ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak kulit buah salak (Salacca
zalacca (Gaertn.) Voss) terhadap penurunan kadar gula darah tikus putih jantan galur wistar
yang diinduksi sukrosa. Metode yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL).
Subjek penelitian berupa tikus putih jantan berjumlah 15 ekor yang dibagi dalam 3 kelompok
yaitu kelompok kontrol negatif, kelompok perlakuan ekstrak kulit buah salak dengan dosis
150 mg/kgBB, dan kelompok kontrol positif menggunakan glibenklamid dengan dosis 0,45
mg/kgBB. Data diperoleh dari pemeriksaan kadar gula darah puasa, 30 menit setelah
diindukasi sukrosa dan pada menit ke 15, 30, 60, dan 120 setelah diberi perlakuan. Data
diolah dengan uji ANOVA dan LSD untuk membandingkan antara kelompok kontrol negatif,
perlakuan dan kontrol positif. Hasil analisa statistika menunjukkan perbedaan yang signifikan
antara kontrol negatif dan perlakuan, kontrol negatif dan kontrol positif, tetapi tidak
menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kelompok perlakuan dan kontrol positif.
Kesimpulannya ekstrak kulit buah salak memiliki efek pada penurunan kadar gula darah tikus
putih jantan galur wistar yang diinduksi sukrosa.
Kata Kunci : Salacca zalacca (Gaertn.) Voss., Kulit Salak, Kadar Gula Darah, Sukrosa.
52
Pendahuluan temurun berkhasiat dalam menurunkan
Zaman dahulu rakyat Indonesia kadar gula darah pada penderita diabetes
telah mengenal berbagai jenis tumbuhan tipe 2 (Anonim, 2011).
obat dan memanfaatkannya untuk menjaga Secara empiris, masyarakat
kesehatan dan pengobatan penyakit. menggunakan 100 g kulit buah Salak yang
Pengobatan tersebut diperoleh berdasarkan telah dicuci bersih, yang kemudian direbus
pengetahuan secara empiris dan dengan air sebanyak 1 liter hingga
dipraktekkan secara turun temurun mendidih, kemudian airnya disaring dan
sehingga upaya pemeliharaan kesehatan diminum (Anonim, 2012). Ada juga yang
melalui pengobatan tradisional memegang mengatakan, kulit buah Salak yang
peranan penting bahkan merupakan porsi digunakan diambil dari 2 – 3 buah Salak
yang dominan. yang telah dicuci bersih, kemudian direbus
Perkembangan zaman dan dengan 500 ml air hingga mendidih dan
teknologi saat ini, banyak terjadi dibiarkan selama 5 menit. Air rebusan
perubahan yang signifikan pada kehidupan tersebut disaring dan diminum untuk
manusia, termasuk di Indonesia, terutama sehari (Anonim, 2011).
dalam memilih gaya hidup dan salah Menurut Sahputra (2008), hasil uji
satunya adalah makanan. Saat ini makanan fitokimia menunjukkan kulit buah Salak
banyak menjadi penyebab penyakit- mengandung senyawa flavonoid dan
penyakit yang tergolong sangat sulit untuk tannin, serta sedikit alkaloid. Senyawa
disembuhkan, salah satunya adalah saponin, steroid serta triterpenoid tidak
diabetes mellitus (Sahputra, 2008). terdeteksi pada kulit buah Salak.
Diabetes berasal dari bahasa Penelitian ini dibatasi pada
Yunani siphon yg berarti “mengalirkan”. pengukuran kadar gula darah kelompok
Mellitus berasal dari bahasa Latin yang kontrol negatif, perlakuan dan kontrol
bermakna madu atau manis (Corwin, positif pada tikus putih jantan galur wistar
2007). Diabetes mellitus (DM) merupakan (Rattus norvegicus L.) yang diinduksi
gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, sukrosa dengan menggunakan alat ukur
dan protein yang ditandai dengan kondisi gula darah Nesco secara in vivo. Tujuan
hiperglikemia (Sukandar et al, 2009). penelitian ini untuk mengetahui efek
Diabetes menurut WHO (1999), adalah ekstrak kulit buah Salak (Salacca
gangguan metabolik yang terkarakterisasi zalacca (Gaertn.) Voss) terhadap
bertingkat seperti hiperglikemia kronis penurunan kadar gula darah tikus putih
dengan kekacauan metabolisme jantan galur wistar (Rattus norvegicus L.)
karbohidrat, lemak, dan protein, yang yang diinduksi sukrosa. Hipotesis
disebabkan kerusakan pada sekresi insulin, penelitian ini adalah ekstrak kulit Salak
aksi insulin atau keduanya (Sahputra, memiliki efek terhadap penurunan kadar
2008). gula darah tikus putih jantan galur wistar.
Kulit Salak merupakan limbah
yang biasanya tidak digunakan lagi, tetapi Metode Penelitian
sebagian kecil masyarakat menggunakan Penelitian ini telah dilakukan pada
kulit Salak sebagai obat anti diabetes. bulan Juni 2012 sampai dengan Agustus
Kulit Salak ini dibuat dalam bentuk teh 2012 di Laboratorium Farmakologi,
dan diyakini oleh masyarakat secara turun Program Studi Farmasi, Fakultas
53
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dengan dosis 0,45 g/KgBB, kemudian
(MIPA), Universitas Sam Ratulangi kadar gula darah tikus diperiksa pada
Manado. Penelitian ini bersifat eksperimen menit ke 15, 30, 60, dan 120 setelah
laboratorium. perlakuan (t3 sampai t6). Semua sampel
Subjek berupa tikus putih jantan darah diambil dari vena ekor tikus dan
galur wistar (Rattus norvegicus L.) kadar gula darah diukur dengan
berjumlah 15 ekor. glukometer Nesco multi check.
55
glukosa oleh tubuh tikus dikarenakan
Berdasarkan hasil penelitian di atas, pengaruh fisiologis dari tubuh tikus
dapat dilihat pada t1 (kadar gula darah sendiri.
puasa) untuk semua perlakuan berada pada Untuk membandingkan kenaikan
kisaran kadar gula darah puasa normal dan penurunan rata-rata kadar gula darah
yaitu < 110 mg/dl. Menurut Wulandari tikus sebelum dan sesudah diinduksi
(2010), kadar kadar gula darah puasa sukrosa dan setelah perlakuan antara
normal < 110 mg/dl. Pada t2 (kadar gula kelompok kontrol negatif (CMC 0,5%),
darah 30 menit setelah diinduksi sukrosa) perlakuan (ekstrak kulit Salak), dan
untuk semua perlakuan, terlihat kenaikan kontrol positif (Glibenklamid), dapat
kadar gula darah yang cukup tinggi, dilihat pada grafik di bawah ini.
menunjukkan telah terjadi penyerapan
200
KGD (mg/dl)
150
CMC 0.5 %
100
EEKS
50 Gliben
0
0 50 100 150 200
Waktu (menit)
Berdasarkan grafik rata-rata Kadar pengaruh pada kadar gula darah tikus,
Gula Darah tikus, dapat dilihat perbedaan sedangkan pemberian ekstrak kulit Salak
penurunan kadar gula darah terjadi pada dan suspense glibenklamid sudah mulai
tikus setelah 15 menit pemberian sediaan menunjukkan pengaruhnya pada
uji (t3). Kelompok kontrol negatif yang penurunan kadar gula darah tikus. Hal ini
diberi suspensi CMC 0,5% b/v, dikarenakan, dalam ekstrak kulit Salak
menunjukkan kadar gula darah terus naik, mengandung senyawa flavonoid yang
sedangkan untuk kelompok perlakuan bermanfaat dalam penurunan kadar gula
yang diberi ekstrak kulit Salak dan darah tikus (Sahputra, 2008).
kelompok kontrol positif yang diberi Kelompok kontrol negatif baru
suspense glibenklamid menunjukkan menunjukkan adanya penurunan kadar
adanya penurunan kadar gula darah. Ini gula darah pada menit ke 60 setelah
menunjukkan bahwa pemberian suspense pemberian CMC 0,5% b/v (menit ke 90
CMC 0,5% b/v tidak menunjukan setelah diinduksi sukrosa). Ini
56
menunjukkan bahwa telah terjadi eliminasi Homogeneity of Variances, dari hasil uji
glukosa pada tikus yang diakibatkan oleh tersebut didapatkan hasil signifikan
pengaruh fisiologis dari tubuh tikus sendiri sebesar 0,898 (data dapat dilihat pada
dalam hal ini insulin (Kurniawan, 2011). lampiran 8). Karena nilai signifikan uji
Berdasarkan grafik rata-rata kadar homogenitas lebih besar dari 0,05 (P >
gula darah tikus, dapat dilihat bahwa 0,05) maka dapat dikatakan bahwa sebaran
grafik untuk kelompok perlakuan (ekstrak datanya homogen sehingga memenuhi
kulit Salak) dan grafik untuk kontrol syarat dilakukan uji statistik untuk melihat
positif (Glibenklamid) memiliki alur yang apakah ada perbedaan yang signifikan dari
hampir sama, sehingga dapat dikatakan ketiga kelompok menggunakan One-Way
bahwa ekstrak kulit Salak dan ANOVA dengan taraf kepercayaan 95%,
Glibenklamid mempunyai efek yang hasil statistik dapat dilihat pada tabel di
hampir sama. bawah ini:
Data yang didapat kemudian diuji
sebaran datanya menggunakan uji
57
perlakuan sama dengan kelompok kontrol 2011/08/teh-kulit-Salak-sebagai-
positif (P > 0,05). Ini menunjukkan bahwa obat-diabetes.html [15 maret
pemberian ekstrak kulit Salak memiliki 2012]
efek dalam penurunan kadar gula darah
Corwin. E. J. 2009. Buku Saku
tikus. Kandungan flavonoid dalam kulit
Patofisiologi Edisi Revisi Ke-3.
buah Salak memiliki peranan penting
Penerbit Buku Kedokteran EGC,
dalam menurunkan kadar gula darah tikus.
Jakarta.
Penelitian Suarsana (2009), menyebutkan
senyawa flavonoid dapat menurunkan Kurniawan, Ari. 2011. Pengaruh
kadar gula darah tikus dengan cara Pemberian Ekstrak Jambu Biji
merangsang sel β-pankreas untuk (Psidium guajava L) Terhadap
memproduksi insulin lebih banyak. Penurunan Kadar Glukosa Darah
Tikus Wistar yang Diberi Beban
Glukosa [Artikel Ilmiah]. FK
Kesimpulan Universitas Diponegoro,
Berdasarkan hasil dan pembahasan Semarang.
diatas dapat disimpulkan bahwa, ekstrak
kulit buah Salak (Salacca Suarsana, I Nyoman. 2009. Aktiitas
zalacca (Gaertn.) Voss) memiliki efek Hipoglikemik Dan Anti Oksidatif
pada penurunan kadar gula darah tikus Ekstrak Metanol Tempe Pada
putih jantan galur wistar yang diinduksi Tikus Diabetes [Tesis]. Sekolah
sukrosa. Pascasarjana Institut Pertanian
Bogor, Bogor.
Saran Sahputra, Fahrizan Manda. 2008. Potensi
Sebaiknya dilakukan penelitian Ekstrak Kulit dan Daging Buah
lanjut untuk mengetahui senyawa Salak sebagai Antidiabetes
flavonoid jenis apa yang terdapat pada [Skripsi]. FMIPA Institut Pertanian
ekstrak kulit buah salak. Bogor, Bogor.
58