Anda di halaman 1dari 7

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT BUAH SALAK

(Salacca zalacca (Gaertn.) Voss) TERHADAP PENURUNAN KADAR


GULA DARAH TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR
(Rattus norvegicus L.) YANG DIINDUKSI SUKROSA

Muharli Qadri Kanon1), Fatimawali1), Widdhi Bodhi1)

1) Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT Manado, 95115

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak kulit buah salak (Salacca
zalacca (Gaertn.) Voss) terhadap penurunan kadar gula darah tikus putih jantan galur wistar
yang diinduksi sukrosa. Metode yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL).
Subjek penelitian berupa tikus putih jantan berjumlah 15 ekor yang dibagi dalam 3 kelompok
yaitu kelompok kontrol negatif, kelompok perlakuan ekstrak kulit buah salak dengan dosis
150 mg/kgBB, dan kelompok kontrol positif menggunakan glibenklamid dengan dosis 0,45
mg/kgBB. Data diperoleh dari pemeriksaan kadar gula darah puasa, 30 menit setelah
diindukasi sukrosa dan pada menit ke 15, 30, 60, dan 120 setelah diberi perlakuan. Data
diolah dengan uji ANOVA dan LSD untuk membandingkan antara kelompok kontrol negatif,
perlakuan dan kontrol positif. Hasil analisa statistika menunjukkan perbedaan yang signifikan
antara kontrol negatif dan perlakuan, kontrol negatif dan kontrol positif, tetapi tidak
menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kelompok perlakuan dan kontrol positif.
Kesimpulannya ekstrak kulit buah salak memiliki efek pada penurunan kadar gula darah tikus
putih jantan galur wistar yang diinduksi sukrosa.
Kata Kunci : Salacca zalacca (Gaertn.) Voss., Kulit Salak, Kadar Gula Darah, Sukrosa.

EFFECTIVITY TEST OF SALACCA (Salacca zalacca [Gaertn] Voss) RIND


EXTRACT ON BLOOD SUGAR LEVEL DECREASE OF WHITE MALE WISTAR
(Rattus norvegicus L.) INDUCED WITH SUCROSE
ABSTRACT
This study aimed at finding out the effectivity of Salacca (Salacca zalacca [Gaertn]
Voss) rind extract on blood sugar decrease of white male wistar (Rattus norvegicus L.)
induced with sucrose. Completely randomized design method was used in this experiment.
The subject of the experiment were 15 white male wistar which were divided into 3 (three)
groups namely negative control group, treatment group with the dose of 150 mg extract/kg
body weight, and positive control group using glibenclamide 0.45 mg/kg body weight. Data
obtained from the examination of the fasting blood sugar were 30 minutes after induction
with sucrose and at minute 15, 30, 60, and 120 after treatment was given. The data is
processed using ANOVA and LSD test to compare between the negative control group,
treatment, and a positive control. The analysis revealed a significant difference between
negative control and treatment, negative control and positive control, but did not show a
significant difference between treatment groups with the positive control. The conclusion of
this study is Salacca rind extract has an effect on blood sugar levels decrease of white male
wistar induced with sucrose.
Keywords: Salacca zalacca (Gaertn.) Voss, Salacca rind extract, blood sugar level, sucrose

52
Pendahuluan temurun berkhasiat dalam menurunkan
Zaman dahulu rakyat Indonesia kadar gula darah pada penderita diabetes
telah mengenal berbagai jenis tumbuhan tipe 2 (Anonim, 2011).
obat dan memanfaatkannya untuk menjaga Secara empiris, masyarakat
kesehatan dan pengobatan penyakit. menggunakan 100 g kulit buah Salak yang
Pengobatan tersebut diperoleh berdasarkan telah dicuci bersih, yang kemudian direbus
pengetahuan secara empiris dan dengan air sebanyak 1 liter hingga
dipraktekkan secara turun temurun mendidih, kemudian airnya disaring dan
sehingga upaya pemeliharaan kesehatan diminum (Anonim, 2012). Ada juga yang
melalui pengobatan tradisional memegang mengatakan, kulit buah Salak yang
peranan penting bahkan merupakan porsi digunakan diambil dari 2 – 3 buah Salak
yang dominan. yang telah dicuci bersih, kemudian direbus
Perkembangan zaman dan dengan 500 ml air hingga mendidih dan
teknologi saat ini, banyak terjadi dibiarkan selama 5 menit. Air rebusan
perubahan yang signifikan pada kehidupan tersebut disaring dan diminum untuk
manusia, termasuk di Indonesia, terutama sehari (Anonim, 2011).
dalam memilih gaya hidup dan salah Menurut Sahputra (2008), hasil uji
satunya adalah makanan. Saat ini makanan fitokimia menunjukkan kulit buah Salak
banyak menjadi penyebab penyakit- mengandung senyawa flavonoid dan
penyakit yang tergolong sangat sulit untuk tannin, serta sedikit alkaloid. Senyawa
disembuhkan, salah satunya adalah saponin, steroid serta triterpenoid tidak
diabetes mellitus (Sahputra, 2008). terdeteksi pada kulit buah Salak.
Diabetes berasal dari bahasa Penelitian ini dibatasi pada
Yunani siphon yg berarti “mengalirkan”. pengukuran kadar gula darah kelompok
Mellitus berasal dari bahasa Latin yang kontrol negatif, perlakuan dan kontrol
bermakna madu atau manis (Corwin, positif pada tikus putih jantan galur wistar
2007). Diabetes mellitus (DM) merupakan (Rattus norvegicus L.) yang diinduksi
gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, sukrosa dengan menggunakan alat ukur
dan protein yang ditandai dengan kondisi gula darah Nesco secara in vivo. Tujuan
hiperglikemia (Sukandar et al, 2009). penelitian ini untuk mengetahui efek
Diabetes menurut WHO (1999), adalah ekstrak kulit buah Salak (Salacca
gangguan metabolik yang terkarakterisasi zalacca (Gaertn.) Voss) terhadap
bertingkat seperti hiperglikemia kronis penurunan kadar gula darah tikus putih
dengan kekacauan metabolisme jantan galur wistar (Rattus norvegicus L.)
karbohidrat, lemak, dan protein, yang yang diinduksi sukrosa. Hipotesis
disebabkan kerusakan pada sekresi insulin, penelitian ini adalah ekstrak kulit Salak
aksi insulin atau keduanya (Sahputra, memiliki efek terhadap penurunan kadar
2008). gula darah tikus putih jantan galur wistar.
Kulit Salak merupakan limbah
yang biasanya tidak digunakan lagi, tetapi Metode Penelitian
sebagian kecil masyarakat menggunakan Penelitian ini telah dilakukan pada
kulit Salak sebagai obat anti diabetes. bulan Juni 2012 sampai dengan Agustus
Kulit Salak ini dibuat dalam bentuk teh 2012 di Laboratorium Farmakologi,
dan diyakini oleh masyarakat secara turun Program Studi Farmasi, Fakultas
53
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dengan dosis 0,45 g/KgBB, kemudian
(MIPA), Universitas Sam Ratulangi kadar gula darah tikus diperiksa pada
Manado. Penelitian ini bersifat eksperimen menit ke 15, 30, 60, dan 120 setelah
laboratorium. perlakuan (t3 sampai t6). Semua sampel
Subjek berupa tikus putih jantan darah diambil dari vena ekor tikus dan
galur wistar (Rattus norvegicus L.) kadar gula darah diukur dengan
berjumlah 15 ekor. glukometer Nesco multi check.

Alat dan Bahan Penelitian Pemberian Larutan Sukrosa


Alat-alat yang digunakan dalam Dosis sukrosa dihitung berdasarkan
penelitian ini: kandang, sarung tangan, dosis sukrosa pada kelinci yaitu 3 g/kgBB
tempat air minum dan makan hewan, alat- per oral (Widyastuti dan Suarsana, 2011),
alat gelas (Pyrex), vacum evaporator, maka perhitungan dosis sukrosa untuk
ayakan, jarum suntik berujung Nasogastric tikus adalah 1,5 x 3 x 0,25 = 5,625
tube (NGT) no.3 dan no.5, disposible g/KgBB
syringe 3 ml, jarum suntik, gunting, alat Dosis sukrosa yang akan
ukur gula darah (Nesco multi check) dan digunakan, dihitung berdasarkan berat
advantage test (Glucose suitable for selt- badan dari masing-masing tikus, kemudian
testing). dilarutkan dalam aquades sebanyak 2,5 ml
Bahan-bahan yang digunakan dan diminumkan pada masing-masing
dalam penelitian ini: kulit buah Salak tikus
(Salacca zalacca cortex fructus), etanol
70 %, aquades, kertas saring, Pengambilan Sampel Kulit Salak
glibenklamid, sukrosa (gula pasir), Kulit Salak segar 500 g
Carboxy methyl cellulosse 0,5 % (CMC). dikeringkan dengan cara diangin-anginkan
sampai menjadi simplisia selama 7 hari
Pembagian Kelompok Hewan Uji dan diperoleh berat kering 186,55 g.
Hewan uji dibagi dalam 3
kelompok. Sebelum diberi perlakuan, Pembuatan Ekstrak Kulit Salak
semua tikus dipuasakan selama 24 jam Pembuatan ekstrak kulit Salak
(minum tetap diberikan). Semua tikus dilakukan dengan metode remaserasi, yaitu
yang telah dipuasakan ditimbang berat kulit Salak yang telah diayak, ditimbang
badannya, kemudian diperiksa kadar gula sebanyak 150 g lalu diekstraksi dengan
darah puasa (t1), setelah itu semua tikus menggunakan 900 ml etanol 70% dengan
diinduksi sukrosa sebesar 5,625 g/KgBB. cara maserasi selama 5 hari (setiap hari
Setelah 30 menit, semua tikus diperiksa digojok). Ekstrak kemudian disaring
kadar gula darah sesudah diinduksi dengan menggunakan kertas saring (filtrat
sukrosa (t2). Selanjutnya, semua tikus 1) dan sisanya diekstrak kembali selama 2
diberi sediaan per oral, untuk kelompok hari menggunakan etanol 70% sebanyak
kontrol negatif (K-) hanya diberi CMC 600 ml lalu disaring (filtrat 2). Selanjutnya
0,5%, untuk kelompok perlakuan (KP) filtrat 1 dan 2 dikumpulkan, diuapkan
diberi ekstrak kulit Salak (EKS) dengan dengan vacum evaporator pada suhu 70 0C
dosis 150 mg/kgBB, dan untuk kelompok sampai volumenya menjadi ¼ dari volume
kontrol positif (K+) diberi glibenklamid awal, dan dilanjutkan dengan pengeringan
54
di oven pada suhu 40 0C sampai menjadi dalam lumpang dan ditambahkan suspensi
ekstrak kental. Di dapatkan ekstrak kental CMC 0,5% b/v sedikit demi sedikit sambil
sebanyak 4,86 g. digerus sampai homogen, volume
dicukupkan hingga 5 ml.
Pemberian Ekstrak Kulit Salak
Ekstrak kulit Salak diberikan Analisis Data
secara oral pada tikus wistar. Ekstrak Data yang diperoleh dianalisis
hanya diberikan sekali yaitu segera setelah dengan menggunakan program statistika
pengukuran kadar gula darah tikus pada spss ver.16. Beda nyata antar perlakuan
menit ke-30 setelah diinduksi dengan diuji dengan one way ANOVA, jika
larutan sukrosa. terdapat beda nyata dilanjutkan dengan
Dosis pemakaian kulit Salak pada pengujian LSD (p < 0,05).
manusia dewasa (50 kg) ialah 100 g.
Dengan faktor konversi dosis dari manusia Hasil dan Pembahasan
(70 kg) ke tikus (200 g) ialah 0,018, maka Pengukuran kadar gula darah dilakukan
dosis yang akan diberikan kepada tikus sebanyak enam kali yaitu kadar gula darah
adalah 70/50 x 100 x 0,018 = 12,6 sebelum dan sesudah diinduksi sukrosa (t1
g/KgBB. dan t2), serta kadar gula darah pada menit
Ditimbang sebanyak 0,15 g ekstrak ke 15, 30, 60, dan 120 setelah perlakuan
kulit Salak (setara dengan dosis 12,6 (t3 sampai t6). Hasil pengukuran dapat
g/KgBB) dimasukkan ke dalam lumpang dilihat pada table 1.
dan ditambahkan suspensi CMC 0,5% b/v
sedikit demi sedikit sambil digerus sampai Tabel 1. Hasil Pengukuran Kadar Gula
homogen hingga 5 ml Darah Tikus (mg/dl)
Kelompok t1 t2 t3 t4 t5 t6
Pembuatan Suspensi CMC 0,5 %
165 185 200 160 130
Sebanyak 0,5 g CMC ditaburkan CMC 0,5%
80 ±
± ± ± ± ±
5,08
dalam lumpang yang berisi ±30 ml air 1,67 1,30 1,82 1,64 2,59
145 140 100
suling panas. Didiamkan selama 15 menit EKS
40 ±
± ± ±
70 ± 55 ±
2,59 1,58 2,07
1,64 1,58 2,07
hingga diperoleh massa yang transparan,
148 143 102
lalu digerus sampai homogen, diencerkan Gliben
42 ±
± ± ±
71 ± 56 ±
1,30 1,82 2,07
dengan air suling dan dimasukkan ke labu 0,84 1,30 2,17

ukur 100 ml, dicukupkan volumenya Keterangan:


CMC 0,5 % :Carboxy Methyl Cellulose 0,5 % b/v
dengan air suling hingga batas tanda tera. EKS :Ekstrak Kulit Salak
t1 :Pemeriksaan Kadar Gula Darah Puasa
t2 :Pemeriksaan Kadar Gula Darah Setelah 30
menit diinduksi Sukrosa
Pemberian Glibenklamid t3 :Pemeriksaan Kadar Gula Darah Setelah
Pemberian Sediaan pada menit ke-15 (45
Dosis Glibenklamid pada manusia menit setelah diinduksi sukrosa)
dewasa adalah 5 mg, maka dosis t4 : Pemeriksaan Kadar Gula Darah Setelah
Pemberian Sediaan pada menit ke-30 (60
Glibenklamid untuk tikus adalah 5 x 0,018 menit setelah diinduksi sukrosa)
t5 : Pemeriksaan Kadar Gula Darah Setelah
= 0,45 mg/KgBB. Pemberian Sediaan pada menit ke-60 (90
Tablet Glibenklamid digerus dan menit setelah diinduksi sukrosa)
t6 : Pemeriksaan Kadar Gula Darah Setelah
diambil sebanyak 15 mg (setara dengan Pemberian Sediaan pada menit ke-120
dosis 0,45 mg/KgBB), dimasukkan ke (150 menit setelah diinduksi sukrosa)

55
glukosa oleh tubuh tikus dikarenakan
Berdasarkan hasil penelitian di atas, pengaruh fisiologis dari tubuh tikus
dapat dilihat pada t1 (kadar gula darah sendiri.
puasa) untuk semua perlakuan berada pada Untuk membandingkan kenaikan
kisaran kadar gula darah puasa normal dan penurunan rata-rata kadar gula darah
yaitu < 110 mg/dl. Menurut Wulandari tikus sebelum dan sesudah diinduksi
(2010), kadar kadar gula darah puasa sukrosa dan setelah perlakuan antara
normal < 110 mg/dl. Pada t2 (kadar gula kelompok kontrol negatif (CMC 0,5%),
darah 30 menit setelah diinduksi sukrosa) perlakuan (ekstrak kulit Salak), dan
untuk semua perlakuan, terlihat kenaikan kontrol positif (Glibenklamid), dapat
kadar gula darah yang cukup tinggi, dilihat pada grafik di bawah ini.
menunjukkan telah terjadi penyerapan

Kadar Gula Darah Tikus


250

200
KGD (mg/dl)

150
CMC 0.5 %
100
EEKS
50 Gliben

0
0 50 100 150 200
Waktu (menit)

Gambar 3. Grafik Kadar Gula Darah Tikus Wistar

Berdasarkan grafik rata-rata Kadar pengaruh pada kadar gula darah tikus,
Gula Darah tikus, dapat dilihat perbedaan sedangkan pemberian ekstrak kulit Salak
penurunan kadar gula darah terjadi pada dan suspense glibenklamid sudah mulai
tikus setelah 15 menit pemberian sediaan menunjukkan pengaruhnya pada
uji (t3). Kelompok kontrol negatif yang penurunan kadar gula darah tikus. Hal ini
diberi suspensi CMC 0,5% b/v, dikarenakan, dalam ekstrak kulit Salak
menunjukkan kadar gula darah terus naik, mengandung senyawa flavonoid yang
sedangkan untuk kelompok perlakuan bermanfaat dalam penurunan kadar gula
yang diberi ekstrak kulit Salak dan darah tikus (Sahputra, 2008).
kelompok kontrol positif yang diberi Kelompok kontrol negatif baru
suspense glibenklamid menunjukkan menunjukkan adanya penurunan kadar
adanya penurunan kadar gula darah. Ini gula darah pada menit ke 60 setelah
menunjukkan bahwa pemberian suspense pemberian CMC 0,5% b/v (menit ke 90
CMC 0,5% b/v tidak menunjukan setelah diinduksi sukrosa). Ini

56
menunjukkan bahwa telah terjadi eliminasi Homogeneity of Variances, dari hasil uji
glukosa pada tikus yang diakibatkan oleh tersebut didapatkan hasil signifikan
pengaruh fisiologis dari tubuh tikus sendiri sebesar 0,898 (data dapat dilihat pada
dalam hal ini insulin (Kurniawan, 2011). lampiran 8). Karena nilai signifikan uji
Berdasarkan grafik rata-rata kadar homogenitas lebih besar dari 0,05 (P >
gula darah tikus, dapat dilihat bahwa 0,05) maka dapat dikatakan bahwa sebaran
grafik untuk kelompok perlakuan (ekstrak datanya homogen sehingga memenuhi
kulit Salak) dan grafik untuk kontrol syarat dilakukan uji statistik untuk melihat
positif (Glibenklamid) memiliki alur yang apakah ada perbedaan yang signifikan dari
hampir sama, sehingga dapat dikatakan ketiga kelompok menggunakan One-Way
bahwa ekstrak kulit Salak dan ANOVA dengan taraf kepercayaan 95%,
Glibenklamid mempunyai efek yang hasil statistik dapat dilihat pada tabel di
hampir sama. bawah ini:
Data yang didapat kemudian diuji
sebaran datanya menggunakan uji

Tabel 2. Hasil One-Way ANOVA


Rata-rata

Sum of Squares df Mean Square F Sig.


Between Groups (Combined) 14733.778 2 7366.889 3.801 .046
Linear Term Contrast 10680.333 1 10680.333 5.510 .033
Deviation 4053.444 1 4053.444 2.091 .169
Within Groups 29074.000 15 1938.267
Total 43807.778 17

Hasil pengujian ANOVA dengan Tabel 3. Hasil Uji Lanjut LSD


menggunakan uji F menunjukan, nilai F Perlakuan
CMC
EKS
Gliben
hitung sebesar 3,801. Jika dibandingkan 0,5% klamid

pada penggunaan F tabel, diperoleh nilai F CMC 0,5% 61,67* 59,67*

tabel 3,68. Sehingga, F hitung lebih besar EKS 61,67* 2,00


dari F tabel (3,801 >3,68) dan dapat Glibenklamid 59,67* 2,00
disimpulkan ekstrak kulit Salak memiliki
efek terhadap penurunan kadar gula darah Hasil pengujian LSD menunjukkan
tikus putih jantan galur wistar. Karena pasangan kelompok perlakuan antara
hasil ANOVA menyatakan H1 diterima, kontrol negatif (CMC 0,5%), perlakuan
maka perlu dilanjutkan dengan uji (ekstrak kulit Salak), dan kontrol positif
perbandingan untuk melihat adanya (Glibenklamid) ada perbedaan.
perbedaan nilai rata-rata kadar gula darah Berdasarkan hasil uji lanjut
antar perlakuan dengan menggunakan uji menggunakan LSD, dapat dilihat bahwa
LSD seperti di bawah ini. kelompok kontrol negatif berbeda dengan
kelompok perlakuan dan kelompok kontrol
positif (P < 0,05) , sedangkan kelompok

57
perlakuan sama dengan kelompok kontrol 2011/08/teh-kulit-Salak-sebagai-
positif (P > 0,05). Ini menunjukkan bahwa obat-diabetes.html [15 maret
pemberian ekstrak kulit Salak memiliki 2012]
efek dalam penurunan kadar gula darah
Corwin. E. J. 2009. Buku Saku
tikus. Kandungan flavonoid dalam kulit
Patofisiologi Edisi Revisi Ke-3.
buah Salak memiliki peranan penting
Penerbit Buku Kedokteran EGC,
dalam menurunkan kadar gula darah tikus.
Jakarta.
Penelitian Suarsana (2009), menyebutkan
senyawa flavonoid dapat menurunkan Kurniawan, Ari. 2011. Pengaruh
kadar gula darah tikus dengan cara Pemberian Ekstrak Jambu Biji
merangsang sel β-pankreas untuk (Psidium guajava L) Terhadap
memproduksi insulin lebih banyak. Penurunan Kadar Glukosa Darah
Tikus Wistar yang Diberi Beban
Glukosa [Artikel Ilmiah]. FK
Kesimpulan Universitas Diponegoro,
Berdasarkan hasil dan pembahasan Semarang.
diatas dapat disimpulkan bahwa, ekstrak
kulit buah Salak (Salacca Suarsana, I Nyoman. 2009. Aktiitas
zalacca (Gaertn.) Voss) memiliki efek Hipoglikemik Dan Anti Oksidatif
pada penurunan kadar gula darah tikus Ekstrak Metanol Tempe Pada
putih jantan galur wistar yang diinduksi Tikus Diabetes [Tesis]. Sekolah
sukrosa. Pascasarjana Institut Pertanian
Bogor, Bogor.
Saran Sahputra, Fahrizan Manda. 2008. Potensi
Sebaiknya dilakukan penelitian Ekstrak Kulit dan Daging Buah
lanjut untuk mengetahui senyawa Salak sebagai Antidiabetes
flavonoid jenis apa yang terdapat pada [Skripsi]. FMIPA Institut Pertanian
ekstrak kulit buah salak. Bogor, Bogor.

DAFTAR PUSTAKA Sukandar, E. Y, et al. 2009. ISO


Anonim. 2011. Kulit Salak untuk Farmakoterapi. PT. ISFI, Jakarta.
Diabetes.
Widyastuti, S., and I Nyoman Suarsana.
http://daunsirsak.net/kulit-
2011. Ekstrak Air Tapak Dara
Salak-untuk-diabetes [15 Maret
Menurunkan Kadar Gula dan
2012]
Meningkatkan Jumlah Sel Beta
Anonim. 2012. Teh Kulit Salak sebagai Pankreas Kelinci Hiperglikemia.
Obat Diabetes Alami. Jurnal Veteriner. 12(1): 7-12.
http://lantangsemu.blogspot.com/

58

Anda mungkin juga menyukai