu hal yang penting guna menunjang pencapaian
derajat kesehatan masyarakat, maka dari itu pemerintah Indonesia telah memberikan
kebijakan untuk mewajibkan rumah sakit menyelenggarakan sistem informasi rumah
sakit dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1171/MENKES/PER/VI/2011 tentang Sistem Informasi Rumah Sakit.
Sistem informasi farmasi adalah sistem yang mendukung distribusi dan
pengelolaan obat-obatan terlarang, mengidentifikasi jenis intervensi, menentukan
jumlah persediaan, pelaporan dan pengelolaan biaya, dan meningkatkan aksesibilitas
informasi (Nasir dkk., 2021). Sistem informasi manajemen obat sangat dibutuhkan oleh
Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) untuk menjaga mutu rumah sakit, melindungi
keselamatan pasien dan mendukung pengambilan keputusan yang cepat dan tepat,
karena jika pengelolaan informasi dilakukan secara manual, banyak data yang
terabaikan dan dampaknya sangat dirasakan dalam pengambilan keputusan (Dwibarto,
2017). Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan (RSGMP) merupakan penyelenggara
pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang juga digunakan sebagai sarana proses
pembelajaran, pendidikan dan penelitian bagi profesi tenaga kesehatan kedokteran gigi
dan tenaga kesehatan lainnya. RSGMP Unsoed menyediakan pelayanan kesehatan gigi
dan mulut oleh dokter gigi pada klinik Unit Pelayanan Umum serta mahasiswa profesi
kedokteran gigi pada klinik Integrasi (RSGMP Unsoed, 2015).

B. TUJUAN
Tujuan dari pratikum ke-4 ini untuk memudahkan front office RS menginput
data pasien mulai dari pengisian data social pasien, membantu dalam menentukan
distribusi obat , membantu dalam mengelola data persediaan obat di Instalasi Farmasi
dan membantu merekap laporan pengeluaran serta mutasi.

C. METODE
a. Alat dan Bahan
1. Computer
2. Buku panduan
3. Aplikasi SIM RS Khanza
4. Wifi
b. Cara Kerja
1. Buka aplikasi SIM RS Khanza pada desktop komputer
2. Ketik username dan password pada menu log in
3. Klik menu regitrasi yang terletak pada menu toolbar. Tunggu hingga muncul
tampilan desktop seperti gambar berikut
4. Ganti tanggal pada menu "periode", lalu klik ikon "semua" untuk menampilkan
semua data, tunggu hingga muncul tampilan berikut
5. Setelah data pasien muncul, kemudian klik kanan pada salah satu nama pasien,
lalu pilih sub menu "obat" seperti gambar di bawah ini
6. Selanjutnya pilih "input resep"
7. Selanjutnya klik clip on pada bagian "obat/alkes" seperti pada tampilan berikut
8. Tunggu sampai muncul menu berikut, lalu centang pada setiap obat yang akan
diberikan dan tuliskan jumlah angka obat. Lalu klik simpan dan klik ikon
silang/keluar
9. Selanjutnya klik dats pasien lalu klik cetak, maka tampilan layar akan berubah
seperti gambar di bawah ini
10. Pilih klik keluar setelah kembali ke menu registrasi dan data pasien, kemudian
klik kanan pada nama pasien pilih "Billing total"
11. Selanjut tunggu sampai jendela menu berganti seperti menu di bawah ini, lalu
klik cetak
12. Klik nama pasien lalu klik ikon silang keluar. Setelah semua data pasien
dilengkapi, kemudian klik simpan. Data pasien akan terecord dan tampil pada
bagian "input data" "registrasi awal"

D. Hasil

Gambar.1 data rergistrasi awal


Interpretasi : Berdasarkan Gambar 1, dapat diketahui bahwa pasien an, Dian (11 tahun)
jenis kelamin perempuan dengan nomor RM 0000035 nama orang tua ibu Putri yang
berkunjung ke dr Qotrunnada pada poli anak tanggal 01 November 2023 di Puskesmas
Balung.
Gambar. Tampilan nama obat pasien
Interpretasi : Terdapat tampilan nama obat pasien rawat jalan atas nama Dian yang
berjumlah 3 obat umum yaitu Acran 150 mg sebanyak 7 tablet, Acran injeksi sebanyak
5, Acyclovir 200mg sebanyak 4 Tablet.

Gambar.3 Rekap data pemberian obat resep


Interpretasi : Pada gambar 3 terdapat hasil cetak resep obat pasien anak atas nama Dian
dan dr Qotrunnada sebagai dokter peresep. Resep tersebut terdapat nama obat dan harga
obat yang terdiri dari Acran 150 mg sebanyak 7 tablet x 13,200 = 92,400, Acran injeksi
sebanyak 5 x 42,517 = 212,585 , Acyclovir 200mg sebanyak 4 Tablet x 1,365 = 5,460
total harga Rp. 310,445.
Gambar.4 data registrasi
Interpretasi : Berdasarkan Gambar 4, dapat diketahui bahwa pasien an, Faqi (23 tahun)
jenis kelamin laki-laki dengan nomor RM 000036 yang berkunjung ke Dr. Jonnysis
pada poli mata tanggal 01 November 2023. Dengan resep obat Aminofilim Injeksi
sebanyak 2 AMP5, Amiodaron 75mg 4 tab, Amitriptyln 25 mg sebanyak 8 tablet.

Gambar.5 rekap data pemberian resep obat


Interpretasi : Pada Gambar.5 terdapat hasil cetak resep obat pasien anak atas nama Faqi
dan dr Jonnysis sebagai dokter peresep. Resep tersebut terdapat nama obat dan harga
obat yang terdiri dari Aminofilim Injeksi sebanyak 2 AMP5 x 4,752 = 9,504,
Amiodaron 75mg 4 tab x 12.000 = 48.000 , Amitriptyln 25 mg sebanyak 8 tablet x 114
=1,152, total semua obat faqi Rp, 118,392
E. Pembahasan
Pada pratikum yang ke empat ini mengenai tentang pengelolaan obat
menggunakan aplikasi SIM RS Khanza, terdapat dua pasien yaitu Dian (11 Tahun) dan
Faqi (23 Tahun). Berdasarkan Gambar 1, dapat diketahui bahwa pasien an, Dian (11
tahun) jenis kelamin perempuan dengan nomor RM 0000035 nama orang tua ibu Putri
yang berkunjung ke dr Qotrunnada pada poli anak tanggal 01 November 2023 di
Puskesmas Balung. Adapun obat yang Dian (11 Tahun) resep tersebut terdapat nama
obat dan harga obat yang terdiri dari Acran 150 mg sebanyak 7 tablet x 13,200 = 92,400,
Acran injeksi sebanyak 5 x 42,517 = 212,585 , Acyclovir 200mg sebanyak 4 Tablet x
1,365 = 5,460 total harga Rp. 310,445.
Pasien yang kedua atas nama Faqi berumu 23 Tahun berjenis kelamin laki-laki
dengan nomor RM 000036 yang berkunjung ke Dr. Jonnysis pada poli mata tanggal 01
November 2023. terdapat hasil cetak resep obat pasien anak atas nama Faqi dan dr
Jonnysis sebagai dokter peresep. Resep tersebut terdapat nama obat dan harga obat yang
terdiri dari Aminofilim Injeksi sebanyak 2 AMP5 x 4,752 = 9,504, Amiodaron 75mg 4
tab x 12.000 = 48.000 , Amitriptyln 25 mg sebanyak 8 tablet x 114 =1,152, total semua
obat faqi Rp, 118,392
Sistem informasi farmasi adalah sistem yang mendukung distribusi dan
pengelolaan obat-obatan terlarang, mengidentifikasi jenis intervensi, menentukan
jumlah persediaan, pelaporan dan pengelolaan biaya, dan meningkatkan aksesibilitas
informasi (Nasir dkk., 2021). Sistem informasi manajemen obat sangat dibutuhkan oleh
Instalasi Farmasi Rumah Sakit untuk menjaga mutu rumah sakit, melindungi
keselamatan pasien dan mendukung pengambilan keputusan yang cepat dan tepat,
karena jika pengelolaan informasi dilakukan secara manual, banyak data yang
terabaikan dan dampaknya sangat dirasakan dalam pengambilan keputusan (Dwibarto,
2017).
Banyak hambatan yang di alami dalam implementasi sistem informasi
manajemen seperti sumber daya manusia , kurangnya kemauan dan inisiatif untuk
belajar teknologi informasi, ketidaktahuan manfaat dan keefektifan SIM RS yang
berbasis teknologi informasi dan banyak faktor lainnya (Kusumah, 2019).
Penyelenggaraan SIMRS sangat penting, karena mengelola data secara manual
memiliki banyak kelemahan. Waktu yang dibutuhkan untuk menginput dan memproses
lebih besar, keakuratan data sering kali meleset dan tidak dapat diterima, sehingga
kesalahan dari mengelola data secara manual sangat besar.
F. Kesimpulan
Pratikum keempat ini dapat disimpulkan, mahasiswa dapat memahami cara
penggunaan SIMRS dalam pengelolaan obat yang bertujuan untuk memudahkan front
office RS menginput data pasien mulai dari pengisian data social pasien, membantu
dalam menentukan distribusi obat , membantu dalam mengelola data persediaan obat
di Instalasi Farmasi dan membantu merekap laporan pengeluaran serta mutasi.

DAFTAR PUSTAKA
Anand, T., Ingle, G. K., Kishore, J., Kumar, R. 2020. ABC-VED Analysis of a Drug Store in
the Department of Community Medicine, Indian Journal of Pharmaceutical Sciences.
75(1): 113-117.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Pedoman Pengelolaan Perbekalan Farmasi
di Rumah Sakit. Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan.
Jakarta.
Dwibarto, R. 2017. Evaluasi Penggunaan Sistem Informasi Manajemen Obat Pada Instalasi
Farmasi Rumah Sakit Grhasia Yogyakarta. Seminar Nasional Teknologi Informasi
Kesehatan (Snatik) 2017. 28-32.
Kristanto, Andri., Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya, Gaya Media, Yogyakarta,
2018
Kusumah, E. P. (2018). Technology Acceptance Model (TAM) of Statistical Package for the
Social Sciences (SPSS) Applications. Integrated Journal of Business and Economics,
2(1), https://doi.org/10.33019/ijbe.v2i1.47
Nasir, J. A., Satoto, K. I., Kridalukmana, R. 2021. Sistem Informasi Pengelolaan Obat Di
Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan. Jurnal Teknologi dan
Sistem Komputer. 2(1): 71-78.
Nurul dan Nur, 2021. Evaluasi Manajemen Penyimpanan Obat di Gudang Obat Instalasi
Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. R. Soedjono Selong Lombok Timur.
Universitas Muhammadiyah Mataram, Lombok.

Anda mungkin juga menyukai