Anda di halaman 1dari 54

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pembelajaran

1. Teori Belajar

a) Pengertian Belajar

Belajar tidak lepas dari proses belajar. Bahkan kadang

proses belajar atau pengajaran disamakan dengan pendidikan

(slameto, 2003).

Pengertian belajar bahwa belajar adalah usaha untuk

menguasai hidup. Belajar pada hakekatnya adalah penyempurnaan

potensi-potensi atau kemampuan-kemampuan pada organism

biologis dan psikis yang diperlukan dalam hubungan manusia

dengan dunia luar, dalam hubungan hidup bermasyarakat. Belajar

adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dengan

lingkungannya.

b) Proses Belajar

1) Latihan, adalah penyempurnaan prestasi tenaga-tenaga yang

ada dengan mengulang-ulang aktivitas tertentu.

2) Menambah atau memperoleh tingkah laku baru, adalah

memperoleh sesuatu dengan yang baru yang dahulu belum ada,


commit to user

9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10

sekarang diperoleh, yang semula belum diketahui sekarang

dimengerti.

c) Ciri Kegiatan Belajar

1) Belajar adalah kegiatan yang menghasilkan pada diri individu

yang sedang belajar, baik actual maupun potensial.

2) Perubahan tersebut pada pokoknya didapatkan karena

kemampuan baru yang berlaku untuk waktu yang relatif lama.

3) Perubahan-perubahan itu terjadi karena usaha.

d) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Belajar

yang mempengaruhi proses belajar adalah :

1) Metode

2) Input (Subyek Belajar)

3) Fasilitas belajar

4) Alat-alat bantu

5) Out put (hasil)

6) Bahan ajar

Faktor lain yang mempengaruhi belajar antara lain faktor

internal yaitu fisik, intelektual, minat, bakat, konsentrasi, ingatan

dan konsentrasi, ingatan, dan emosi, sedang faktor eksternal yaitu

tempat, peralatan, waktu, suasana, lingkungan sekolahan dan

keluarga dan masyarakat.

Disamping faktor-faktor di atas, faktor karakteristik siswa

yang mempengaruhi proses belajar mengajar adalah sebagai


commit to user
berikut (Syah, 2004) :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
11

1) Kematangan mental dan kecakapan intelektual siswa yang

meliputi : kecerdasan umum (general ability); bakat (specific

intellectual ability); dan kecakapan ramah cipta yang diperoleh

lewat pengalaman belajar.

2) Kondisi jasmani dan kecakapan ranah karsa siswa yang

meliputi kekuatan, kecepatan, koordinasi antar anggota badan,

dan sebagainya.

3) Karakteristik ranah siswa yang meliputi : tingkat minat belajar,

jenis motifasi belajar (instrinsik dan ekstrinsik), sikap terhadap

guru dan mata pelajaran, dan sebagainya.

4) Kondisi rumah dan status sosial – ekonomi keluarga siswa

yang meliputi : tingkat keharmonisan kedua orang tua, tata

ruang dan kelas atas, kelas menengah, atau kelas bawah).

5) Usia siswa. Hal ini sering berkaitan dengan minat dan bakat

umum yang berbeda antara siswa laki-laki dan siswa

perempuan. Siswa laki-laki cenderung sains dan teknologi,

sedangkan siswa perempuan lebih cenderung ilmu-ilmu sosial.

e) Prinsip-prinsip Belajar

1) Belajar adalah suatu pengalaman yang terjadi dalam diri si

pelajar yang di aktifkan oleh individu itu sendiri.

2) Belajar adalah penemuan diri sendiri.

3) Belajar adalah suatu konsekuensi dari pengalaman.

4) Belajar adalah suatu proses kerja sama dan kaloborasi.


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12

5) Belajar adalah proses evolusi, bukan revolusi karena belajar

membutuhkan waktu dan kesabaran.

6) Belajar kadang-kadang merupakan suatu proses yang

menyakitkan.

7) Belajar adalah proses emosional dan intelektual.

8) Belajar bersifat individual dan unik.

2. Mengajar

Mengajar pada dasarnya merupakan suaaru usaha untuk

menciptakan kondisi atau sistim lingkungan yang mendukung dan

memungkinkan untuk berlangsungnya proses belajar. Dengan

demikian permasalahan oelh pengajaran yang dipandang baik untuk

menghasilkan produk yang baik, adalah bagaimana mengorganisasikan

proses belajar untuk mencapai pengetahuan otentik dan tahan lama.

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik / mahasiswa

dengan pendidik / dosen dan sumber belajar pada suatu lingkungan

belajar.

B. Praktik Laboratorium

1. Pengertian Praktik Laboratorium

Pengertian yang berhubungan dengan praktik laboratorium

adalah :

a. Pengalaman belajar praktik adalah proses belajar mengajar yang


commit to user
diberikan di laboratorium, bengkel kerja, sehingga kongkrit,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
13

menguji coba pengetahuan dan keterampilan yang sudah diperoleh

sebelumya dengan cara demonstrasi, redemontrasi atau simulasi

baik secara mandiri atau kelompok.

b. Praktikum.

Praktikum merupakan strategi pembelajaran atau bentuk

pembelajaran yang digunakan untuk membelajarkan secara

bersama-sama kemampuan psikomotorik (keterampilan),

pengertian (pengetahuan) dan afektif (sikap) menggunakan sarana

laboratorium.

2. Latihan Keterampilan

Yang dilakukan dalam situasi laboratorium mempunyai kelebihan

antara lain :

a. Mahasiswa dapat berlatih secara trial and eror, dapat mengulang-

ulang kegiatan atau tindakan yang sama (dengan kadang-kadang

melakukan kekeliruan) sampai betul-betul terampil.

b. Tindakan atau keterampilan yang sulit dan prosesnya yang panjang

dapat di pecah-pecah menjadi beberapa tahap, kemudian dilatih

tahap demi tahap.

c. Suatu tindakan yang mengandung unsur keterampilan motorik,

unsur emosi maupun bersifat integrasi dengan aspek lain, dapat

dipecah menjadi fragmentasi yang hanya bersifat keterampilan

commit
motorik tanpa unsur to user
emosi maupun bersifat integrative. Apabila
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
14

keterampilan motorik ini telah dikuasai, dilanjutkan dengan latihan

yang mengasung unsur keterampilan motorik dan unsur emosi.

Latihan ini diteruskan sampai menjadi suatu rangkaian

keterampilan medic yang kompleks.

d. Mahasiswa antara lain akan berlatih secara saling periksa, sehingga

mereka mempunyai lebih banyak kesempatan unutk mengenal

keadaan fisiologis dengan segala variasinya, sebelum mulai kontak

dengan pasien (keadaan patalogis).

e. Mahasiswa dapat melakukan latihan kapan saja, sesuai serta

terpadu dengan tahap belajar mereka. Dengan demikian

kesempatan latihan menjadi jauh lebih banyak, tidak terhalang oleh

adanya kendala kekurangan pasien.

f. Karena latihan yang dilakukan lebih dini dan terpadu denga tahap

belajar teori maka akan memacu kegiatan belajar mahasiswa.

g. Komentar atau feedback dapat diberikan secara langsung pada

waktu latihan, sehingga lebih berkesan bagi mahasiswa. Hal ini

jarang atau tidak dapat dilakukan di depan pasien.

h. Karena mahasiswa telah menguasai keterampilan dalam melakukan

tindakan medis, rasa percaya diri menjadi lebih besar, dan

mahasiswa dapat bersikap lebih baik terhadap pasien, serta

mengurangi kendala emosionl antara mahasiswa dengan pasien

pada waktu mereka harus kontak dengan pasien.


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
15

3. Ciri-ciri Latihan Keterampilan dalam Laboratorium

a. Dilakukan sejak awal pendidikan (Semester I).

b. Latihan dimulai dengan pengetahuan teoritis, dilanjutkan dengan

latihan yang makin nyata dan akhirnya dengan situasi yang paling

mendekati keadaan sesungguhnya.

c. Jenis latihan diusahakan sesuai serta dipadukan dengan topik

kegiatan belajar. Mahasiswa tidak berlatih sesuatu keterampilan

tanpa mengetahui landasan teorinya.

d. Latihan dapat dipecah-pecah dalam komponen-komponenya serta

dilakukan tahap demi tahap.

e. Keterampilan yang pernah dilatih kemudian dapat diulang pada

tahap berikutnya, sebelum ditambah dengan keterampilan yang

lebih lanjut.

4. Kegunaan Prakitkum

Kegunaan praktikum dalam proses pembelajaran adalah sebagai

berikut :

a. Melatih keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan mahasiswa.

b. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk menerapkan dan

mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan yang telah

dipunyai sebelumya secara nyata dalam praktek.

c. Membuktikan dan atau menemukan suatu konsep secara ilmiah

(scientific inquiry).

d. Menghargai ilmu dan keterampilan


commit to user yang dimiliki.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
16

Praktikum selain akan memberikan dampak instruksional juga

mempunyai dampak lain bagi mahasiswa yaitu mahasiswa

mandapatkan pengalaman belajar dalam hal ini bagaimana kerjasama

dan berinteraksi dengan teman-teman mahasiswa dalam sebuah

”teamwork”, dapat menjalin hubungan yang erat dengan teman

mahasiswa yang nantinya akan berkembang menjadi semangat

solidaritas kolegial, dan juga membina hubungan kemitraan dengan

dosen atau asisten. Bahkan dengan atribut atau pakaian kerja yang

dipakai dapat menimbulkan kebanggaan dan motivasi belajar.

Praktikum membutuhkan dosen atau instruktur, sarana (alat dan

bahan), metode (system dan prosedur) dan hasil yang diperoleh yang

akan dijadikan sebagai tolak ukur.

5. Dosen dan Instruktur

Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas

utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebar luaskan

ilmu pengetahuan, tehnologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian,

dan pengabdian kepada masyarakat. Instruktur adalah tenaga mahir

pada bidang keterampilan tertentu yang melatih keterampilan terhadap

mahasiswa. Peran instruktur adalah sebagai fasilitor, motivator, dan

manajer.

a. Tugas Dosen dalam Rangka Pembelajaran Praktek Laboratorium

adalah :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
17

1) Mendesain dan mengelola sebuah kegiatan praktikum agar

tujuan instruksionalnya jelas, isi dan urutan kegiatan terarah

dengan baik, relevan dengan tuntunan tugas profesi lulusannya

dan dirancang sedemikian rupa sehingga merupakan

pengalaman belajar yang menarik serta menyenangkan bagi

mahasiswa.

2) Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi suatu

praktikum. Langkah ini merupakan hal yang kompleks dan

rumit.

Praktikum membutuhkan biaya sangat mahal dan merupakan

bagian kurikulum yang sangat penting, maka harus dikelola

(direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi) oleh dosen yang

senior yang telah berpengalaman.

b. Ciri-ciri Dosen yang Efektif

Ciri dosen yang paling efektif dalam pelaksanaan praktikum jika

ingin dicapai tujuan pembelajaran yang efektif adalah :

1) Dosen yang telah berusaha untuk membangkitkan partisipasi

aktif mahasiswa dan menghindarkan atau mencegah mahasiswa

sekedar menjadi penonton.

2) Dosen telah menunjukkan sikap positif dalam mengelola

praktikum.

3) Dalam mengelola praktikum ada usaha dosen untuk

membangkitkan kemampuan mahasiswa unutk berfikir kritis,


commit to user
memecahkan suatu masalah, mengembangkan keingin-tahuan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
18

dan aktivitas intelektual lain yang dibutuhkan mahasiswa agar

mereka befikir.

4) Dosen telah membangkitkan kemampuan mahasiswa untuk

menginstegrasikan materi-materi dalam perkuliahan kedalam

tugas/pekerjaan yang mereka lakukan dalam praktikum.

5) Dosen mengawasi mahasiswa secara intensif sehingga dosen

dapat membantu mahasiswa mengatasi kesulitan-kesulitan

yang mereka temui dalam memahami konsep-konsep yang

mendasari tugas/pekerjaan mereka dalam praktikum.

6) Dosen telah memberikan kesempatan yang memadai kepada

mahasiswa untuk mempraktekkan keterampilannya.

7) Dosen telah menyediakan modul/petunjuk praktikum dan

fasilitas yang memadai.

8) Tugas dalam praktikum yang dibuat oleh dosen telah

memberikan stimulasi dan tantangan kepada mahasiswa.

9) Dosen telah menunjukkan sikap membantu dan bersahabata

dengan mahasiswa.

6. Sarana

Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat

dalam mencapai maksud dan tujuan. Pembelajaran laboratorium

merupakan bentuk pembelajaran yang digunakan untuk

membelajarkan secara bersama-sama kemampuan pengertian, sikap

dan psikomotor.
Dalam pelaksanaannya membutuhkan sarana
commit to user
prasarana yang digunakan demi kelancaran pembelajaran laboratorium
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
19

tersebut. Unsur utama adalah adanya tempat/ruang yang digunakan

untuk pembelajaran tersebut, kemudian beberapa peralatan/alat

bantu/alat peraga yang dibutuhkan sesuai dengan jenis keterampilan

yang akan diajarkan.

Alat bantu/alat peraga adalah alat-alat yang digunakan oleh

pendidik (dosen/instruktur dalam menyampaikan bahan pengajaran.

Edgar Dale membagi alat peraga tersebut menjadi 11 macam

dan masing-masing mempunyai intensitas yang berbeda-beda serta

disusun sesuai dengan urutan intensitas yang berbeda-beda serta

disusun sesuai dengan urutan intensitasnya, antara lain : kata-kata,

tulisan, rekaman/radio, film, televisi, pameran, field trip, demonstrasi,

sandiwara, benda tiruan dan benda asli. Dari macam-macam alat

peraga tersebut ternyata benda asli mempunyai intensitas yang paling

tinggi untuk mempersepsi bahan pengajaran.

1. Kata-kata
2. Tulisan
3. Rekaman, radio
4. Film
5. Televisi
6. paneran
7. Field Trip
8. Demonstrasi
9. Sandiwara
10. Bendera tiruan
11. Benda asli
Gambar 1. Kerucut Edgar Dale
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
20

7. Metode Pembelajaran

Ada beberapa metode yang digunakan dalam praktikum antara

lain demontrasi, simulasi dan role play. Metode ini digunakan untuk

mendapatkan gambaran yang jelas tentang hal-hal yang berhubungan

dengan proses mengatur sesuatu, mengerjakan sesuatu, membuat

sesuatu, dan mengetahui asal dari sesuatu yang mengasikan

keterampilan yang diharapkan.

a. Metode Demontrasi

Metode demontrasi merupakan cara penyajian bahan

pelajaran dengan memperagakan atau mempertujukan kepada

mahasiswa suatu proses situasi atau benda tertentu yang sedang

dipelajari baik sebenarnya atau tiruan yang sering disertai dengan

penjelasan lain. Tugas mahasiswa dalam metode demontrasi ini

sebagaian besar bersifat mengamati dan mencatat proses materi

yang didemonstrasikan. (Sutiyasa, I, 2013)

Prosedur atau langkah-langkah demontrasikan adalah

sebagai berikut :

1) Dosen menyiapkan segala perlengkapan demonstrasi di dalam

kelas.

2) Dosen menunjukan materi dan topik yang akan dibahas serta

alat-alat yang akan dipakai untuk mendemonstrasikannya,

termasuk media, alat peraga yang tepat, antara lain : computer,

vidio, kaset, slide, gambar-gambar, model-model untuk pakai


commit to user
pelatihan lain dan sebagainya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
21

3) Para mahasiswa diberi kesempatan untuk brtanya tentang

materi, pokok bahasan dan perlengkapan yang akan dipakai

berdemonstras. Dosen menjawab pertanyaan-pertanyaan ini.

4) Dosen mulai mendemontrasikan topik yang telah ditentukan.

5) Memberi kesempatan bertanya kepada mahasiswa. Dosen

menjawab setiap pertanyaan yang diajukan mahasiswa.

6) Untuk pertanyaan yang sukar dan cukup penting dosen

memberi penjelasan kepada kelas agar diketahui dan dipahami

oleh semua mahasiswa.

7) Bila perlu dosen memberi contoh lain yang ada kaitannya

dengan topik yang baru saja didemontrasikan.

8) Setelah semua jelas bagi mahasiswa, doen memberi

kesempatan pada mahasiswa untuk mencoba melaksanakan

demontrasi sendiri.

9) Beberapa menit terakhir dosen menyimpilkan jalanya

demontrasi.

b. Simulasi

Melaksanakan simulasi adalah mewujudkan prilaku tertentu

dengan tujuan tertentu dalam situasi bulanan. Dalam meode ini

bisa menggunakan alat peraga ataupun bisa dilakukan tanpa

menggunakan alat peraga, jadi hanya menggunakan tanpa

menggunakan gerakan benda saja atau pikiran saja.

Langkah-langkah yang harus dilaksanakan oleh dosen bila


commit to user
menggunakan metode simulasi adalah :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
22

1) Dosen menjalankan bahwa suatu pokok bahasan tempat

diajarkan dengan simulasi.

2) Dosen menjalankan konsep-konsep materi yang akan dipelajari

melalui simulasi.

3) Bila simulasi itu memakai perlengkapan, maka satu persatu

alat-alat itu ditunjukkan dan dijelaskan kegunaanya oleh dosen.

4) Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya.

5) Selanjutnya dosen memberi gambaran tentang proses simulasi.

6) Mahasiswa mengajukan pertanyaan bila ada hal yang belum

mereka pahami.

7) Para pelaku simulasi ditentukan oleh dosen atau terlebih dahulu

ditawarkan kepada mahasiswa siapa yang bersedia

melaksanakan simulasi itu.

8) Simulasi dilaksanakan, dosen dan mahasiswa lain mengamati.

9) Dosen menilai proses simulasi dan isi materi yang

disimulasikan.

10) Kelemahan-kelemahan atau kekurangan-kekurangan yang

terjadi pada simulasi maupun isi materi dibicarakan oleh dosen.

11) Mahasiswa diberi kesempatan bertanya tentang proses dan

materi yang disimulasikan termasuk ulasan dosen terhadapnya.

12) Kalau kekurangan-kekurangan banyak pada simulasi pertama

dan kalau masih tersedia waktu, dilaksanakan simulasi

berikutnya.
commit to user
13) Sebuah simulasi dilakukan penilaian dan komentar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
23

14) Membahas kelemahan-kelemahan dan simbulasi yang telah

dilakukan.

15) Membuat kesimpulan materi yang telah disimulasikan.

c. Bermain Peran (Role Play)

Bermain peran adalah melakukan suatu permainan dengan

tertentu dengan menyuruh mahasiswa melaksanakan peran tertentu.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam role play :

1) Memeriksa bahan pelajaran yang akan dikerjakan, apakah bisa

dialami melalui bermain peran.

2) Dosen bercerita tentang suatu kejadian atau kasus tertentu atau

pengguanaan suatu konsep tertentu.

3) Menentukan peran-peran apa saja yang ada pada cerita itu serta

menentukan siapa yang akan membawakan peran itu.

4) Pada waktu roleplay sedang dilakukan dosen mengamati

perilaku setiap permainan baik dari segi gerakannya maupun isi

percakapannya.

5) Sesudah selesai, dosen memberi penilaian atau komentar

bersama-sama mahasiswa.

6) Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk bertanya tentang

hal-hal yang berkaitan dengan apa yang sedang mereka tonton

dan komentar dosen.

7) Dosen memberi komentar terhadap semua kegiatan yang

dilakukan pada hari itu.


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
24

8. Evaluasi Pembelajaran Laboratorium

Seorang dosen membutuhkan berbagai informasi tentang sesuatu agar

proses perkuliahan yang akan dilakukannya nanti akan berjalan secara

optimal. Dan untuk mendapatkan informasi yang relevan harus disertai

pertanyaan-pertanyaan relevan, yaitu evaluasi terhadap dosen.

Untuk kepentingan peningkatan kualitas PBM diperkuliahan berikutnya,

tidak ada salahnya seorang dosen melakukan evaluasi PBM setelah

perkuliahan itu sendiri selesai (di akhir semester). Dan beberapa

pertanyaan yang bisa diajukan sebagai evaluasi dosen adalah :

a) Bagaimana pendapat mahasiswa terhadap dosen pengampu tentang

PBM selama satu semester ini ?

b) Apakah tim dosen dalam matakuliah ini telah bekerja dengan baik

dan kompak?

Semua jawaban dari pertanyaan diatas, bisa digunakan sabagai masukan

dalam membuat keputusan.

Sabagian besar mahasiswa (melalui jawaban kuesioner) mengatakan

bahwa saya sangat menguasai materi perkuliahan. Tetapi, sebagian besar

dari mereka juga mengatakan bahwa cara mengjar saya kurang

sistematik.

Mahasiswa mengatakan bahwa saya tidak menggunakan media

instruksional dengan baik.

Suatu proses pembelajaran mencakup tiga komponen, yaitu masukan

(input), proses, dan keluaran (output).


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
25

Objek yang perlu di evaluasi yang termasuk “input” adalah :

1) Apakah bahan perkuliahan yang akan digunakan dalam matakuliah ini

cukup relevan dan up-to-date?

2) Apakah semua anggota tim dosen sudah memahami tugas dan kewajiban

mereka dalam matakuliah ini?

3) Strategi apakah yang paling cocok untuk matakuliah ini?

Objek yang perlu di evaluasi yang termasuk “proses” adalah :

1) Apakah strategi yang digunakan dalam matakuliah ini telah dimanfaatkan

secara optimal?

2) Apakah media yang ada telah dimanfaatkan secara optimal?

3) Apakah media yang ada telah dimanfaatkan secara optimal?

4) Apakah cara belajar mahasiswa dalam matakuliah ini efektif?

Objek evaluais yang termasuk dalam komponen “output” adalah hasil belajar

mahasiswa (Bagaimana prestasi mahasiswa dalam matakuliah ini?). dalam hal

ini, evaluasi terhadap komponen terakhir ini lazimnya diperlakukan terpisah

daro objek evaluasi lainnya. Evaluasi terhadap output PBM adalah evaluasi

hasil belajar mahasiswa dan lazim disebut sebagai “Tes dan pengukuran hasil

belajar”.

Proses Evaluasi

Secara umum, ada beberapa tahapan yang hampir selalu dilalui dalam suatu

proses evaluasi, yakni penentuan tujuan evaluasi, desain evaluasi,

pengembangan instrumen, pengumpulan data, analisis dan interpretasi data,

dan semua langkah ini ditutup dengan kegiatan tindak lanjut.


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
26

9. STUDENT ACTIVE LEARNING

Student Active Learning merupakan perpaduan pola pikir dan budaya

yang diberikan pada suatu institusi pendidikan dengan pendekatan

pembelajaran yang secara luas terkait dan didukung oleh teori pembelajaran

konstruktivis. Hal ini ditandai dengan metode pengajaran inovatif yang

bertujuan untuk meningkatkan komunikasi antara guru dengan pelajar dan

menempatkan pelajar sebagai peserta aktif dalam pembelajaran, sehingga

mereka bisa mengembangkan keterampilan seperti pemecahan masalah,

berpikir kritis dan berpikir reflektif. Student Active Learning harus dilihat

secara holistik.

SAL adalah proses belajar yang dilakukan atas inisiatif individu

mahasiswa sendiri. Dalam hal ini, perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian

terhadap pengalaman belajar yang telah dijalani, dilakukan semuanya oleh

individu yang bersangkutan. Active Learning adalah metode belajar

berkelompok yang dirancang oleh dosen untuk memecahkan suatu

masalah/kasus atau mengerjakan suatu tugas. Kelompok ini terdiri atas

beberapa orang mahasiswa, yang memiliki kemampuan akademik yang

beragam.

Secara pedagogis pembelajaran belajar aktif (active learning) adalah

proses pembelajaran yang tidak hanya didasarkan pada proses mendengarkan

dan mencatat.

Menurut Bonwell dan Eison (1991) pembelajaran “belajar aktif”

adalah aktivitas intruksional yang melibatkan mahasiswa dalam melakukan


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
27

sesuatu dan berpikir tentang apa yang mereka/mahasiswa lakukan

(instructional activities involving students in doing things and thinking about

what they are doing). Menurut Simons (1997) pembelajaran “belajar aktif”

memiliki dua dimensi, yaitu pembelajaran mandiri (independent learning)

dan bekerja secara aktif (active working). Independent learning merujuk

pada keterlibatan mahasiswa pada pembuatan keputusan tentang proses

pembelajaran yang akan dilakukan. Active working merujuk pada situasi

dimana pembelajar/mahasiswa ditantang untuk menggunakan kemampuan

mentalnya saat melakukan pembelajaran. Meyers and Jones (1993)

menyatakan bahwa “active learning derives from two basic assumptions: (1)

that learning is by its very nature an active process and (2) that different

people learn in different ways." Dengan kata lain, bahwa pembelajaran pada

dasarnya adalah pencarian secara aktif pengetahuan dan setiap orang

belajar dengan cara yang berbeda.

Dalam pembelajaran aktif peserta didik menjadi lebih aktif, karena

peserta didik berperan sebagai subyek belajar di kelas, yang aktif mempelajari

materi pembelajaran, aktif mengemukakan pendapat, tanya jawab,

mengembangkan pengetahuannya, memecahkan masalah, diskusi, dan

menarik kesimpulan (Munir, 2008 : 87). Karena manusia itu aktif, maka

pembelajaran seharusnya memberikan kesempatan kepada setiap peserta didik

untuk aktif melakukan kegiatan sendiri. Peserta didik diberi kesempatan untuk

menentukan apa yang akan dipelajari dan mengembangkan kemampuan yang

sudah dimilikinya. Materi pembelajaran yang harus dipelajari peserta didik,


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
28

tidak harus selalu ditentukan terlebih dahulu oleh pendidik. Materi

pembelajaran ditentukan bersama-sama dengan peserta didik sesuai dengan

kebutuhannya. Dengan demikian, peserta didik akan belajar secara aktif,

karena merasa membutuhkannya.

Munir (2008: 87) mengelompokan keaktifan peserta didik ini

menjadi beberapa aspek, antara lain yaitu: (1) aktif secara jasmani seperti

penginderaan, yaitu mendengar, melihat, mencium, merasa, dan meraba atau

melakukan ketrampilan jasmaniah; (2) aktif berpikir melalui tanya jawab,

mengolah dan mengemukakan ide, berpikir logis, sistematis, dan sebagainya;

dan (3) aktif secara sosial seperti aktif berinteraksi atau bekerjasama dengan

orang lain.

Menurut teori pembelajaran belajar aktif, pengetahuan peserta didik

terbentuk melalui proses persepsi dan tanggapan terhadap informasi yang

diterimanya melalui penginderaan. Oleh karena itu, pembelajaran dengan

melibatkan penginderaan yang lebih banyassk akan memungkinkan tingkat

keberhasilan belajar peserta didik pada level yang lebih tinggi.

C. Kebidanan

1. Pendidikan Diploma Kebidanan

Pendidikan Diploma III Kebidanan merupakan Pendidikan Bidan

tingkat Ahli Madya sebagai bagian integral dari Sistem Pendidikan

Tinggi Tenaga Kesehatan untuk mendukung upaya pembangunan

kesehatan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
29

a. Tujuan Pendidikan Diploma III Kebidanan

Tujuan pendidikan Diploma III Kebidanan adalah untuk

menghasilkan tenaga bidan professional pada Tingkat Ahli Madya

Kebidanan, yang mampu melaksanakan tugas dengan kompetensi :

1) Menggambarkan diri sebagai bidan profesional yang

berkepribadian Indonesia.

2) Menerapkan konsep dan prinsip serta keilmuan dan prinsip

serta keilmuan dan ketrampilan yang mendasari

profesionalisme bidan dalam memberikan asuhan dan

pelayanan kebidanan

3) Melaksanakan asuhan kebidanan secara profesional kepada

wanita dalam siklus kehidupannya (remaja, pra perkawinan, ibu

hamil, ibu bersalin, nifas, klimakterium, menopause dan masa

antara, asuhan neonatus, bayi dan anak balita) di semua tatanan

pelayanan kesehatan di institusi dan komunitas.

4) Mengembangkan sikap profesional dalam praktek kebidanan,

komunikasi interpersonal dan konseling serta menjalin

kerjasama dalam tim kesehatan.

5) Memberikan pelayanan kebidanan dengan mempertimbangkan

kultur dan budaya setempat, dengan melakukan upaya promosi

dan prevensi kesehatan reproduksi melalui pendidikan

kesehatan, pemberdayaan wanita, keluarga serta masyarakat


commit to user
dengan tidak mengabaikan aspek kuratif dan rehabilitatif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
30

b. Peran dan Fungsi Bidan Profesional

Dalam melaksanakan pelayanan kebidanan yang fokus pada

kesehatan reproduksi, bidan profesional berperan sebaagai :

1) Pelaksana

Pemberi pelayanan kebidanan kepada wanita dalam siklus

kehidupannya, asuhan neonatus, bayi dan anak balita.

2) Pengelola

Mengelola asuhan dan pelayanan kebidanan di setiap tatanan

pelayanan kesehatan di institusi dan komunitas.

3) Pendidikan

Memberikan pendidikan kesehatan dan konseling dalam asuhan

dan pelayanan kebidanan di setiap tatanan pelayanan kesehatan

di institusi dan komunitas, methorship dan preceptorship

terhadap setiap calon tenaga kesehatan dan bidan baru.

4) Peneliti yang dimaksud dengan peneliti disini adalah asisten

peneliti yang membantu kegiatan penelitian dalam lingkup

asuhan dan pelayanan.

D. Konsep Asuhan Kebidanan Kehamilan

Kehamilan adalah proses bertemunya sel telur (ovum) dengan

spermatozoa (sel mani) sampai terjadi pembuahan (konsepsi), nidasi dan

plasentasi. (Bobak, 2004 : 74)


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
31

Kehamilan adalah periode yang dihitung sejak hari pertama haid

terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan. (Varney, Hellen. 2007 :

492)

Kehamilan matur (cukup bulan) berlangsung kira-kira 40 minggu (280

hari) dan tidak lebih dari 43 minggu (300 hari). Kehamilan yang

berlangsung pada < 20 minggu disebut abortus, bila kehamilan terjadi

antara 28 dan 36 minggu disubut kehamilan prematur, sedangkan bila

terjadi >43 minggu disebut kehamilan postmatur. Menurut usia

kehamilan, kehamilan dibagi menjadi :

Kehamilan trimester pertama : 0-14 minggu

Kehamilan trimester kedua : 14-28 minggu

Kehamilan trimester ketiga : 28-42 minggu

1) Tanda dan gejala kehamilan

Pada wanita hamil terdapat tanda-tanda dan gejala kehamilan,

yaitu :

a. Tanda-tanda persumtif (tanda dugaan hamil)

1. Amenorhoe (tidak dapat haid)

Berhentinya menstruasi karena meningkatnya kadar

estrogen dan progesteron yang diproduksi oleh korpus

luteum. Wanita harus mengetahui tanggal hari pertama haid

terakhir (HPHT) supaya dapat ditentukan tuanya kehamilan

dan hari perkiraan lahir (HPL) yang dihitung dengan

menggunakan rumus Neagle.


commit to user
2. Nausea (mual), emesis (muntah)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
32

Umumnya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan.

Kadang sering terjadi pada pagi hari (morning sickness).

Dalam batas-batas tertentu keadaan ini fisiologik tapi jika

sering maka bisa terjadi hiperemesis.

3. Mengidam (ingin makan atau minum tertentu)

Selama hamil kebanyakan wanita menjadi enggan makan

yang sebelumnya disukai, sementara rasa mengidam dan

keengganan ini tidak selalu buruk. Banyak rasa mengidam

menyebabkan peningkatan asupan kalium dan energi.

Mengidam makanan selama masa hamil dianggap normal

oleh banyak budaya.

4. Sinkope atau pingsan,

Terjadi gangguan ke daerah (sentral) menyebabkan

iskhemia susunan saraf pusat dan menimbulkan sinkope

atau pingsan ini. Keadaan ini akan menghilang setelah

umur kehamilan 16 minggu.

5. Payudara tegang

Rasa penuh, peningkatan sensitifitas, rasa geli, dan rasa

berat di payudara mulai timbul sejak minggu keenam

gestasi. Perubahan payudara ini adalah tanda kemungkinan

kehamilan. Puting susu dan areola menjadi lebih berpigmen

yang disebabkan karena pengaruh estrogen, progesteron,

dan somatromamotropin yang juga dapat menimbulkan


commit to user
deposit lemak, air, dan garam pada payudara. Ujung syaraf
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
33

tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil

pertama.

6. Sering miksi

Hal ini disebabkan desakan rahim ke depan yang

menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh dan sering

miksi.

7. Pigmentasi kulit

a) Sekitar pipi terdapat chloasma gravidarum atau topeng

kehamilan. Hal ini disebabkan pengaruh dari

melanophore stimulating hormone hipofisis anterior

menyebabkan hyperpigmentasi kulit.

b) Pada perut terdapat linea nigra yaitu garis pigmentasi

dari sympisis pubis sampai ke bagian atas fundus di

garis tengah tubuh, sedangkan linea alba yaitu garis

hitam yang terbentang atas sympisis sampai pusat. Pada

bagian ini selain ada hyperpigmentasi adapula striae

gravidarum yang merupakan garis-garis pada kulit.

Striae gravidarum ada 2 macam yaitu striae livida ialah

garis-garis yang berwarna biru pada kulit dan striae albican

yaitu garis yang biru tadi menjadi putih. Hal disebabkan

pengaruh melanophore stimulating hormone lobus hipofise

anterior dan pengaruh kelenjar suprarenalis.

Sedangkan pada daerah sekitar payudara terdapat


commit to user
hyperpigmentasi areola mammae, papilla mammae
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
34

menonjol, kelenjar montgomery menonjol, pembuluh darah

manifes sekitar payudara.

8. Epulis atau ginggivitas

Adalah hipertrofi papila ginggivae, yang sering terjadi

pada trimester pertama.

9. Varises atau penampakan pembuluh darah vena

Disebabkan karena pengaruh dari hormon estrogen dan

progesteron terjadi penampakan pembuluh darah vena,

terutama bagi mereka yang mempunyai bakal, penampakan

pembuluh darah itu terjadi di sekitar genetalia eksterna,

kaki, betis dan payudara, penampakan pembuluh darah ini

dapat menghilang setelah persalinan.

10. Anoreksia (tidak ada nafsu makan)

Terjadi pada bulan-bulan pertama tapi setelah itu nafsu

makan timbul lagi.

11. Obstipasi

Terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh

pengaruh hormon steroid.

(Wiknjosastro, Hanifa. 2005 : 126)

b. Tanda kemungkinan (perubahan yang diobservasi oleh

pemeriksaan)

1. Tanda hegar : konsistensi rahim yang lunak terutama di

daerah isthmus uteri, jika pada pemeriksaan dalam sampai


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
35

fernix anterior dan tangan satunya pada dinding perut,

seolah-olah isthmus lembek.

2. Tanda chadwick : pada tulang vagina terlihat daerah livid

dan keunguan karena kongesti vena.

3. Teraba piscaceck : uterus membesar ke salah satu arah

sehingga menonjol ke arah pembesaran tersebut.

4. Tanda Braxton hicks : bila uterus dirangsang mudah

berkontraksi

5. Suhu basal yang sudah ovulasi tetap tinggi terus antara

37,2ºC sampai 37,8ºC, gejala ini sering dipakai dalam

pemeriksaan infertilitas.

6. Tes kehamilan positif yaitu dari adanya HCG dalam air

kencing ibu di pagi hari pada kehamilan muda.

Gambar 2.
Pemeriksaan bimanual untuk mengkaji tanda hegar.
(Wiknjosastro, Hanifa. 2005 : 126-127)

commit to user
c. Tanda pasti hamil
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
36

Tanda pasti kehamilan dapat ditentukan dengan jalan :

1. Dapat dirasakan gerakan janin dalam rahim dan teraba

bagian-bagian janin.

2. Denyut jantung janin

a) Didengar dengan alat fetal elektro cardiograph dapat

dicatat pada umur kehamilan 12 minggu, alat dopper,

stetoskop leannec dapat didengar pada umur kehamilan

18-20 minggu..

b) Dilihat dengan ultrasonografi (USG) dapat diketahui

bagian-bagian janin

c) Pada pemeriksaan dengan sinar rontgen tampak

kerangka janin

(Winkjosastro, Hanifa. 2005. hal : 129)

2.1.1. Perubahan-perubahan pada wanita hamil

1) Perubahan yang kelihatan

a. Perubahan kulit:

Warnanya menjadi putih dan disebut strie albicantes. Pada kulit

terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat tertentu,

pigmentasi ini disebabkan oleh melanophore stimulating

hormone (MSH) yang meningkat. MSH ini adalah salah satu

hormone yang juga dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis,

kadang-kadang terdapat deposit pigmen pada dahi, pipi dan

hidung dikenal sebagai cloasma gravidarum. Didaerah leher


commit to user
sering terdapat hiperpigmentasi yang sama, juga diareola
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
37

mammae, linea alba pada kehamilan menjadi hitam dikenal

sebagai linea grisea. Tidak jarang dijumpai kulit perut seolah-

olah retak-retak, warnanya berubah agak hiperemik dan kebiru-

biruan disebut strie lividae, setelah partus strie lividae ini

berubah Pada seseorang multi gravida sering tampak strie

lividae bersama dengan strie albicantes. (Wiknjosastro, Hanifa.

2005 : 97-98)

b. Perubahan Mammae

Mammae akan membesar dan tegang akibat hormone

somatomammotropin, estrogen dan progesterone akan tetapi

belum mengeluarkan air susu. Estrogen menimbulkan

hipertrofi system saluran, sedangkan progesterone menambah

sel-sel asinus pada mammae. Somatomammotropin

mempengaruhi pertumbuhan sel-sel asinus pula dan

menimbulkan perubahan dalam sel-sel sehingga terjadi

pembuatan kasein, laktabumin dan lactoglobulin. Dengan

demikian mammae dipersiapkan untuk laktasi, disamping itu

dibawah pengaruh progesterone dan somatomammotropi

terbentuk lemak disekitar kelompok-kelompok alveoulus,

sehingga mammae menjadi lebih besar, papilla mammae akan

membesar, lebih tegak dan tampak lebih hitam seperti seluruh

areola mammae karena hiperpigmentasi. Glandula montgomeri

tampak lebih jelas menonjol dipermukaan areola mammae,

pada kehamilan 12 minggu keatas dari puting susu dapat keluar


commit to user
kolostrum, kolostrum berasal dari sel-sel asinus yang mulai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
38

berkreasi, sesudah partus kolostrom ini agak kental dan

warnanya agak kuning, meskipun kolostrum telah dapat

dikeluarkan pengeluaran air susu belum berjalan oleh karena

prolaktin ini ditekan oleh PIH (prolaktin inhibiting hormone).

(Wiknjosastro, Hanifa. 2005 : 95)

c. Perubahan Pada Abdomen

Pada abdomen terdapat linea alba (garis hitam yang terbentang

atas simpisis sampai pusat), linea nigra (garis pigmentasi dan

simpisis pubis sampai ke bagian atas fundus digaris tengah

tubuh) dan striae gravidarum atau tanda regangan bagian

bawah abdomen yang timbul 50 % sampai 90 % wanita hamil

yang merupakan garis-garis kulit yang dibedakan striae livide

(biru) dan striae albican (putih). (Bobak, 2004 : 117)

d. Angioma atau telangiektasis

Adalah ujung arteriola yang berlanjut dan sedikit menonjol,

berbentuk kecil seperti bintang atau cabang, biasanya di leher,

dada dan wajah. (Bobak, 2004 : 118)

e. Perubahan pada kelenjar

Selama masa hamil, pembesaran moderat kelenjar tyroid

merupakan akibat hiperplasia jaringan glandular dan

peningkatan vaskularitas.(Bobak. 2004 : 121)

f. Perubahan alat kelamin luar

Hormon kehamilan mempersiapkan vagina supaya distensi

selama persalinan dengan memproduksi mukosa vagina yang


commit to user
tebal, jaringan ikat longgar, hipertrofi atau polos dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
39

pemanjangan vagina.Peningkatan vaskularisasi menimbulkan

warna ungu kebiruan pada mukosa vagina dan serviks yang

disebut tanda Chadwick. (Bobak.2004 : 110)

g. Perubahan tungkai

Pada tungkai dapat timbul varices pada sebelah atau kedua

tungkai. Pada hamil tua sering oedema yang disebabkan

tekanan uterus membesar pada vena femoralis sebelah kanan

dan kiri. (Bobak, 2004 : 118)

2) Perubahan yang tidak kelihatan

a. Perubahan Sistem Pencernaan

Fungsi saluran cerna selama masa hamil menunjukkan

gambaran yang sangat menarik. Nafsu makan meningkat.

Sekresi usus berkurang. Fungsi hati berubah dan absorpsi

nutrien meningkat. Usus besar bergeser ke arah lateral atas dan

posterior. Aktivitas peristaltik (motilitas) menurun. Akibatnya,

bising usus menghilang dan konstipasi, mual, serta muntah

umum terjadi. Aliran darah ke panggul dan tekanan vena

meningkat, menyebabkan hemoroid terbentuk pada akhir

kehamilan. (Bobak. 2004 : 120)

b. Perubahan pada Darah

Volume darah semakin meningkat dimana jumlah serum adalah

lebih besar dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi

semacam pengencaran darah (hemodilusi) dengan puncaknya


commit to user
pada umur hamil 32 minggu. Volume darah bertambah besar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
40

25% - 30%, sedangkan sel darah bertambah 20%.

Bertambahnya hemodilusi darah mulai tampak sekitar umur

hamil 16 minggu. (Wiknjosastro, Hanifa. 2005 : 96)

c. Perubahan pada jantung

Curah jantung meningkat 30 – 50% pada minggu ke 32 gestasi,

kemudian menurun sampai sekitar 20% pada minggu ke 40.

Curah jantung pada kehamilan tahap lanjut jauh lebih tinggi

saat wanita dalam posisi lateral dari pada posisi terlentang,

uterus yang besar dan berat sering kali menghambat aliran balik

vena ke jantung. (Bobak, 2004 : 113).

d. Perubahan pada paru-paru

Wanita hamil kadang-kadang mengeluh sesak dan pendek

nafas, hal ini disebabkan oleh usus yang tertekan ke arah

diafragma akibat pembesaran rahim, untuk memenuhi

kebutuhan oksigen yang meningkat kira-kira 20 % seorang

wanita hamil selalu bernafas lebih dalam.

(Wiknjosastro, Hanifa.2005 : 96)

e. Perubahan pada alat-alat kencing :

1. Ginjal.

Pada kehamilan normal fungsi ginjal cukup banyak

berubah, laju filtrasi gumerulus (glumerular filtration rate/

GFR) dan aliran plasma ginjal (renal plasma flow)

meningkat pada awal kehamilan, ginjal wanita harus


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
41

mengakomodasi tuntunan metabolisme dan sirkulasi tubuh

ibu yang meningkat dan juga mengekskresi produk sampah

janin. Fungsi ginjal berubah akibat adanya hormone

kehamilan, peningkatan volume darah, postur wanita,

aktivitas fisik dan asupan makanan. (Bobak, 2004 : 116)

2. Kandung kemih dan ureter.

Iritabilitas kandung kemih, nokturia dan sering berkemih

(urinary frequency) dan urgency (tanpa disuria) umum

dilaporkan pada awal kehamilan, mendekati aterm gejala

pada kandung kemih dapat kembali muncul. Urinary

frequency merupakan akibat peningkatan sensitivitas

kandung kemih dan pada tahap selanjutnya merupakan

akibat kompresi pada kandung kemih. Pada trimester kedua

kandung kemih tertarik keatas dan keluar dari panggul

sejati kearah abdomen, uretra memanjang 7,5 cm karena

kandung kemih bergeser kearah atas, kongesti panggul pada

masa hamil ditunjukkan oleh hyperemia kandung kemih

dan uretra. Vaskularisasi ini membuat mukosa kandung

kemih menjadi mudah luka dan berdarah. Tonus kandung

kemih dapat menurun, hal ini memungkinkan distensi

kandung kemih sampai sekitar 1500ml, pada saat yang

sama pembesaran uterus menekan kandung kemih

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
42

menimbulkan rasa ingin berkemih walaupun kandung

kemih hanya berisi sedikit urine. (Bobak, 2004 :116)

f. Sistem muskuloskeletal

Perubahan tubuh secara bertahap dan peningkatan berat wanita

hamil menyebabkan partus dan cara berjalan wanita berubah

secara menyolok. Peningkatan distensi abdomen yang

membuat panggul miring ke depan, penurunan tonus otot perut

dan peningkatan berat badan pada akhir kehamilan

membutuhkan penyesuaian ulang (realignment). Otot dinding

perut juga meregang dan akhirnya sedikit tonus, hal ini

menyebabkan otot rektus abdominalis dapat memisah

menyebabkan isi perut menonjol di garis tengah tubuh

(diastoris recti abdominalis). (Bobak, 2004 : 118)

g. Perubahan alat kelamin dalam

1. Perubahan uterus

Akan mengalami hipertrofi dan hyperplasia dari yang

semula sebesar jempol dengan berat 30 gram menjadi 1000

gram. Selama minggu-minggu awal kehamilan edema dan

kongesti panggul. Akibatnya, uterus, serviks dan istmus

melunak secara progresif dan serviks menjadi agak

kebiruan (tanda chadwick). Pada sekitar minggu ke-7 dan

ke-8, terlihat pelunakan uterus sebagai berikut Isthmus

melunak dan dapat ditekan (tanda hegar). Serviks melunak


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
43

(tanda goodell) dan fundus pada serviks mudah fleksi

(tanda Mc. Donald) progesteron mengalami penurunan dan

menimbulkan kontraksi rahim (Braxton hicks).

(Bobak, 2004 : 107)

2. Perubahan ovarium

Dalam kehamilan corpus luteum terus mengeluarkan

progesteron yang disebut corpus luteum graviditeris. Fungsi

ini sebagian besar diambil alih oleh plasenta yang terbentuk

16 minggu, maka tidak ada proses pemasukan sel-sel

premodial karena progesteron terus ada folikel stimulating

hormone tidak dapat mempengaruhi premodial folikel

sehingga ovulasi atau menstruasi tidak terjadi.

(Bobak, 2004 : 107)

3. Perubahan vagina

Hormon kehamilan mempersiapkan vagina supaya distensi

selama persalinan dengan memproduksi vagina yang tebal,

jaringan ikat longgar, hipertrofi otot polos, dan

pemanjangan vagina. Selama masa hamil, pH sekresi

vagina menjadi lebih asam. Keasaman berubah dari 4

menjadi 6,5. Peningkatan pH ini membuat wanita hamil

lebih rentan terhadap infeksi vagina, khususnya infeksi

jamur. Peningkatan vaskularisasi vagina dan visera panggul

lain menyebabkan peningkatan sensitivitas dapat


commit to user
meningkatkan keinginan dan bangkitkan seksual.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
44

(Bobak, 2004 : 110)

2.1.2. Umur Kehamilan

Menentukan umur kehamilan sangat penting untuk

memperkirakan persalinan, umur kehamilan dapat ditentukan dengan :

1) Mempergunakan rumus Neagle

Dapat dihitung dari hari pertama haid terakhir, tanggal ditambah

tujuh, bulan dikurangi tiga, tahun ditambah satu.

(TTP = hari + 7, bulan – 3, tahun + 1 HT).

(Varney, Hellen. 2002 : 86)

2) Gerakan pertama janin (Quickening)

Gerakan janin (Quickening) biasanya dirasakan oleh multigravida

pada sekitar minggu ke-16 kehamilan. Primigravida mungkin

belum mampu merasakan gerakan janin sampai sekitar minggu ke-

20 kehamilan. (Bobak, 2004 : 175)

3) Perkiraan tinggu fundus yang diharapkan pada berbagai minggu

usia gestasi.

4) Perkiraan tinggi fundus uteri

Menggunakan rumus Mc Donald :

Umur kehamilan = TFU (dalam cm)


3,5

Selain itu aturan Mc. Donald dapat digunakan oleh beberapa

pemeriksaan untuk menguatkan ketepatan pengukuran tinggi

fundus uteri selama trimester kedua dan ketiga, perhitungan

dikalkulasi sebagaicommit
berikutto
: user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
45

a. Tinggi fundus (cm) x 2/7 = Durasi kehamilan dalam bulan

(trimeter ke-3).

b. Tinggi fundus (cm) x 8/7 = Durasi kehamilan dalam bulan

(trimeter ke-3). (Bobak, 2004 :174)

5) Rumus Johnson-Tausak

Taksiran berat janin ditentukan berdasarkan rumus johnson

Toshack. Perhitungan ini penting sebagai pertimbangan

memutuskan rencana persalinan pervaginam secara spontan.

Rumus tersebut :

Taksiran berat janin (TBJ) = (TFU(dalam cm) – N) x 155

N = 13 Bila kepala belum melewati pintu atas panggul.

N = 12 Bila kepala masih berada diatas spina ischiadika.

N = 11 Bila kepala masih berada dibawah spina ischiadika.

(Mansjoer, Arif. 2000 : 256)

E. KONSEP ANTENATAL CARE (ANC)

ANC adalah pemeriksaan/pengawasan antenatal adalah

pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalisasi kesehatan mental dan

fisik ibu hamil, sehingga mampu menghadapi persalinan, nifas, persiapan

memberikan ASI, dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar.

(http://www. lenterabiru.com/2010)

Untuk mendeteksi adanya komplikasi dan penyulit selama

kehamilan dan persalinan tenaga kesehatan menggunakan alat

skrining, yaitu kartucommit to user Rochjati” (KEPR) dan kartu


skor “Poedji
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
46

perkiraan persalinan “Soedarto” (KPPS). Tujuan skrining adalah untuk

menjaring menemukan dan mengenal ibu hamil yang mempunyai

faktor resiko yaitu ibu resiko tinggi. (Rochjati, 2003)

1.2.1 Tujuan Asuhan Antenatal Care (ANC)

1) Tujuan Umum

Untuk menyiapkan ibu sebaik-baiknya fisik dan mental, serta

menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan

masa nifas, sehingga keadaan mereka post partum sehat dan

normal, tidak hanya fisik akan tetapi juga mental.

(Wiknjosastro, Hanifa. 2005 :154)

2) Tujuan Khusus

Antara lain :

a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan

ibu dan tumbuh kembang bayi.

b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental

dan sosial ibu dan bayi.

c. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi

yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit

secara umum kebidanan dan pembedahan.

d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan

selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal

mungkin.

e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan

pemberian ASI eksklusif.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
47

f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima

kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara optimal.

(http://www. lenterabiru.com/2010)

1.2.2 Kebijakan Program

1) Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali

selama kehamilan :

a. Satu kali pada trimester I.

b. Satu kali pada trimester II.

c. Dua kali pada trimester III.

2) Pelayanan atau asuhan standart minimal termasuk “7T” :

a. Timbang berat badan.

b. Ukur tekanan darah.

c. Ukur (tinggi) fundus uteri.

d. Pemberian imunisasi TT (tetanus toxoid) TT lengkap.

e. Pemberian tablet zat besi minimum 90 tablet selama hamil.

f. Tes terhadap Penyakit Menular Seksual (PMS).

g. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan.

(http://www. lenterabiru.com/2010)

3) Sedangkan frekuensi antenatal adalah :

a. Umur kehamilan 1 – 4 bulan tiap 4 minggu.

b. Umur kehamilan 5 – 7 bulan tiap 3 minggu.

c. Umur kehamilan 8 – 9 bulan tiap 2 minggu.

d. Umur 9 – 10 bulan tiap 1 minggu.

Memperhatikan batas dan tujuan pengawasan antenatal, maka jadwal


commitberikut
pemeriksaan adalah sebagai to user:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
48

a. Pemeriksaan pertama

Dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid.

b. Pemeriksaan ulang

1. Setiap bulan sampai umur kehamilan 6 – 7 bulan

2. Setiap 2 minggu sampai umur 8 bulan.

3. Setiap 1 minggu sampai terjadi persalinan.

c. Pemeriksaan khusus

Dilakukan bila terdapat keluhan-keluhan tertentu.

Jadwal kunjungan ulang :

1) Kunjungan I (16 minggu) dilakukan untuk :

a. Penapisan dan pengobatan anemia.

b. Perencanaan persalinan.

c. Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan

pengobatannnya.

2) Kunjungan II (24 – 28 minggu) dan kunjungan III (32 minggu)

dilakukan untuk

a. Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan

pengobatannya.

b. Penapisan pre-eklampsia, gemeli, infeksi alat reproduksi

dan infeksi saluran perkemihan.

c. Mengulang perencanaan persalinan.

3) Kunjungan IV (36 minggu sampai lahir) :

a. Sama seperti kegiatan kunjungan II dan III.


commit to user
b. Mengenali adanya kelainan letak dan presentasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
49

c. Memantapkan rencana persalinan.

d. Mengenali tanda-tanda persalinan.

(Saifuddin, Abdul Bari. 2002 : 98)

1.2.3 Kebijakan Teknis

Setiap kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau

komplikasi setiap saat. Itu sebabnya mengapa ibu hamil memerlukan

pemantaua selama kehamilannya. Penatalaksanaan ibu hamil secara

keseluruhan meliputi komponen-komponen sebagai berikut :

1. Mengupayakan kehamilan yang sehat.

2. Melakukan deteksi dini komplikasi, melakukan penatalaksanaan

awal serta rujukan bila diperlukan.

3. Persiapan persalinan yang bersih dan aman.

4. Perencanaan antisipatif dan persiapan dini untuk melakukan

rujukan jika terjadi komplikasi.

1) Pemberian vitamin dan zat besi

Dimulai dengan memberikan satu tablet sehari sesegera

mungkin setelah rasa mual hilang. Tiap tablet mengandung

FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan asam folat 500 mg,

minimal masing-masing 90 tablet, tablet besi sebaiknya tidak

diminum bersama teh atau kopi, karena akan mengganggu

penyerapan.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
50

2) Imunisasi TT
Tabel 2.1.
Tabel Imunisasi TT (Tetanus Toxoid)
Lama
Antigen Interval % perlindungan
perlindungan
TT 1 Pada kunjungan ANC I - -
TT 2 4 minggu setelah TT 1 3 tahun 80
TT 3 6 minggu setelah TT 2 5 tahun 95
TT 4 1 tahun setelah TT 3 10 tahun 99
TT 5 1 tahun setelah TT 4 25 tahun 99
(seumur hidup)
Sumber : Saifuddin, Abdul Bari.2002 : 90-91

1.2.4 Teknik Pemeriksaan Palpasi Kehamilan

Pemeriksaan kehamilan terdiri dari :

1) Pemeriksaan menurut Leopold I – IV.

2) Pemeriksaan yang sifatnya membantu pemeriksaan leopold :

a. Variasi leopold II :

1. Variasi menurut Budine.

2. Variasi menurut Ahfeld.

b. Variasi leopold III :

Variasi menurut Kneble.

Cara pemeriksaan palpasi (periksa raba) menurut leopold yang terdiri

dari 4 bagian :

Leopold I

Tujuan : Menentukan tinggi fundus uteri sehingga dapat

diramalkan umur kehamilan.

Menentukan bagian apa yang terdapat dalam fundus.

Meraba konsistensi rahim.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
51

Cara : Kaki penderita dibengkokkan pada lutut dan lipat

paha.

Pemeriksa berdiri di sebelah kanan penderita

menghadap ke arah muka penderita.

Rahim di bawah ke tengah.

Tingginya fundus uteri ditentukan.

Tentukan bagian apa yang terdapat dalam fundus.

Sifat kepala : Lurus, bundar, melenting.

Sifat bokong : Lunak, kurang bundar, kurang melenting, pada letak

lintang fundus uteri kosong.

Leopold II

Tujuan : Menentukan dimana letak punggung anak.

Menentukan dimana letak bagian-bagian terkecil.

Cara : Posisi penderita dan pemeriksa tetap.

Kedua tangan pindah ke samping, tentukan dimana

punggung anak.

Kadang-kadang di samping teraba kepala atau

bokong pada letak lintang.

Sifat punggung : Teraba rata dengan tulang iga seperti papan cuci.

Leopold III

Tujuan : Menentukan apa yang terdapat di bagian bawah dan

apakah sudah terpegang oleh PAP atau belum.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
52

Cara : Posisi pemeriksa dan penderita tetap.

Dipergunakan satu tangan saja.

Bagian bawah ditentukan antara ibu jari dan jari

lainnya.

Cobalah apakah bagian bawah masih dapat

digoyangkan.

Leopold IV

Tujuan : Menentukan seberapa jauh bagian bawah masuk ke

dalam rongga panggul.

Cara : Pemeriksa berubah sikapnya dengan melihat ke arah

kaki penderita, kaki penderita diluruskan

Dengan kedua tangan ditentukan apa yang menjadi

bagian bawah

Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk PAP,

dan berapa masuknya bagian bawah ke dalam

rongga panggul.

Jika kita rapatkan kedua tangan pada permukaan

dari bagian terbawah dari kepala yang masih teraba

dari luar, dan :

1) Kedua tangan convergent, hanya bagian kecil

dari kepala turun ke dalam rongga panggul.

2) Kedua tangan sejajar, separuh dari kepala masuk

ke dalam rongga panggul.


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
53

3) Kedua tangan divergent, bagian terbesar dari

kepala masuk ke dalam rongga panggul dan

ukuran terbesar dari kepala sdah melewati PAP.

Pemeriksaan pembantu leopold adalah sebagai berikut :

1. Variasi Budine

Dipergunakan pada letak membujur, untuk lebih menetapkan

dimana punggung janin berada.

Tehnik : Fundus uteri didorong ke bawah badan janin akan

melengkung sehingga punggung mudah ditetapkan.

2. Variasi Ahlfed

Janin dengan letak membujur didorong ke salah satu sisi, sehingga

janin mengisi ruangan yang lebih terbatas. Dengan mendorong

janin ke satu arah, maka pemeriksaan punggung janin lebih mudah

dilakukan.

3. Variasi Kneble

Pemeriksaan ini sama dengan pemeriksaan leopold ini sama

dengan pemeriksaan leopold III. (Wiknjosastro, Hanifa.2005:156)

1.2.5 Pemeriksaan Denyut Jantung Janin (Auskultasi)

Setelah punggung janin dapat ditetapkan, diikuti dengan

pemeriksaan denyut jantung janin, sebagai berikut :

1) Kaki ibu hamil diluruskan sehingga punggung janin lebih dekat

dengan dinding perut ibu.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
54

2) Punctum maksimum denyut jantung janin ditetapkan di sekitar

scapula.

3) DJJ dihitung dengan cara menghitung, 5 detik pertama interval 5

detik dilanjutkan detik kedua interval 5 detik kemudian 5 detik

ketiga. Jumlahkan hasil perhitungan, kalikan empat, sehingga DJJ

selama 1 menit ditetapkan jumlah DJJ normal = 120 – 140x/

menit. (Saminem, 2003 : 12)

1.2.6 Nasehat-Nasehat Untuk Ibu Hamil

1) Pantang diet ibu hamil

Pada dasarnya di anjurkan makanan empat sehat lima sempurna.

Karena kebutuhan akan protein dan bahan makanan tingi,

dianjurkan tambahan sebuah telur sehari. Nilai gizi dapat di

tentukan dengan bertambahnya berat badan sekitar 6,5 sampai 15

kilogram selama hamil. Berat badan yang bertambah terlalu besar

atau kurang perlu mendapat perhatian khusus karena kemungkinan

terjadi penyulit kehamilan. Kenaikan berat badan tidak boleh lebih

dari ½ kg/ minggu.

Tabel : 2.2.
Rekomendasi Nutrisi Selama Hamil

Alasan Peningkatan Sumber-Sumber


Nutrisi Kebutuhan
Kebutuhan Makanan
Kalori 2200 Peningkatan kebutuhan Karbohidrat, lemak,
(trimester energi untuk pertumbuhan protein
petama), janin dan produksi susu
2500
(trimester
kedua)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
55

Alasan Peningkatan Sumber-Sumber


Nutrisi Kebutuhan
Kebutuhan Makanan
Protein (g) 60 Sintesis produk konsepsi Daging, telur, keju,
janin, cairan amnion, kacang-kacangan
plasenta, pertumbuhan
jaringan, maternal, uterus,
payudara, sel-sel darah
merah, protein plasma
Kalsium (mg) 1200 Pembentukan skelet janin Susu, keju, yogurt,
dan bakal gigi, ikan yang dimakan
mempertahankan tulang ibu dengan tulangnya,
dan mineralisasi gigi sayur berwarna hijau
tua, bayam, tahu
Fosfor (mg) 1200 Pembentukan skelet janin Susu, keju, yogurt,
dan bakal gigi padi-padian, daging,
kacang polong
Besi (mg) 30 Peningkatan pembentukan Hati, daging, sereal,
Hb ibu dan penyimpanan sayur-sayuran
besi di hati janin berdaun hijau, kacang
polong
Seng (mg) 15 Komponen berbagai sistem Hati, kerang, daging,
enzim, penting untuk gandum, susu
malformasi konginetal
Yodium (µg) 175 Peningkatan laju metabolic Garam beryodium,
maternal makanan laut, susu,
roti beragi
Magnesium 320 Untuk metabolisme energi + Kacang-kacangan,
(µg) protein, pertumbuhan kacang polong,
jaringan dan kerja otot coklat, daging
Selenium (mg) 65 Antioksida (memproduksi Daging organ,
membran sel), komponen makanan laut, kacang
gigi polong, padi-padian
utuh
Vit A (RE) 800 Esensial untuk Sayuran berdaun
perkembangan sel dan hijau, buah-buahan
pertumbuhan warna kuning tua,
lada, hati, margarin
atau mentega
Vit D (mg) 10 Untuk absorbsi kalsium dan Susu, margarin,
fosfor kuning telur,
mentega, hati
Vit E (µg) 10 Antioksidan, mencegah Minyak sayur,
hemolisis sel darah merah sayuran, hati, kacang
kacang-an, padi-
commit to user padian, keju, ikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
56

Alasan Peningkatan Sumber-Sumber


Nutrisi Kebutuhan
Kebutuhan Makanan
Vit C (mg) 70 Pembentukan jaringan dan Jeruk, strawberry
peningkatan absobsi besi melon, brokoli,
tomat, sayuran
mentah hijau tua
Asam folat 400 Pembentukan sel darah Sayuran hijau, jeruk,
(µg) merah, mencegah anemia brokoli, asparagus,
megaloblastik hati

Tiamin/B1 1,5 Metabolisme energi Daging, hati, padi-


(mg) padian, kacang
polong
Riboflavin 1,6 Metabolisme protein dan Susu, hati, sayuran
(mg) energi kuning dan hijau tua
Piridoksin/B6 2,2 Metabolisme protein Daging, hati, sayuran
(mg) hijauan, padi-padian
B12 (µg) 2,2 Produksi asam nukleakat Susu, telur, daging,
dan protein untuk hati, keju
pembentukan sel darah
merah dan pencegahan
anemia megaloblastik /
makrositik
Niasin (mg) 17 Metabolisme energi Daging, ikan, unggas,
hati, kacang tanah
Sumber : Bobak, 2004 : 208-210

2) Aktivitas atau pekerjaan rumah tangga

Aktivitas fisik meningkatkan rasa sejahtera ibu hamil. Aktivitas

fisik meningkatkan sirkulasi, membantu relaksasi dan istirahat, dan

mengatasi kebosanan. Bekerja sesuai dengan kemampuan, dan

makan di kurangi dengan semakin tua kehamilan.

(Bobak,2004: 179)

3) Wanita pekerja di luar rumah

Kehamilan bukanlah merupakan halangan untuk bekerja asalkan

dikerjakan dengan pengertian sedang hamil. Wanita karier yang

hamil mendapatkancommit to user


hak cuti hamil selama 3 bulan, selama hamil
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
57

perhatikan hal-hal yang dapat membahayakan kelangsungan hamil

dan segera memeriksakan diri.

4) Hubungan seksual

Hubungan seksual tidak dilarang, kecuali bila ada riwayat :

a. Sering abortus atau premature.

b. Perdarahan pervaginam.

c. Pada minggu terakhir, hubungan seksual harus berhati-hati.

d. Bila selaput sudah pecah, dilarang berhubungan seksual.

e. Pada hamiltua, hubungan seksual dapat menyebabkan kontraksi

uterus.

Pada trimester III perlu di ingat bahwa :

a. Dengan adanya perubahan psikologis maternal, seperti

pembesaran payudara, rasa mual, letih, perubahan perut,

pembesaran perineum, leukonea, bisa mempengaruhi

seksualitas.

b. Libido rendah selama trimester pertama, pada trimester kedua

dan ketiga akan meningkat.

c. Melakukan hubungan seksual adalah aman selama hal itu tidak

menimbulkan rasa tidak nyaman. Jangan melakukan hubungan

seksual (atau aktivitas lain yang bisa mengakibatkan timbulnya

orgasme) dan apabila mengalami kram perut atau perdarahan

melalui vagina. (Bobak, 2004 : 172)

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
58

5) Olah raga saat hamil

Dianjurkan untuk jalan-jalan di pagi hari untuk ketenangan dan

mendapat udara segar, kurangi latihan yang membutuhkan

kekuatan untuk menahan berat badan (jogging, berlari) dan

upayakan untuk konsentrasi pada latihan yang tidak memerlukan

kekuatan untuk menahan berat badan, seperti : berenang, bersepeda

atau latihan menegangkan tubuh. Hindari aktivitas beresiko tidak

diperbolehkan. Berlatih secara teratur sekurang-kurangnya tiga kali

seminggu. (Bobak, 2004 : 173)

6) Pakaian hamil

Pakaian longgar yang nyaman adalah yang terbaik bahan kain yang

dapat dicuci (misalnya katun) sering menjadi pilihan. Bra dan ikat

pinggang ketat, celana pendek ketat, ikat kaos kaki, pelindung lutut

yang ketat, korset dan pakaian ketat lain harus dihindari.

(Bobak, 2004; 177)

7) Pemeliharaan payudara

a. Puting susu perlu diperhatikan agar tetap bersih, putting susu

perlu ditarik-tarik sehingga menonjol.

b. Untuk wanita hamil yang punya riwayat abortus, perawatan

payudara dilakukan pada usia hamil lebih dari 22 minggu.

(Bobak, 2004 : 177)

8) Pengawasan gigi

Perawatan gigi selama masa hamil merupakan hal yang sangat


commit to user
penting. Rasa mual selama masa hamil dapat mengakibatkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
59

perburukan hygiene mulut dan karies gigi dapat timbul. Karies

yang berkaitan dengan emesis, hiperemesis gravidarum,

hipersalivasi dapat menimbulkan timbunan kalsium di sekitar gigi.

Untuk pemeriksaan gigi saat hamil dan gosok gigi 2 x/hari.

(Bobak, 2004 : 178)

9) Jadwal istirahat dan tidur

Istirahat dan tidur yang teratur dapat meningkatkan kesehatan

jasmani dan rohani untuk kepentingan perkembangan dan

pertumbuhan janin.

10) Pemberian obat-obatan

Bahaya besar yang menyebabkan efek pada perkembangan janin

akibat penggunaan obat-obatan, dapat muncul sejak fertilitas

sampai sepanjang trimester pertama. Upaya mengobati diri sendiri

sebaiknya dibatasi dan setiap obat yang digunakan termasuk

aspirin harus di batasi karena obat tersebut dapat berpengaruh

terhadap tumbuh kembang janin. (Bobak, 2004 :179)

11) Merokok, minuman alkohol dan kecanduan narkotik

Ketika kebiasaan ini berbahaya bagi ibu maupun perkembangan

embrio atau janinnya. Ketergantungan alkohol pada ibu hamil

dikaitkan dengan retardasi pertumbuhan janin dan peningkatan

mortalitas dan morbiditas bayi dan perinatal. Merokok juga

meningkatkan frekuensi persalinan prematur, ketuban pecah dini,

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
60

solusio plasenta, plasenta previa dan kematian janin. Selain itu ibu

hamil dianjurkan untuk membatasi pemakaian kafein.

(Bobak, 2004 :180)

12) Persiapan persalinan dan laktasi

Salah satu tujuan persiapan persalinan adalah untuk meningkatkan

kesehatan optimal menjelang persalinan dan segera dapat

memberikan laktasi untuk dapat mencapai keadaan optimal

menjelang persalinan perlu dilakukan dua langkah :

a. Senam hamil

Senam hamil bertujuan untuk mempersiapkan dan melatih otot-

otot sehingga dapat dimanfaatkan untuk berfungsi secara

optimal dalam persalinan normal dilakukan pada ibu hamil

yang tidak beresiko dan penyakit yang menyertai, senam hamil

dapat dilakukan pada kehamilan 24 minggu sampai 28 minggu,

senam hamil dapat di jabarkan sebagai berikut :

1. Jalan-jalan saat hamil

Jalan-jalan saat hamil terutama pagi hari mempunyai

keuntungan mempercepat turunnya kepala bayi ke dalam

posisi optimal, menguatkan otot dasar panggul,

mempersiapkan mental menghadapi persalinan.

2. Senam pernafasan

Senam pernafasan bertujuan untuk meningkatkan

pertukaran CO2 dan O2 paru-paru dan melatih otot dinding


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
61

perut dan diafragma sehingga lebih berfungsi saat

persalinan.

b. Perawatan payudara (sebelum lahir)

Bertujuan untuk memelihara hygiene payudara, melenturkan

atau menguatkan putting susu dan mengeluarkan putting susu

yang datar atau masuk kedalam (retracted nipple).

Teknik perawatan adalah sebagai berikut :

1. Kompres puting susu dan area sekitarnya dengan

menempelkan kapas atau lap yang dibasahinya.

2. Bersihkan putting susu dan area sekitarnya dengan handuk

kering yang bersih.

3. Pegang kedua putting susu lalu tarik keluar bersamaan dan

di putar ke dalam 20 x dan keluar 20 x.

4. Pangkal payudara di pegang kedua tangan lalu payudara

diurut dari pangkal menuju putting susu sebanyak 30 x.

Kemudian pijat daerah areola sehingga keluar cairan 1 sampai 2

tetes untuk memastikan, saluran susu tidak tersumbat.

F. Penelitian yang Terkait

Penelitian sejenis pernah dilakukan oleh Yuningsih (2008) dengan

judul Analisis Pembelajaran Laboratorium Keperawatan di Akper PKU

Muhammadiyah Surakarta. Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada

lokasi penelitian beserta karakteristik peserta didik, metode pembelajaran,


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
62

kurikulum dan kompetensi, instruktur, sarana dan prasarana. Hasilnya

terdapat peningkatan pada nilai laboratorium di bidang studi keperawatan.

Penelitian lainnya pernah dilakukan oleh Erindra Budi C (2009) dengan

judul Implementasi Pembelajaran Skill Lab di Fakultas Kedokteran UNS.

Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada pendidikan di fakultas

Kedokteran UNS bersifat akademik dan profesi. Hasilnya terdapat

peningkatan pada nilai skill lab yang telah di teliti. Sedangkan pada

penelitian ini pendidikan diploma bersifat vokasional.

G. Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

- SDM - Pelaksanaan Pembelajaran Praktik


- Instruktur Laboratorium Asuhan kebidanan
- Media kehamilan
- Evaluasi mahasiswa Hasil Belajar

RPP - Panduan Laboratorium


- Presensi mahasiswa & dosen

Kendala

Gambar 3. Kerangka Berfikir

commit to user

Anda mungkin juga menyukai