id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Pembelajaran Sains
menjadi satu kesatuan ilmu yang utuh. Sains didefinisikan sebagai pengetahuan
(knowledge) yang didapatkan dengan cara sistematis tentang struktur dan perilaku
dari segala fenomena yang ada di jagat raya dan isinya, baik fenomena alam maupun
sosial (Hamdani, 2011). Secara umum sains memberikan manfaat yang luas bagi
kelangsungan hidup manusia. The Liang Gie (cit. Hamdani, 2011) menjelaskan:
menjadikannya sebagai suatu objek kajian ilmu yang terus digali dan dipelajari.
14
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
15
secara disengaja dikelola untuk memungkinkan turut serta dalam tingkah laku
tertentu, pembelajaran merupakan subset khusus dari pendidikan (Corey cit. Sagala
2011). Pembelajaran fisika sebagai salah satu subjek sains dipandang sangat
a. Materi fisika dianggap sulit oleh siswa karena banyak rumus dan hitungan
b. Banyak siswa mudah merasa loyo dan kurang daya tahan dalam menghadapi
dapat membantu siswa senang belajar fisika dan masih mengajarkan miskonsepsi
d. Sarana sekolah tidak lengkap terutama dengan fasilitas dan sarana pendidikan
f. Kurikulum fisika masih belum tepat dengan situasi lapangan tempat belajar siswa
2) Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, obyektif, terbuka, ulet, kritis, dan dapat
berbagai peristiwa alam dan menyelesaian masalah baik secara kualitatif maupun
kuantitatif.
asas. Kemampuan ini ditekankan pada pelatihan daya pikir dan bernalar secara
eksperimental. Proses tersebut dapat digali dari lingkungan alam sekitar siswa
belajar siswa.
Pengalaman belajar yang diberikan pada siswa dapat memberikan jalan bagi
konsep adalah langkah awal dan sangat fundamental dalam belajar fisika. Sehingga
dalam pembelajaran fisika, unsur kepemahaman atau pengertian jauh lebih dominan
Pemahaman berarti cara yang ditempuh untuk mengerti akan suatu objek
dengan mempelajarinya lebih mendalam. Bloom (1956 cit. Plunkett 2008) membagi
khususnya fisika dapat dilakukan dengan menterjemahkan setiap gejala yang muncul
Kemampuan untuk menjelaskan kembali gejala yang muncul dan tafsiran terhadap
mengajar, tetapi pola pikir inovatif dan kreatif, pola pikir tingkat tinggi, serta
kemampuan bekerja sama dengan orang lain tidak dapat dibentuk dalam prosesnya.
bagi siswa khususnya pengalaman yang menggali kemampuan berpikir dan bernalar.
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
18
Proses pembelajaran akan efektif manakala guru memanfaatkan sarana dan prasarana
dengan tepat dan perencanaan matang dalam pemanfaatannya (Sanjaya, 2009). Hal
ini dilakukan dengan menyusun perangkat pendukung proses belajar mengajar yang
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), instruksi praktikum, dan tes hasil belajar
a. Silabus
meliputi: (1) ilmiah, yaitu seluruh materi dan kegiatan yang tercakup dalam silabus
harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan. (2) Relevan, yaitu
cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
19
sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spritual
secara fungsional dalam mencapai kompetensi. (4) Konsisten, artinya ada hubungan
pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian. (5) Memadai, artinya
dasar. (6) Aktual dan kontekstual, bahwa cakupan komponen silabus memerhatikan
perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan
peristiwa yang terjadi. (7) Fleksibel, bahwa seluruh komponen silabus dapat
yang sistematis. Hal ini agar silabus benar-benar memetakan gambaran umum
silabus meliputi: (1) mengkaji standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD),
mata pelajaran atau bidang studi. Pemetaan yang dilakukan sehubungan dengan
materi, dari konkrit ke abstrak, sehingga akan ditemukan pola keterkaitan. Kedua
perkembangan siswa. Pengurutan hanya dilakukan pada tingkat kelas yang sama
dengan urutan yang tidak harus sama persis dengan standar isi.
membelajarkan materi tersebut kepada siswa. Hal ini ditempuh dengan mengurutkan
(Trianto, 2010) yaitu fakta, konsep, prosedur, dan prinsip. Materi pelajaran diuraikan
konsep-konsep pada materi yang harus dipelajari siswa. Pengurutan materi berdasar
tingkat kesukaran maka memberi ruang berpikir bagi siswa untuk menyerap
informasi secara detail. Santrock (2010) mengemukakan bahwa anak secara bertahap
pengalaman belajar bagi siswa. Kegiatan yang menuntut keterlibatan fisik dan mental
siswa dalam interaksinya dengan sumber belajar dicapai dengan berbagai metode
belajar. Siswa dapat terhindar dari kebosanan dalam mempelajari bahan. Uno (2009)
mengemukakan bahwa kebosanan siswa dapat diatasi dengan kaidah dan teknik
oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah, serta dirumuskan dalam kata kerja
operasional yang terukur dan dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar
mengacu pada ranah pembelajaran, yaitu ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif.
Bentuk instrumen penilaian untuk mata pelajaran fisika meliputi tes dan nontes.
Penilaian tes yaitu tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda atau uraian yang menuntut
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
22
jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu. Hal ini dengan
tingkat kesulitan, serta tingkat kepentingan kompetensi dasar. Alokasi waktu yang
Sumber belajar adalah rujukan, objek, bahan yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran baik berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta lingkungan
fisik, alam, sosial, dan budaya. Sumber belajar dimanfaatkan secara fungsional untuk
Bahan ajar disusun oleh pendidik untuk tujuan dapat dimanfaatkan oleh siswa
dalam proses belajarnya termasuk acuan materi didalamnya. Bahan ajar dapat berupa
cetak maupun non cetak. Bahan ajar cetak berupa buku, modul, lembar kerja,
handout, foto, atau gambar. Bahan ajar non cetak dapat berupa VCD, CD interaktif,
atau bahan presentasi. Bahan ajar dapat bervariasi sesuai dengan karakteristik materi.
yang akan dilakukan oleh guru dalam proses belajar-mengajar. Orientasi rencana
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
23
pembelajaran ini adalah pembelajaran terpadu yang menjadi pedoman bagi guru
dalam tugas mengajar. RPP disusun untuk setiap pertemuan dengan ragam kegiatan
terbagi menjadi tiga rencana pembelajaran, yaitu bagian kegiatan awal, inti, dan
penutup. Komponen-komponen dalam RPP meliputi SK, KD, indikator hasil belajar,
siswa setelah selesai mengikuti suatu mata pelajaran tertentu pada jenjang
kemampuan minimal pada tingkat penguasaan konsep dalam mata pelajaran yaitu
sebagai kompetensi dasar. Kompetensi dasar bersifat umum dan masih sulit untuk
diukur ketercapaiannya. Hal ini diperlukan adanya perumusan indikator yang dapat
Indikator disusun dengan mengacu pada jenjang materi dan kemampuan siswa. “The
instructional goal is statement that describes what it is that student will be able to do
after they have completed instruction” (Dick & Carey cit. Sanjaya 2009). Indikator
dengan kata lain adalah perolehan siswa setelah mengikuti proses pembelajaran.
indikator. Perbedaan hanya pada jabarannya yang mana tujuan pembelajaran lebih
pokok yang perlu diperhatikan dalam perumusan tujuan pembelajaran meliputi siapa
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
24
subjek belajar, tingkah laku yang diharapkan, kondisi yang harus ditunjukkan subjek
belajar, dan standar kualitas serta kuantitas hasil belajar (standar minimal). Standar
(Sanjaya, 2009).
Strategi belajar yang bervariasi dapat membantu siswa dalam proses belajar
yang menyenangkan sehingga dapat mempelajari bahan dengan baik. Teori “mastery
diajarkan sekolah jika pembelajaran disajikan secara menarik dan sistematis” (Bloom
cit. Cummings, 1984). Konsep dasar dari strategi belajar mengajar meliputi: (1)
metode dan teknik belajar mengajar, serta (3) norma dan kriteria keberhasilan
Bahan atau materi pelajaran adalah segala sesuatu yang menjadi isi kurikulum
dan harus dikuasai siswa sesuai dengan KD dalam rangka pencapaian SK setiap mata
pelajaran dalam satuan pendidikan. Materi pelajaran pada hakikatnya adalah pesan-
pesan yang ingin disampaikan pada siswa untuk dikuasai. Pesan yang disampaikan
dapat berupa ide, data/fakta, maupun konsep. Bentuk pesan berupa kalimat, tulisan,
dan gambar/tanda. Pesan tersebut akan dapat diterima oleh siswa jika mengandung
makna. Kriteria agar pesan dalam materi pelajaran bermakna meliputi kebaharuan,
berdasar pada pengalaman siswa, menggugah emosi, dan mengandung unsur humor.
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
25
pembelajaran terpadu serta mengacu pada materi pelajaran yang disajikan. Sintaks
yang dimaksud terkait cara penyampaian materi dan terfokus pada peningkatan
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hal ini karena masing-masing ranah memiliki
karakteristik berbeda.
Sumber belajar dan penilaian yang tertuang dalam RPP merupakan hasil dari
kutipan pada silabus yang disusun sebelumnya. Sumber belajar sebagai media belajar
dapat dimanfaatkan oleh siswa dalam mempelajari materi. Penilaian bertujuan untuk
tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Peran guru dalam penilaian hasil belajar
ini adalah dengan merancang instrumen tes maupun nontes yang dapat memberikan
data tentang keberhasilan siswa dalam pencapaian hasil belajarnya. Proses desain
keberhasilannya.
Tes hasil belajar disusun setelah indikator pembelajaran ditetapkan. Hal ini
karena indikator lebih bersifat spesifik dan terukur dibanding kompetensi dasar
sebagai pencapaian hasil belajar siswa. Item tes harus paralel dengan indikator hasil
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
26
belajar. Tes pengukur keberhasilan atau sering dikenal dengan istilah Penilaian
Acuan Patokan (PAP). Dick and Carey (cit. Sanjaya, 2009) menyebutkan tes ini
digunakan jika fungsinya sebagai tes prasyarat, tes awal (pretest), tes akhir (posttest),
tertentu pada siswa sebagai syarat untuk memiliki kemampuan lain. Tes awal adalah
tes yang digunakan untuk mengukur seberapa jauh siswa telah memiliki kemampuan
mengenai hal-hal yang akan dipelajari. Tes akhir adalah tes yang digunakan untuk
dirumuskan dalam indikator hasil belajar. Tes pengukur kemajuan adalah tes yang
diberikan secara insidental selama siswa sedang dalam proses mempelajari satu unit
pelajaran.
hal dalam prosesnya, meliputi: (1) item tes diturunkan dari indikator hasil belajar, (2)
item tes berorientasi pada hasil belajar, (3) item tes menjelaskan kondisi hasil belajar
yang ditunjukkan, (4) setiap indikator disusun lebih dari satu item tes, (5) tes disusun
Jenis tes hasil belajar terbagi menjadi dua, yaitu tes buatan guru dan tes
standar (Sanjaya, 2009). Tes buatan guru cenderung pada materi yang terbatas yang
siswa atau untuk melihat efektivitas proses pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Berdasarkan cara pelaksanaannya tes terbagi menjadi tes tertulis, tes lisan, dan tes
perbuatan.
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
27
Tes esai termasuk dalam jenis tes tertulis dengan bentuk tes meminta siswa
jawaban terkait materi dengan kalimat yang disusunnya sendiri. Tes esai dapat
secara sistematis dan kesanggupan menggunakan bahasa. Secara garis besar tes hasil
pada umumnya.
merumuskan tujuan. Perumusan tujuan dirunut dari tujuan umum hingga tujuan
luas menjadi tiga bagian besar, yaitu psikoafektif, psikomotorik, dan psikokognitif
a. Domain Afektif
Aspek kemampuan ini berkaitan dengan nilai dan sikap. Penilaian pada aspek
ini terlihat antara lain pada kedisiplinan atau sikap hormat terhadap guru.
Kemampuan afektif berkaitan erat dengan kecerdasan emosi (EQ) anak (Nasution cit.
kemampuan membangun relasi dengan diri sendiri, orang lain, lingkungan yang
selalu berubah, dan relasi dengan Tuhan sebagai sang pencipta dan tujuan perjalanan
karakter utama dalam Sistem Pendidikan Nasional meliputi (Chatib, 2013): (1)
religius, (2) jujur, (3) toleransi, (4) disiplin, (5) kerja keras, (6) kreatif, (7) mandiri,
(8) demokratis, (9) rasa ingin tahu, (10) semangat kebangsaan, (11) cinta tanah air,
(12) menghargai prestasi, (13) bersahabat/komunikatif, (14) cinta damai, (15) gemar
membaca, (16) peduli lingkungan, (17) peduli sosial, dan (18) tanggung jawab.
Kemampuan afektif sangat penting untuk membawa dua kemampuan lainnya, yaitu
b. Domain Psikomotorik
atas tujuh kategori, yaitu persepsi, kesiapan, respon terbimbing, mekanisme, respon
pencapaian hasil belajar pada aspek keterampilan motorik siswa. Sagala (2011)
merupakan lanjutan dari hasil belajar kognitif (memahami sesuatu) dan afektif
bidang intelektual (kognitif), “Heart” (hati), yaitu pengembangan sikap (afektif), dan
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
29
c. Domain Kognitif
kemampuan intelektual atau kemampuan berpikir. Domain kognitif terdiri atas enam
Tiga tingkatan tujuan kognitif yang pertama, yaitu pengetahuan, pemahaman, dan
aplikasi digolongkan sebagai tujuan kognitif tingkat rendah, sedangkan tiga tingkatan
berikutnya berupa analisis, sintesis, dan evaluasi dikatakan sebagai tujuan kognitif
tingkat tinggi. Klasifikasi tujuan bersifat penjenjangan, artinya setiap tujuan yang ada
sistem pendidikan formal, aspek ini menjadi pusat perhatian dalam pengembangan
hasil belajar dibandingkan dua aspek sebelumnya yaitu afektif dan psikomotor.
volume otak, yang berakibat menghambat proses berpikir dan belajar, serta
Siswa memiliki tingkat kemampuan belajar yang berbeda pada awal proses
yang berbeda-beda pada diri siswa. Tingkat kognitif mula-masuk yang berbeda ini
menjadi penyebab adanya perbedaan dalam menguasai suatu bahan yang disajikan.
Telaah terhadap kemajuan belajar masing-masing siswa sejak awal ditambah dengan
pemberian pelajaran khusus bagi siswa yang belum sepenuhnya paham, maka dapat
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
30
belajar siswa. Hasil belajar yang dimaksud terkait hasil dari proses belajar kognitif.
Perhatian siswa terhadap materi pelajaran yang disajikan memberikan pengaruh yang
besar dalam perolehan hasil belajarnya. Uno dan Mohamad (2011) mengemukakan
bahwa siswa memusatkan secara penuh pada belajar sehingga waktu curah
berbagai kegiatan yang dapat menstimulasi daya pikir hingga bertindak dalam
memaparkan bahwa belajar fisika hanya dapat lebih mendalam dan siswa mudah
mengerti jika siswa dapat melakukan praktikum dengan mengalami proses fisis yang
dijelaskan.
laboratorium seperti ini cenderung mendorong siswa untuk tidak jujur, karena hasil
lainnya terletak pada proses kegiatannya yaitu modul praktikum pada laboratorium
dilaksanakan siswa tahap demi tahap. Petunjuk praktikum yang terlalu rinci
menjadi tonggak pembelajaran yang mampu mendukung pembelajaran siswa. Hal ini
karena aspek penting dari pengajaran adalah membantu siswa dalam belajar. Siswa
mengamati gejala fisis dan merangkumkan konsep atau hukum yang dapat ditarik
dalam prosesnya meliputi alat dan ruang yang tersedia serta instruksi praktikum yang
merupakan bagian penting dalam membimbing dan membina siswa yang akan
langkah-langkah yang harus diikuti oleh siswa melainkan instruksi yang mampu
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
32
instruksi praktikum fisika dasar terdiri atas: a) tujuan praktikum; b) teori pendukung;
c) manual alat-alat ukur atau cara kerja alat ukur; d) langkah-langkah pengamatan; e)
Tujuan praktikum diuraikan dengan jelas dan selalu mengacu pada pokok
bahasan. Sebuah instruksi praktikum tidak memuat tujuan praktikum yang terlalu
banyak. Jika sebuah praktikum memiliki banyak konsep-konsep yang harus dikaji
melainkan hanya bersifat sebagai pendukung saja. Artinya, bisa berbentuk tugas atau
mengenai kemapanan konsep fisika pada siswa akan lebih baik dilakukan sebelum
praktikum dimulai. Hal ini untuk memperoleh gambaran awal siswa terkait materi.
Manual atau cara kerja alat akan sangat membantu siswa dalam menentukan
langkah-langkah praktikum. Hal ini menuntut siswa untuk memahami teori secara
menentukan alat yang dimanfaatkan dalam pengukuran. Manual alat ukur diperlukan
untuk menghindari kerusakan alat ukur dan menjaga keselamatan siswa. Pemahaman
yang baik terhadap cara kerja alat dapat mengurangi resiko akan kerusakan alat
tersebut.
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
33
bertujuan agar siswa dapat terbimbing secara bertahap dalam menemukan hasil
pengamatan yang sesuai. Penguraian secara jelas bukan berarti bahwa langkah demi
dapat disajikan dalam bentuk pertanyaan yang menuntut siswa untuk berpikir kritis
dalam proses pengambilan data. Pertanyaan yang diajukan dapat dirancang untuk
memaksa siswa memahami dengan baik konsep fisika yang sedang dipelajarinya.
pengamatan yang dilakukan siswa. Lembar pengamatan dengan fungsinya ini dapat
dinyatakan dalam bentuk tugas. Hal ini mengacu pada tujuan praktikum yang
diharapkan sudah siswa pahami sejak awal. Artinya ketepatan siswa dalam
Tugas yang diberikan dapat berupa analisa data oleh siswa dengan menggunakan
pendekatan grafik maupun kajian teori yang telah dipahami sebelumnya. Akhir dari
Sains merupakan salah satu objek belajar yang tinjauan didalamnya memuat
berawal dari kemampuan dasar untuk menerima dan meresapi setiap gejala sains
yang dipelajari. Sains secara tidak langsung akan menggali kemampuan siswa dalam
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
34
masyarakat. Alasannya adalah karena ilmu sains khususnya fisika dipandang sebagai
suatu disiplin kerja yang dapat menghasilkan sejumlah keterampilan generik untuk
kelak sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari, baik bagi mereka yang akan
meniti karier dalam bidang sains maupun yang tidak. Keterampilan generik yang
dimaksud adalah: (1) keterampilan mengamati (langsung maupun tak langsung), (2)
kesadaran akan skala besaran (sense of scale), (3) keterampilan menggunakan bahasa
mengembangkan konsep.
a. Pengamatan
Fisika merupakan ilmu tentang gejala dan perilaku alam sepanjang dapat
diamati oleh manusia. Artinya bahwa proses pengamatan yang berhubungan dengan
indra manusia memberikan kontribusi besar bagi setiap individu untuk mempelajari
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
35
ilmu fisika. Berkat pengamatan yang mendalam akan interaksi yang terjadi di alam
ini dapat memunculkan berbagai pemahaman tentang konsep alam itu sendiri.
Ilmu fisika mengkaji gejala dan perilaku alam secara kualitatif dan kuantitatif.
1) Pengamatan Langsung
Contohnya saat mengukur dampak percepatan gravitasi bumi pada benda. Posisi
benda saat demi saat dapat diukur di laboratorium fisika dasar dengan menggunakan
alat Atwood.
langsung adalah fakta bahwa ilmu fisika dapat menjadi ilmu yang tangguh, karena
hasil pengamatan dilandasi dengan sikap jujur. Sikap kejujuran akan timbul karena
pada kesesuaian hasil pengamatan itu dengan teori fisika yang ada.
akan batas-batas ketelitian yang dapat diwujudkan. Indra pengamatan maupun alat
atau fenomena alam, dan mencari perbedaan dan persamaan (Brotosiswoyo cit.
Widodo, 2008).
Keterbatasan indra menyebabkan banyak gejala dan perilaku alam tidak dapat
diamati secara langsung. Peranan pengamatan tidak langsung dapat dilakukan untuk
mengatasi keterbatasan indra. Hal ini terkait dalam pembelajaran yang mengandung
objek-objek molekul, atom, elektron, proton, dan lainnya yang tidak pernah dapat
Salah satu contoh pengamatan tak langsung adalah dalam pengajaran teori
kinetik gas dengan menggunakan KIT gas ideal pada prosesnya yaitu memahami
kelakuan gas dalam wadah yang ditempatinya. Hal ini dianalogikan dengan
pengamatan terhadap pergerakan gotri yang bebas dan acak dalam tabung KIT.
Hubungan antara apa yang ditangkap oleh indra dengan objek pengamatan tidak
terlihat, tetapi kesimpulannya dapat dipercaya dan diuji kebenarannya lewat cara-
cara lain. Berdasarkan cara dalam proses menggali keterampilan generik ini, maka
Bidang garapan ilmu fisika dalam skala ruang meliputi objek-objek dari
rentangan yang sangat besar (jagad raya) hingga yang sangat kecil (elektron). Peran
kesadaran akan skala besaran sangat fundamental dalam mempelajari ilmu fisika.
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
37
Molekul yang sangat kecil hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.
Teori kinetik gas menjelaskan jumlah gas dalam suatu volume tertentu
dengan istilah jumlah mol. Satu mol zat mengandung partikel penyusun (atom
Skala yang sangat besar jika dibandingkan dalam skala sebenarnya yang dapat
Sense of scale dalam jumlah benda perlu ditanamkan pada pengajaran fisika.
Mengingat banyak pembahasan fisika dilukiskan dalam ungkapan tulisan atau rumus,
maka tanpa keterampilan akan sense of scale pembahasan itu kurang dapat dipahami
obyek-obyek alam dan kepekaan yang tinggi terhadap skala numerik sebagai
2008).
c. Bahasa Simbolik
hidup lainnya. Bahasa mengantarkan manusia untuk berpikir secara sistematis dan
bahasa ungkapan terhadap konsep-konsep yang ada dalam ilmu fisika itu sendiri.
Bahasa pada dasarnya mempunyai tiga fungsi pokok yaitu fungsi ekspresif
atau emotif, fungsi afektif atau praktis, dan fungsi simbolik atau logik (Tim dosen
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
38
Filsafat Ilmu, 2003). Komunikasi ilmiah sebagai bentuk transfer ilmu pengetahuan
memperhatikan fungsi bahasa sebagai fungsi simbolik dalam kajiannya. Hal ini
dengan bahasa yang terbebas dari unsur emotif. Artinya fungsi simbolik dipandang
sebagai bahasa yang logik dan komunikatif yang tidak hanya menyampaikan fakta-
fakta dengan simbol tetapi juga untuk dapat diterima orang lain dengan jelas akan
maknanya.
dibalik konsep itu sendiri. Belum tersampaikannya makna dari konsep itu adalah
sebagai akibat banyak faktor, baik dari guru maupun siswa. Guru dalam perannya
utama. Blumer dan Herbert (cit. Plunkett, 2008) dalam Symbolic Interactionism
bahasa tertentu dengan cara berpikir tertentu untuk pencapaian pemakanaan tertentu
pula, yang kesemuanya terstrukstur secara sosial. Peranan ini berada pada kegiatan
commit todengan
kuantitatif yang tidak dapat diungkapkan user bahasa komunikasi sehari-hari.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
39
dan makroskopik gas ideal, gerak partikel dalam wadah dijelaskan dengan meninjau
kubus berisi satu molekul sebagai “bahasa” ungkapannya. Pergerakan molekul tegak
makroskopik meliputi tekanan (p), volume (V), dan suhu (T), sementara variabel
mikroskopis meliputi massa molekul (m), kecepatan (v), dan momentum (P).
dilatih untuk fasih dalam kemampuan bahasa simbolik. Kalkulus dalam fisika
dimaksudkan sebagai “bahasa” atau alat untuk mengungkapkan sejumlah hukum atau
perangai alam. Pengajaran sebaiknya selalu mengaitkan topik peristiwa, aturan, atau
perangai alam yang ingin dibahasakan. Kesederhanaan serta makna dari ungkapan-
ungkapan simbolik itu dalam kaitan dengan gejala atau peristiwa alam yang ingin
alam
dalam fisika bahwa aturan alam ini memiliki sifat taat-asas secara logika (logically
Contoh sederhana yang dapat ditampilkan sebagai logika taat asas adalah
hukum yang menghasilkan sebuah formulasi untuk gas dengan kerapatan rendah.
Secara empirik ditemukan hukum Boyle, hukum Charles, dan hukum Gay Lusac.
Jika ketiga hukum tadi dirangkum dalam suatu kesatuan dengan menggunakan
secara logika. Persamaan yang dihasilkan berlaku pada suatu gas yang massanya
tetap. Massa suatu gas adalah tetap jika diletakkan dalam suatu wadah yang tidak
bocor. Jika massa atau mol gas diubah, misalnya dengan menggandakan mol gas, n,
dengan menjaga tekanan dan suhu tetap, ternyata dihasilkan volum V yang ganda
(lipat dua) juga. Sehingga diperoleh suatu konstanta tetap dari percobaan yaitu R
(konstanta gas universal), dan dihasilkan persamaan umum yang berlaku untuk gas
ideal.
(Brotosiswoyo, 2001).
tersebut dikaji secara valid untuk dapat diterima sebagai kebenaran secara logika.
Indikator pencapaian siswa dalam keterampilan generik kerangka logika taat asas ini
e. Inferensi Logika
dalam proses ilmiah yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran atau suatu
konsekuensi logis yang dapat ditarik dari gejala-gejala yang teramati. Konsekuensi-
konsekuensi logis yang muncul harus dapat diterjemahkan kembali dalam ungkapan-
ungkapan nyata sebagai gejala atau perilaku alam baru, yang dapat diamati atau
diukur. Jika hasil pengamatan atau pengukuran, gejala atau perilaku alam baru
menunjukkan bahwa hal itu benar, maka bertambahlah khasanah siswa tentang gejala
dan perilaku alam yang dapat dirangkum oleh hukum alam yang sudah dimiliki.
laboratorium siswa tidak harus selalu digiring untuk mengusulkan hipotesis yang
“benar” dan mendapat dukungan data. Hal yang jauh lebih penting adalah untuk
mengembangkan pola pikir yang biasa dilakukan oleh ilmuwan secara jujur dan
konsisten.
Proses berpikir harus dilakukan dengan suatu cara yang valid (sahih) agar
dianggap valid jika proses penarikan kesimpulan dilakukan menurut cara tertentu
yang disebut logika. Logika secara luas didefinisikan sebagai pengkajian untuk
fisika yang menyangkut hukum alam. Keyakinan akan peran logika dalam
hukum alam yang tepat. Sebuah aturan yang diungkapan dalam matematika dapat
Contoh hubungan inferensi logika misalnya dari teori relativitas Einstein yang
kerangka kecepatan terdapat hubungan sepadan antara massa benda dan energi
dengan E = mc2. Hasil inferensi logika itu bukan ilusi belaka karena menunjukkan
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
43
dalam ilmu fisika yaitu menyajikan kesimpulan yang benar-benar ada di alam untuk
sifat-sifat gas ideal berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan KIT gas ideal.
1) Memahami aturan-aturan
sebagai hukum alam. Pengamatan yang dilakukan pada dua buah objek dengan
hubungan fakta tinjauan kurang relevan sebagai bentuk sebab akibat. Akhirnya dapat
variasi yang dikenai pada setiap variabel. Pada hukum Boyle jika gas didalam suatu
suhunya akan selalu menunjukkan hasil yang konstan. Gay Lussac memberikan
yang konstan. Artinya setiap variasi yang diberikan dapat mempengaruhi variabel
terkait lainnya, baik dalam perbandingan lurus maupun terbalik. Jadi, sebuah aturan
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
44
dapat dinyatakan sebagai hukum sebab akibat apabila ada reproducibility dari akibat
sebagai fungsi dari penyebab yang dapat dilakukan kapan saja dan oleh siapa saja.
Sebagian besar dari aturan fisika yang disebut “hukum” adalah hukum sebab-
akibat yang umumnya dikenal dengan istilah korelasi. Bagian-bagian tertentu dalam
fisika memang dikenal pula istilah korelasi antara gejala alam, tetapi tidak
hukum sebab-akibat yaitu menyatakan hubungan antar dua variabel atau lebih dalam
suatu gejala alam tertentu dan memperkirakan penyebab gejala alam (Brotosiswoyo
g. Pemodelan Matematik
yang akan memiliki arti setelah sebuah makna diberikan didalamnya (Suriasumantri,
buatan manusia yang ingin menginterpretasikan gejala dan perangai alam tersebut
diterapkan melalui penggunaan bahasa matematika. Hakikat model ini dalam fisika
bersifat eksak dalam penjelasan dan ramalannya. Hal ini menyebabkan daya prediktif
dan kontrol ilmu kurang cermat dan tepat (Suriasumantri, 2007). Matematika melalui
konsep pengukuran yang kuantitatif mampu meningkatkan daya prediktif dan kontrol
dari ilmu. Angka tidak bertujuan menggantikan kata-kata melainkan suatu unsur
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
45
dalam menjelaskan persoalan yang menjadi pokok masalah utama agar menjadi lebih
dengan mengubah hubungan besaran yang telah divariasikan kedalam bentuk bahasa
perbandingan lurus antara volume dan suhu dimodelkan V ∞ T. Selain hal tersebut
mengubah hubungan besaran makroskopis gas ideal yang diwakili oleh alat
hukum yang sudah ada dan harus dipahami sesuai hukum tersebut. Padahal secara
luas jika memang terdapat lebih dari satu cara dalam pemahaman akan model
membantu siswa untuk memahami secara mendalam terhadap makna dari ilmu fisika
pemodelan menjadikan pengajaran lebih mudah dan menarik. Hal ini karena siswa
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
46
sendiri. Cara ini mendidik para siswa untuk mempunyai sikap “berpikir alternatif”
(tidak bersikeras dengan satu macam cara untuk memahami sebuah permasalahan).
h. Membangun Konsep
Terkadang sebuah konsep atau pengertian baru harus dibangun sementara tidak ada
dan magnet yaitu ditemukan interaksi antara dua benda yang tidak saling
Konsep baru tidak hanya cara pandang yang baru melainkan juga mempunyai
transaksi kalor nilainya dibagi oleh nilai suhu absolut T. Fungsi yang dibangun dari
molekuler untuk suhu pada teori kinetik gas. Hal ini bahwa suhu merupakan
pengukuran langsung dari energi kinetik molekul rata-rata. Pada materi yang sama,
mekanika Newton yang bertolak dari pengertian gaya, kemudian dibangun konsep
energi sebagai ukuran sebuah potensi yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan
suatu kerja atau usaha yang dapat sewaktu-waktu diperlukan. Akhirnya penggunaan
benak siswa yang belajar sehingga dapat memahami benar maknanya. Hal ini karena
dalam pembahasan fisika lebih lanjut konsep-konsep itu akan sering digunakan.
Kemungkinan menjadi variabel yang ikut berperan dalam konsep lainnya pun bisa
Gas dengan komposisi kimia apapun pada suhu tinggi dan tekanan rendah
bentuk zat yang stabil diatas suhu tertentu, memiliki kerapatan rendah dan volum
commit toSecara
Gambar 2.1. Partikel Gas Bergerak user Acak dalam Suatu Wadah
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
48
Gas ideal secara fisik didefinisikan sebagai gas yang interaksi antar
molekulnya sangat kecil sehingga dapat diabaikan. “In molecular terms, an ideal gas
is a gas whose molecules exert no attractive forces one another and therefore have
no potential energy” (Sears and Zemansky, 2012). Gas ideal dalam istilah molekular
merupakan gas yang tidak berinteraksi satu sama lain, hal ini menyebabkan gas tidak
satu dengan yang lain menyebabkan tukar-menukar besaran dinamik satu dengan
yang lain, yaitu pertukaran momentum dan energi. Akhirnya terjadi distribusi energi
diantara molekul yang sesuai dengan keadaan setimbang. Hal ini dikenal sebagai
teori kinetik gas (dari kata Yunani kinesis yang berarti gerak), yaitu didasarkan pada
Tekanan antar atom dalam gas sangat lemah dan dianggap gaya-gaya tersebut
tidak ada melainkan hanya sebagai suatu pendekatan. Tidak ada volume standar pada
suhu tertentu, sehingga tidak ada pemisahan kesetimbangan untuk atom-atom gas.
Volume gas sepenuhnya ditentukan oleh wadah yang menampung gas tersebut (Vi
dalam persamaan merupakan sebuah variabel, bukan pada perubahan volume dari
volume (V), dan suhu (T) dengan mikroskopis gas yaitu massa (m). Jika gas dijaga
pada tekanan (kerapatan) sangat rendah maka disebut sebagai gas ideal yang mana
Jumlah gas dalam suatu keadaan volume tertentu diistilahkan dengan jumlah
mol, n. Satu mol zat apapun adalah representasi dari banyaknya molekul penyusun
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
49
n = m/M (2.1)
Dengan M adalah massa zat dalam molar yang dinyatakan dalam g/mol.
Gambar 2.2 menunjukkan suatu gas ideal dikurung dalam wadah tabung yang
tidak bocor sehingga jumlah mol gas akan tetap konstan. Pertama, ketika gas dijaga
pada suhu konstan, tekanan gas akan berbanding terbalik terhadap volume (hukum
Boyle). Kedua, ketika tekanan gas dijaga konstan, volume gas akan berbanding lurus
terhadap suhu gas (hukum Charles dan Gay Lussac). Persamaan keadaan diperoleh:
pV = nRT (2.2)
Persamaan 2.2 dikenal sebagai hukum gas ideal, dengan R adalah konstanta
gas universal dan n adalah jumlah mol sampel gas. Konstanta gas universal dimaksud
karena saat tekanan mendekati nol, nilai pV/nT yang diperoleh pada percobaan
commit
banyak sampel gas memberikan nilai to user
R yang sama. Konstanta R akan memiliki nilai
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
50
yang berbeda untuk gas yang berbeda, tetapi pada keadaan suhu cukup tinggi dan
R = 0,082 L atm mol-1 K-1 digunakan jika tekanan p dalam atm, volum V dalam liter
Volume yang dimiliki oleh 1 mol gas apapun pada tekanan atmosfer dan suhu
0oC (273 K) adalah 22,4 L. Gas ideal dengan massa konstan (nR, jumlah mol
konstan), maka kuantitas pV/T juga konstan. Hal ini memberikan persamaan keadaan
= = (2.3)
Variabel n pada persamaan 2.2 dapat digantikan dengan persamaan 2.1 yaitu
pv = RT (2.4)
ρ= (2.5)
Sifat semua gas nyata akan mendekati abstraksi sifat gas ideal jika kerapatan gas
yang diberikan adalah pada sistem piston. Silinder memiliki piston bergerak dan
dilengkapi dengan pengukur tekanan dan termometer. Tekanan, volume, dan suhu
The cylinder has a movable piston and is equipped with a pressure gauge and
a thermometer. The pressure, volume, and temperature can be varied and we
can pump any desire mass of any gas into the cylinder. Measurements of the
behaviour of gases at low pressure lead to several conclusions: First, If we
double the number of moles, keeping the pressure and temperature constant,
the volume double. (The volume V is proportional to the numbers of moles n
and thus to the number of molecules). Second, if we double the pressure,
holding the temperature T and amount of substance n constant, we compress
the gas to one-half of its initial volume. (Boyle’s law, a contemporary of
Newton states that pV = constant when n and T are constant). Volume varies
inversely with the pressure p. Third, the pressure is directly proportional to
the absolute (Kelvin) temperature. Thus, if we double the absolute
temperature. Keeping the volume and quantity of material constant, the
pressure double. This is called Charles’s law, it states that p = (constant) T
when n and V are constant.”(Silinder memiliki piston bergerak dan
dilengkapi dengan pengukur tekanan dan termometer. Tekanan, volume, dan
suhu dapat bervariasi. Pengukuran perilaku gas pada tekanan rendah
memberikan beberapa kesimpulan: Pertama, jika jumlah mol menjadi dua kali
lipat sementara tekanan dan temperatur dijaga konstan, maka volume akan
bertambah. (volume V sebanding dengan jumlah mol n dan juga jumlah
molekul). Kedua, jika tekanan dilipatgandakan, menjaga suhu T dan jumlah
mol n konstan, maka gas berkurang hingga setengah volume awal. (Hukum
Boyle, yang hidup sezaman dengan Newton menyatakan bahwa pV = konstan
ketika n dan T konstan). Volume berbanding terbalik dengan tekanan p.
Ketiga, tekanan berbanding lurus dengan suhu mutlak. Jika suhu
dilipatgandakan dan menjaga volume dan kuantitas bahan konstan, tekanan
akan meningkat. Hasil ini merupakan hukum Charles yang menyatakan
bahwa tekanan dan suhu berubah ketika n dan V adalah konstan).
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
52
Hukum gas ideal juga dinyatakan dalam jumlah molekul total N. Oleh karena
jumlah molekul total sama dengan hasil perkalian jumlah mol dengan bilangan
Variabel kB adalah konstanta Boltzmann yang bernilai kB = R/NA = 1,38 × 10-23 J/K.
yang memiliki massa, momentum, dan kecepatan. Asumsi yang diberikan pada
2. Partikel-partikel gas bergerak dalam lintasan lurus dengan kelajuan tetap dan
3. Gerak partikel hanya disebabkan oleh tumbukan dengan partikel lain ataupun
tidak ada. Interaksi hanya terjadi antar molekul yang berjarak pendek.
4. Tumbukan antar partikel gas, baik antar partikel ataupun dengan dinding
6. Volume partikel gas sangat kecil dibandingkan dengan wadah yang ditempatinya
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
53
energi yang terbagi merata pada setiap derajat kebebasan. Derajat kebebasan adalah
cara bebas (gerak) yang dapat dilakukan oleh molekul/partikel untuk menyerap
energi. Gas ideal mengandung molekul yang melakukan gerak rotasi, vibrasi, dan
tunggal) dan gas diatomik (beratom dua). Molekul gas diatomik disamping
melakukan gerak translasi, molekul juga melakukan gerak rotasi dan vibrasi.
Molekul gas monoatomik hanya melakukan gerak translasi, yaitu energi yang ada
masing-masing digunakan untuk gerak translasi pada arah x, y, dan z. Molekul gas
Tinjauan gas ideal secara sederhana adalah pada gas monoatomik. Gerak
rotasi dan getaran molekul tidak mempengaruhi secara rata-rata dalam pergerakan
gas. Sejumlah N molekul gas ideal menempati suatu ruang bervolume V. Hubungan
sejumlah besar molekul. Wadah memiliki sisi yang sama sepanjang L dengan
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
54
Hubungan tekanan dan energi kinetik partikel (penurunan rumus pada lampiran 32)
p= Ek (2.7)
Makna fisis persamaan tersebut adalah tekanan suatu gas sebanding dengan
jumlah molekul per satuan volumenya dan sebanding dengan energi kinetik translasi
Energi kinetik translasi total per mol dari molekul-molekul suatu gas ideal
adalah sebanding dengan suhu. Suhu dari suatu gas dihubungkan dengan energi
kinetik translasi total yang diukur terhadap titik pusat massa dari gas tersebut.
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
55
Hubungan suhu dan energi kinetik gas (penurunan rumus pada lampiran 32)
Ek = 3/2 . kB T (2.8)
dengan suhu dan tidak bergantung pada volume maupun banyak molekul gas. Energi
Ek = mv = mv = mv = k T (2.9)
sejumlah energi yang sama, sebesar k T kepada gas. Generalisasi terhadap hasil
Gas monoatomik atau beratom tunggal baik pada suhu tinggi maupun pada
suhu rendah hanya melakukan gerak translasi sehingga energi yang ada masing-
masing digunakan untuk gerak translasi pada arah sumbu x, y, dan z. Molekul gas
monoatomik (seperti He, Ne, dan Ar) memiliki energi kinetik sebesar:
E = k T (2.10)
Molekul gas diatomik atau beratom dua (seperti H2, O2, dan N2), disamping
melakukan gerak translasi, molekul juga melakukan gerak rotasi dan vibrasi. Jenis
gerak yang timbul tergantung pada suhu molekul gas. Gerak molekul diatomik pada
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
56
suhu rendah (misalnya pada suhu kamar), hanya pada gerak translasi dan rotasi.
E = k T (2.11)
Gerak yang dilakukan molekul diatomik pada suhu tinggi yaitu translasi, rotasi dan
E = k T (2.12)
Molekul yang terdiri lebih dari dua atom akan memiliki ketiga kemungkinan
gerak, baik pada suhu tinggi maupun suhu rendah. Khusus untuk suhu tinggi, ketiga
kemungkinan gerak masih tinggi lagi karena adanya gerak vibrasi antar atom dalam
E = k T (2.13)
Bilangan 3, 5, dan 7 pada persamaan (2.10), (2.11), (2.12), dan (2.13) inilah yang
Energi kinetik translasi total dari N molekul gas adalah N dikalikan energi
K = N. mv = Nk T = nRT (2.14)
Konstanta Boltzmann kB=R/NA dan n=N/NA untuk jumlah mol gas. Pada gas
bisa disimpulkan bahwa energi dalam dari suatu gas ideal hanya bergantung pada
suhunya.
molecules have speeds less than average speed and some have speeds that are
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
57
greater than average” (Wilson and Buffa, 1997). Akar kuadrat dari disebut
kelajuan akar kuadrat rata-rata atau root-mean-square (rms) dari molekul yaitu
semacam kelajuan molekular rata-rata. Catatan bahwa nilai vRMS berbeda dengan
nilai rata-rata ( ).
v = v = = (2.15)
Variabel M adalah massa molar dalam kilogram per mol dan sama dengan
mNA. Persamaan 2.15 menunjukkan bahwa pada suhu tertentu molekul-molekul gas
yang lebih ringan bergerak lebih cepat daripada molekul-molekul gas yang lebih
berat. Artinya nilai bernilai besar untuk gas ringan dan bernilai kecil untuk gas
berat. Gas hidrogen dengan massa molekul 2 g/mol, bergerak empat kali lebih cepat
daripada gas oksigen dengan massa molekul 32 g/mol. Fakta ini menjelaskan
mengapa molekul yang lebih ringan, seperti hidrogen dan helium, lebih mudah
bergerak lepas dari permukaan bumi dibanding molekul yang lebih berat seperti
mana ada suatu distribusi karakteristik laju molekul suatu gas bergantung pada
temperatur (Halliday dan Resnick, 1996). Sewaktu temperatur meningkat, maka laju
vRMS akan semakin besar. Banyaknya molekul yang mempunyai laju yang lebih besar
daripada suatu laju yang diberikan akan bertambah pula jumlahnya. Tumbukan-
tumbukan yang terjadi antara gas akan menyebabkan kondisi laju semua molekul gas
Molekul dalam gas tidak memiliki kecepatan yang sama secara keseluruhan.
commit to user
Kurva 2.4 menunjukkan bahwa peningkatan temperatur menyebabkan kecepatan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
58
molekul yang semakin tinggi pula. Hal ini terlihat dari ketinggian kurva yang
semakin menjadi landai menuju kecepatan yang lebih tinggi. Kurva ketiga distribusi
Kecepatan
Gambar 2.4. Distribusi Kecepatan Molekul Gas pada Tiga Keadaan Suhu
Berbeda
perubahan energi dalam dari sebuah sistem dengan perpindahan energi oleh suatu
usaha atau kalor. Gas mengalami proses-proses yang terkait hukum pertama
1) Proses Isotermik
didapatkan tekanan yang berkurang”. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tekanan
Boyle berlaku untuk semua macam gas, asalkan kerapatannya relatif rendah. Secara
matematis dirumuskan:
pV = konstan
Gas yang berada dalam dua keadaan keseimbangan yang berbeda pada suhu konstan,
diperoleh:
p V =p V (2.16)
Proses yang dialami gas pada suhu tetap disebut proses isotermik. Proses ini
dapat dihasilkan dengan mencelupkan tabung ke dalam kolam air dingin atau
antara volume dan tekanan gas seperti gambar 2.6 pada suhu tetap akan
Energi dalam suatu gas ideal merupakan fungsi suhu. Sehingga proses
bahwa perpindahan energi Q harus sama dengan negatif dari usaha yang dilakukan
commit to user
pada gas.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
60
Q=-W (2.17)
Artinya setiap energi yang masuk dalam sistem berupa kalor dipindahkan keluar dari
sistem berupa usaha. Akibatnya tidak ada perubahan energi dalam yang terjadi pada
2) Proses Isobarik
bahwa temperatur absolut sebanding dengan volume gas jika tekanan dijaga konstan
(Tipler, 1998).
bahwa perbandingan besarnya volume zat dengan suhunya akan selalu menunjukkan
hasil yang sama (Ishaq, 2007). Kurva pada gambar 2.7 yang terbentuk disebut kurva
isobarik.
p
ΔV
Sebuah proses yang terjadi pada tekanan tetap disebut proses isobar. Proses
sehingga selalu dalam keadaan seimbang, antara gaya netto dari gas yang mendorong
bawah. Besarnya kalor dan usaha biasanya tidak nol dalam proses ini. Usaha yang
3) Proses Isokhorik
dilakukan, yaitu untuk gas dengan kerapatan rendah berlaku “ketentuan”: jika suatu
gas dibuat pada volume tetap, maka tekanannya akan sebanding dengan suhu. Hal ini
yang konstan.
Persamaan 2.20 merupakan hukum Gay Lussac. Kurva yang terjadi disebut
Δp
Proses isokhorik dapat dihasilkan dengan menjepit piston pada posisi yang
isokhorik, W = 0, sehingga:
commit to user
∆E dalam = Q (2.21)
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
62
sistem yang dijaga supaya volumenya tetap, maka seluruh energi yang dipindahkan
tetap berada dalam sistem sebagai suatu peningkatan dari energi dalamnya.
Contohnya pada kaleng cat semprot yang dilemparkan ke dalam api. Energi masuk
ke sistem (gas dan kaleng) dalam bentuk kalor, menembus dinding logam kaleng.
Akibatnya, suhu, dan juga tekanan dalam kaleng naik hingga kalengnya dapat
4) Proses Adiabatik
Proses adiabatik adalah proses saat tidak ada energi yang dipindahkan sebagai
kalor antara sistem dan lingkungan. Jika gas dimampatkan atau dikembangkan
dengan cepat, maka energi yang dipindahkan keluar atau ke dalam sistem oleh kalor
relatif sedikit sehingga dapat diabaikan, Q = 0. Energi dalam pada proses adiabatik
hanya bergantung suhunya, perubahan energi dalam pada proses adiabatik sama
dengan perubahan pada proses isokhorik antara suhu-suhu yang sama, yaitu
dEdalam=W.
Contoh proses adiabatik adalah ekspansi yang sangat lambat dari suatu gas
yang terisolasi termal dari lingkungannya. Gas ideal yang mengalami ekspansi
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
63
= nRT berlaku untuk keadaan gas tersebut. Tekanan dan volume suatu gas ideal pada
saat kapanpun selama berada pada proses adiabatik dihubungkan oleh persamaan
berlangsung. Ketiga variabel dalam hukum gas ideal p, V, dan T berubah selama
proses adiabatik.
terbimbing yang diterapkan dalam pengajaran materi Teori Kinetik Gas. Hasil
penelitian yang diperoleh adalah siswa lebih aktif dan kreatif, lebih senang, lebih
mengerti dan lebih memahami teori kinetik gas. Persamaan dalam penelitian
praktikum berbasis keterampilan generik sains dan sampel penelitian yaitu pada
keterampilan generik sains oleh siswa pada jenjang menengah dan tinggi.
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
64
dilakukan adalah keterampilan generik yang dikaji yaitu pada bahasa simbolik.
Sementara perbedaan penelitian adalah pada materi yang diajarkan yaitu Teori
Kinetik Gas.
praktikum kimia analisis instrumen berbasis inkuiri pada hasil signifikan yaitu
penguasaan keterampilan generik sains sampai pada tingkat harga N-gain tinggi
dan sedang, meskipun keterampilan generik logical frame dan hukum sebab
tinjauan. Sementara perbedaan terletak pada disiplin ilmu yang dikaji (fisika)
berbasis kelas dalam mata kuliah pemindahan tenaga. Hasil yang diperoleh
mahasiswa. Kesamaan dalam penelitian ini adalah pada tahap ujicoba, data
dikumpulkan melalui observasi kelas, wawancara dengan guru dan siswa, serta
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
65
terletak pada sampel yang dilibatkan, materi pembelajaran, dan produk yang
dikembangkan.
5. Penelitian tindakan kelas oleh Elly Nirmala (2007) terkait upaya meningkatkan
memanfaatkan alat bantu berupa tabung teori kinetik gas pada pembelajaran
fisika dapat meningkatkan hasil belajar dari 52% hingga 81% pada siswa secara
klasikal. Persamaan dalam penelitian adalah pada materi dan media yang
diperoleh hasil bahwa siswa dapat berubah dari pembelajar pasif menjadi
pembelajar aktif. Hal ini berkaitan dengan penerapan diskusi informasi untuk
siswa berbagi ide dan pemikiran mereka. Kesamaan dalam penelitian ini adalah
dikembangkan.
tinggi dan bervariasi lebih dibutuhkan dalam dunia kerja saat ini. Penelitian yang
dan dapat diaplikasikan nantinya saat bekerja dalam pekerjaan yang sebenarnya.
mahasiswa.
11. Penelitian Baine (1987) terkait fungsi tes dan pengajaran dengan keterampilan
penelitian disajikan untuk menantang anggapan umum terkait tugas siswa. Hasil
bahwa meskipun fakta penelitian bisa diperoleh suatu waktu tetapi secara umum
C. Kerangka Berpikir
Fisika sebagai salah satu disiplin ilmu yang memiliki peranan dalam
membekali para lulusan dengan pola pikir yang maju dan berorientasi pekerjaan.
Pemaknaan dalam pembelajaran dapat diperoleh dari proses belajar yang kaya
akan penggalian makna itu sendiri. Praktikum merupakan salah satu proses yang
dapat ditempuh karena dapat memberikan pengalaman bagi siswa. Proses praktikum
memberikan kesempatan pada siswa untuk mempelajari hal yang abstrak menjadi
nyata.
untuk bekerja secara terorganisir sehingga diperoleh hasil belajar yang sesuai.
Instruksi praktikum merupakan salah satu sumber belajar yang dapat dikembangkan
untuk membimbing dan membina siswa dalam proses belajarnya. Hal ini berorientasi
pada pemahaman konsep fisika pada siswa yang lebih terstruktur. Keterampilan
generik yang dimuat dalam instruksi dapat mewarnai tahapan didalamnya dengan
sendiri. Hasil lainnya adalah titik temu pada konsep fisika yang sedang dipelajari
siswa dapat tercapai khususnya materi teori kinetik gas yang difokuskan dalam
berupa tahapan-tahapan yang harus diikuti siswa, melainkan suatu instruksi yang
memberikan kesempatan bagi siswa untuk ikut ambil bagian pada proses praktikum
yang menggali keterampilan generik pada diri mereka. Tahapan dalam instruksi
(langsung dan tak langsung), kesadaran akan skala, bahasa simbolik, kerangka logika
taat asas, inferensi logika, hukum sebab akibat, pemodelan matematik, dan
Adanya KIT teori kinetik gas yang tidak terlepas dari tahapan dalam instruksi dapat
Selanjutnya siswa melakukan percobaan, baik untuk menemukan hasil sesuai dengan
keterampilan generik sains ini adalah dengan menggunakan metode diskusi informasi
dan presentasi. Artinya selain bekerja secara mandiri dalam upaya menggali
keterampilan generik, siswa juga dituntut bekerja secara kolaboratif. Susunan dari
b) teori pendukung; c) manual alat-alat ukur atau cara kerja alat ukur; d) langkah-
generik sains pada diri siswa. Pemahaman yang lebih mendalam dan bermakna dapat
tercapai melalui kegiatan secara langsung dan diperolehnya data percobaan yang
mengarah pada kebenaran konsep. Pemahaman yang lebih bertahan lama terhadap
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
69
topik yang sedang dipelajari pun sangat diharapkan dalam prosenya. Akhirnya hasil
belajar siswa dalam ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif dapat meningkat.
Permasalahan
Pengembangan Instruksi
Praktikum Berbasis
Keterampilan Generik
Kerja
Metode Proses pembelajaran
kolaboratif
eksperimen fisika
siswa
Peningkatan hasil
belajar kognitif,
psikomotorik, dan
afektif serta
terlatihkannya
keterampilan generik
sains
Gambar 2.10.commit
SkematoKerangka
user Berpikir