Anda di halaman 1dari 11

BAB III

TINJAUAN KASUS

3.1 Gambaran Lokasi


Penelitian ini dilaksanakan di Dusun III Tanjung Gusta, Kecamatan Sunggal,
Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara.

3.2 Prosedur Pengumpulan Data


Adapun prosedur pengumpulan data dalam penulisan ini adalah sebagai berikut
1. Penulis meminta surat izin dari Universitas untuk memperoleh data dasar yang
ditujukan ke Dusun III Tanjung Gusta, Kabupaten Deli Serdang.
2. Setelah mendapat izin penulisan di Dusun III Tanjung Gusta Kabupaten Deli
Serdang. Penulis melakukan survey pendahuluan untuk memperoleh data dasar.
3. Penulis mendapatkan data jumlah pasien di Dusun III Tanjung Gusta Kabupaten
Deli Serdang
4. Penulis melakukan penulisan dengan cara datang ke klinik untuk bertemu dengan
pasien yang ada di Dusun III Tanjung Gusta Kabupaten Deli Serdang, yang
menjadi sampel dan terlebih dahulu penulis telah meminta izin kepada kepala Desa
dan meminta izin langsung terhadap pasien yaitu warga dari Dusun III Tanjung
Gusta Kabupaten Deli Serdang.
5. Penulis menemui responden dirumahnya. Apabila penulis telah menemukan
responden, penulis melakukan pendekatan dengan cara memperkenalkan diri
kepada responden dan penulis memiliki etika sebelum melakukan asuhan
keperawatan dengan self determination Privacy and anonmymity Benefience dan
Informend Consent, .
6. Setelah itu, penulis menjelaskan pada responden tersebut tentang tujuan, manfaat
dan proses pengisian kuesioner, kemudian responden yang bersedia diminta untuk
menandatangani surat persetujuan.
7. Penulis melakukan pengkajian kepada responden.
8. Responden diminta untuk mengisi kuesioner sebelum pemberian kompres jahe
merah (pre-test).
9. Responden diberikan jus mentimun yang dibuat sesuai SOP selama 7 kali
pemberian dalam 7 hari waktu pemberian selama 10 menit
10. Setelah 1 jam terapi memberikan jus mentimun, responden ditensi lalu responden
diminta untuk mengisi kuesioner kembali (post-test)
11. Penulis berkunjung dari rumah ke rumah pasien selama 25 juli s/d 2 Agustus 2022.

3.3 PENGKAJIAN

3.3.1 Identitas Pasien


Nama : Ny. L
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 54 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Alamat : Jl. Tanjung Gusta Blok Gading Dusun III Gang. Jambu

Penanggung Jawab :
Nama : Tn. W
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Tanjung Gusta Blok Gading Dusun III Gang. Jambu

3.3.2 Riwayat Kesehatan :


a. Riwayat Kesehatan Sekarang :
Pasien mengatakan merasa pusing dan cepat lelah jika melakukan aktivitas.

b. Riwayat Kesehatan Masa Lalu :


Pasien sudah mengalami hipertensi sejak 5 tahun yang lalu.

c. Riwayat Kesehatan Keluarga :


Keluarga ada yang menderita hipertensi seperti pasien.

3.3.3 Pemeriksaan Fisik


a. Tekanan Darah : 240/160 mmHg
b. Nadi : 102x/i
c. Suhu : 36,
d. Respirasi : 24x/i
e. Kepala : mesochepal, simetris, rambut hitam, kulit kepala bersih.
f. Mata :
 Konjungtivitis : anemis
 Sklera : tidak ikterik
 Pupil : isokor
g. Hidung :
 Lubang hidung : tidak ada sumbatan, tidak ada secret.
 Bentuk : simetris.
 Pernafasan vesikuler.
h. Mulut : simetris, tidak ada peradangan dan pendarahan, gigi bersih, caries
tidak ada, gigi lengkap.
i. Telinga : tidak ada serumen, pendengaran baik, tidak ada peradangan.
j. Leher : tidak ada kelainan struktur, simetris, tidak ada pembengkakan kelenjar
tiroid, vena jugularis tidak meninggi.
k. Dada :
 Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada kelainan, pergerakan dinding dada
simetris.
 Palpasi : tidak ada pembengkakan, benjolan.
 Perkusi : paru-paru sonor.
 Auskultasi : irama nafas reguler.
l. Abdomen

 Inpeksi : simetris
 Auskultasi
: peristaltic normal
 Perkusi : tidak ada suara kelainan
 Palpasi : turgor kembali cepat, tidak ada pembesaran ginjal, tidak ada
nyeri tekan.
m. Ektremitas atas
Inspeksi : simetris

n. Ektremitas bawah
Inspeksi : tidak ada edema.

o. Genetalia

Inspeksi :-

p. Kulit
Inspeksi : baik.

Kebiasaan Sehari-hari
1. Nutrisi - Cairan
a. Keadaan sejak sakit :
 Napsu makan : baik, 1 porsi habis
 Frekuensi makan : 2-3x sehari
 Jumlah makan yang masuk
Kurang dari satu porsi

Satu porsi penuh

Lebih dari satu porsi

 Diet : TKTP rendah garam


 Mual/enek : tidak ada
 Muntah : tidak ada
 Nyeri ulu hati : tidak ada
 Jumlah minum/24 jam : 7-8 gelas sehari
 Jenis minum : air putih
 Keluhan makan dan minum : tidak ada

2. Eliminasi
a. Keadaan sejak sakit :
 Frekuensi BAB/24 jam : 1x sehari
 Warna feses : kuning
 Bentuk feses : lembek
 Penggunaan pencahar : tidak ada
 Keluhan BAB : tidak ada
 Melena : tidak ada
 Konstipasi : tidak ada
 Frekuensi BAK/24 jam : 4-5x sehari
 Warna urine : kuning jernih
 Kolostomi : tidaak ada
 Sering menahan buang air kecil : tidak
 Keluhan saat buang air kecil : tidak ada
 Penggunaan kateter : tidak ada
 Peningkatan perspirasi/keringat : tidak ada
3. Skala Nyeri
 Angka 0 artinya tidak nyeri
 Angka 1-3 nyeri ringan 

 Angka 4-6 nyeri sedang

 Angka 7-10 nyeri berat

3.4 ANALISA DATA

NO Problem Etiologi Data


1. Gangguan perfusi Penurunan curah jantung DS: klien mengatakan
jaringan merasa pusing dan
karna kerusakan otot-otot
cepat lelah
miokard
DO: pasien tampak kelelahan
saat beraktivitas.
TD: 240/160 mmHg

3.5 Diagnosa keperawatan


1. Gangguan perfusi jaringan b/d penurunan curah jantung karena kerusakan otot-otot
miokard d.d pasien tampak kelelahan saat beraktivitas, TD: 240/160 mmHg.
BAB IV
PELAKSANAAN INTERVENSI KEPERAWATAN

4.1 Evidence Basic Nursing


Pada karya ilmiah akhir ini intervensi yang dipilih jus mentimun yang bertujuan untuk

Penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi, Penelitian Agung Prakoso (2013)

membuktikan bahwa buah mentimun dapat menurunkan tekanan darah karena kandungan

kaliumnya yang menyebabkan penghambatan pada Renin-Angiotensin System juga

menyebabkan penurunan sekresi aldosteron. Penelitian ini dilakukan di posyandu Demak

dengan sampel 40 lansia selama seminggu dengan sehari 2 kali (pagi & sore) dan

menggunakan buah mentimun 200 gram(150ml) dan hasilnya p value sebesar 0,000 (p<0,05).

Penelitian oleh Lovindy (2014) jus buah mentimun juga dapat untuk menurunkan tekanan

darah. Pada penelitian yang tersebut dilakukan di semarang yang subyek penelitiannya dibagi

menjadi 2 kelompok (kelompok kontrol dan perlakuan) yang dilakukan selama 7 hari dan

menggunakan buah mentimun sebanyak 100 gram (150ml). Hasil penelitiannya diketahui

terdapat penurunan tekanan sistolik 12% (p=0,000) dan 10,4% (p=0,000). Penelitian dari

Cerry (2015) juga membuktikan bahwa jus mentimun dapat digunakan untuk menurunkan

tekanan darah. Pada penelitian ini dilakukan di Paran Minahasa yang penelitiannya juga

menggunakan 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kontrol (kelompok dengan

intervensi pemberian jus mentimun dan kelompok tidak diberi jus mentimun) yang

menggunakan 200 gram. Hasil penelitiannya yaitu nilai p value sebesar 0,000 (p<0,05).

Buah mentimun mampu membantu menurunkan tekanan darah karena kandungan mentimun

diantaranya kalium, magnesium, dan fosfor efektif mengobati hipertensi. Kalium yaitu

elektrolit intraseluler yang utama, 98% kalium tubuh berada di dalam sel, 2% sisanya di luar

sel untuk fungsi neuromuskuler, kalium


Berdasarkan Evidence Based Nursing diatas penulis membuat suatu kajian untuk

menurunkan hipertensi hipertensi.

4.2 Populasi dan Sampel

4.2.1 Populasi

Populasi pada penulisan ini ialah keseluruhan Pasien Hipertensi yang ada di

Dusun III Tanjung Gusta Kabupaten Deli Serdang.

4.2.2 Sampel

Sampel yang diambil penulis adalah 1 pasien Hipertensi Dusun III Tanjung Gusta

Kabupaten Deli Serdang, teknik pengambilan sampel pada penulisan

menggunakan Accindental Sampling yaitu sampel yangkebetulan bertemu

penulis, penulis memberikan kesempatan yang sama kepada tiap-tiap subjek

untuk terambil sebagai anggota sampel. Maka jumlah pada penulisan ini hanya 1

orang responden.

4.3 Waktu Penulisan

Penulisan ini dilakukan pada 25 juli s/d 2 Agustus 2022


4.4 Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Intervensi

1. Gangguan perfusi jaringan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 7x24 .Pemantauan tanda-tanda vital:

serebral b/d penurunan jam diharapkan gangguan perfusi jaringan 1. Monitor tekanan darah, nadi,

curah jantung karena serebral dengan kroteria hasil: pernapasan, dan suhu tubuh.

kerusakan otot-otot 1. Tekanan darah dalam rentang normal 2. Monitor peningkatan tekanan darah.

miokard. (110/80-140/80). 3. Pemberian terapi nonfarmakologi

2. Tidak ada ortostatik hipertensi. seperti minum jus mentimun.

3. Tidak ada tanda-tanda peningkatan tekanan

intrakranial.

4. Klien melaporkan atau menunjukkan tidak

ada tanda dispnea, angina dan disritmia.


4.5 Implementasi Dan Evaluasi

Diagnosa Hari/ Hari/ Paraf


Implementasi Paraf Evaluasi
Keperawatan Tanggal/Jam Tanggal/Jam CI

Gangguan 27 Juli 2022 1. Memonitor tekanan

perfusi darah, nadi,

jaringan pernapasan, dan suhu

serebral b/d tubuh.

penurunan 2. Memonitor

curah jantung peningkatan tekanan

karena darah.

kerusakan 3. Memberikan terapi

otot-otot nonfarmakologi

miokard. seperti minum jus

mentimun.

Anda mungkin juga menyukai