Dosen Pembimbing:
IRMA SUSANTI S.Farm., M.Farm., Apt.
Disusun Oleh:
IKE PUTRI ISTIANA
Kelas: 5A Farmasi
NIM: 1902050274
A. Pengertian PIO
Cakupan informasi obat antara lain nama kimia, struktur dan sifat-
sifat, identifikasi, indikasi diagnosi atau indikasi terapi, ketersediaan
hayati, toksisitas, mekanisme kerja, waktu mulai bekerja dan durasi kerja,
dosis dan jadwal pemberian, dosis yang direkomendasikan, konsumsi,
absorbsi, metabolisme, detoksifikasi, ekskresi, efek samping, reaksi
merugikan, kontraindikasi, interaksi obat, harga, keuntungan, tanda,
gejala, dan data penggunaan obat. Pelayanan informasi obat didefinisikan
sebagai kegiatan penyediaan dan pemberian informasi, rekomendasi obat
yang akurat dan terkini, oleh tenaga kefarmasian kepada pasien,
masyarakat, profesional kesehatan yang lain, dan pihak-pihak yang
memerlukan.(Cindy, 2019)
Status Obat,
Khasiat keamanan obat,
Efek samping obat, dan
Alasan mengapa obat tidak dapat dipergunakan untuk semua
penyakit (Adityawati, 2016).
G. Pemberian Informasi Obat
Berdasarkan lembar checklist pemberian informasi obat pasien
rawat jalan Permenkes Nomor 74 Tahun 2016, terdiri dari:
1) Nama obat adalah Informasi mengenai identitas atau nama dari
suatu obat.
2) Sediaan obat adalah Informasi tentang jenis obat dalam bentuk
sediaan obat dalam bentuk kapsul dan tablet.
3) Dosis adalah Informasi tentang jumlah atau ukuran yang
diharapakan dapat menghasilkan efek terapi pada fungsi tubuh
yang mengalami gangguan
4) Cara memakai obat adalah informasi tentang cara menggunakan
obat, frekuensi, dan cara penggunaan obat yang benar terutama
untuk sediaan farmasi tertentu seperti sublingual, suppositoria,
dan frekuensi pemberian obat sesuai dengan farmakokinetik,
seperti 3 kali sehari, serta penggunaan obat berdasarkan resorpsi
seperti sebelum/sesudah makan.
5) Penyimpanan obat adalah Informasi tentang aturan yang
digunakan untuk penyimpanan obat,contoh simpan di tempat
sejuk.
6) Indikasi obat adalah Informasi tentang khasiat/kegunaan dari
suatu obat.
7) Interaksi obat adalah informasi tentang dimana kerja obat
dipengaruhi oleh obat lain yang diberikan bersamaan
8) Efek samping obat adalah informasi tentang peringatan mengenai
dampak atau efek yang akan timbul setelah mengkonsumsi obat
(Cindy, 2019).
B. Pustaka sekunder
Berupa system indeks yang umumnya berisi kumpulan abstrak
dari berbagai kumpulan artikel jurnal. Sumber informasi
sekunder sangat membantu dalam sumber informasi primer.
Sumber informasi ini dibuat dlam berbagai data base, contoh:
medline yang berisi abstrak-abstrak tentang terapi obat,
international pharmaceutical abstract yang berisi abstrak
penelitian kefarmasian, pharmaline .
C. Pustaka tersier
Berupa buku teks atau data base, kajian artikel, kompendia
dan pedoman praktis. Pustaka tersier umumnya berupa buku
referensi yang berisi materi yang umum, lengkap dan mudah
dipahami. Menurut undang-undang No.23 tahun 1992 tentang
kesehatan, pasal 53 ayat 2 menyatakan bahwa Standar profesi
adalah pedoman yang harus dipergunakan sebagai petunjuk
dalam menjalankan profesi secara baik. Tenaga kesehatan yang
berhadapan dengan pasien seperti dokter dan perawat, dalam
melaksanakan tugasnya harus menghormati hak pasien. Yang
dimaksud dengan hak pasien antara lain ialah hak informasi,
hak untuk memberikan persetujuan, hak atas rahasia
kedokteran, dan hak atas pendapat kedua (Novitasari, 2016).
2. Perawat
Dalam tahap penyampaian atau distribusi obat dan rangkaian
proses penggunaan obat, apoteker memberikan informasi obat tentang
berbagai aspek obat pasien, terutama tentang pemberian obat. Perawat
adalah professional kesehatan yang paling banyak berhubungan dengan
pasien, karena itu perawatlah yang umumnya mengamati reaksi obat
merugikan atau mendengan keluhan mereka.Apoteker adalah yang paling
siap, berfungsi sebagai sumber informasi bagi perawat.Informasi yang
dibutuhkan perawat pada umumnya harus praktis dan ringkas misalnya
frekuensi pemberian dosis, metode pemberian obat, efek samping yang
mungkin, penyimpanan obat, inkompatibilitas campuran sediaan
intravena dan sebagainya.
4. Apoteker
Q. Evaluasi Kegiatan
Evaluasi ini digunakan untuk menilai atau mengukur keberhasilan
pelayanan informasi obat itu sendiri dengan cara membandingkan tingkat
keberhasilan sebelum dan sesudah dilaksanakan pelayanan informasi
obat.
Untuk mengukur tingkat keberhasilan penerapan pelayanan
informasi obat, indikator yang dapat digunakan antara lain:
Meningkatkan jumlah pertanyaan yang diajukan,
Menurunnya jumlah pertanyaan yang tidak dapat dijawab,
Meningkatnya kualitas kinerja pelayanan,
Meningkatnya jumlah produk yang dihasilkan (leflet,
buletin, ceramah),
Meningkatnya pertanyaan berdasarkan jenis pertanyaan dan
tingkat kesulitan,
Menurunnya keluhan atas pelayanan (Fitriana, dkk, 2017).
Daftar Pustaka
Adityawati, Rina, dkk, 2016. Evaluasi Pelayanan Informasi Obat Pada Pasien
Rawat Jalan Di Instalasi Farmasi Puskesmas Grabag I. Jurnal Farmasi Sains
dan Praktis, Vol. I, No. 2
Athiyah, Umi, 2014. Profil Informasi Obat Pada Pelayanan Resep Metformin Dan
Glibenklamide Di Apotek Di Wilayah Surabaya. Jurnal Farmasi Komunitas
Surabaya.
Cindy, C, 2019. Gambaran Pemberian Informasi Obat Pada Pasien Rawat Jalan
Puskesmas Kec. Sekincau Kab. Lampung Barat Periode Mei Tahun 2019.
Politeknik Kesehatan Tanjungkarang.
Fitriana, E hidayatul, Lutfi A, dkk, 2017. Pelayana Informasi Obat dan Konseling.
Stikes Bhakti Mandala Husada Slawi, Tegal.
Herman, JM, dkk, 2013. Kajian Praktik Kefarmasian Apoteker pada Tatanan
Rumah Sakit. Bandung: Institute Teknologi Bandung
Novitasari, Aditya, 2016. Evaluasi pelayanan Informasi Obat pada Pasien dan
Instalasi Farmasi RSUD Panembahan Senopati Bantul. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma.
Payung, E Allo, Septiani Mambella, 2018. Pengaruh Usia Dan Tingkat Pendidikan
Terhadap Pemahaman Pasien Setelah Pelayanan Informasi Obat Di
Puskesmas Makale Kabupaten Tana Toraja Tahun 2018. Media Farmasi
Vol. XV No. 2.
Retty Kusumawati, 2012. Skripsi “Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Jalan
Terhadap Pelayanan Informasi Obat Di Instalasi Farmasi Rs Slamet Riyadi
Periode Maret-Mei 2011”. Surakarta: Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Rikomah, Setya E, 2018. Farmasi Klinik (ebook)